Professional Documents
Culture Documents
I.
DEFINISI
Kehamilan trimester pertama adalah kehamilan pada minggu pertama sampai minggu ke-13.
(Keperawatan Maternitas, Bobak, 2005).
II.
Struktur Interna
1.
Vagina
Adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epithelium bergaris yang khusus,
di aliri pembuluh darah dan serabut saraf secara berlimpah.
2.
Uterus
Adalah organ yang tebal, berotot dan berbentuk buah pear, terletak didalam pelvis
antara rektum belakang dan kandung kemih didepan. Ototnya disebut miometrium dan selaput
lendir yang melapisi sebelah dalamnya disebut endometrium. Fungsi uterus yaitu untuk
menahan ovum yang sudah dibuahi selama perkembangan.
3.
Ovarium
Adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak dikanan dan dikiri uterus, dibawah
tuba fallopi dan terikat disebelah belakang ligamentum latum uteri. Ovarium berisi sejumlah
besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel
folikel pemberi makan. Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif ini mulai mematang
dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesicular (Folikel Graaf). Ovarium
memiliki 3 fungsi yaitu memproduksi ovum dan pematangan folikel Graaf atau yang disebut
ovulasi; memproduksi hormon Estrogen serta memproduksi hormon Progesteron (kedua
hormon ini berfungsi sebagai pengaturan menstruasi).
4.
Tuba Fallopi
Sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uteri yang merupakan penghubung ovarium
dengan uterus dan bermuara ke dalam rongga uterus, sehingga terjadi hubungan yang
langsung dari rongga peritoneal dengan rongga uterus. Fungsi tuba fallopi adalah untuk
mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus.
5.
Serviks
Merupakan bagian paling bawah uterus. Terdiri dari jaringan ikat dan serabut yang
elastis sehingga memiliki kemampuan meregang pada saat melahirkan.
B.
Struktur Eksterna
1.
Mons Veneris
Sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simpisis pubis. Daerah ini ditutupi bulu
pada masa pubertas.
2.
Labia mayor
Dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva, terdiri atas kulit, lemak, jaringan otot
polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia mayora panjangnya kira kira 7,5cm.
3.
Labia Minor
Dua lipatan kecil dari kulit diantara bagian atas labia mayora. Labianya mengandung
jaringan erektil.
4.
Klitoris
Adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki laki, letaknya
anterior dalam vestibula.
Gambar Anatomi
III.
Presumsi
Muncul akibat kondisi selain gestasi. Tanda ini tidak cukup valid untuk menegakkan
diagnosa. Misalnya:
1.
Gejala Subyektif
a.
Amenorea
b.
Nausea
c.
d.
e.
f.
Sering berkemih
g.
h.
Perubahan mood
2.
Gejala Obyektif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
B.
ballottement dan hasil test kehamilan positif. Bila digabungkan dengan tanda dan gejala presumsi,
maka tanda kemungkinan memberikan dugaan kuat adanya kehamilan.
C.
Positif kehamilan
Ditujukan oleh adanya denyut jantung janin. Temuan gerakan janin oleh ibu dan visualisasi
janin dengan alat teknik seperti USG.
Minggu 1
Janin sudah memiliki bakal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom
manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanya nutrisi (lewat ibu) dan oksigen.
Minggu 2 3
Ukuran janin: 1/100 inchi. Jantung kecilnya sudah mulai berdetak untuk mengalirkan
darahnya sendiri. Memasuki hari ke-20 fondasi sistem sarafnya juga mulai terbangun.
Minggu 4
Bagian kuping mulai terbentuk (larinx dan bagian dalamnya). Kedua kaki dan tangannya
mulai tumbuh. Organ dalam seperti pankreas, paru paru dan perut juga terbentuk. Ukuran janin
(kepala sampai kaki) mencapai 4 6mm.
Minggu 5
Ukuran fisik janin mnejadi 7 9mm. Ginjalnya memasuki tahap perkembangan akhir .
bakal mata, kedua kaki dan tangan berkembang terus. Saraf tulang belakang dan fondasi bagi
otaknya mulai juga muncul.
Minggu 6
Ukuran janin mencapai 8 11mm. Bagian kepala, dada dan perut mulai terbentuk.
Gelombang otak berjalan, jantung berdetak membantu sel sel darah bersikulasi. Organ dalamnya
sudah ada. Osifikasi (pengerasan tulang) baru saja dimulai. Aliran sel darah merah dari tali pusat ke
plasenta mulai berjalan. Bagian mulut dan bibir serta tulang rahang bawah sudah sedikit muncul.
Bagian tangan dan kaki serta jemarinya tampak seperti pucuk pucuk.
Minggu 7
Panjang janin mencapai 13 17mm. Janin sudah bisa bergerak bila diraba melalui perut.
