Professional Documents
Culture Documents
dan
Strategi Pembangunan Kesehatan
dan Gizi Masyarakat
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS
ARTI PEMBANGUNAN
1.
Buku II
Buku III
2.
3.
Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4.
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5.
6.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional.
7.
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman kepada seluruh warga negara.
2.
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3)
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
DIMENSI PEMBANGUNAN
MANUSIA
DIMENSI PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
Pendidikan
Kedaulatan Pangan
Antarkelompok
Pendapatan
Kesehatan
Perumahan
Mental / Karakter
Antarwilayah: (1)
Desa, (2) Pinggiran,
(3) Luar Jawa, (4)
Kawasan Timur
KONDISI PERLU
Kepastian dan
Penegakan Hukum
Keamanan dan
Ketertiban
Politik &
Demokrasi
1. SASARAN MAKRO(1)
2014*
(Baseline)
2019
73,83
76,3
0,55
Meningkat
Indeks Gini
0,41
0,36
51,8%
(Oktober 2014)
Min. 95%
29,5 juta
1,3 juta
62,4 juta
3,5 juta
Indikator
Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks pembangunan masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur sifat kegotongroyongan, toleransi, dan
rasa aman masyarakat
*Perkiraan
**Maret 2014
1. SASARAN MAKRO(2)
2014*
(Baseline)
2019
5,1%
8,0 %
43.403
72.217
40.785
10,96 % *)
7,0-8,0%
5,94%
4,0-5,0%
Indikator
Pertumbuhan ekonomi
Tingkat Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
*) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan
November 2014
10
2. PERKUATAN DIMENSI
11
CERDAS
BERPIKIR
Emosi/Mental
SEHAT
FISIK
Otak
Tubuh
MENTAL
POSITIF,
PROGRESIF
DAN
KONSTRUKTIF
13
REVOLUSI MENTAL
Revolusi Mental melalui pendidikan, penegakan hukum, reformasi birokrasi, modal budaya
Peningkatan jati diri bangsa dan kelembagaan
14
2014
(Baseline)
2019
Pendidikan
Rata-rata lama sekolah penduduk usia
diatas 15 tahun
Rata-rata angka melek aksara
penduduk usia di atas 15 tahun
Prodi perguruan tinggi minimal
berakreditasi B
Persentase SD/MI berakreditasi
minimal B
Persentase SMP/MTs berakreditasi
minimal B
Persentase SMA/MA berakreditasi
minimal B
Pesentase Kompetensi Keahlian SMK
berakreditasi minimal B
Rasio APK SMP/MTs antara 20%
penduduk termiskin dan 20%
penduduk terkaya
Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20%
penduduk termiskin dan 20%
penduduk terkaya
8,1 (tahun)
8,8 (tahun)
94,1%
96,1 (%)
50,4%
68,4 (%)
68,7%
84,2%
62,5%
81,0%
73,5%
84,6%
48,2%
65,0%
0,85
(2012)
0,90
0,53
(2012)
0,60
Arah Kebijakan
Pendidikan
1.Melanjutkan upaya untuk memenuhi
hak seluruh penduduk mendapatkan
layanan pendidikan dasar berkualitas
2.Meningkatkan akses Pendidikan
Menengah yang berkualitas
3.Memperkuat peran swasta dalam
menyediakan layanan pendidikan
menengah yang berkualitas
4.Meningkatkan relevansi pendidikan
kejuruan dengan kebutuhan dunia
kerja
5.Meningkatkan akses terhadap layanan
pendidikan dan pelatihan
keterampilan
6.Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
15
Indikator
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Arah Kebijakan
2014
(Baseline)
346
(SDKI 2012)
32
(2012/2013)
19,6 (2013)
2019
306
24
17
28
245
<0,5
23,4
15,4
5,4
5.600
95
5.600
2019
70%
100%
60,9%
100%
Kawasan Permukiman
Kumuh Perkotaan
38.431 Ha
0 Ha
Kekurangan Tempat
Tinggal (Backlog)
Berdasarkan Perspektif
Menghuni
7,6 Juta
INDIKATOR
Akses Air Minum Layak
Akses Sanitasi Layak
Arah Kebijakan:
1.
2.
3.
5 Juta
4.
5.
17
Pembangunan Masyarakat
1.
No
Indikator
2014
(Baseline)
2019
0,55 (2012)
Meningkat
2.
3.
4.
5.
0,49 (2012)
Meningkat
6.
0,61 (2012)
Meningkat
164 (2013)
Menurun
7.
