You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER SATU DENGAN EMESIS

I.

DEFINISI
Kehamilan trimester pertama adalah kehamilan pada minggu pertama sampai minggu ke-13.
(Keperawatan Maternitas, Bobak, 2005).

II.

ANATOMI DAN FISIOLOGI


Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ eksterna dan interna yaitu:
A.

Struktur Interna
1.

Vagina
Adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epithelium bergaris yang khusus,
di aliri pembuluh darah dan serabut saraf secara berlimpah.

2.

Uterus
Adalah organ yang tebal, berotot dan berbentuk buah pear, terletak didalam pelvis
antara rektum belakang dan kandung kemih didepan. Ototnya disebut miometrium dan selaput
lendir yang melapisi sebelah dalamnya disebut endometrium. Fungsi uterus yaitu untuk
menahan ovum yang sudah dibuahi selama perkembangan.

3.

Ovarium
Adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak dikanan dan dikiri uterus, dibawah
tuba fallopi dan terikat disebelah belakang ligamentum latum uteri. Ovarium berisi sejumlah
besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel
folikel pemberi makan. Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif ini mulai mematang
dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesicular (Folikel Graaf). Ovarium
memiliki 3 fungsi yaitu memproduksi ovum dan pematangan folikel Graaf atau yang disebut
ovulasi; memproduksi hormon Estrogen serta memproduksi hormon Progesteron (kedua
hormon ini berfungsi sebagai pengaturan menstruasi).

4.

Tuba Fallopi
Sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uteri yang merupakan penghubung ovarium
dengan uterus dan bermuara ke dalam rongga uterus, sehingga terjadi hubungan yang
langsung dari rongga peritoneal dengan rongga uterus. Fungsi tuba fallopi adalah untuk
mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus.

5.

Serviks
Merupakan bagian paling bawah uterus. Terdiri dari jaringan ikat dan serabut yang
elastis sehingga memiliki kemampuan meregang pada saat melahirkan.

B.

Struktur Eksterna
1.

Mons Veneris

Sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simpisis pubis. Daerah ini ditutupi bulu
pada masa pubertas.
2.

Labia mayor
Dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva, terdiri atas kulit, lemak, jaringan otot
polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia mayora panjangnya kira kira 7,5cm.

3.

Labia Minor
Dua lipatan kecil dari kulit diantara bagian atas labia mayora. Labianya mengandung
jaringan erektil.

4.

Klitoris
Adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki laki, letaknya
anterior dalam vestibula.

Gambar Anatomi

III.

TANDA DAN GEJALA


Diklasifikasikan sebagai berikut :
A.

Presumsi
Muncul akibat kondisi selain gestasi. Tanda ini tidak cukup valid untuk menegakkan
diagnosa. Misalnya:
1.

Gejala Subyektif
a.

Amenorea

b.

Nausea

c.

Muntah (Morning sickness)

d.

Merasa lemah dan letih.

e.

Payudara terasa penuh dan sensitif

f.

Sering berkemih

g.

Berat Badan naik

h.

Perubahan mood

2.

Gejala Obyektif
a.

Perubahan fisiologis dan anatomis

b.

Peningkatan temperatur tubuh

c.

Perubahan kulit seperti striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea


nigra)

d.

Perubahan pada payudara

e.

Perubahan pada rahim dan vagina (tanda tanda chadwick)

f.
B.

Hasil test yang positif


Kemungkinan kehamilan
Diobservasi oleh pemeriksa, yaitu pembesaran rahim, kontraksi Braxton Hicks dan souffl,

ballottement dan hasil test kehamilan positif. Bila digabungkan dengan tanda dan gejala presumsi,
maka tanda kemungkinan memberikan dugaan kuat adanya kehamilan.
C.

Positif kehamilan
Ditujukan oleh adanya denyut jantung janin. Temuan gerakan janin oleh ibu dan visualisasi
janin dengan alat teknik seperti USG.

PERUBAHAN PADA JANIN

Minggu 1
Janin sudah memiliki bakal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom
manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanya nutrisi (lewat ibu) dan oksigen.

Minggu 2 3
Ukuran janin: 1/100 inchi. Jantung kecilnya sudah mulai berdetak untuk mengalirkan
darahnya sendiri. Memasuki hari ke-20 fondasi sistem sarafnya juga mulai terbangun.

