You are on page 1of 47

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Teknologi Blow-Fill Pada Proses Produksi


di PT. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI)
Central Java Semarang
Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan
matakuliah Kuliah Kerja Lapangan
oleh :
Risma Novita Dewi 201351122

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


2015

LEMBAR PENGESAHAN

Teknologi Blow-Fill Pada Proses Produksi


di PT. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI)
Central Java Semarang
oleh :
Risma Novita Dewi 2013-51-122
disetujui dan disahkan sebagai
Laporan Kuliah Kerja Lapangan
Kudus,

2015

Dosen Pembimbing

Rina Fiati S.T M.Cs.


NIDN.0604047401
ii

RINGKASAN
Setiap perusahaan besar yang memproduksi
minuman tentunya akan selalu ada proses pengemasan
atau pembotolan. Pengemasan didesain atau dirancang
sedemikian rupa untuk melindungi produk dari
kerusakan dan untuk menjual produk lengkap dengan
wadah atau kemasan yang digunakan. Begitu pula
dengan PT. Coca Cola Amatil Indonesia. Mereka
menggunakan teknologi Blow Fill pada proses
produksinya. Konsep dasar dari Blow Fill adalah bahwa
wadah terbentuk, diisi, dan disegel dalam proses terus
menerus tanpa campur tangan manusia, di daerah
tertutup steril di dalam mesin. Blow Fill sendiri
merupakan standar terdepan di dunia untuk botol
minuman plastik ringan.
PT. Coca Cola Amatil Indonesia telah membuat
kemajuan besar dengan investasi Coca-Cola Amatil
(CCA) Group sebesar $450.000.000 untuk teknologi
Blow Fill.

iii

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga penyusunan Laporan KKL di PT Coca-Cola Amatil
Indonesia Central Java Semarang dengan judul Teknologi
Blow Fill Pada Proses Produksi di PT Coca Cola Amatil
Indonesia (CCAI) Central Java Semarang ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Laporan

KKL ini disusun untuk diajukan sebagai

syarat tugas akhir pada mata Kuliah Kerja Lapangan, yang


dilaksanakan pada tanggal 9 September 2015 yang berlokasi
di Semarang.
Dalam menyelesaikan laporan KKL ini tidak sedikit
rintangan yang dihadapi penulis. Namun demikian penulis
tetap berusaha semaksimal mungkin menyajikan laporan ini
sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknis yang berlaku.
Adapun penyusunan laporan KKL ini berdasarkan
data-data yang diperoleh selama melakukan KKL. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan KKL tidak lepas
dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:

iv

1. Allah SWT yang telah memberi kesempatan memberi


umur panjang sehingga dapat menyelesaikan tugas
laporan KKL ini.
2. Kedua orang tua dan saudara kami yang telah mendukung
dan memberikan doa restu.
3. Rochmad Winarso, ST. MT selaku dekan Fakultas
Teknik Universitas Muria Kudus.
4. Achmad Jazuli, S.Kom, M.Kom selaku Kepala Program
Studi Teknik Informatika Universitas Muria Kudus.
5. Rina Fiati, ST. M.Cs. selaku dosen pembimbing yang
telah memberi pengarahan dan bimbingan selama
penyusunan Laporan KKL ini.
6.

PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java Semarang


yang telah memberikan ijin dan informasinya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan KKL ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu


persatu

yang

telah

membantu

penulis

dalam

menyelesaikan laporan KKL ini.


Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih
banyak

kekurangan

sehingga

banyak

perbaikan

dan

penyempurnaan. Oleh karena itu berbagai saran yang bersifat


konstruktif akan penulis terima dengan penuh harapan.

Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini kami buat untuk


pertanggung jawaban dari hasil kami melaksanakan KKL.
Semoga dalam kegiatan KKL ini dapat memberikan hasil dan
bermanfaat bagi semua.

Kudus,

September 2015

Risma Novita Dewi

vi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................. ii
RINGKASAN .................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................... 2
1.3. Batasan Masalah ......................................... 2
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Berdirinya PT. Coca-Cola Dunia ..... 3
2.2. Sejarah Coca-Cola di Indonesia .................. 5
2.3. Sejarah PT. Coca Cola Amatil Indonesia ...... 6
2.4. Visi Dan Misi Perusahaan ............................ 8
2.4.1 Visi ............................................................ 8
2.4.2 Misi ........................................................... 8
2.5. Struktur Organisasi PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Central Java Semarang ....................................... 10
2.6. Produk Yang Di Buat Di PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Central Java Semarang ....................................... 12

vii

2.6.1 Coca-Cola .................................................. 12


A. Sejarah Logo Coca Cola ................................ 12
B. Bentuk dan Font Gambar Logo Coca-Cola ..... 14
C. Warna Dalam Gambar Logo Coca-Cola ......... 14
D. Sejarah Botol Coca-Cola ................................ 14
2.6.2 Minute Maid Pulpy .................................... 16
A. Sejarah Minute Maid Pulpy ............................ 16
BAB III : PEMBAHASAN
3.1. Proses Produksi ........................................... 28
3.1.1 Pengertian Proses Produksi ......................... 25
3.1.2 Jenis-Jenis Proses Produksi ......................... 25
3.2. Pengertian Teknologi Blow-Fill ................... 26
3.3. Mesin-Mesin Yang Di Gunakan Dalam Proses Produksi
............................................................................ 27
BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................. 36
4.2. Saran ........................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ......................................... xi

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Coca Cola Amatil
Indonesia Central Java Semarang ........................