Memperkuat pendidikan
kebhinekaan dan menciptakan
ruang-ruang dialog antar warga
Membangun kembali modal sosial
dalam rangka memperkukuh karakter
dan jati diri bangsa
Meningkatkan Peran Kelembagaan
Sosial
Meningkatkan kepatuhan terhadap
hukum dan penghormatan terhadap
lembaga penegakan hukum
Meningkatkan pemahaman,
penghayatan, pengamalan dan
pengembangan nilai-nilai
keagamaan,
Meningkatkan kerukunan umat
beragama
Meningkatkan pembudayaan
kesetiakawanan sosial dalam
penyelenggaraan perlindungan sosial
18
2. PERKUATAN DIMENSI
19
20
Keluar
keluar
50 kab
2004
199 kab
DOB 34
2009
DOB 9
target
keluar
*70 kab
75 kab
2014
2019
183 kab
122 kab
199-50+ 34
183-70+ 9 DOB
*Berdasarkan Kepmen PDT No. 141 Tahun 2014 tentang Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2014
47kab
122-75
Slide - 21
Pulau
1982
1987
1992
1997
2002
2007
2012
2013
80,3
82,7
82,1
81,6
82,2
81,8
81,4
81,8
Kalimantan dan
Sulawesi
14,5
12,6
12,8
13,1
13,0
13,4
14,0
13,5
2,9
3,0
3,1
3,2
2,9
2,7
2,5
2,5
2,3
1,7
2,0
2,1
1,9
2,1
2,1
2,2
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Jumlah
Sumber: BPS
Peran Jawa dan Sumatera dalam pembentukan PDB Nasional selama 30 tahun
masih dominan,
berkisar antara 80 82 %
Slide - 23
3. Pembangunan
24
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
390
334
359
306
307
228
1994
1997
2002-2003
SDKI
2007
2012
2019
89
88
91
81
80
60
56
51
48
56
Persalinan di
Fasilitas Kesehatan (%)
DISPARITAS
MASIH LEBAR
Kelas D
20
0
Sp. Bedah
Sp. Anak
DIY
DIY
MALUKU
PAPUA
Nasional
Kelas C
40
Sp. Penyakit
Dalam
Tertinggi
Cakupan Imunisasi
Dasar Lengkap (%)
Sp. Obstetrik
Ginekologi
Sumber:
Risfaskes, 2011
Terendah
40+
30-39
20-29
<20
WASTING (KURUS)
Disparitas Prevalensi
12,1%
Sebanyak
Balita tergolong Kurus
Tertinggi
Sulteng : 16,9%
Terendah
Sumut : 7,2%
Nasional
10,2%
Sebanyak
37,1%
anemia
Riskesdas 2013
1990
2000
2010
Jumlah Kasus HIV-AIDS (kumulatif)
2013
Faktor Resiko
Perilaku PTM
Penduduk Kurang
Aktivitas Fisik (26,1 %
penduduk)
TB
DBD
Filariasis
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN dan GIZI MASYARAKAT
Dimensi pembangunan
manusia
Dimensi pemerataan
antar wilayah
Dimensi pemerataan
antarkelompok sosial
ekonomi
DATA PROVINSI
Proyeksi Umur Harapan Hidup
No
Provinsi
DIY
Jawa Timur
Bali
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
10 Kalimantan Utara
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (BPS, 2013)
Data Dasar
2010-2015
(2012)
Proyeksi
2015-2020
(2017)
74,3
70,1
70,8
64,3
65,5
69,4
69,2
65,8
73,2
-
74,7
70,8
70,8
64,3
65,5
70,2
69,7
66,9
74,1
29
DATA PROVINSI
Persentase Persalinan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
per Provinsi di Wilayah Tengah
NO
1
2
3
4
5
PROVINSI
DIY
Jawa Timur
Bali
NTB
NTT
Data Dasar
(2013)
98,9
90,4
98,6
83,3
57,9
Provinsi
DIY
13
12
Jawa Timur
26
23
Bali
23
21
48
42
43
40
Kalimantan Barat
28
25
Kalimantan Tengah
36
35
Kalimantan Selatan
37
33
Kalimantan Timur
17
14
Kalimantan Barat
63,3
Kalimantan Tengah
40,8
Kalimantan Selatan
58,7
Kalimantan Timur
32,8
41,3
10 Kalimantan Utara
INDONESIA
Sumber: Riskesdas, 2013
70,4
2015-2020
(2017)
10 Kalimantan Utara
Data Dasar
2010-2015
(2012)
30
DATA PROVINSI
Persentase Imunisasi Dasar
Lengkap bayi umur 12-23 bulan
RPJMN 2015-2019