Minggu 4
Bagian kuping mulai terbentuk (larinx dan bagian dalamnya). Kedua kaki dan tangannya
mulai tumbuh. Organ dalam seperti pankreas, paru paru dan perut juga terbentuk. Ukuran janin
(kepala sampai kaki) mencapai 4 6mm.

Minggu 5
Ukuran fisik janin mnejadi 7 9mm. Ginjalnya memasuki tahap perkembangan akhir .
bakal mata, kedua kaki dan tangan berkembang terus. Saraf tulang belakang dan fondasi bagi
otaknya mulai juga muncul.

Minggu 6
Ukuran janin mencapai 8 11mm. Bagian kepala, dada dan perut mulai terbentuk.
Gelombang otak berjalan, jantung berdetak membantu sel sel darah bersikulasi. Organ dalamnya
sudah ada. Osifikasi (pengerasan tulang) baru saja dimulai. Aliran sel darah merah dari tali pusat ke
plasenta mulai berjalan. Bagian mulut dan bibir serta tulang rahang bawah sudah sedikit muncul.
Bagian tangan dan kaki serta jemarinya tampak seperti pucuk pucuk.

Minggu 7
Panjang janin mencapai 13 17mm. Janin sudah bisa bergerak bila diraba melalui perut.
Proses pembentukan usus sudah hampir komplit. Kelopak mata sudah mulai terbentuk. Bakal
hidung dan lubang cuping hidung juga sudah ada. Sel sel tulang berkembang terus untuk
membentuk struktur tulang rawan di beberapa tempat.

Minggu 8

Semua struktur utama termasuk lengan, kaki, kepala, otak dan organ lain terus tumbuh
dan berkembang memantapkan fungsinya. Proses pembentukan tulang sudah komplit dan saling
terkait sempurna. Refleks juga sudah ada. Ukuran janin mencapai 27 35mm dengan bobot 4
gram. Kepala janin dalam posisi tertekuk. Meski tampak seperti ikan, beberapa formasi jemari
sudah terlihat juga dengan organ kelaminnya.

Minggu 9
Bobot janin mencapai kira kira 7 gram, panjang mencapai lebih dari 35mm. Kelopak
mata, hidung dan kuku jemari sudah terlihat. Janin sudah bisa mengedipkan mata, menelan
menggerakkan lidah serta mengepalkan tangannya. Mekanisme pendengarannya juga sudah mulai
berkembang.

Minggu 10
Otak bayi sekarang memiliki struktur yang sama sampai ia dilahirkan nanti. Organ matapun
terbentuk sempurna, begitupun bakal gigi. Kepala masih tampak lebih besar dibanding bagian tubuh
lain. Panjangnya mencapai 45mm.

Minggu 11
Semua organ dalam berfungsi sempurna. Pankreas mengeluarkan insulin. Bulu bulu
dalam usus mulai berkembang serta indung telur ataupun biji kemaluan sudah terbentuk.
Jantungpun mulai memompa darah dengan sempurna. Panjang mencapai 55mm.

Minggu 12
Otot otot tubuh membantu pergerakan anggota badan. Jari - jemarinya sempurna
dengan kuku yang nyata. Sudah bisa mengisap jempol tangannya dan berlatih napas dengan paru
parunya dalam cairan ketuban. Ginjal memproduksi urin, saraf saraf bisa merasakan salit juga
saraf tulang belakang dan batang otak. Panjang janin mencapai 75mm, bobot sekitar 18gram.

Minggu 13
Tubuh janin sudah terbentuk sempurna, panjang kira kira sudah mencapai 85mm dengan
bobot sekitar 28 gram.

PERUBAHAN PADA IBU


1.

Uterus
Pembesaran uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai respon
terhadap stimulus kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi.
Pada minggu ke-7 : ukuran uterus sebesar telur ayam negeri
Pada minggu ke-10 : ukuran uterus sebesar buah jeruk (2x ukuran uterus tidak hamil)
Pada minggu ke-12 : ukuran uterus sebesar buah jeruk (2x ukuran jeruk biasa)
Setelah 3 bulan, pembesaran uterus terutama disebabkan oleh tekanan mekanisme akibat
pertumbuhan janin, selain itu juga uterus mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi. Dinding
dinding otot menguat dan menjadi elastis.

