You are on page 1of 3

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI


VISIBEL PADA PENETAPAN KADAR FORMALIN
DALAM IKAN LAUT SEGAR
HUDAN TAUFIQ
Dra. Hj. Sri Poedjiarti, Apt., MS
KKB KK-2 FF.135/11 Tau v
ABSTRAK
Formalin masih sering disalahgunakan di masyarakat sebagai pengawet
makanan. Penyalahgunaan formalin sebagai pengawet makanan ini merupakan hal
yang sangat merugikan bagi kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan
No.1168/Menkes/PER/X/1999 tentang Bahan Tambahan Makanan, jelas melarang
penambahan formalin dalam makanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis
formalin dalam makanan untuk melakukan identifikasi adanya pelanggaran
tersebut. Berbagai metode analisis dapat digunakan untuk penetapan kadar
formalin, antara lain metode titrasi, Spektrofotometri, Gas Chromatrography
(GC) dan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Metode
spektrofotometri visibel dipilih karena jika dibandingkan dengan instrumen
analisis yang lain, seperti HPLC, GC, atau GC-MS, analisis menggunakan
Spektrofotometer memiliki keuntungan dalam hal cara pengerjaan yang sederhana
dan biaya yang relatif murah. Formalin tidak memiliki ikatan rangkap
terkonjugasi sehingga formalin perlu direaksikan dengan suatu pereaksi untuk
menghasilkan warna agar dapat menyerap radiasi pada daerah visibel sehingga
dapat dianalisis dengan metode spektrofotometri visibel.
Penelitian ini dilakukan agar mendapatkan metode untuk penetapan kadar
formalin dalam ikan laut segar menggunakan spektrofotometri visibel yang
memenuhi persyaratan validasi meliputi Selektivitas, LOD/LOQ, Linearitas,
Presisi, dan Akurasi. Ikan laut segar yang dipilih dalam penelitian ini adalah ikan
kakap. Ikan kakap merupakan ikan laut yang harganya relatif mahal sehingga
memiliki potensi yang besar untuk dijual dalam jangka waktu yang lebih lama
dibandingkan jenis ikan lain dan perlu disimpan lebih lama oleh pedagang. Di
samping itu, ikan kakap merupakan jenis ikan laut dalam. Untuk mendapatkannya
nelayan perlu berlayar ke bagian tengah laut yang memiliki kedalaman lebih
dalam. Sehingga waktu penyimpanan di kapal nelayan juga lebih lama sebelum
sampai kepada konsumen. Pada waktu penyimpanan inilah ada potensi untuk
ditambahkan pengawet formalin pada ikan kakap tersebut.Metode ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang metode spektrofotometri visibel pada
penetapan kadar formalin dalam ikan laut segar yang sederhana serta memenuhi
syarat validasi (Selektivitas, LOD/LOQ, Linearitas, Presisi, Akurasi).
Reagen yang digunakan pada penelitian ini adalah reagen asam
kromotropat. Reagen ini digunakan karena sangat sederhana, sensitif, dan tidak
mahal. Apabila formalin direaksikan dengan asam kromotropat dalam suasana
asam (dengan asam sulfat) akan menghasilkan warna ungu yang selanjutnya jika
diukur serapannya menggunakan spektrofotometer akan memberikan serapan
maksimum pada panjang gelombang 567 nm.

Skripsi

Validasi Metode Spektrofotometri

Hudan Taufiq

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Validasi metode dilakukan karena pada penelitian ini dilakukan revisi