Baseline
Target
2019
40
Persentase kabupaten/kota
yang mencapai 80 persen
imunisasi dasar lengkap pada
bayi
71,2
Indikator
Imunisasi
95
No
Provinsi
(2013)
DIY
Jawa Timur
Bali
83,1
74,5
80,8
Nusa Tenggara
Barat
75,4
Nusa Tenggara
Timur
50,3
47,4
42
52
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
65,9
INDONESIA
59,2
31
10
DATA PROVINSI
Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat
Pendek) Pada Balita Menurut Provinsi
RPJMN 2015-2019
Indikator
Prevalensi stunting
(pendek dan sangat
pendek) pada anak baduta
(di bawah 2 tahun)
(persen)
Stunting
Baseline
Target
2019
32,9
28
No
Provinsi
Data Dasar
(2013)
DIY
27,3
Jawa Timur
35,8
Bali
35,8
45,2
51,7
Kalimantan Barat
38,6
Kalimantan Tengah
41,3
Kalimantan Selatan
44,2
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
27,6
INDONESIA
37,2
10
33
Sumber: Riskesdas, 2013
DATA PROVINSI
Prevalensi Kekurangan Gizi Pada
Balita Menurut Provinsi
RPJMN 2015-2019
Indikator
Prevalensi Kekurangan
Gizi pada Balita
No
Provinsi
Baseline
Target
2019
DIY
19,6
17
Jawa Timur
Bali
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
(Riskesdas,
2013)
Kekurangan Gizi
(Underweight)
10
INDONESIA
Data Dasar
(2013)
16,2
19,1
13,2
25,7
33
26,5
23,3
27,4
16,6
37,2
34
Indikator
2015
2016
2017
2018
2019
350
700
1.400
2.800
5.600
700
1.400
2.800
5.600
6.000
PROVINSI
DATA
DASAR
(2013)*
1
2
3
4
5
6
2016
2017
D.I. Yogyakarta
121
21
27
Jawa Timur
960
Bali
120
9
5
5
NTB
158
78
12
12
NTT
362
Kalimantan Barat
13
7
7
237
194
Kalimantan
2
5
5
7
Tengah
228
Kalimantan
3
8
Selatan
222
9 Kalimantan Timur
21
2
2
10 Kalimantan Utara
INDONESIA
9.957
998
190
213
Sumber: Roadmap Supply Side JKN bersumber dari Profil Kesehatan 2013
2018
2019
1
28
5
13
7
6
3
28
2
245
2
257
5
13
7
6
77,4
0,77
70
0,62
63
0,74
65
0,92
Indikator
37
Indikator
Status Awal
Target 2019
346
306
(SP 2010)
32
24
(2012/2013)
37,1 (2013)
28
10,2 (2013)
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
38,0 (2013)
50
19,6 (2013)
17
12 (2012)
9,5
32,9 (2013)
28
38
No
3
Indikator
Status Awal
Target 2019
297 (2013)
245
2.
0,43 (2013)
<0,5
3.
212 (2013)
300
4.
20 (2013)
34
5.
35
6.
Persentase Kabupaten/Kota
kesehatan lingkungan
15,3
40
7.
25,8 (2013)
23,4
8.
Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada penduduk usia 18+
tahun (persen)
15,4
15,4
9.
yang
memenuhi
syarat
kualitas
(2013)
7,2
5,4
(2013)
40
39
No
4
Indikator
Status Awal
Target 2019
5.600
10
481
(2013)
95
86,4
107,2
71,2
1.015
5.600
29
60
25.000
56.910
kesehatan
yang
ditingkatkan
40
Indikator
Status Awal
Target 2019
75,5 (2014)
90
92 (2014)
94
87,6 (2013)
90,1
8.
9.
Arah Kebijakan
1.
Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut
Usia yang Berkualitas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kerangka Pelaksanaan
Kerangka Pendanaan
Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan kesehatan dan gizi
masyarakat
Meningkatkan efektifitas pendanaan pembangunan kesehatan dan
gizi masyarakat
Kerangka Regulasi
Penyusunan peraturan perundangan terkait kesehatan: 4 RUU,
JKN, SDMK, rekam medis & pembiayaan PPP
Kerangka Kelembagaan
Nomenklatur kelembagaan dalam rangka sinergitas perencanaan,
monev, penguatan POM, Health Technology Assesment
43
Terima Kasih
44