10

Gambar 2.2 Sejarang Logo Coca-Cola ................

12

Gambar 2.3 Botol Coca-Cola Dari Tahun ke Tahun 14


Gambar 2.4 Botol Coca-Cola tahun 1883 ............

15

Gambar 2.5 Botol Coca-Cola tahun 1899 ............

15

Gambar 2.6 Botol Coca-Cola Edisi Natal 2008 ...

16

Gambar 2.7 Botol Coca-cola edisi james bond ....

16

Gambar 2.8 Minute Maid berkonsentrat jeruk beku tahun 1946


............................................................................

18

Gambar 2.9 Tahun 1960 Minute Maid Corporation bergabung


dengan The Coca-Cola Company ........................

18

Gambar 2.10 Minute Maid jus jeruk siap minum yang


diperkanalkan oleh coca-Cola pada tahn 1973 .....

18

Gambar 2.11 Pada tahun 1980 Minute Maid hadir dengan rasa
baru ....................................................................

19

Gambar 2.12 Pada tahun 1987 Coca Cola Foods menciptakan


Minute Maid Orange jus yang mengandung kalsium

19

Gambar 2.13 Tahun 1996 terjadi pergantian nama Coca Cola


Foods menjadi The Minute Maid Company ........

20

Gambar 2.14 Perubahan The Houston Astron menadi Minute


Maid Park pada tahun 2002 ................................

ix

20

Gambar 2.15 Produk jus baru bernama Minute Maid tahun


2007 ...................................................................

21

Gambar 2.16 Tahun 2008 Minute Maid Pulpy Orange hadir di


Indonesia ............................................................

21

Gambar 2.17 Minute Maid Pulpy Tropical Orange hadir di


Indonesia ............................................................

22

Gambar 2.18 Minute Maid Pulpy OMango hadir di Indonesia


tahun 2011 ..........................................................

22

Gambar 2.19 Minute Maid Pulpy Aloe Vera White Grape


hadir di Indonesia pada tahun 2013 .....................

23

Gambar 2.20 Minute Maid Nutriboost hadir di Indonesia


tahun 2013 ..........................................................

23

Gambar 2.21 Tahun 2014 Minute Maid Pulpy Fruit Bite Hadir
di Indonesia ........................................................

24

Gambar 2.22 Mesin Depalletizer .........................

28

Gambar 2.23 Mesin Washer/Rinser .....................

29

Gambar 2.24 Mesin Filler ...................................

30

Gambar 2.25 Mesin Sealer ..................................

31

Gambar 2.26 Mesin Capper ................................

32

Gambar 2.27 Mesin Labeller ..............................

33

Gambar 2.28 Mesin Palletizer .............................

35

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan industri dan persaingan yang semakin
ketat sebagai akibat banyaknya muncul produsen minuman
ringan membawa perusahaan untuk menentukan langkahlangkah dan target untuk dapat menghasilkan minuman yang
berkualitas dan dapat diterima konsumen serta tentunya untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan
semaksimal mungkin. Perusahaan harus menciptakan dan
mendistribusikan produk yang dihasilkan secara efektif dan
efisien untuk kebutuhan konsumen.
Salah satu hal penting dalam perusahaan yang erat
kaitannya dengan penciptaan produk adalah faktor produksi.
Faktor produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku
menjadi barang jadi, maka faktor produksi yang perlu
mendapat perhatian adalah bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan produk, proses produksi, dan sistem pembotolan
atau pengemasan.
PT. Coca Cola Amatil Indonesia merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang minuman yang membuat
berbagai macam jenis minuman yang berkarbonasi maupun
yang tidak berkarbonasi. Pembuatan minuman tentunya
tentunya tidak terlepas dari proses produksi dan pembotolan.
Teknologi produksi yang digunakan di PT. Coca Cola Amatil
Indonesia adalah teknologi Blow-Fill yaitu pembuatan
botol, pengisian, serta penyegelan yang dilakukan oleh mesin
tanpa campur tangan manusia.

Latar belakang inilah yang menjadikan alasan bagi


penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di
PT Coca Cola Amatil Indonesia Central Java Semarang
dengan mengangkat tema untuk laporan KKL yaitu
Teknologi Produksi dengan mengambil judul Teknologi
Blow-Fill Pada Proses Produksi di PT. Coca Cola Amatil
Indonesia (CCAI) Central Java Semarang.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas,
dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu teknologi Blow-Fill?
2. Bagaimana proses produksi menggunakan teknologi
Blow-Fill?
3. Apa keuntungan menggunakan teknologi Blow-Fill?
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas dan tidak menimbulkan
terjadinya penyimpangan permasalahan yang ada, maka
penulis membatasi permasalahan:
1. Pengertian Blow-Fill.
2. Proses produksi dengan menggunakan teknologi BlowFill.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Berdirinya PT. Coca-Cola Dunia


Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8
Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi
dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama
kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai
Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan
John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat
bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan.
Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring
mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen
per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan
membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi
satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia
menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun
1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G.
Chandler.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian
konsumen dengan cara membuat berbagai macam bendabenda cinderamata berlogo Coca-Cola. Gaya periklanan yang
inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung
hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas,
tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama CocaCola dan mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada


mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan
konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan katakata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara
lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian
produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941,
perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga,
nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang
sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi
menjadi merek dagang terdaftar.
Pada tahun 1892 Candler mendirikan pabrik CocaCola pertama di Atlanta yang di beri nama The Coca-Cola
Company. Perusahaan ini merupakan induk dari semua
perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang CocaCola diseluruh Negara di dunia dengan menyediakan bahan
baku konsentratnya.
Mulai tahun1893, The Coca-Cola Company
membangun pabriknya diluar Atlanta. Presiden The CocaCola Company (1919-1955) Robert W. Wouldruff, merupakan
orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman
coca-cola tersebut dapat dinimkati tidak hanya oleh orang
Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh
bangsa didunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka
pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Cooperation, yaitu
perusahaan yang menangani proses penjualan minuman
keseluruh pelosok negeri didunia dengan ciri, mutu, rasa dan
kesegaran yang sama.

2.2. Sejarah Coca-Cola di Indonesia


Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia
pada tahun 1927 dan diproduksi secara local sejak tahun 1932.
Setelah sempat berhenti beroperasi pada tahun 1942, CocaCola mulai diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler Limited
(IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu,
Tatang Nana, dan Harry Handoyo. Pabrik tersebut
memproduksi 1.000-1.500 cases Coca-Cola setiap harinya,
dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk
untuk pendistribusian.
Sejak tahun1960-an, berbagai produk The Coca-Cola
Company telah diperkenalkan ke pasar Indonesia. Dan pada
tahun 2000, 10 operasi pembotolan dikonsolidasikan di bawah
Coca-Cola Amatil Indonesia.
TIMELINE
1927 :
Coca-Cola dijual pertama kali di Indonesia.
Botol pertama diimpor oleh seorang insinyur Belanda
bernama De Koenig.
1932 :
Diproduksi secara lokal oleh pembotolan De
Water Nederlands Indische Mineral Fabriek, di Batavia,
Indonesia.
1945 :
Hari Kemerdekaan Indonesia.
1956 :
Setelah Perang Dunia ke II, dioperasikan
kembali oleh The Indonesia Bottler Limited (IBL).
1971 :
Djaja Beverage Bottling memulai produksi
kembali setelah era revoulusioner di tahun 1960-an dan
memperkanalkan Sprite.
1973 :
Fanta diperkenalkan di Indonesia.

1977 :
Pabrik Commercial Product Supply (CPS)
didirikan untuk memenuhi pasokan bahan dasar minuman.
1985 :
Bangun Wenang di Manado memulai
produksi Coca-Cola pertamanya.
1986 :
Diet Coke diperkenalkan, menandakan
kehadiran produk kaleng untuk pertama kalinya di Indonesia.
1992 :
Coca Cola Amatil Indonesia mulai beroperasi
di Indonesia.
1996 :
Coca Cola Amatil memulai produksi dalam
botol plastic (PET) untuk pertama kalinya.
2002 :
Frestea diperkenalkan di Indonesia. Merk
lokal air minum dalam kemasan, Ades, diakuisisi.
2008 :
Minute Maid dan Coke Zero diperkenalkan di
Indonesia.
2011 :
Ades dalam kemasan botol plastik ramah
lingkungan diperkenalkan.
2012 :
CCAI mengakuisisi pabrik baru di Cikedokan,
Bekasi.
2013 :
Aquarius diperkenalkan di Indonesia.
2014 :
Nutriboost diperkenalkan di Indonesia.

2.3. Sejarah PT. Coca Cola Amatil Indonesia


Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan
produsen dan distributor minuman non-alkohol siap minum
terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun
1992. CCAI memproduksi dan mendistribusikan produk di
Indonesia
sejak 1992.
CCAI
memproduksi
dan

mendistribusikan produk di bawah lisensi The Coca-Cola


Company.
Kantor pusat Coca Cola Amatil (CCA) terletak di
Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia.
Dengan kapitalisasi pasar lebih dari US $10,2 miliar, induk
perusahaan CCAI ini, adalah salah satu dari 20 perusahaan
unggulan di Australia.
CCA adalah salah satu perusahaan pembotolan
terbesar minuman non-alkohol siap minum di wilayah AsiaPasifik dan salah satu dari 5 perusahan pembotolan Coca-Cola
terbesar di dunia. CCA mempekerjakan hampir 16.000 orang
dan memiliki akses ke lebih dari 270 juta konsumen melalui
lebih dari 690.000 pelanggan aktif.
CCA memiliki sejarah yang kaya dan beragam karena
telah beroperasi lebih dari 100 tahun. Saat ini CCA beroperasi
di enam negara, yaitu Australia, Selandia Baru, Fiji,
Indonesia, Papua Nugini dan Samoa.
CCA di Indonesia mempekerjakan lebih dari 8.000
pekerja lokal secara permanen dan antara 2.000 hingga 4.000
pekerja sementara sesuai kebutuhan. Sejumlah besar pihak
eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan
juga memperoleh pendapatan dari hasil berbisnis dengan
CCAI.
Saat ini CCAI memiliki 9 pabrik di seluruh Indonesia,
yaitu Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya,
Bali, Medan, Padang, dan Lampung dan beroperasi dengan
lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh Indonesia. Untuk
sumber bahan dasar minuman, jasa dan barang yang tidak

