Professional Documents
Culture Documents
REPERFUSI INJURY
SAUT HUTASOIT
HASANUL ARIFIN
PENDAHULUAN
NORMAL
OKSIDAN
OKSIDAN
ANTIOKSIDAN
3/16/16
PENDAHULUAN
Pada keadaan normal, reduksi O2 menjadi H2O2 dalam rantai
pernafasan yang dikatalisir enzim Sitokrom Oksidase
membutuhkan 4eNamun 5%nya menempuh satu seri reduksi
univalen yaitu masing-masing hanya
mengambil sebuah e- oksigen reaktif O2-,
H2O2 dan OH-
Superoxide radikal
O2 + e
O2-
Hidrogen peroksidase
2O2- + 4H+
2H2O2
Hidroxil radikal
OKSIDATIF
STRES
NORMAL
3/16/16
OKSIDAN
OKSIDAN
ANTIOKSIDAN
ANTIOKSIDAN
OKSIDAN
O (superoksida)
H2O2 (hydrogen peroksida)
OH (hydroxyl radikal)
2-
SUPEROKSIDA ( O2-)
Superoksida terbentuk pada:
HIDROGEN PEROKSIDA(H2O2 )
H2O2 merupakan oksidan kuat namun
bereaksi lambat dengan substrat organik
Oksidan ini dianggap toksik hanya dalam
konsentrasi tinggi
Akumulasi H2O2 dapat berbahaya bila
terdapat bersama dengan ion Fe2+ atau
chelating agent
akan terbentuk Radikal Hidroksil yang
juga akan terbentuk setelah menerima
e- ketiga
7
SOD
GLUTHATION OKSIDASE
O2 O2- H2O2
H2O
KATALASE
Fe2+
ISCHEMIA INDUCED
FENTOM REACTION
Fe3+
OH9
Pada lipid
OHhydrogen dari lipid dalam membrane sel
lipid radikal bebas + O2
LIPID
PEROXIDASI
Pada protein
ROS memodifikasi enzim dari oksidasi
asam amino seperti lysine, serine, arginin
dan proline menghentikan proses
selular
ROS menyebabkan gangguan fungsional &
metabolik yang berat (efek secara sistemik)
kegagalan multiorgan
11
Fe 2+ + O2
O2-
Fe
3+
12
Enzim
Glutation peroksidase
(mengandung selenium)
mengkatalisasi penguraian
H2O2 dan hidroperoksida
lipid (oleh glutation (GSH))
REPERFUSI INJURY
Keadaan di mana daerah yang iskemik kembali mendapat
aliran darah
Memperberat injury pada jaringan
Iskemik
Perfusi
tidak adekuat
menyebabkan
hipoxantine + Ooksidase
2
xantine +
14
Ischemia
Reperfusion
Xanthine
Xanthine oxidase
generation
Superoxide
SOD
H2O2
dehydrogenase
Fe2+
Fentom
reaction
Fe3+
Hydroxyl radical
OXIDAN INJURY
15
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
16
3/16/16
17
3/16/16
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
ROS scavengers
Superoxide
dismutase
Catalase
Glutathione
O2
O2
H2O2
OH
Oxygen
Superoxide
Hydrogen
Hydroxyl
Anion
Peroxide
radical
H2O
Water
Lipid peroxidation
Protein damage
DNA damage
18
ROS dan NO
Peningkatan
berkurangnya availabilitas NO
21
22
ANTIOKSIDAN
Merupakan senyawa-senyawa
yang mampu menghilangkan,
membersihkan (scavenging),
menahan pembentukan ataupun
meniadakan efek spesies oksigen
reaktif
Dihasilkan baik secara endogen
maupun eksogen
23
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
24
3/16/16
Glutathion
Peptida yang mengandung sistein
banyak dijumpai pada
metabolisme aerob.
Efek antioksidan golongan thiol
dapat teroksidasi dan tereduksi
secara reversibel.