2.

Vagina dan vulva


Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan
memproduksi mukosa vaginal yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos dan
pemanjangan vagina. Peningkatan vaskularisasi menimbulkan warna ungu kebiruan pada mukosa
vagina dan serviks (tanda Chadwick). Deskuamasi sel sel vagina yang kaya glikogen terjadi akibat
stimulasi estrogen. Sel sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna
keputihan disebut Leukore. Selama masa kehamilan, pH sekresi vagina menjadi lebih asam dari 4
menjadi 6,5. Hal ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Peningkatan
kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan
timbulnya edema dan varices vulva.

3.

Payudara
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan berat di payudara timbul sejak minggu
ke-6 gestasi. Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah muda
sekunder pada areola dan puting susu menjadi lebih erektil. Striae dapat terlihat dibagian luar
payudara, pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat sekarang tampak sebagai jalinan
jaringan biru dibawah permukaan kulit.

4.

Sistem Cardiovaskular
Terjadi hipertrofi dan dilatasi ringan jantung, mungkin disebabkan oleh peningkatan volume
darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan
berotasi ke depan dan kekiri.

5.

Tekanan Darah
Tekanan darah brachialis tertinggi saat wanita duduk, terendah saat berbaring pada posisi
rekumben lateral kiri. Pada posisi terlentang, tekanan darah berada diantara kedua posisi tersebut.

6.

Curah Jantung
Peningkatan curah jantung disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup dan
peningkatan ini merupakan respon terhadap peningkatan kebutuhan O2 jaringan.

7.

Fungsi Paru
Wanita hamil bernapas lebih dalam tetapi frekuensi napasnya hanya sedikit meningkat.

8.

Laju Metabolisme Basal (BMR)


Peningkatan BMR mencerminkan peningkatan kebutuhan O2 di unit janin plasenta
uterus serta peningkatan konsumsi O2 akibat peningkatan kerja jantung Ibu. Pada trimester I,
banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakukan aktivitas ringan, hal ini
disebabkan oleh peningkatan aktivitas metabolik.

9.

Ginjal
Irritabilitas kandung kemih, nokturia dan sering berkemih adalah umum dilaporkan pada
awal kehamilan. Urinari frekuensi merupakan akibat peningkatan sensitivitas kandung kemih dan
pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kandung kemih, tonus otot
kandung kemih menurun.

10.

Keseimbangan cairan dan elektrolit


Akumulasi air ditungkai bawah pada tahap lanjut kehamilan menurunkan aliran darah ginjal
dan GFR. Akumulasi air ini disebut edema fisiologis yang tidak memerlukan pengobatan. Pada
wanita hamil terjadi glukosuria, jika kadar glukosa lebih rendah dari 160mg/dl.

11.

Sistem Integumen
Peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut
dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan
aktivitas vasomotor. Jaringan elastis mudah pecah, menyebabkan striae gravidarum, respon alergi
menurun.

12.

Sistem Muskuloskeletal
Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan: kurva lumbosakrum normal harus semakin
melengkung dan didaerah servikordosal harus membentuk kurvatura untuk mempertahankan
keseimbangan, pergerakan menjadi lebih sulit.

13.

Sistem Neurologis
Perubahan sensori ditungkai bawah, akroestesia (rasa baal dan gatal pada tangan), nyeri
kepala, rasa ingin pingsan dan kram otot.

14.

Sistem Pencernaan
Nafsu makan menurun, sekresi usus berkurang, fungsi hepar berubah dan absorbsi nutrien
meningkat, aktivitas (peristaltik) usus menurun, sehingga menimbulkan konstipasi, mual, muntah,
aliran darah ke panggul dan tekanan darah meningkat dan menyebabkan hemoroid.

15.

Sistem Endokrin
Pembesaran moderat kelenjar tiroid, hiperparatiroidisme sekunder ringan, suatu
peningkatan kebutuhan kalsium dan vitamin D. Pada awal kehamilan, pankreas menurunkan
produksi insulinnya, prolaktin serum meningkat.

IV.

KOMPLIKASI
A.

Hiperemesis gravidarum

B.

Preeklamsia

C.

Abortus

D.

Infeksi

E.