terkait dengan produk, CCAI memiliki lebih dari 2.800


pemasok.
Produk-produk yang diproduksioleh PT. CocacolaAmatil Indonesia Tbk. Diantaranya ;
Coca-Cola (Diet Coke, Coca-Cola Zero)
Sprite (Sprite, Sprite zero)
Fanta (strawberry,vitamin C, fruit punch, orange,
blueberry)
Frestea (jasmine, green tea, apel-markisa-lemon)
Minute Maid Pulpy (orange, omanggo, tropical)
Schweppes Carbonat Water
Ades Mineral Water
Powerade Isotonic
A&W Rootbeer Drink

2.4. Visi Dan Misi Perusahaan


2.4.1 Visi
Visi Perusahaan adalah Menjadi perusahaan
produsen minuman terbaik di Asia Tenggara.
2.4.2 Misi
Misi Perusahaan adalah Memberikan kesegaran
kepada pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan
semangat sepanjang hari, setiap hari.
Agar dapat memenuhi visi dan misi tersebut, cara kerja dan
cara berhubungan dengan semua pihak yang memiliki
kepentingan atas Perusahaan mulai dari konsumen dan

pelanggan hingga ke pemasok, terhadap pemerintah dan diri


sendiri harus dibangun atas dasar nilai-nilai yang kuat.
Bertumpu pada dasar kejujuran dan integritas, nilai-nilai inti
PT. Coca Cola Amatil Indonesia adalah:
Nilai nilai Perusahaan :
1. Sumber Daya Manusia : mengembangkan Sumber Daya
Manusia, menghargai prestasi serta menikmati apa yang
kita lakukan.
2. Pelanggan : menang untuk pelanggan dan untuk diri
sendiri.
3. Semangat : semangat untuk bertindak, bertanggung jawab
dan sukses.
4. Inovasi : selalu mencari yang lebih baik.
5. Keunggulan : senantiasa melakukan pekerjaan yang
terbaik.
6. Warga Negara yang baik : melakukan hal yang benar dari
Perusahaan masyarakat dan sesama. Kita diharuskan
untuk memelihara nilai-nilai perusahaan dengan sellau
mempertahankan standar dalam berperilaku.

2.5. Struktur Organisasi PT. Coca Cola Amatil Indonesia


Central Java Semarang

10

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central
Java Semarang

Struktur organisasi yang ada di PT. CCAI Central


Java Semarang selalu mengalami perkembangan dari masa ke
masa. Pada gambar tersebut, terlihat jabatan tertinggi PT.
CCAI Central Java Semarang di pegang oleh General
Manager yang bertugas untuk memimpin, mengendalikan
serta
mengawasi
kegiatan-kegiatan
penyelenggaraan
perusahaan. Tidak hanya itu saja, melainkan seorang General
Manager harus mampu menjalin hubungan baik dengan
instansi maupun lembaga atau pihak luar perusahaan lain.
General Manager PT. CCAI Central Java Semarang
membawahi lima departemen, antara lain Finance Manager,
Human Resources Manager, General Sales Manager,
Technical Operation Manager, dan yang terakhir adalah
Business Service Manager.
Gambar struktur organisasi di atas memperlihatkan
bahwa kedudukan PR Manager tidak berada sejajar dengan
kelima departemen penting yang telah disebutkan. Public
Relations Manager justru berada sejajar dengan anak dari
kelima departemen tersebut, tetapi tidak berada di bawah
departemen apapun selain General Manager dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Pada jabatan ini, PR Manager
menjalankan lima fungsi penting perusahaan, yaitu membantu
menunjang semua kegiatan manajemen dalam mencapai
tujuan perusahaan, membina hubungan baik antara public
internal dengan publik eksternal perusahaan, melayani
masyarakat dan memberikan saran kepada pimpinan
perusahaan demi kepentingan bersama, serta menjalankan

11

program-program CSR perusahaan, salah satunya yang


berhubungan dengan hubungan komunitas. Kelima fungsi
tersebut dijalankan oleh PR Manager dan tentunya dibantu
oleh General Manager, terutama dalam pengambilan
keputusan untuk merencakan sesuatu. Hal ini dikarenakan PR
Manager memiliki akses langsung dengan General Manager,
seperti yang sudah diungkapkan di atas.
2.6. Produk Yang Di Buat Di PT. Coca Cola Amatil
Indonesia (CCAI) Central Java Semarang
2.6.1 Coca-Cola
A. Sejarah Logo Coca-Cola
Coca-Cola merupakan salah satu merek terbesar
pada abad ke-21, Coca-Cola dianggap sebagai minuman
berkarbonasi yang paling terkenal yang pernah diciptakan.
Minuman ini awalnya dipromosikan sebagai obat, tetapi
kemudian mendapatkan popularitas karena rasa cola nya yang
unik. Serupa dengan rasa Coca Cola, logo perusahaan juga
mendapat ketenaran karena desain yang unik.

