You are on page 1of 4

NAMA

NIM
KELAS
MATA KULIAH

: I GUSTI AYU ARI INDAH YANI


: 821413098
: C S1 FARMASI
: FARMAKOTERAPI II

OSTEOARTRITIS
Definisi:
Osteoatritis merupakan penyakit tulang yang berkembang tetapi lambat yang ditandai
dengan hilangnya kartilago artikular yang terbentuk osteofit, timbulnya rasa nyeri dan
pergerakan sendi yang terbatas. Dapat terjadi atau tidaknya inflamasi pada sendi yang
terasa sakit saat digerakkan.
Penyakit osteoarthritis terjadi akibat penipisan kartilago normal sehingga
terjadinya degradasi yang mengakibatkan hilangnya lapisan kartilago biasanya terjadi
pada jari-jari tangan. Tulang rawan sendi ternyata dapat melakukan perbaikkan
sendiri dimana kondrosit akan mengalami replikasi dan memproduksi matriks yang
disebut dengan terjadinya osteofit. Faktor menginduksi untuk mensintesis protein
seperti kolagen, serta proteoglikan, faktor pertumbuhan juga dapat mempengaruhi
seperti, growth faktor, insulin dan hormon.
Prevalensi:
Prevalensi OA biasanya terjadi pada usia
5% pada usia < 40 tahun
30% pada usia 40-60 tahun
65% pada usia > 61 tahun
Insidensi
Penyakit OA yang sering dikeluhkan biasanya terjadi pada pinggul dan lutut
Etiologi
OA sering terjadi disebabkan oleh kadar estrogen rendah, obesitas dapat
menyebabkan OA karena berat adan diatas normal menyebabkan tumpuan yang kuat
pada lutut, aktifitas sendi yang terlalu berat biasanya pada saat berolahraga atau

beban yang terlalu berat, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan OA karena
bahan kimia yang terkandung pada rokok menyebabkan terganggunya suplai oksigen
ke seluruh tubuh, diabetes mellitus.
Tipe-tipe OA:
1. OA inflamatif
2. OA nodal
Faktor resiko OA:
Obesitas; rusaknya kartilago akibat berat badan yang tertumpu pada lutut
Okupasi; olah raga; trauma; dapat beresiko pada sendi yang terkena tekanan
Umur; peningkatan umur semakin meningkat semakin meningkat pula resiko terkena
OA dapat berkembang lebih cepat.
Genetik; faktor genetic dapat beresiko 50% terkena OA
Nutrisi; paparan oksidan terus menerus dapat meningkatkan OA
Hormonal; produksi hormon dapat berpengaruh pada kondisi kartilago
Faktor fisiologis
OA primer: degeneratif, kerusakan sendi
OA sekunder; akibat trauma, kerja yang berat, congenital, penyakit sistemik
Diagnosis
Tujuan:
1. Membedakan OA primer dan OA sekunder
2. Sendi-sendi yang terkait
-

Diagnosis berdasrkan radiografis

Dasar diagnosis klinis; diantaranya pemeriksaan klinik, wawancara


dengan pasien

Gejala OA
Nyeri, hambatan gerak sendi, semakin berat akan semakin menambah beban sendi,
kaku sendi pada pagi hari, krepitasi yaitu rasa meretak pada sendi, pembesaran sendi
dimana sendi membesar, perubahan berjalan.

Tujuan terapi OA:


Memberikan pendidikan pada pasien
Menghilangkan rasa nyeri dan kaku
Menjaga pergerakan sendi
Mencegah disabilitas kerja
Meningkatkan kualitas hidup
Penanganan;
Terapi nonfarmakologi
1. Edukasi
2. Terapi fisik
3. Penurunan berat badan
4. Terapi bedah
Terapi farmakologi
1. Analgesik oral
2. Golongan AINS
Penanganan terapi nonfarmakologi
a. Menggunakan alat bantu untuk berjalan
b. Prosedur oprasi untuk OA yang relative parah
Penanganan terapi farmakologi
a. Obat penghilang rasa nyeri; pendekatan individual disertai obat dalam bentuk
topikal seperti acetamonopen
b. Golongan AINS untuk nyeri ringan sampai sedang
c. Kortikosteroid; sebagai antiinflamasi, bentuk sediaan seperti deksametason,
hidrokortison, kortison
d. Golongan analgesi; asetaminofen analgesic oral, kapsonsin analgesic toikal;
dan glukosamin
e. Analgesik narkotik diantaranya kodein, hidrokodon, dan obat OA lainnya
untuk nyeri yang relative tinggi/parah
Evaluasi hasil terapi

You might also like