Kehamilan Ektopik

V.

TEST DIAGNOSTIK
A.

Test Kehamilan yaitu :


1.

HCG (Human Chorionic Gonadotropin): Dapat dideteksi


didalam urin 14 hari setelah konsepsi.

2.

Tes latex Agglutination Inhibition (LAI) : 4 10 hari setelah haid


(terlambat)

3.
B.

Tes Hemagglutination Inhibition (HAI)


Test lain

1.

Pemeriksaan

Darah : Hb, Ht, WBC (Sel Darah

Putih) : untuk mendeteksi anemia


2.

Pemeriksaan jenis janin, Rh, antibody : untuk


menemukan janin yang memiliki resiko mengalami eritoblastosis.

3.

Titer rubella : untuk menentukkan kekebalan pada


rubella

4.

Tes Tuberkulin

5.

Pemeriksaan Jantung (EKG, Foto thoraks) : untuk


mengevaluasi fungsi jantung pada wanita dengan riwayat hipertensi

6.
VI.

Pemeriksaaan USG dan kadar albumin.

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
A.

Pengkajian
1.

Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Riwayat Kehamilan saat ini dan sebelumnya

Riwayat Pemeliharaan Kesehatan : alergi, penyakit kronis

Riwayat Obstetrik : usia menarche, riwayat menstruasi, riwayat PMS

2.

Pola nutrisi metabolik

Penurunan BB.

Kurang nafsu makan.

Mual muntah.

3.

Pola eliminasi

4.

Mual muntah berlebih


Pola aktivitas dan latihan

Adanya kelelahan dan toleransi beraktifitas.

Kelemahan, kelelahan, malaise.

Penurunan latihan.

5.

Pola persepsi kognitif

Adanya sakit kepala, pusing.

Ada rasa baal di tangan dan kaki.

Adanya gangguan penglihatan dan pendengaran.

Gatal-gatal.

6.

Pola mekanisme koping

Kecemasan b.d Kesiapan menghadapi kehamilan

B.

Diagnosa Keperawatan
1.

Resiko Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan,
nausea dan vomitus.

2.

Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan (muntah)

3.

Gangguan rasa nyaman b.d perubahan fisik

4.

Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal.

C.

Rencana Keperawatan
DP 1 : Resiko Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan,
nausea dan vomitus.
HYD : Klien menunjukkan kenaikan berat badan yang sesuai
INTERVENSI :
1. Kaji keadekuatan/kebiasaan asupan nutrisi dulu dan sekarang. Perhatikan kondisi rambut, kuku dan
kulit.
R/ : Kesejahteraan ibu dan janin tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan.
2. Kaji frekuensi dari mual muntah dan penangan dari ibu
R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal.
3. Timbang berat badan ibu setiap kunjungan.
R/ : Mengetahui kemajuan dari diet yang dijalankan ibu.
4. Ukur pembesaran uterus
R/ : malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin.
5. Jelaskan mengenai diet yang tepat selama kehamilan dan pentingnya suplemen vitamin dan zat
besi
R/ : Meningkatkan keyakinan ibu memilih diet seimbang
6. Kolaborasi : Pantau kadar Hb/Ht
R/ : mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa O2 ibu
DP 2 : Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan (muntah)
HYD : Ibu tidak mengalami kekurangan volume cairan yang ditandai dengan :
Pasien tidak panas (suhu: 36-37 oC).
Hidrasi kulit baik, kulit tidak kering.
Hematokrit dalam batas normal (37-52 %)..
INTERVENSI :
1.

Observasi TTV

R/ : Tanda-tanda vital sebagai acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.


2.

Observasi tanda dan gejala dehidrasi : Turgor kulit tidak elastis, cianosis, mata cekung.

R/ : Sebagai indikator untuk pemberian intervensi lebih lanjut


3.

Kaji frekuensi dari mual muntah dan

R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal.
4.

Anjurkan ibu memperhatikan intake dan output.

R/ : Membantu dalam menentukan adanya kehilangan cairan yang berlebih.


5.

Anjurkan peningkatan masukan cairan dan makanan dalam porsi kecil tapi sering (selang 2
3 jam).