Gambar 2.2 Sejarah Logo Coca-Cola

1887
Gambar logo Coca-Cola pertama kali dirancang oleh
Frank Mason Robinson pada tahun 1885. Dia datang dengan

12

ide untuk menggunakan nama Coca-Cola dalam logo. Dia


juga menyarankan menggunakan jenis huruf Spencerian untuk
script sehingga logo tampak unik. Logo diumumkan pada
tahun 1887 dengan embel-embel tulisan Trade Mark pada
ekor Huruf C dari tulisan Coca.
1941
Gambar logo Coca-Cola mengalami perubahan besar
pertama ketika didesain ulang pada tahun 1941. Tulisan
Trade Mark telah dihilangkan, sementara jenis huruf
dijadikan standar dari gambar logo Coca-Cola. Versi ini tetap
menjadi identitas merek Coca-Cola selama 19 tahun
kemudian.
1958
Pada tahun 1958, Coca-Cola melakukan beberapa
perubahan kreatif pada gambar logo Coca-Cola. Pada edisi
ini tulisan Trade-Mark kembali di tampilkan, akan tetapi
berada pada background logo. Desainnya memang tidak
diterima dengan baik oleh audience dan Coca-Cola merubah
itu dalam beberapa tahun kemudian.
1969
Pada tahun 1969, Coca Cola memperkenalkan logo
baru yang paling ikonik yaitu dengan tambahan the famous
curve dalam desain logo-nya. Tampak sebuah pita yang
dinamis, yang sangat dikenal sampai saat ini, tambahan pita
ini melambangkan desain kontur botol Coke. Logo mendapat
banyak perhatian dari massa dan kemudian menjadi simbol
dari identitas perusahaan Coca-Cola.

13

B. Bentuk dan Font Gambar Logo Coca-Cola


Jenis huruf yang digunakan dalam gambar logo CocaCola, disebut Spencerian, diciptakan pada pertengahan abad
ke-19 . Itu adalah bentuk dominan dari tulisan tangan yang
resmi di Amerika pada jaman itu.
Gambar logo Coca-Cola muncul dalam iklan untuk
pertama kalinya di Atlanta Journal pada tahun 1915. Gambar
logo Coca-Cola terdaftar sebagai merek dagang pada tahun
1887 dan sejak itu menjadi identitas eksklusif perusahaan.
C. Warna dalam Gambar Logo Coca-Cola
Skema warna merah dan putih pada logo Coca-Cola
melambangkan kesederhanaan, menyenangkan dan khas untuk
menarik orang muda. Sedangkan warna merah melambangkan
gairah, tekad, kemudaan dan vitalitas, warna putih
melambangkan pesona dan keanggunan merek Coca-Cola.
D. Sejarah Botol Coca-Cola

Gambar 2.3 Botol Coca-Cola dari tahun ke tahun

14

Gambar 2.4 Botol Coca-Cola 1883 cikal bakal

Gambar 2.5 Botol Coca-Cola 1899

15

Gambar 2.6 Botol Coca-Cola edisi natal 2008

Gambar 2.7 Botol Coca-Cola edisi james bond

2.6.2 Minute Maid Pulpy


A. Sejarah Minute Maid Pulpy
1945
Pemesanan Pertama
Tentara Amerika memesan sekitar 500.000 pon bubuk
jus jeruk dari perusahaan makanan Florida memenangkan
kontraknya, namun perang berakhir sebelum produk dikirim.

16

1946
Jeruk Beku

Gambar 2.8 Minute Maid berkonsentrat jeruk beku tahun 1946

Perusahaan makanan Florida yang berganti nama


menjadi Vacuum Foods Corporation, mengirimkan produk
minuman berkonsentrat jeruk beku pertama ke Amerika yang
diberi nama MINUTE MAID.
1948
Kampanye Radio Pertama
Vacuum Foods (yang berganti nama menjadi
MINUTE MAID Corporation) meluncurkan kampanye radio
nasional bersama Bing Crosby, dimana akhirnya menjadi
hubungan promosi antara Vacuum Foods dan Crosby selama
30 tahun.
1949
Cerita dibalik Nama
Penggantian nama Vacuum Foods menjadi MINUTE
MAID Corporation diambil dari produk jus jeruk terkenal
mereka. Nama MINUTE MAID sendiri diciptakan oleh
perusahaan marketing Boston pada tahun 1946, dimana nama
tersebut menyiratkan kenyamanan dan kemudahan persiapan
jus jeruk lezat ini.

