Professional Documents
Culture Documents
JAWAB
1. Penggunaan terapeutik (selain hipertensi) :
Diuretik kuat
Digunakan untuk pengobatan gagal jantung. Furosemid termasuk obat standar untuk gagal jantung
yang disertai edema dan tanda tanda bendungan sirkulasi seperti peningkatan tekanan vena
juguler, edema paru, edema tungkai, dan asites. furosemid lebih banyak digunakan dari pada asam
etakrinat, karena gangguan saluran cerna yang lebih ringan dan kurva dosis responsnya kurang
curam
Digunakan untuk edema akut. Diberikan secara intra vena. Pada keadaan ini perbaikan klinik
dicapai karena terjadi perubahan hemodinamik dan penurunan volume cairan ekstrasel dengan
cepat, sehingga alir balik vena dan cairan ventrikel kanan berkurang.
Digunakan untuk edema refrakter. Diuretic kuat biasanya diberikan bersama diuretic lain,
misalnya tiazid atau diuretic hemat kalsium. Pemakaian 2 macam obat diuretika kuat secara
persamaan merupakan tindakan yang tidak rasional.
Diuretic kuat juga merupakan obat yang efektif untuk mengatasi asites akibat penyakit sirosis
hepatis dan edema akibat gagal ginjal.
Contoh obat diuretic kuat : furosemid, torsemid, bumetamid, asam etakrinat.
Golongan tiazid
Pengobatan gagal jantung. Pemberian tiazid pada pasien gagal jantung atau hipertensi yang
disertai gangguan fungsi ginjal harus dilakukan hati hati sekali, karena obat ini dapat
memperhebat gangguan fungsi ginjal akibat penurunan kecepatan filtrasi glomerulus dan
hilangnya natrium klorida dan kalium yang terlalu banyak.
Pengobatan jangka panjang edema kronik. Diberikan dalam dosis yang cukup untuk
mempertahankan berat badan tanpa edema
Pengobatan Diabetes insipidusterutama yang bersifat nefrogenik.
Pengobatan hiperkalsuria. Pasien dengan batu kalsium pada saluran kemih mendapat manfaat dari
pengobatan tiazid, karena obat ini dapat mengurangi eksresi kalsium ke saluran kemih sehingga
mengurangi resiko pembentukan batu.
Contoh obat diuretik golongan tiazid : hidroklortiazid, klortiazid, hidroflumetazid,
bendroflumetazid, benzotiazid, siklotiazid, dan metolazon.
Diuretik osmotic
Pengobatan profilaksis gagal ginjal akut, dapat timbul oleh sebab prerenal (syok, hipovolemik,
operasi jantung, luka traumatic berat atau tindakan operatif lain) atau sebab intrarenal seperti
keracunan.
Menurunkan tekanan maupun volume cairan intraskular.
Menurunkan tekanan atau volume cairan serebruspinal
Pengobatan sindrom disekuilibrum pada hemolisis.
Contoh obat diuretic osmotic : manitol, urea, gliserin, dan isosorbitol. Manitol adalah obat yang
paling sering digunakan.
Digunakan untuk penyakit jantung koroner. (nifedipin) bekerja singkat dapat meninggikan risiko
infrak miokard dan stroke iskemik dan dalam jangka panjang terbukti mempertinggi mortalitas.
Atherosclerosis. Obat ARB akan membantu mendilatasi pembuluh darah yang menyempit
dikarenakan penumpukan plak (atheroma).
Hipertiroid. ARB dapat mengurangi gejala detak jantung diatas 100 kali/menit sebagai efek dari
percepatan metabolism tubuh.
Mengurangi resiko stroke, dimana ARB dapat mengurangi tekanan darah perifer pada arteri
sehingga mengurangi resiko terjadinya aneurisme dan pecah arteri.
Mengobati gagal jantung pada pasien yang tidak toleran terhadap ACE inhibitor seperti gejala
batuk berlebihan (excessive coughing).
Inhibitor ACE dan ARBs menurunkan tekanan darah dan juga mengurangi tekanan intraglomerular
yang lebih lanjut menurunkan fungsi ginjal. Beberapa data menunjukkan bahwa kombinasi
inhibitor ACE dan ARB lebih efektif daripada penggunaan tunggalnya.
2. Profil farmakokinetika :
Diuretik
Figure 1
Golongan
Obat
Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
Asam
Hati
Tubulus
ethacrynic
proksimal dan
disekresi
dalam
urin.Sekitar
35-40%
disekresikan
dalam
empedu
Thiazide
Diuretik
Diserap
Tidak
disaluran
plasenta
dimetabolisme
pencernaan.onset
aksi diuretik
secara oral
terjadi dalam
waktu 2 jam
oleh tubuh
70-95% dari
obat ini
diekskresikan
dalam urin
oleh filtrasi
glomerulus
dan sekresi
tubular aktif.