R/ : membantu meminimalkan mual dan muntah serta asupan cairan sangat diperlukan untuk
menambah volume cairan tubuh.
DP 3 : Gangguan rasa nyaman b.d perubahan fisik
HYD : Klien dapat mengidentifikasi tindakan tindakan yang memberi kelegaan
INTERVENSI :
1.

Catat adanya/derajat rasa tidak nyaman

R/ : Memberikan informasi untuk memilih intervensi


2.

Anjurkan Penggunaan bra penyokong

R/ : Memberikan sokongan yang sesuai untuk jaringan payudara yang membesar.


3.

Instruksikan penggunaan kompres es, hangat, anastesi topical jika nyeri muncul.

R/ : Mengurangi rasa nyeri yang timbul.


DP 4 : Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal.
HYD : Setelah diberikan penjelasan diharapkan pengetahuan klien bertambah mengenai pentingnya
nutrisi selama kehamilan yang ditandai dengan :
a.

Klien dapat mendiskusikan perubahan pola nutrisi selama ibu hamil.

b.

Klien mengungkapkan keinginan untuk mengkonsumsi nutrisi yang cukup

INTERVENSI :
1. Bina trust antara perawat dengan klien.
R/ : Peran penyuluh atau konselor dapat memberikan bimbingan dan meningkatkan tanggung jawab
individu terhadap kesehatan.
2. Kaji pengetahuan ibu mengenai nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan.
R/ : Mengetahui pemahaman ibu mengenai nutrisi selama kehamilan.
3. Klarifikasi kesalapahaman mengenai pengetahuan yang dimiliki klien.
R/ : Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi dan dapat mengganggu
pembelanjaaran selanjutnya.
4. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien.
R/ : Informasi mendorong penerimaan tanggung jawab.
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang seimbang.
R/ : Meningkatkan keinginan untuk melaksanakan diet seimbang.

NO
1.

DIAGNOSA

AKTUAL/

HYD

RENCANA

KEPERAWATAN RESIKO/TIDAK
Perubahan
pola
Aktual

Kebutuhan nutrisi ibu dapat

nutrisi: kurang dari

adekuat dalam waktu 1 bulan

keadekuatan/kebiasaan

kebutuhan

yang ditandai dengan :

nutrisi

Perhatikan

b.d

tubuh

perubahan

selera

makan,

DS

Ibu

sebelum
makan
sehari

3
1

setelah

kali
porsi,
hamil

makan hanya 2
3 sendok karena

TGL : 9 April 2008

S : Ibu mengatakan

1.

sudah

sekarang.

kondisi

Mengkaji

kebiasaan asupan nutrisi vitamin yang diberikan

rambut,

ibu.

oleh

mengenai

(minimal 1,5 kg)

tergantung pada nutrisi ibu selama

porsi, setelah hamil makan pada saat kehamilan

kehamilan.

hanya 2 3 sendok karena

Ibu
zat

besi

2.

dan vitamin.

Ibu
mengerti

mengenai

diet

yang dijelaskan dan mau


mengikuti
dianjurkan.

diet

yang

Kaji

ibu merasa mual dan takut O:

frekuensi dari mual muntah dan

muntah

penangan dari ibu

2.

Mengobser

vasi kondisi rambut, kuku saat

dapat berdampak negatif pada status

dan kulit

3.

mengenai

merasa

nutrisi

mual,
selama

rambut berwarna hitam, kehamilan dan asupan


Timbang

tidak rontok, conjunctiva tidak suplemen

R/ : Mengetahui kemajuan dari diet

patah, turgor kulit elastis.

yang dijalankan ibu.

3.

4.

banyak

penangan yang baik

R/ : Mual dan muntah pada trimester I


nutrisi prenatal.

nutrisi

Ibu

bertanya

dan takut muntah

TB : 165cm

dan

hamil makan 3 kali sehari 1 pentingnya

berat badan ibu setiap kunjungan.

BB ibu = 46 Kg

perawat

Ibu mengatakan sebelum mengerti

ibu merasa mual

DO :

meminum

R/ : Kesejahteraan ibu dan janin

mengkonsumsi
hamil

dan

EVALUASI

berat badan yang sesuai

mengatakan

dulu

asupan

conjunctiva, kuku dan kulit.

menunjukkan peningkatan

mual dan muntah

KEPERAWATAN
Kaji

1.