17

1960
Bergabung dengan The Coca-Cola Company

Gambar 2.9 Tahun 1960 Minute Maid Corporation bergabung dengan The
Coca-Cola Company

Minute Maid Corporation akhirnya bergabung dengan


The Coca-Cola Company, ini adalah usaha pertama The CocaCola Company diluar minuman ringan.
1973
Jus Jeruk Siap Minum

Gambar 2.10 Minute Maid jus jeruk siap minum yang diperkenalkan oleh
Coca-Cola pada tahun 1973

Coca - Cola memperkenalkan produk jus jeruk yang


siap untuk diminum, dimana sekarang tersedia di banyak

18

tempat dan membuat kegembiraan menikmati jus jeruk


semudah membuka kardus kemasannya.
1980
Hadirnya Rasa Baru

Gambar 2.11 Pada tahun 1980 Minute Maid hadir dengan rasa baru

Coca - Cola akhirnya melebarkan posisi MINUTE


MAID tidak hanya sebagai jus jeruk, tetapi juga
menambahkan rasa lainnya seperti lemon dan fruit punch.
1987
Baik untuk Tulang

Gambar 2.12 Pada tahun 1987 Coca Cola Foods menciptakan Minute Maid
Orange jus yang mengandung kalsium

yang

Coca-Cola Foods menciptakan jus jeruk pertama kali


diperkaya
dengan
kalsium
100%
dengan

19

memperkenalkan MINUTE MAID ORANGE jus yang


mengandung kalsium. Membuat penyuka jus mendapatkan
kandungan baik untuk tulang sambil menikmati kebaikan dari
kadungan jeruk.
1996
Pergantian Nama

Gambar 2.13 Tahun 1996 terjadi pergantian nama Coca Cola Foods menjadi
The Minute Maid Company.

Akhirnya Coca Cola Foods mengganti namanya


menjadi THE MINUTE MAID Company.
2002
Pengaruh Besar

Gambar 2.14 Perubahan The Houston Astros menjadi Minute Maid Park
pada tahun 2002

The Houston Astros and Minute Maid menjalin


kerjasama dan secara tidak langsung mengubah Astros
menjadi MINUTE MAID PARK.

20

2007
Jus Baru

Gambar 2.15 Produk jus baru bernama Minute Maid tahun 2007

Minute Maid meluncurkan produk jus uniknya dan


minuman jus ini bernama MINUTE MAID.
2008
Minute Maid Pulpy Orange hadir di Indonesia

Gambar 2.16 Tahun 2008 Minute Maid Pulpy Orange hadir di Indonesia

Minute Maid masuk ke Indonesia dengan


diluncurkannya Minute Maid Pulpy dengan rasa Orange
(Minute Maid Pulpy Orange). Produk minuman Minute Maid
Pulpy telah berhasil menjadi salah satu pemain penting dalam
kategori RTD Juice Indonesia. Kesegaran rasa jeruk dan bulir
(pulp) jeruk asli yang lezat dalam kemasan botol PET yang

21

unik menjadi salah satu daya tarik utama bagi konsumen


dalam memilih produk ini.
2010
Minute Maid Pulpy Tropical hadir di Indonesia

Gambar 2.17 Minute Maid Pulpy Tropical hadir di Indonesia pada tahun
2010

Minute Maid Pulpy Tropical memberikan kombinasi


terbaik rasa dan aroma khas buah tropis, yang merupkan hasil
perpaduan tepat dari apel, mangga, jambu, nanas, markisa dan
bulir jeruk asli.
2011
Minute Maid Pulpy O'Mango hadir di Indonesia

Gambar 2.18 Minute Maid Puply OMango hadir di Indonesia tahun 2011

Minute Maid Pulpy hadir dengan rasa baru yaitu


Orange dan Mango, perpaduan lezat rasa mangga dan jeruk

22

(orange) dengan bulir buah asli. Minute Maid Pulpy OMango


tidak hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga kaya vitamin
C, sehingga bisa menjadi pilihan baik untuk dikonsumsi.
2013
Minute Maid Pulpy Aloe Vera White Grape hadir di
Indonesia

Gambar 2.19 Minute Maid Pulpy Aloe Vera White Grape hadir di Indonesia
pada tahun 2013

Tekstur potongan lidah buaya dengan rasa khas


berpadu sempurna dengan sari buah anggur putih yang
menyegarkan. Kombinasi Minute Maid Pulpy Aloe Vera
White Grape yang unik ini memberikan sensasi tersendiri dan
siap menjadi favorit kita semua.
2013
Minute Maid Nutriboost hadir di Indonesia

Gambar 2.20 Minute Maid Nutriboost hadir di Indonesia tahun 2013

23

Hadir dengan kombinasi rasa jeruk yang menyegarkan


dan sehatnya susu, MINUTE MAID NUTRIBOOST punya
dua rasa seru bagi kamu, Strawberry & Orange!
2014
Minute Maid Pulpy Fruit Bite hadir di Indonesia

Gambar 2.21 Tahun 2014 Minute Maid Pulpy Fruit Bite hadir di Indonesia

Dikemas dalam kemasan kaleng hadir dengan rasa


Orange, memberikan sensasi pengalaman minum yang
berbeda! Kandungan sari buah asli yang disertai bulir jeruk
yang lebih besar membuat bulirnya dapat digigit saat
diminum.