Klorotiazid
50 mg obat
Tidak
Diekskresikan
diserap setelah
dimetabolisme
diurin
Hampir
dimetabolisme
sempurna
oleh tubuh
dieliminasi di
pemberian oral
tablet 250 mg
Hidroklorotiazid
Obat ini
diabsorpsi cepat
di saluran
pencernaan,
memiliki
bioavaibilitas 6575%, efek
muncul setelah 2
jam peroral,
Berikatan dengan
eritrosit, volume
distribusi
0,81/kg,
ginjal
melewati
plasenta dan ke
ASI, berikatan
dengan protein
(64%).
kadar puncak
setelah 4 jam,
Furosemide
Memiliki
bioavaibilitas
volume distribusi
60% (berkurang
0,1 1/kg,
bila bersamaan
berikatan dengan
dengan makan,
protein sebanyak
dan pada
98%.
dimetabolisme
diekskresikan
di hat
di ginjal
( terutama
sekresi
tubular )
infussiensi
jantung kanan)
Spironolakton
Vd 0,05
Diabsorp
Menjadi
Memil
1/kg, berikatan
cantreonat
iki waktu
si baik di
dengan protein
paruh 1,5
saluran
plasma hampir
metabolit lain
jam.
pencernaan,
> 98%
di hepar.
memiliki
bioavailabilitas
70%, absorpsi
ditingkatkan
oleh makanan.
a. ARB
Golongan
Obat
Vasartan
Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
2 minggu
17L(Dewasa)protei
Menjadi bentuk
Feses(83%)
maksimal 4
n binding 95%
metabolik inaktif
dan
minggu
terutama albumin
Bioavailabiliti:25
%
ARB
urin(13%)da
n bentuk
obat yang
Waktu mencapai
tidak
puncak,serum:2-
berubah
4 jam
candesar
Bioavailabilit
Volume
Hati
Feses dan
tan
as
candesartan:0,13L/
urin
candesartan
kg dan sangat
(melalui
adalah 15-
empedu)
Lozarta
40%
Diserap
plasma(<99%)
Protein binding
dengan baik
plasma
Metaboli
sme
setelah
terjadi
pemberian
(14%).
obat
Dieliminasi
ini terutama
oral,
(melalui
Bioavailabilit
empedu).
as sistemik
dari losartan
adalah
sekitar 33%.
b. Angiotensin Converting Enzyme (ACEI)
Golongan
Obat
Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
Ramipril Diabsorpsi
Mendistribusikan
Dimetabolisme di
Diekskresik
lebih dari
ke kompartemen
hati,Mengalami
an melalui
55% pada
perifer besar
de-esterifikasi
ginjal. Kira-
menjadi metabolit
kira 60%
aktif yaitu
dosis oral
ramiprilat.
tunggal
Konsentrasi
rampiril
plasma puncak
ditemukan
pada urin,
ramiprilat dicapai
40%
ditemukan
jam
di feses
dosis oral
termasuk
Angionten
eksresi
sin
melalui
converting
empedu.
enzim
inhibitor
40% dosis
75% dosis
pada hewan
metabolisme di
oral
oral captopril
percobaan di
hati
captopril di
di absorbsi di
indikasikan
eksresi
saluran
captopril
melalui urin
pencernaan
menyalurkan ke
seluruh jaringan
tubuh
Li Bioavailibilita
Melintasi
Tidak di
Dieliminasi
si s : sekitar
sawar/penghalang
metabolisme
terutama
no 25% dari
darah keotak
dalam urin
pridosis oral
dengan buruk,
sebagai obat
l diabsorpsi,
Melewati plasenta
yang tidak
sekitar 16%
dan didistribusikan
berubah
pada pasien
kedalam susu
dengan CHF.
Konsentrasi
dengan protein
plasma
Dihapus
oleh
hemodialysi
s,
puncak
Waktuparuh
dicapai dalam
= 12 jam
waktu 7 jam
Onset: setelah
dosis tunggal,
efek
antihipertensi
yang diamati
dalam waktu
1 jam dengan
puncak
pengurangan
BP pada 6
jam
Durasi : efek
antihipertensi
dari dosis
tunggal
berlangsung
selama sekitar
Fosinopril
24 jam.
Setelah
pemberian
oral,
perpanjanga
n
penyerapan
rata-rata
fosinopril
30% sampai
40%. Waktu
untuk
mencapai
konsentrasi
Dimetabolisme
Fosinoprilat
berikatan dengan
protein (> 95%),
namun diabaikan
mengikat
komponen seluler
darah.
di Hati
Setelah
pemberian
intravena,
penghapusa
n fosinopril
adalah
dengan hati
dan ginjal.
