You are on page 1of 8

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan perawat
sebagai berikut.
Pengelompokan Data
Kegiatan ini tidak berbeda dengan analisis dan sintesis pada asuhan
keperawatan klinik. Perawat mengelompokkan data hasil pengkajian
dalam data subjektif dan objektif setiap kelompok diagnosis
keperawatan.
Perumusan Diagnosis Keperawatan
Perumusan diagnosis keperawatan dapat diarahkan kepada sasaran
individu dan atau keluarga. Komponen diagnosis keperawatan
meliputi masalah (Problem), penyebab (Etiologi), dan atau tanda
(Sign).
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan
aturan yang telah di sepakati, terdiri dari
1. Masalah (problem, P) adalah suatu pernyataan tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh
keluarga atau anggota (individu) keluarga.
2. Penyebab (etiology, E) adalah suatu pernyataan yang dapat
menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima tugas
keluarga, yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan yang
tepat, merawat anggota keluarga, memelihara lingkungan, atau
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Tanda (sign, S) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif
yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau
tidak yang mendukung masalah dan penyebab.
Tipologi diagnosis keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu:

1. Diagnosis aktual adalah masalah keperawatan yang sedang


dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat
dengan cepat.
2. Diagnosis risiko/risiko tinggi adalah masalah keperawatan yang
belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah
keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak
segera mendapat bantuan perawat.
3. Diagnosis potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari
keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan
yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
Aktual

Contoh perumusan diagnosis keperawatan


1. Gangguan pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur pada Ibu B keluarga
Bapak
Am
yang
berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi
lingkungan
yang
nyaman untuk istirahat dan tidur.
2. Perubahan peran menjadi orang tua
tunggal
pada
Bapak
I
yang
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mengenal masalah peran orang tua
tunggal setelah istrinya meninggal.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan
aktifitas gerak pada anak Desa
Keluarga
Bapak
Rm
yang
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi (menata) lingkungan
yang aman untuk latihan berjalan
bagi anak Desa.

Risiko/risiko tinggi

1. Risiko terjadinya serangan ulang


yang berbahaya pada lansia Er
keluarga
Bapak
Li
yang
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan (puskesmas) yang dekat

dengan tinggal keluarga.


2. Risiko
tinggi
gangguan
perkembangan balita. Yi keluarga
Bapak
Na
yang
berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan stimulsdi pada balita.
3. Risiko tinggi konflik antara orangtua
dan anak remaja keluarga Bapak Kar
yang
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mengenal masalah komunikasi yang
tepat bagi anak remajanya.
Potensial

1. Potensial peningkatan kesejahteraan


Ibu Ju yang sedang hamil keluarga
Bapak Man.
2. Potensial
peningkatan
status
kesehatan balita keluarga Bapak
Xin.
3. Potensial tumbuh kembang yang
optimal bagi anak An keluarga
Bapak Im.

Masalah keperawatan sampai saat ini masih menggunakan daftar


masalah keperawatan yang dibuat oleh asosiasi perawat Amerika
(NANDA), yang meliputi masalah aktual, risiko atau risiko tinggi, dan
potensial (untuk keadaan wellness/ sejahtera). Penyebab merujuk
kepada tugas keluarga dibidang kesehatan, yaitu mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan untuk tindakan, merawat anggota
keluarga, memodifikasi lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas
layanan kesehatan sesuai data yang telah dikumpulkan dalam
pengkajian. Sedang tanda dapat dituliskan atau tidak karena telah
diidentifikasi pada langkah awal.
Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosis keperawatan
lebih dari satu. Proses skoring menggunakan skala yang telah
dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya (1978).

Proses
keperawatan:

skoringnya

dilakukan

untuk

setiap

diagnosis

Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.


Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan
dengan bobot.
Skor yang diperoleh
xbobot
Skor tertinggi

Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama


dengan jumlah bobot, yaitu 5).

Skoring diagnosis keperawatan menurut Bailon dan Maglaya


(1978).
No
Kriteria
Skor
Bobot
.
1.
Sifat Masalah
3
1
Tidak/kurang sehat
2
Ancaman kesehatan
1
Krisis
atau
keadaan
sejahtera
2.
Kemungkinan Masalah Dapat Di
ubah
2
2
1
Dengan mudah
0
Hanya sebagian
Tidak dapat
3.
Potensi Masalah Dapat Di cegah
3
1
Tinggi
2
Cukup
1
Rendah
4.
Menonjolnya Masalah
2
1
Masalah
berat,
harus
1
segera ditangani
Ada masalah, tetapi tidak
0
perlu segera ditangani
Masalah tidak dirasakan

Kriteria yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas masalah :