24

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Proses Produksi


3.1.1 Pengertian Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terusmenerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet
siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk,
pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi
kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).
Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan
produksi yang memiliki makna yang berbeda.Proses adalah
cara, metode, dan teknik bagaimana sumber-sumber (manusia,
mesin, material dan uang) yang akan dirubah untuk
memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Jadi pengertian dari proses produksi adalah suatu cara, metode
dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(manusia, mesin, material, dan uang) yang ada.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat
tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang
mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu
proses produksi disebut Produsen.

25

3.1.2 Jenis-Jenis Proses Produksi


Secara umum, proses produksi dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu proses produksi yang terus-menerus (countinous
processes) dan proses produksi yang terputus-putus
(intermittent processes). Perbedaan pokok dari kedua proses
produksi tersebut adalah berdasarkan pada panjang tidaknya
waktu persiapan untuk mengatur (set up) peralatan produksi
yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau
beberapa produk tanpa mengalami perubahan. Pada proses
produksi yang terus-menerus, perusahaan atau pabrik
menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan (set up) dalam
jangka waktu yang lama dan tanpa mengalami perubahan.
Sedangkan untuk proses produksi yang terputus-putus
menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan dalam jangka
waktu yang pendek, dan kemudian akan dirubah atau
dipersiapkan kembali untuk memproduksi produk lain.
3.2. Pengertian Teknologi Blow Fill
Teknologi Blow-Fill adalah teknik manufaktur yang
digunakan untuk memproduksi wadah yang berisi cairan
dengan ukuran kecil, (0.1ml) dan ukuran besar, (500ml +).
Awalnya dikembangkan di Eropa pada 1930-an, itu
diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1960.
Konsep dasar dari Blow-Fill adalah bahwa wadah
terbentuk, diisi, dan disegel dalam proses terus menerus tanpa
campur tangan manusia, di daerah tertutup steril di dalam
mesin. Dengan demikian teknologi ini dapat digunakan untuk
memproduksi secara aseptik bentuk cairan dengan steril.
Teknologi Blow-Fill mengurangi intervensi personel
sehingga metode ini sangat baik digunakan dalam
pengemasakn obat-obatan steril. Dalam dunia farmasi.

26

Teknologi Blow Fill digunakan untuk mengisi vial untuk


persiapan parenteral dan infus, tetes mata, dan produk
inhalasi. Umumnya wadah plastik terbuat dari polyethylene
dan polypropylene. Polypropylene lebih sering digunakan
untuk membentuk wadah yang selanjutnya disterilkan dengan
autoklaf sebagai polypropylene yang memiliki thermostability
lebih besar
3.3. Mesin-Mesin Yang Di Gunakan Dalam Proses
Produksi
Sebagian besar produk konsumsi menggunakan wadah botol.
Produk konsumsi dapat berupa minuman, oli, sabun, minyak
goreng, obat sirup, dan lain-lain. Jika kita datang ke
supermarket, akan kita temui banyak jenis dan merek dagang
yang menggunakan botol. Produsen pembotolan kebanyakan
memiliki production line yang hampir sama (dalam jenis
mesinnya), dengan konveyor sebagai penghubung antar
mesinnya. Mesin pembotolan terdiri dari depalletizer,
washer/rinser, filler, sealer, capper, labeller, packer, dan
palletizer.

27

Depalletizer

Gambar 2.22 Mesin depalletizer

Depalletizer adalah mesin untuk mengambil botol dari


pallet dan menaruhnya di konveyor feeding. Depalletizer
dapat berupa mesin mekanik dengan penggerak tiga sampai
lima aksis. Selain dari pallet, botol juga diambil dari wadah
format crate dengan partisi atau tidak.

28

Washer/Rinser

Gambar 2.23 Mesin Washer/Rinser

Sebelum diisi dengan cairan (umumnya cairan obat,


dan air konsumsi minum), botol dari feeding pallet harus
dicuci atau dibilas. Hal ini untuk menghilangkan partikel
dalam botol yang mungkin masuk saat produksi botol. Cairan
yang dipakai adalah cairan khusus untuk mencuci botol. Tak
hanya itu, di beberapa mesin botol juga di-blow untuk
mengeringkan bagian dalam botol setelah dicuci. Prinsip
mesin washer dan rinser adalah semakin lama botol dicuci,
semakin bersih botol selepas mesin washer/rinser. Hanya saja
untuk line produksi dengan kapasitas tinggi, mesin punya
kompensasi tersendiri agar botol tetap bersih dan kapasitas
output mesin terpenuhi. Umumnya mesin washer/rinser
berupa rotary atau berputar.

29

Filler

Gambar 2.24 Mesin Filler

Mesin pengisi biasanya terhubung dengan sistem


buffer product tank atau sistem product mixing/blending.
Untuk produk konsumsi minum, sistem perpipaan harus
terbuat dari bahan yang sanitary dan stainless. Untuk
beberapa kasus produksi dengan line produksi sama tetapi
digunakan untuk produksi dua atau lebih jenis cairan yang
berbeda, sistem product delivery-nya khusus. Atau untuk satu
kasus satu botol dengan dua atau lebih jenis isian cairannya,
sistem product delivery-nya berjumlah banyak sesuai dengan
banyak isian botol, dan mesin filler mempunyai sistem
pengisian secara bergantian. Sistem kalibrasi isian tergantung
dari jenis pengatur isi, apakah itu menggunakan magnetic
flowmeter (Volume Based Filling) atau mass-coriolis
flowmeter (Volume/Weight Based Filling). Mass flowmeter
lebih memiliki keakuratan pengisian dengan toleransi sekitar
0,5 %. Mesin filling dapat berupa rotary atau in-line,
continuous atau intermittent.