Pada pasien
hipertensi
yang
menerima
dosis
berulang
fosinopril
dan
plasma
memiliki
fungsi
normal
ginjal dan
hati,pengha
pusan
fosinoprilat
paruh 11,5
jam dari 14
jam pada
pasien
dengan
gagal
jantung.
maksimum
adalah
sekitar tiga
jam dan
tidak
tergantung
pada dosis
Obat
Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
Diltiaze
Sekitar 80%
Diltiazem di
Diltiazem hampir
Sekitar 2-
distribusikan ke
sepenuhnya di
4% dosis
diltiazem
jaringan tubuh
metabolisme di
obat di
Ca-
cepat diserap
hati melalui
eksresi
Blocker
di saluran
deasetylation, N-
melalui urin
pencernaan
demethylation
setelah
dan O-
pemberian
demethylation
tablet
melalui sitokrom
konvensional
P-450 (CYP)
secara oral
Nifedipi
Sekitar 90%
Nifedipine di
Nifedipine di
15% dosis
dosis oral
distribusikan ke
metabolisme di
oral
nifedipine
plasma protein
hati
nifedipine di
cepat di
eksresi
absorbsi
melalui urin
dan feses
Amlodip Oral
Ikatan protein
>90%
Obat induk
ine
:diabsorbside
plasma sekitar
dimetabolisme di
dengan
nganbaik
93%
hati menjadi
metabolitny
komponen tidak
adiekskresi
aktif merupakan
lewat ginjal,
substrat CYP3A4
10%
diekskresi di
urin tanpa
diubah.
Pada pria yang Sekitar
Verapa
Setelah
mil
dosis yang
diberikan
diekskresik
4,5-12
an sebagai
jam metabolisme
(setelah
dari
10
metabolit
dalam urin
berturut-turut
dan 16%
diberikan 6 jam
atau lebih
terpisah).
dalam tinja
dalam
waktu 5
hari.
Sekitar 3%
sampai 4%
diekskresik
an dalam
urin
sebagai
obat tidak
berubah.
Sekitar
90% terikat
pada
protein
plasma
d. Alfa Blocker
Golonga
Obat
Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
n
Prazosin
Bioavailabilita
Hati
plasma dari
s rata-rata
prazosin
sekitar
setelah
60%(43-82%)
pemberian
oral 2-4 jam
Terazosin
Cepat,protein
binding 90-
di hepar
95%
jam,waktu
untuk
mencapai
puncak serum
-blocker
sama dengan
1 jam,feses
60% urine
40%
fenoksibenzami
20-30%
dengan waktu
paruh kurang
Alfuzosin
dari 24 jam
Obat
ini Obat ini
Obat ini
Obat ini
Hydrochloride
memiliki
sebanyak 80
dimetabolism
memiliki
bioavailabilita
82 %
e dengan
waktu paruh
s sebanyak 49 berikatan
ekstensif di
10 jam,
%,
hati.
diekskresika
pada dengan
pemberian
protein
n di feses
oral,
plasma.
(69) dan di
konsentrasi
urine (24%).
alfuzosin
tertinggi
dalam plasma
terjadi pada 8
jam. Adanya
makanan
dapat
menambah
banyaknya
absorpsi
e. Beta Blocker
Golonga
Obat
Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
n
Timolol
Hanya sekitar
10-60% terikat
Hati
pada protein
sejumlah
oral mencapai
plasma.obat ini
kecil
sirkulasi
didistribusikan
dikeluarkan
sistemik
kedalam susu
oleh
sebagai obat
Urine
hemodialisis
tidak berubah
sejak timolol
mengalami
metabolisme
pada pertama
melalui hati
-blocker
Nadolol
Empedu
Tidak
Sekitar 24,6
dimetabolisme
dan
76,9%Urine
dan feses
Pindolol
Bioavailabilita
Sekitar 40-60%
Tidak
Disekresi
s 50-90%
dari pindolol
mengalami
dalam urin
terikat pada
metabolisme
sebagai
protein plasma
besar pada
glucuronides
pertama
dan sulfat
melewati hati
halus.Pada
orang sehat
sekitar 35%
disekresikan
dalam urin
tidak
Atenolol
Atenolol di
Hampir 5 15
Metabolisme
berubah.
Hampir 40
absopsi cepat
% atenolol
atenolol
50 % obat
di saluran
berikatan
sedikit, atau
pada
pencernaan,
dengan protein
bahkan tidak
pemberian
namun tidak
plasma.
di
oral di
sempurna
Atenolol
metabolisme
ekskresi
terdistribusi ke
di hati.
lewat urine.
Hampir 1
12 %
atenolol
diketahui
dihilangkan
dengan
hemodialisis
.
Daftar pustaka
Sulistia, Gan G., et al., Farmakologi dan Terapi edisi 4. Jakarta : UI,(bagiaan
farmakologi fakultas kedokteran universitas Indonesia 1995)
Anonim. 2009. Pelayanan Informasi Obat. Ed.IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI Press. Medis.
Erlangga. Jakarta
Staf Pengajar Dapartemen Farmakologi Universitas Kedokteran Sriwijaya. 2004. Kumpulan Kuliah