1. Sifat masalah
- Kurang/tidak
sehat
:
Merupakan
kegagalan
dalam
mengoptimalkan kesehatan
- Ancaman kesehatan : Adalah keadaan yang memungkinkan
terjadinya penyakit/masalah kesehatan
- Krisis : Merupakan masa yang membutuhkan banyak
penyesuaian dari individu/keluarga
2. Kemungkinan masalah dapat di ubah
Adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah
masalah jika ada tindakan (intervensi). Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam menentukan skor kemungkinan masalah dapat
dicegah :
- Pengetahuan dan tekhnologi serta tindakan yang dapat
dilakukan untuk menangani masalah
- Sumber-sumber yang ada pada keluarga baik dalam bentuk
fisik, keuangan atau tenaga
- Sumber-sumber dari keperawatan misalnya, dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan dan waktu
- Sumber-sumber di masyarakat misalnya, dalam bentuk fasilitas
kesehatan, organisasi masyarakat, dukungan sosial masyarakat
3. Potensial masalah dapat di cegah
Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat
dikurangi atau dicegah. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
adalah :
- Kepelikan dari masalah
Yaitu berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah,
prognosa penyakit atau kemungkinan merubah masalah
- Pada lamanya masalah
Hal ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah
tersebut. Biasanya lamanya masalah mempunyai dukungan
langsung dengan potensi masalah bila dicegah.
- Adanya kelompok high risk atau kelompok yang peka atau
rawan
Adanya kelompok atau individu tersebut pada keluarga akan
menambah potensi masalah bila dicegah
4. Menonjolnya masalah
Adalah merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah
tentang beratnya masalah serta mendesaknya masalah untuk
diatasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan skor pada
kriteria ini adalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga tersebut melihat masalah. Dalam hal ini jika keluarga

menyadari masalah dan merasa perlu untuk menangani segera


maka harus diberikan skor yang tinggi.
Penyusunan prioritas diagnosis keperawatan
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai
skor tertinggi dan disusun berurutan sampai yang mempunyai skor
terendah. Namun, perawat perlu mempertimbangkan juga persepsi
keluarga terhadap masalah keperawatan mana yang perlu diatasi
segera.
Contoh :
Diagnosis keperawatan keluarga
Risiko terjatuh (terpeleset) pada lansia yang tinggal di keluarga
Bapak An yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia.
Langkah selanjutnya, yaitu perawat perlu melakukan
pemberian skor dengan menggunakan skala yang dirumuskan oleh
Bailon dan Maglaya. Penilaian dilakukan pada semua diagnosis
keperawatan yang telah dirumuskan oleh perawat. Sesuai dengan
contoh di atas, penilaian adalah sebagai berikut.
No
.
1.

Kriteria

Skor

Sifat masalah

2
2
1=
3
3

Bila keadaan tersebut


tidak segera diatasi
akan membahayakan
lansia yang tinggal
bersama keluarga,
karena lansia setiap
hari di rumah tanpa
pengawasan.

2
2=2
2

Penyediaan sarana
yang murah dan
mudah didapat oleh
keluarga (missal,
sandal karet).

Skala : Ancaman
kesehatan

2.

Kemungkinan
masalah dapat di
ubah
Skala : Mudah

Pembenaran

3.

Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : Cukup

2
2
1=
3
3

Keluarga mempunyai
kesibukan yang
cukup tinggi, tetapi
merawat orang tua
yang telah lansia
merupakan
penghormatan dan
pengabdian anak
yang perlu dilakukan.

4.

Menonjolnya
masalah
Skala : Masalah
tidak dirasakan

0
1=0
2

Keluarga merasa
keadaan tersebut
telah berlangsung
lama dan tidak
pernah ada kejadian
yang mengakibatkan
lansia mengalami
suatu cidera
(terjatuh) di rumah
akbiat lantai yang
licin.

Total skor

1
3

Setelah penilaian, diagnosis keperawatan (yang lebih dari satu)


disusun prioritasnya berdasarkan total skor yang tertinggi ke
terendah. Kegiatan lain adalah mensosialisasikan prioritas diagnosis
keperawatan kepada keluarga.
Diagnosis Keperawatan Keluarga (NANDA) yang dapat digunakan,
sebagai berikut :
Gangguan proses keluarga
Gangguan pemeliharaan kesehatan
Perubahan kebutuhan nutrisi : kurang atau lebih dari kebutuhan
tubuh
Gangguan peran menjadi orang tua
Gangguan pola eliminasi
Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan
Gangguan penampilan peran

Gangguan pola seksual


Ketidakmampuan antisipasi duka berkepanjangan
Konflik pengambilan keputusan
Adaptasi kedukaan yang tidak fungsional
Potensial berkembangnya koping keluarga
Koping keluarga tidak efektif
Gangguan manajemen pemeliharaan rumah
Hambatan interaksi sosial
Defisit pengetahuan tentang
Tidak diizinkannya (contoh : anak remaja keluar rumah)
Konflik peran keluarga
Risiko perubahan peran orang tua
Risiko terjadi trauma
Risiko tinggi perilaku kekerasan
Ketidakberdayaan
Terjadinya isolasi sosial
Dan masih banyak lagi

You might also like