30

Sealer

Gambar 2.25 Mesin Sealer

Beberapa produk memiliki sealing foil di mulut botol,


seperti produk oli, sehingga setelah diisi botol akan melalui
mesin sealing. Agar tidak ada kontaminan, umumnya mesin
filling dan mesin sealing saling berdekatan. Prinsipnya
semakin dekat kedua mesin, semakin bagus. Foil untuk proses
sealing atau segel umumnya di-feeding dalam bentuk
gulungan, kemudian dipotong melingkar sesuai dimensi mulut
botol, kemudian diumpankan ke mulut botol. Mekanisme
menempelnya foil di mulut botol menggunakan sistem induksi
elektromagnetik yang menghasilkan panas pada sisi keliling
foil.

31

Capper

Gambar 2.26 Mesin Capper

Tidak semua botol disegel dengan foil, tapi semua


botol pasti ditutup dengan penutup botol. Mekanisme mesin
penutup botol tergantung dari jenis tutup botol. Ada yang
butuh diputar, ditekan atau yang lain. Seperti mesin sealing,
beberapa produk yang tidak butuh sealing foil, mesin capping
dan mesin filling saling berdekatan agar mengurangi
kemungkinan masuknya kontaminan. Mesin capping
umumnya rotary, namun beberapa sistem capping yang
menggunakan robot bersifat in-line.

32

Labeller

Gambar 2.26 Mesin Labeller

Sistem labelling botol bermacam-macam tergantung


posisi label di botol dan bahan/jenis label yang digunakan.
Posisi label di botol dapat berada di bodi dan leher. Bahan
label dapat berupa plastik, dan kertas sticker. Untuk botol
bulat, label umumnya melingkar. Untuk botol yang memiliki
dua sisi, label dapat diberi di satu sisi atau di kedua sisi.

33

Packer

Gambar 2.27 Mesin Packer

Packer adalah mesin yang mengambil botol produk


untuk dimasukkan ke dalam kardus. Umumnya sistem packing
terdiri dari tiga bagian mesin, bagian case erector, packing
machine dan case sealer. Case erector adalah mesin yang
mengambil kardus dalam bentuk lipatan untuk dibuka dan siap
diisi dengan botol produk. Packing machine adalah bagian
mesin yang mengambil dan menaruh botol produk di kardus.
Case sealer adalah mesin yang menutup kardus yang sudah
terisi, kemudian disegel dengan isolasi/selotip.

34

Palletizer

Gambar 2.28 Mesin Palletizer

Palletizer adalah mesin yang mengambil kardus dan


menempatkannya di pallet. Karena ukuran pallet dan formasi
kardus tertentu, umumnya palletizer menggunakan robot
sampai enam aksis. Formasi kardus di pallet disesuaikan
dengan dimensi kardus. Di beberapa produk, formasi
tumpukan kardus di pallet tergambar di kardus.

35

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah bahwa
teknologi blow-fill yang digunakan oleh PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Central Java Semarang sangat besar
manfaatnya, bagi mereka maupun bagi lingkungan. Mereka
dapat mengurangi penggunaan air, penggunaan energy serta
pengiriman botol kosong melalui jalan darat. Serta invertasi
blow fill memberikan rata-rata pengurangan 22% jejak
karbon untuk setiap kemasan minuman.
4.2. Saran
1. Lebih baik dalam pelayanan konsumennya.
2. Kualitas para pekerja lebih di tingkatkan.
3. Semakin memperbanyak produk baru.
4. Menambah even-even untuk pelayanan masyarakat.

36

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Coca-Cola/
(diakses pada
tanggal 12 September 2015)
http://coca-colaamatil.co.id/pages/index/45.43.107/80-yearsccai/ (diakses pada tanggal 12 September 2015)
http://coca-colaamatil.co.id/ina/ourcompany/index.php
(diakses pada tanggal 17 September 2015)
www.minutemaid.co.id/id/history/ (diakses pada tanggal 20
September 2015)
http://aldianlo.com/sejarah-dan-evolusi-gambar-logo-cocacola/ (diakses pada tanggal 20 September 2015)
http://coca-colaamatil.co.id/products/index/42.107/coca-cola
(diakses pada tanggal 20 September 2015)
http://coca-colaamatil.co.id/pdf/Sustainability_CCAI-

ID.pdf (diakses tangal 25 September)


http://cocacolaamatil.co.id/csr/index/43.48.107/efisiensi-energi
(diakses tanggal 26 September)
https://en.wikipedia.org/wiki/Blow_fill_seal (diakses pada
tanggal 26 September).
https://id.wikipedia.org/wiki/Produksi (diakses tanggal

27 September)

xi

You might also like