Proses pembentukan usus sudah hampir komplit. Kelopak mata sudah mulai terbentuk. Bakal
hidung dan lubang cuping hidung juga sudah ada. Sel sel tulang berkembang terus untuk
membentuk struktur tulang rawan di beberapa tempat.
Minggu 8
Semua struktur utama termasuk lengan, kaki, kepala, otak dan organ lain terus tumbuh
dan berkembang memantapkan fungsinya. Proses pembentukan tulang sudah komplit dan saling
terkait sempurna. Refleks juga sudah ada. Ukuran janin mencapai 27 35mm dengan bobot 4
gram. Kepala janin dalam posisi tertekuk. Meski tampak seperti ikan, beberapa formasi jemari
sudah terlihat juga dengan organ kelaminnya.
Minggu 9
Bobot janin mencapai kira kira 7 gram, panjang mencapai lebih dari 35mm. Kelopak
mata, hidung dan kuku jemari sudah terlihat. Janin sudah bisa mengedipkan mata, menelan
menggerakkan lidah serta mengepalkan tangannya. Mekanisme pendengarannya juga sudah mulai
berkembang.
Minggu 10
Otak bayi sekarang memiliki struktur yang sama sampai ia dilahirkan nanti. Organ matapun
terbentuk sempurna, begitupun bakal gigi. Kepala masih tampak lebih besar dibanding bagian tubuh
lain. Panjangnya mencapai 45mm.
Minggu 11
Semua organ dalam berfungsi sempurna. Pankreas mengeluarkan insulin. Bulu bulu
dalam usus mulai berkembang serta indung telur ataupun biji kemaluan sudah terbentuk.
Jantungpun mulai memompa darah dengan sempurna. Panjang mencapai 55mm.
Minggu 12
Otot otot tubuh membantu pergerakan anggota badan. Jari - jemarinya sempurna
dengan kuku yang nyata. Sudah bisa mengisap jempol tangannya dan berlatih napas dengan paru
parunya dalam cairan ketuban. Ginjal memproduksi urin, saraf saraf bisa merasakan salit juga
saraf tulang belakang dan batang otak. Panjang janin mencapai 75mm, bobot sekitar 18gram.
Minggu 13
Tubuh janin sudah terbentuk sempurna, panjang kira kira sudah mencapai 85mm dengan
bobot sekitar 28 gram.
Uterus
Pembesaran uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai respon
terhadap stimulus kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi.
Pada minggu ke-7 : ukuran uterus sebesar telur ayam negeri
Pada minggu ke-10 : ukuran uterus sebesar buah jeruk (2x ukuran uterus tidak hamil)
Pada minggu ke-12 : ukuran uterus sebesar buah jeruk (2x ukuran jeruk biasa)
Setelah 3 bulan, pembesaran uterus terutama disebabkan oleh tekanan mekanisme akibat
pertumbuhan janin, selain itu juga uterus mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi. Dinding
dinding otot menguat dan menjadi elastis.
2.
3.
Payudara
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan berat di payudara timbul sejak minggu
ke-6 gestasi. Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah muda
sekunder pada areola dan puting susu menjadi lebih erektil. Striae dapat terlihat dibagian luar
payudara, pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat sekarang tampak sebagai jalinan
jaringan biru dibawah permukaan kulit.
4.
Sistem Cardiovaskular
Terjadi hipertrofi dan dilatasi ringan jantung, mungkin disebabkan oleh peningkatan volume
darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan
berotasi ke depan dan kekiri.
5.
Tekanan Darah
Tekanan darah brachialis tertinggi saat wanita duduk, terendah saat berbaring pada posisi
rekumben lateral kiri. Pada posisi terlentang, tekanan darah berada diantara kedua posisi tersebut.
6.
Curah Jantung
Peningkatan curah jantung disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup dan
peningkatan ini merupakan respon terhadap peningkatan kebutuhan O2 jaringan.
7.
Fungsi Paru
Wanita hamil bernapas lebih dalam tetapi frekuensi napasnya hanya sedikit meningkat.
8.
9.
Ginjal
Irritabilitas kandung kemih, nokturia dan sering berkemih adalah umum dilaporkan pada
awal kehamilan. Urinari frekuensi merupakan akibat peningkatan sensitivitas kandung kemih dan
pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kandung kemih, tonus otot
kandung kemih menurun.
10.
11.
Sistem Integumen
Peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut
dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan
aktivitas vasomotor. Jaringan elastis mudah pecah, menyebabkan striae gravidarum, respon alergi
menurun.
12.
Sistem Muskuloskeletal
Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan: kurva lumbosakrum normal harus semakin
melengkung dan didaerah servikordosal harus membentuk kurvatura untuk mempertahankan
keseimbangan, pergerakan menjadi lebih sulit.
13.