terhadap metode baku yang tertera di AOAC. Menurut AOAC, 5 ml formalin
direaksikan dengan 5 ml asam kromotropat 0,5% yang dilarutkan dalam asam
sulfat 72%, kemudian dilakukan pemanasan di atas water bath selama 15 menit.
Pada penelitian ini akan direaksikan antara formalin dengan reagen kromotropat
yang dilarutkan dalam aqua dest dalam suasana H2SO4 pekat dan tanpa dilakukan
pemanasan.
Agar mendapatkan kondisi yang optimal dalam analisis formalin dengan
reagen asam kromotropat ini, maka diperlukan optimasi. Optimasi yang dilakukan
antara lain optimasi waktu kestabilan warna, serta volume reagen yang digunakan.
Langkah optimasi ini memberikan hasil yaitu reaksi antara formalin dengan asam
kromotropat terjadi dengan penambahan asam kromotropat 0,5 % sebanyak 1,2 ml
dan asam sulfat pekat sebanyak 6 ml, serta kestabilan warnanya terjadi pada menit
ke-15.
Hasil LOD sebesar 0,0022 ppm dan LOQ sebesar 0,0067 ppm. Uji linearitas
menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan linear antara konsentrasi kompleks
formalin-kromotropat dengan absorban, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien
korelasi (r), p, dan Vx0. Persamaan regresi yang diperoleh adalah y = 0,3953 x +
0,0207 dengan r = 0,9995 lebih besar daripada r tabel untuk n=7 yaitu: 0,874 dan
p = 0,005 (p < 0,01) serta Vxo = 2,45% (persyaratan Vxo 5 %).
Uji akurasi dilakukan menggunakan penambahan empat kadar formalin
yang berbeda pada tiap 5 gram ikan kakap yang tidak mengandung formalin.
Hasil uji akurasi (% Recovery rata-rata) yaitu 67,08 % dengan presisi metode
sebesar 1,39%. Persyaratan akurasi (% Recovery) untuk analit menurut AOAC
Guideline adalah 80 110 %. Jika dibandingkan dengan persyaratan akurasi
tersebut, akurasi yang diperoleh pada penelitian ini belum memenuhi persyaratan,
namun demikian presisi metode ini memenuhi syarat (KV 2 %).
Pada aplikasi penetapan kadar formalin dalam sampel ikan kakap yang
diambil dari tiga pedagang di salah satu pasar tradisional yang berada di Surabaya
pada periode minggu IV Juli sampai minggu I Agustus 2010 diperoleh bahwa
ketiga sampel yang diambil terdeteksi tidak mengandung formalin. Berdasarkan
uji kualitatif sampel menunjukkan hasil negatif (tidak terbentuk warna merah
ungu), serta spektrum sampel yang mirip dengan spektrum blanko (ikan kakap
tanpa formalin).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri
visibel dengan pereaksi asam kromotropat pada penetapan kadar formalin dalam
ikan laut segar utamanya pada ikan kakap kurang memenuhi persyaratan akurasi.
Akan tetapi, metode ini dapat digunakan untuk penetapan kadar formalin dalam
ikan kakap secara rutin karena selektif, serta LOD/LOQ, linearitas, dan presisinya
memenuhi syarat.
ABSTRACT
Formalin, an illicit additive substance, was added on certain food product
as a preservative. Therefore, the determination of formalin in food product such as
fresh fish is very important. The Visible Spectrophotometric method with
chromotropic acid as a reagent has been used for determination of formaldehyde

Skripsi

Validasi Metode Spektrofotometri

Hudan Taufiq

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

in this research. The aim is get a method which met the criteria of validation.
The optimum result were obtained when 1.2 ml solution of 0.5 %
disodium chromotropic (as color developing reagent) and 6 ml concentrated
sulfuric acid (as catalyst) were added and then the absorbance was measured after
15 minutes at 567 nm.
The result shows the detection and quantitation were found to be 0.0022
ppm and 0.0067 ppm respectively, while the linear regression was
y = 0.3953 x + 0.0207, r = 0.9995 > r table, p = 0.005 (p < 0.01) and
Vx0 = 2.45 % (Vxo 5 %). The recovery percentage was 67.08 % and the
coefficient of variation was 1.39%. The determination of formalin in three fresh
fish samples which were taken from a market in Surabaya showed that there was
no formalin in those three samples.
Keyword : Validation, Spectrophotometric, Formalin, Fresh Fish (ikan kakap)

Skripsi

Validasi Metode Spektrofotometri

Hudan Taufiq

You might also like