Professional Documents
Culture Documents
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Culicidae
Genus : Anopheles
sp.
1). Siklus Hidup Nyamuk Anopheles sp.
Semua nyamuk mengalami metamorfose sempurna (Holometabola) mulai
dari telur, menjadi jentik, berkembang menjadi pupa dan kemudian menjadi
nyamuk (Sigit & Hadi, 2006).Jentik dan pupa hidup di air sedangkan setelah
dewasa hidup di darat. Kelangsungan hidup nyamuk akan terputus apabila
tidak ada air (Depkes, 1999).
b). Jentik (Larva) nyamuk Anopheles sp. bersifat akuatik, hidup di air
dan pertumbuhan mengalami empat tahap instar yaitu: Instar I + 1
hari, Instar II 1-2 hari, Instar III 2 hari dan Instar IV 2-3 hari dan tiap
instar didahului oleh proses pengelupasan kulit (ecdysis). Kecepatan
pertumbuhan meningkat dengan naiknya suhu dan tersedianya
makanan yang cukup (B2P2VRP, 2006; Depkes, 2007). Masingmasing
instar memiliki ukuran tubuh yang berbeda. Umur rata-rata
pertumbuhan mulai jentik sampai menjadi kepompong berkisar antara
814 hari (Rao, 1981).
d). Nyamuk baru muncul dari pupa kurang lebih 15 menit setelah
bersentuhan dengan udara, tubuhnya akan mengeras dan terbang
yang besar jentik instar I dan II berkumpul pada tempat dimana telur-telur
diletakkan, sedang instar III dan IV bergerak beberapa meter dari tempat
penetasan dan berkumpul dibagian-bagian yang disenangi misalnya bagian
yang teduh atau terang. Waktu pertumbuhan dan perkembangan yang
diperlukan setiap instar tidak saja dipengruhi oleh musim dan jumlah
makanan yang tersedia, tetapi sangat tergantung dari masing-masing jenis
nyamuk Anopheles sp. Pada kondisi normal, waktu yang diperlukan untuk
perubahan dari instar I-IV berkisar antara 8-10 hari (Rao, 1981).
Lingkungan hidup nyamuk Anopheles sp.
Perubahan lingkungan merupakan fenomena kompleks terutama berkaitan
dengan hal-hal yang disebabkan oleh intervensi manusia seperti degradasi
lahan yang dipengaruhi oleh variabilitas iklim, lebih lagi di daerah kering dan
semikering sangat rentan terhadap perubahan iklim (Sukowati, 2004). Dalam
perkembang biakan nyamuk Anopheles sp. dipengaruhi oleh beberapa faktor
lingkungan antara lain :
Lingkungan fisik
1). Pengaruh suhu udara
Nyamuk adalah binatang berdarah dingin oleh karena itu proses-proses
metabolisme dan siklus hidupannya tergantung pada suhu
lingkungan.Nyamuk tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri terhadap
perubahan-perubahan di luar tubuhnya.Suhu rata-rata optimum untuk
perkembangan nyamuk adalah 25-27oC. Nyamuk dapat bertahan hidup
dalam suhu rendah, tetapi proses metabolismenya menurun atau bahkan
terhenti bila suhu turun sampai di bawah suhu kritis dan pada suhu yang
sangat tinggi akan mengalami perubahan proses fisiologinya. Pertumbuhan
nyamuk akan terhenti sama sekali bila suhu kurang dari 10C atau lebih dari
40oC. Toleransi terhadap suhu tergantung pada spesies, tetapi pada
umumnya tidak akan tahan lama bila suhu lingkungan naik 5-6C di atas
batas dimana spesies secara normal dapat beradaptasi. Kecepatan
perkembangan nyamuk tergantung dari kecepatan proses metabolisme yang
sebagian diatur oleh suhu. Oleh karena itu kejadiankejadian biologis
tertentu seperti lamanya masa pradewasa, kecepatan pencernaan darah
yang dihisap, pematangan dari indung telur, frekuensi mencari makanan
atau menggigit dan lamanya pertumbuhan parasit di dalam tubuh nyamuk
dipengaruhi oleh suhu (Depkes, 2002; Sukowati, 2004).
2). Curah hujan
Hujan dapat menambah tempat perkembangbiakan nyamuk (breeding place)
atau dapat pula menghilangkan tempat perkembangbiakan. Curah hujan
yang tinggi menyebabkan tempat perkembangbiakan yang berupa
genangan-genangan meluap dan akan menghanyutkan jentik. Bila musim
kemarau untuk daerah laguna-laguna yang berisi air payau akan semakin
tumbuhan atau sebagian jenis tumbuhan pada suatu tempat dapat dipakai
sebagai indikator memperkirakan adanya jenis- jenis nyamuk
tertentu.Tumbuhan air yang dapat diasosiasikan dengan keberadaan jentik
An. sundaicus adalah lumut sutera dari golongan Enteromorpha sp. Bates
(1970).
1. Tempat meletakkan telur: Di dalam memilih tempat untuk berkembang
biak, nyamuk akan meletakkan telurnya di tempat-tempat tertentu.
Ada nyamuk yang suka di tempat-tempat terbuka dan kena sinar
matahari langsung, seperti An. sundaicus serta ada pula nyamuk yang
suka di tempat-tempat yang teduh, terlindung dari sinar matahari,
seperti An. barbirostris. Dengan demikian tumbuhan juga
mempengaruhi nyamuk dalam pemilihan tempat untuk meletakkan
telurnya (Reid, 1968; Warrel & Gilles, 2002; Depkes, 2007).
2. Tempat berlindung dan mencari makan bagi jentik: Penyebaran jentik
nyamuk terutama jentik Anopheles sp. biasanya di sekitar tumbuhtumbuhan yang ada di air. Di tempat tersebut jentik terlindung dari
pengaruh gerakan permukaan air dan musuh-musuhnya. Tumbuhan
dan binatang-binatang kecil sebagai makanan jentik biasanya banyak
terdapat di sekitar tumbuhan air (Clements, 1963; Depkes, 2007).
Kepadatan jentik dipengaruhi oleh banyaknya mikroplanton dan detritus
hasil penguraian sampah organik pada laguna sebagai sumber
makanan.Keberadaan ganggang dan tumbuhan air yang membusuk
membantu perkembangan jentik nyamuk (Rao, 1981). - See more at:
http://staypublichealth.blogspot.com/2013/03/epidemiologianopheles.html#sthash.QIQ7chHV.dpuf