Sistem Neurologis
Perubahan sensori ditungkai bawah, akroestesia (rasa baal dan gatal pada tangan), nyeri
kepala, rasa ingin pingsan dan kram otot.
14.
Sistem Pencernaan
Nafsu makan menurun, sekresi usus berkurang, fungsi hepar berubah dan absorbsi nutrien
meningkat, aktivitas (peristaltik) usus menurun, sehingga menimbulkan konstipasi, mual, muntah,
aliran darah ke panggul dan tekanan darah meningkat dan menyebabkan hemoroid.
15.
Sistem Endokrin
Pembesaran moderat kelenjar tiroid, hiperparatiroidisme sekunder ringan, suatu
peningkatan kebutuhan kalsium dan vitamin D. Pada awal kehamilan, pankreas menurunkan
produksi insulinnya, prolaktin serum meningkat.
IV.
KOMPLIKASI
A.
Hiperemesis gravidarum
B.
Preeklamsia
C.
Abortus
D.
Infeksi
E.
Kehamilan Ektopik
V.
TEST DIAGNOSTIK
A.
2.
3.
B.
1.
Pemeriksaan
3.
4.
Tes Tuberkulin
5.
6.
VI.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
1.
2.
Penurunan BB.
Mual muntah.
3.
Pola eliminasi
4.
Penurunan latihan.
5.
Gatal-gatal.
6.
B.
Diagnosa Keperawatan
1.
Resiko Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan,
nausea dan vomitus.
2.
Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan (muntah)
3.
4.
C.
Rencana Keperawatan
DP 1 : Resiko Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan,
nausea dan vomitus.
HYD : Klien menunjukkan kenaikan berat badan yang sesuai
INTERVENSI :
1. Kaji keadekuatan/kebiasaan asupan nutrisi dulu dan sekarang. Perhatikan kondisi rambut, kuku dan
kulit.
R/ : Kesejahteraan ibu dan janin tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan.
2. Kaji frekuensi dari mual muntah dan penangan dari ibu
R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal.
3. Timbang berat badan ibu setiap kunjungan.
R/ : Mengetahui kemajuan dari diet yang dijalankan ibu.
4. Ukur pembesaran uterus
R/ : malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin.
5. Jelaskan mengenai diet yang tepat selama kehamilan dan pentingnya suplemen vitamin dan zat
besi
R/ : Meningkatkan keyakinan ibu memilih diet seimbang
6. Kolaborasi : Pantau kadar Hb/Ht
R/ : mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa O2 ibu
DP 2 : Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan (muntah)
HYD : Ibu tidak mengalami kekurangan volume cairan yang ditandai dengan :
Pasien tidak panas (suhu: 36-37 oC).
Hidrasi kulit baik, kulit tidak kering.
Hematokrit dalam batas normal (37-52 %)..
INTERVENSI :
1.
Observasi TTV
Observasi tanda dan gejala dehidrasi : Turgor kulit tidak elastis, cianosis, mata cekung.
R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal.
4.
Anjurkan peningkatan masukan cairan dan makanan dalam porsi kecil tapi sering (selang 2
3 jam).
R/ : membantu meminimalkan mual dan muntah serta asupan cairan sangat diperlukan untuk
menambah volume cairan tubuh.
DP 3 : Gangguan rasa nyaman b.d perubahan fisik
HYD : Klien dapat mengidentifikasi tindakan tindakan yang memberi kelegaan
INTERVENSI :
1.
Instruksikan penggunaan kompres es, hangat, anastesi topical jika nyeri muncul.
b.
INTERVENSI :
1. Bina trust antara perawat dengan klien.
R/ : Peran penyuluh atau konselor dapat memberikan bimbingan dan meningkatkan tanggung jawab
individu terhadap kesehatan.
2. Kaji pengetahuan ibu mengenai nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan.
R/ : Mengetahui pemahaman ibu mengenai nutrisi selama kehamilan.
3. Klarifikasi kesalapahaman mengenai pengetahuan yang dimiliki klien.
R/ : Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi dan dapat mengganggu
pembelanjaaran selanjutnya.
4. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien.
R/ : Informasi mendorong penerimaan tanggung jawab.
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang seimbang.
R/ : Meningkatkan keinginan untuk melaksanakan diet seimbang.
NO
1.
DIAGNOSA
AKTUAL/
HYD
RENCANA
KEPERAWATAN RESIKO/TIDAK
Perubahan
pola
Aktual
keadekuatan/kebiasaan
kebutuhan
nutrisi
Perhatikan
b.d
tubuh
perubahan
selera
makan,
DS
Ibu
sebelum
makan
sehari
3
1
setelah
kali
porsi,
hamil
makan hanya 2
3 sendok karena
S : Ibu mengatakan
1.
sudah
sekarang.
kondisi
Mengkaji
rambut,
ibu.
oleh
mengenai
kehamilan.