Dalam sel dipertahankan dalam
keadaan tereduksi oleh enzim
glutathione reductase.
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
25
3/16/16
26
3/16/16
27
N-asetilsistein (NAC)
Secara in vivo, NAC diubah menjadi L-sistein
digunakan sebagai pengganti penyimpanan
intraseluler dari glutation
Rantai thiol dari molekul NAC bekerja sebagai
antioksidan secara langsung dengan sangat baik
NAC merupakan prekursor fisiologi dalam
antioksidan Glutathion
28
N-asetilsistein (NAC)
NAC bisa diberikan secara oral,
intravena, atau inhalasi
Pemberian oral dari NAC akan
meningkatkan kadar GSH di hati,
plasma, dan cairan
bronchoalveolar lavage (BAL)
menandakan adanya efek
sistemik yang telah menyebar
29
31
Selenium
Kofaktor kritis untuk fungsi enzim
glutation peroksidase, yang terlibat
dalam oksidasi glutation.
SIRS level selenium rendah.
Pemberian selenium frekuensi yang
rendah dari gagal ginjal, penyembuhan
disfungsi organ yang lebih cepat, dan
suatu kecendrungan untuk
menurunkan angka kematian
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
32
3/16/16
Vitamin E
Scavenger mayor terhadap radikal oksigen
pada membran manusia.
Mengurangi pembentukan ROS dan lipid
peroksida setelah iskemia dan reperfusi.
Mengurangi kerusakan jaringan pada organ.
Mencegah akumulasi netrofil pada jaringan
yang direperfusi setelah iskemik.
Mencegah lipid peroksidasi dan memproteksi
fatty acid poli unsaturated dalam sel
membrane.
Kombinasi vitamin E dan C mempunyai efek
positip pada post iskemik fungsi hati2.
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
34
3/16/16
Vitamin A
antioksidan yang larut dalam lemak yang dapat
melindungi membran sel terhadap stress
oksidatif.
Dalam tubuh berbentuk -karoten.
Memiliki efek protektif terhadap stres oksidatif
dan tidak menunjukan efek apapun atau
memiliki efek berbahaya pada reperfusi
serebral maupun miokardium.
Kemampuan -karoten untuk menginaktifkan
radikal bebas adanya ikatan rangkap yang
banyak pada struktur molekul.
Efektif pada tekanan parsial oksigen yang tingi.
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
36
3/16/16
Vitamin C
Antioksidan endogen larut air yang bekerja
dengan menangkap fase aques oksigen reaktif
dengan transfer elektron yang sangat cepat.
Mengatasi radikal peroksil, superoksida
dismutase terhadap radikal superoksida,
katalase terhadap H2O2 dan Glutation
Peroksidase mengatasi H2O2.
Pemberian vitamin C peroral sebelum
pengobatan menghindarkan terjadinya IRI
(Ischaemia reperfusion injury)otot akut,
dengan merangsang aktivitas neutrophil
respiratory burst.
Menurunkan level dari lipid peroksidase dan
H2O2.
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
38
3/16/16
ANTIOKSIDAN PADA
REPERFUSI INJURI
43
3/16/16
Kesimpulan
Perubahan O2 H2O akan menghasilkan OKSIDAN berupa
ROS yang tampak pada reaksi berikut O2 O2- H2O2
OH- H2O
Sebagian besar oksidan adalah RADIKAL BEBAS
Radikal bebas + perlindungan antioksidan tubuh
STRESS OKSIDATIF
Stress oksidatif dapat merusak membran maupun DNA sel
Stress oksidatif memiliki manifestasi penyakit-penyakit
kritis, termasuk iskemik, REPERFUSION INJURY, dan
keadaan inflamasi sistemik
ROS dapat dinetralisir oleh DEFENSE OKSIDAN atau
OKSIDAN SCAVENGER
44
THANK U
ARIGATOO
GRACIAS MUCHAS
XIE XIE