Ibu

IMPLEMENTASI

Ukur
pembesaran uterus

R/ : malnutrisi ibu berefek negatif

vitamin

anemis, kuku tidak mudah yang dibutuhkan.


Menimbang
BB ibu
BB ibu = 46 Kg, Ibu

A: Masalah perubahan
Pola nutrisi: kurang
dari kebutuhan pada

mengalami penurunan BB ibu belum teratasi saat

IMT

16,91

(malnutrisi ringan)

terhadap

pertumbuhan

janin

dan

sebanyak 1 Kg dari 1 bulan ini, diharapkan pada

memperberat penurunan komplemen

yang lalu.

sel otak pada janin.

4.

5.

Jelaskan

pertemuan mendatang
Mengkaji

sudah teratasi.

Mual dan muntah

mengenai diet yang tepat selama

Ibu mengatakan mual dan P: Rencana 1 6

kehamilan dan pentingnya suplemen

muntah

vitamin dan zat besi

sebanyak 1 kali isi makanan,

pada

pagi

hari tetap dilanjutkan.

R/ : Meningkatkan keyakinan ibu

paling sering pada malam

memilih diet seimbang

hari sebanyak 3 4 kali.

6.

Kolaborasi :
Pantau kadar Hb/Ht

Ibu mengatakan saat


merasa mual saat makan

R/ : mengidentifikasi adanya anemia

maka ibu akan berhenti

atau

makan, dan tidak makan lagi

resiko

penurunan

pembawa O2 ibu

kapasitas

sampai

waktu

makan

berikutnya.
5.

Melakukan
pemeriksaan

Darah : Hb
Hasil belum diketahui.

NO

DIAGNOSA

AKTUAL/

2.

KEPERAWATAN
Kekurangan

RESIKO/TIDAK
Resiko

HYD
Ibu

tidak

RENCANA
mengalami

IMPLEMENTASI

KEPERAWATAN
Observasi TTV

1.

TGL : 9 April 2008

volume cairan b.d

kekurangan volume cairan

R/ : Tanda-tanda vital sebagai acuan

kehilangan cairan

yang ditandai dengan :

untuk mengetahui keadaan umum

yang berlebihan

pasien.

Pasien tidak panas

2.

(suhu: 36-37 oC).


DS

mengatakan

Ibu

saat

mual dan muntah


hanya minum air

dehidrasi : Turgor kulit tidak elastis,

kulit tidak kering.

Hematokrit

Observasi tanda dan

dalam

O : Tidak ditemukan

S: 365C, N: 80x/mnt,

adanya tanda tanda

TD: 100/70mmHg,

dehidrasi dan klien

P : 20 x/mnt

mengungkapkan

2.

cianosis, mata cekung.

Mengobser
vasi tanda

dan gejala dehidrasi : Turgor

putih, tidak bisa

intervensi lebih lanjut

kulit elastis, tidak cianosis,

minum susu.

3.

Kaji frekuensi dari mata tidak cekung


mual muntah dan

3.

Mengkaji

R/ : Mual dan muntah pada trimester I

elastis,

tidak

dapat berdampak negatif pada status

mual muntah

cianosis,

mata

nutrisi prenatal.

Ibu muntah pada pagi hari

4.

- Ibu muntah pada


pagi

hari

Anjurkan
memperhatikan intake

dan output.

ibu

untuk

pemasukan cairan.
A:

DO : - Turgor kulit

tidak cekung

keinginan
meningkatkan

R/ : Sebagai indikator untuk pemberian

batas normal (37-52 %)..

S : ----------------

Mengobser
vasi TTV :

gejala

Hidrasi kulit baik,

1.

EVALUASI

frekuensi dari

Masalah

kekurangan

volume

cairan

teratasi

sebagian

sebanyak 1kali isi makanan P: Rencana 1 6


dan malam hari sebanyak 3 dilanjutkan dan akan
4 kali.

dievaluasi

pada

sebanyak 1kali isi

R/ : Membantu dalam menentukan

makanan

dan

adanya kehilangan cairan yang

malam

hari

berlebih.

sebanyak 3 4
kali.

5.

6.