Ibu
zat
besi
2.
dan vitamin.
Ibu
mengerti
mengenai
diet
diet
yang
Kaji
muntah
2.
Mengobser
dan kulit
3.
mengenai
merasa
nutrisi
mual,
selama
3.
4.
banyak
nutrisi
Ibu
bertanya
TB : 165cm
dan
BB ibu = 46 Kg
perawat
DO :
meminum
mengkonsumsi
hamil
dan
EVALUASI
mengatakan
dulu
asupan
menunjukkan peningkatan
KEPERAWATAN
Kaji
1.
Ibu
IMPLEMENTASI
Ukur
pembesaran uterus
vitamin
A: Masalah perubahan
Pola nutrisi: kurang
dari kebutuhan pada
IMT
16,91
(malnutrisi ringan)
terhadap
pertumbuhan
janin
dan
yang lalu.
4.
5.
Jelaskan
pertemuan mendatang
Mengkaji
sudah teratasi.
muntah
pada
pagi
6.
Kolaborasi :
Pantau kadar Hb/Ht
atau
resiko
penurunan
pembawa O2 ibu
kapasitas
sampai
waktu
makan
berikutnya.
5.
Melakukan
pemeriksaan
Darah : Hb
Hasil belum diketahui.
NO
DIAGNOSA
AKTUAL/
2.
KEPERAWATAN
Kekurangan
RESIKO/TIDAK
Resiko
HYD
Ibu
tidak
RENCANA
mengalami
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Observasi TTV
1.
kehilangan cairan
yang berlebihan
pasien.
2.
mengatakan
Ibu
saat
Hematokrit
dalam
O : Tidak ditemukan
S: 365C, N: 80x/mnt,
TD: 100/70mmHg,
P : 20 x/mnt
mengungkapkan
2.
Mengobser
vasi tanda
minum susu.
3.
3.
Mengkaji
elastis,
tidak
mual muntah
cianosis,
mata
nutrisi prenatal.
4.
hari
Anjurkan
memperhatikan intake
dan output.
ibu
untuk
pemasukan cairan.
A:
DO : - Turgor kulit
tidak cekung
keinginan
meningkatkan
S : ----------------
Mengobser
vasi TTV :
gejala
1.
EVALUASI
frekuensi dari
Masalah
kekurangan
volume
cairan
teratasi
sebagian
dievaluasi
pada
makanan
dan
malam
hari
berlebih.
sebanyak 3 4
kali.
5.
6.
Menganjurk
an ibu
memperhatikan
Anjurkan peningkatan
masukan
intake dan
cairan
dan
jam).
pertemuan berikutnya.
NO
DIAGNOSA
AKTUAL/
HYD
RENCANA
3.
KEPERAWATAN
Kurang
RESIKO/TIDAK
Aktual
KEPERAWATAN
Bina trust
1.
pengetahuan
IMPLEMENTASI
antara TGL : 9 April 2008
S : Ibu mengatakan
pengetahuan
diharapkan
mengenai
pentingnya nutrisi
pentingnya
nutrisi
kehamilan
yang
dengan :
DS
Ibu
mengatakan
1.
mengerti
1.
2.
2.
terhadap kesehatan.
Klien dapat
EVALUASI
nutrisi
Mengkaji
mengenai
nutrisi
Ibu
yang tenang,
tampak
serta
ibu
mendiskusikan perubahan
nutrisi
hamil.
kehamilan.
2.
Klien
yang
dibutuhkan
saat
melanjutkan makan
mengenai
pentingnya
dalam kehamilan.
pengetahuan ibu
mengenai
dibutuhkan
selama
selama mampu
kehamilan.
mengungkapkan
mengungkapkan keinginan
tidak
muntah
untuk
3.
kembali.
mengkonsumsi
Klarifikasi
kesalapahaman
makan
mengenai
makan
pasien
3.
sebagian.
kesalapahaman
DS : ibu banyak
mengganggu
bertanya mengenai
selanjutnya.
nutrisi
4.
berikutnya.
selama
melanjutkan
penjelasan
pembelanjaaran
Mengklarifikasi
teratasi
mengenai
:
sikap
pentingnya
pada
nutrisi
Rencana
pada
kehamilan
dan
suplemen
untuk
kehamilan.
tanggung jawab.
5.
Jelaskan pentingnya
nutrisi yang seimbang.
EMESIS GRAVIDARUM
I.
DEFINISI
Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dialami oleh wanita hamil.
II.
ETIOLOGI
Faktor predisposisi :
Fc. Adaptasi dan hormonal
Fc. Organik
Fc. Psikologik
Fc. Alergi
III.
Lemas
Pucat
TD menurun
BB menurun
Kulit kering
Dehidrasi
DISUSUN OLEH :
LILIS RENAWATI (2007 1- 16 - 006)