Menganjurk
an ibu

memperhatikan
Anjurkan peningkatan

masukan

intake dan

output dengan meningkatan


masukan

cairan

dan

cairan dan makanan dalam porsi kecil

makanan dalam porsi kecil

tapi sering (selang 2 3 jam).

tapi sering (selang 2 3

R/ : membantu meminimalkan mual

jam).

dan muntah serta asupan cairan


sangat diperlukan untuk menambah
volume cairan tubuh.

pertemuan berikutnya.

NO

DIAGNOSA

AKTUAL/

HYD

RENCANA

3.

KEPERAWATAN
Kurang

RESIKO/TIDAK
Aktual

Setelah diberikan penjelasan

KEPERAWATAN
Bina trust

1.

pengetahuan

IMPLEMENTASI
antara TGL : 9 April 2008

S : Ibu mengatakan

pengetahuan

diharapkan

mengenai

klien bertambah mengenai R/ : Peran penyuluh atau konselor

pentingnya nutrisi

pentingnya

nutrisi

selama dapat memberikan bimbingan dan perawat dengan klien.

pada ibu hamil.

kehamilan

yang

ditandai meningkatkan tanggung jawab individu

dengan :
DS

Ibu

mengatakan

1.

perawat dengan klien.

mengerti
1.

2.

Membina trust antara

2.

terhadap kesehatan.
Klien dapat

EVALUASI

nutrisi

Mengkaji

mengenai

nutrisi

Ibu

yang tenang,

tampak

serta

ibu

mendiskusikan perubahan

merasa mual dan

pola nutrisi selama ibu

nutrisi

muntah ibu tidak

hamil.

kehamilan.

Ibu mengatakan saat kembali

R/ : Mengetahui pemahaman ibu

merasa mual dan muntah ibu yang telah diberikan.

2.

Klien

yang

dibutuhkan

saat

melanjutkan makan

mengenai

pentingnya

dalam kehamilan.

pengetahuan ibu

Kaji pengetahuan ibu

mengenai

dibutuhkan

selama

selama mampu

kehamilan.

mengungkapkan

kerena takut akan

mengungkapkan keinginan

mengenai nutrisi selama kehamilan.

tidak

muntah

untuk

3.

kerena takut akan muntah A : Masalah kurang

kembali.

Ibu makan pada


waktu

mengkonsumsi

nutrisi yang cukup

Klarifikasi
kesalapahaman

makan

mengenai

makan

kembali. Ibu makan pada pengetahuan


waktu makan berikutnya.

pasien

R/ : Ketakutan biasanya timbul dari

3.

sebagian.

kesalahpahaman informasi dan dapat

kesalapahaman

DS : ibu banyak

mengganggu

pengetahuan yang dimiliki P

bertanya mengenai

selanjutnya.

nutrisi

4.

berikutnya.

selama

pengetahuan yang dimiliki klien.

melanjutkan

penjelasan

pembelanjaaran

Mengklarifikasi

teratasi

mengenai
:

klien. Dengan menjelaskan dilanjutkan


Pertahankan

sikap

pentingnya

pada

nutrisi

Rencana
pada

yang pertemuan berikutnya.

kehamilan

dan

suplemen

untuk

kehamilan.

terbuka terhadap keyakinan klien.

seimbang yaitu nutrisi sangat

R/ : Informasi mendorong penerimaan

penting bagi pertumbuhan

tanggung jawab.

janin dikandungan ibu.

5.

Jelaskan pentingnya
nutrisi yang seimbang.

Ibu dianjurkan untuk tetap


makan dengan porsi kecil,

R/ : Meningkatkan keinginan untuk

dalam keadaan hangat dan

melaksanakan diet seimbang.

sering (selang 2 3jam).

EMESIS GRAVIDARUM
I.

DEFINISI
Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dialami oleh wanita hamil.

II.

ETIOLOGI

Belum diketahui secara pasti

Faktor predisposisi :
Fc. Adaptasi dan hormonal
Fc. Organik
Fc. Psikologik
Fc. Alergi

III.

TANDA DAN GEJALA

Lemas

Pucat

Frekuensi BAK menurun

TD menurun

BB menurun

Turgor kulit jelek

Kulit kering

Dehidrasi

LAPORAN UJIAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER SATU


DENGAN EMESIS GRAVIDARUM

DISUSUN OLEH :
LILIS RENAWATI (2007 1- 16 - 006)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SINT CAROLUS


PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN
Jakarta 2008

You might also like