You are on page 1of 48

YANG DI HITAMIN TIDAK ADA DI SPO SEBELUMNYA

PEMBERIAN THERAPI ORAL


No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
18-06-2010
Dr. H. Solehudin, MARS

1. Pengertian

Tindakan pemberian obat obatan tertentu kepada pasien yang di berikan melalui
oral.

2. Tujuan

Melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat kolaborasi yaitu pemberian


obat obat tertentu sesuai dengan program pengobatan dari dokter yang
bersangkutan.

3. Kebijakan

3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur


organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.

4. Prosedur

4.1. Persiapan alat :

Troliy obat
Obat obatan pasien
LPO
Alat tulis

4.2. Cara Kerja :


1. Mencuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan

4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada


pasien.
5. Sebelum obat diberikan, lakukan pengecekan ulang obat
dihadapan pasien/ keluarga dengan memperhatikan prinsip 7
benar.
6. Setelah obat dipastikan dengan menggunakan prinsip 7 benar,
lakukan pemberian obat sesuai petunjuk yang tertera pada etiket
obat.
7. Setelah obat diberikan, petugas dan pasien/ keluarga sama sama
menanda tangani/ memberi paraf pada tempat yang tersedia di
lembar LPO.
8. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
9. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya
10. Perawat cuci tangan.
11. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan
lembar grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

5. Unit Terkait

Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa


obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
- Benar obat
- Benar dosis
- Benar waktu
- Benar pasien
- Benar cara pemberian
- Benar dokumentasi
- Benar saksi

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

PEMBERIAN OBAT BUKAL DAN SUBLINGUAL


No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
18-06-2010
Dr. H. Solehudin, MARS

1. Pengertian

Memberikan obat dengan cara bukal dan sublingual

2. Tujuan

2.1. Mencegah destruktif atau transformasi obat-obat tertentu di lambung


atau usus.
2.2. Melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat kolaboratif yaitu
pemberian obat mata sesuai dengan program pengobatan.
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.

3. Kebijakan

4. Prosedur

4.1. Persiapan alat :


Obat sublingual/ bukal
LPO
Alat tulis
Sarung tangan
Benkok
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan

12. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada


pasien.
13. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga
dengan memperhatikan prinsip 7 benar.
14. Perawat/ bidan memakai sarung tangan bersih.
15. Letakkan tablet pada :
- Bawah lidah untuk sublingual
- Antara pipi dalam dan gusi pada bukal
16. Informasikan pada pasien untuk tidak menelan obat tersebut.
17. Buka sarung tangan dan simpan pada bengkok
18. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada
tempat yang tersedia di lembar LPO.
19. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
20. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya
21. Perawat cuci tangan.
22. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan
lembar grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

5. Unit Terkait

Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa


obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Bila mulut kering basahi dulu dengan air
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
- Benar obat
- Benar dosis
- Benar waktu
- Benar pasien
- Benar cara pemberian
- Benar dokumentasi
- Benar saksi

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

PEMBERIAN OBAT TOPIKAL


No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
18-06-2010
Dr. H. Solehudin, MARS

1. Pengertian

Memberikan obat kepada pasien melaluikulit

2. Tujuan

2.1. Memberikan obat kepada pasien melalui kulit sesuai kebutuhan


2.2. Melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat kolaboratif yaitu
pemberian obat mata sesuai dengan program pengobatan.
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.

3. Kebijakan

4. Prosedur

. Persiapan alat :
- Obat topical yang diperlukan
- Sarung tangan bersih
- LPO
- Lidi kapas/ kasa
- bengkok
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur, pintu dan jendela.

6. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga


dengan memperhatikan prinsip 7 benar.
7. Perawat/ bidan memakai sarung tangan bersih.
8. Posisikan pasien dengan nyaman, buka bagian tubuh yang akan
diberi obat.
9. Kaji kondisi kulit secara menyeluruh, bersihkan daerah yang akan
diobati dari sisa jaringan dan kotoran.
Pemakaian obat lotion.
10. Periksa obat, kocok botol hingga tercampur, buka tutp dan
letakkan terbalik.
11. Tuang lotion pada kasa atau lidi kapas dengan label keatas.
12. Usapkan lotion tipis dan merata.
13. Buang kasa/ lidi kapas pada bengkok.
14. Buka sarung tangan
Pemberian cream atau salep
15. Oleskan obat dengan jari yang pakai sarung tangan atau lidi kapas.
Oleskan tipis searah tumbuhnya rambut.
16. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada
tempat yang tersedia di lembar LPO.
17. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
18. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya
19. Perawat cuci tangan.
20. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan
lembar grafik.
Hal hal yang perlu diperhatikan :

Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa


obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
- Benar obat
- Benar dosis
- Benar waktu
- Benar pasien
- Benar cara pemberian
- Benar dokumentasi
- Benar saksi

5. Unit Terkait

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

PEMBERIAN OBAT MATA


No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
18-06-2010

Dr. H. Solehudin, MARS


Memberikan obat-obatan tertentu dengan cara meneteskannya secara local
pada mata.
Melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat kolaboratif yaitu
pemberian obat mata sesuai dengan program pengobatan.
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat
- Obat mata pada tempatnya
- LPO
- Alat tulis
- Sarung tangan
- Kapas/ kapas
- tissue
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Pada pasien yang mendapatka obat lebih dari satu, lakukan
pengecekan dengan teliti mengenai: waktu pemberian dan
cara pemakaiannya.

4. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan


dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
5. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
6. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga
dengan memperhatikan prinsip 7 benar.
7. Bersihkan tepi mata dengan kasa atau tissue yang di basahi dengan
normal salin atau air matang. Untuk setiap kasa/ kapassekali usap,
dari arah dalam ke luar kantus.
8. Anjurkan pasien dalam posisi duduk atau terlentang. Tekuk leher
kepala ke belakang bila dalam posisi duduk. Bila berbaring, beri
bantal di belakang leher.
9. Berikan tissue di bawah mata, untuk menjaga obat yang mengalir
keluar.
Pemberian tetes mata.
10.
Dengan ibu jari dan telunjuk tangan non dominan, buka
kelopak mata pasien. Ibu jarimenekan dengan tissue/ kapas pada
tulang orbita. Teteskan obat ke kantong konjungtiva bawah.
11. Setelah meneteskan obat, minta pasien untuk menutup mata
secara perlahan-lahan.
12. Obat ditutup kembali tanpa menyentuh bagian dalam dari tutup
atau penetes.
Pemberian salep mata
13. Buka tutup, pegang aplikator salep di bagian atas tepi kelopak
mata, pencet tube dan alirkan pada kantong konjungtiva bawah.
Jangan sampai menyentuh pinggir mata.
14. Anjurkan pasien menutup mata, gerakkan mata perlahan dan
berkedip kedip.
15. Kelebihan obat dilap dengan tissue/ kapas.
16. Buka sarung tangan.
17. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada
tempat yang tersedia di lembar LPO.
18. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
19. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
20. Perawat cuci tangan.
21. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan
lembar grafik.

4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

5. Unit Terkait

Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa


obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
- Benar obat
- Benar dosis
- Benar waktu
- Benar pasien
- Benar cara pemberian
- Benar dokumentasi
- Benar saksi

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MEMBERIKAN OBAT MELELUI VAGINA


No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal

PROSEDUR TETAP
Dr. H. Solehudin, MARS
1. Pengertian

Memasukkan obat melalui vagina

2. Tujuan

Melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat kolaborasi yaitu


pemberian obat melalui vagina sesuai program pengobatan

3. Kebijakan

3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur


organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.

4. Prosedur

4.1. Persiapan alat :


- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO
- Sarung tangan steril
- Jeli/ pelumas
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga
dengan memperhatikan prinsip 7 benar
6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.
7. Buka pakaian pasien hanya bagian yang diperlukan.

8. Atur posisi pasien dalam posisi dorsal recumbent


9. Perawat/ bidan memakai sarung tangan.
10. Buka labia, bersihkan dengan kapas bethadine dari arah depan ke
belakang.
11. Buka bungkus obat dan oleskan sejumlah pelumas (k/p) pada
ujungnya.
12. Dengan tangan nondominan regangkan labia.
13. Dengan tangan dominan masukkan ujung obat suppositoria
(berbentuk kapsul) ke dinding kanal vagina sepanjang jari telunjuk.
14. Anjurkan klien tetap dalam posisinya selama 10 menit.
15. Buka sarung tangan, cuci tangan
16. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada
tempat yang tersedia di lembar LPO.
17. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
18. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
19. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

5. Unit Terkait

Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa


obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
- Benar obat
- Benar dosis
- Benar waktu
- Benar pasien
- Benar cara pemberian
- Benar dokumentasi
- Benar saksi

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MEMBERIKAN OBAT MELELUI RECTAL


No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal

PROSEDUR TETAP
Dr. H. Solehudin, MARS
1. Pengertian

Memasukkan obat berupa kapsul (suppositoria) melalui anus

2. Tujuan

Melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat kolaborasi yaitu


pemberian obat melalui vagina sesuai program pengobatan

3. Kebijakan

3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur


organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.

4. Prosedur

4.1. Persiapan alat :


- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO
- Sarung tangan steril
- Jeli/ pelumas
- bengkok
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.

5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan


memperhatikan prinsip 7 benar Tutup ghorden di sekeliling tempat
tidur.
6. Buka pakaian pasien hanya bagian yang diperlukan.
7. Atur posisi pasien dalam posisi sims dengan tungkai fleksi.
8. Perawat/ bidan memakai sarung tangan.
9. Buka bungkus obat dan oleskan sejumlah pelumas (k/p) pada
ujungnya.
10. Anjurkan pasien menarik napas dalam saat obat dimasukkan.
Tangan nondominan membuka bokong, telunjuk tangan dominan
memasukkan supositoria perlahan-lahan melewati sfingter ani dan
mengenai dinding rectal.
11. Tarik jari perlahan-lahan dan bersihkan anus dengan tissue.
12. Anjurkan pasien tetap dalam posisinya selama 5 menit.
13. Buka sarung tangan dan dibuang pada bengkok.
14. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada
tempat yang tersedia di lembar LPO.
15. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
16. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
17. Perawat/ bidan cuci tangan.
18. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa


obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
- Benar obat
- Benar dosis
- Benar waktu
- Benar pasien
- Benar cara pemberian
- Benar dokumentasi
- Benar saksi

5. Unit Terkait

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MEMBERIKAN OBAT SALURAN PERNAPASAN


MELALUI MICROMIST (INHALASI)
No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal

PROSEDUR TETAP
Dr. H. Solehudin, MARS
1. Pengertian

Pemberian obat dengan cara di uap menggunakan alat nebulizer.

2. Tujuan

Melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat kolaborasi yaitu


pemberian obat melalui inhalasi sesuai program pengobatan Melonggarkan.
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.

3. Kebijakan

4. Prosedur

4.1. Persiapan alat :


- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO
- Alat nebulizer
- Tissue dan bengkok
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan
memperhatikan prinsip 7 benar

6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.


7. Isi obat pada tabung nebulizer sesuai dengan program dokter.
8. Sambungkan alat tersebut dengan masker/oral tube
9. Sambungkan ke stop kontak listrik
10. Tekan on
11. Atur waktu atau timer : 15 -20 menit
12. Periksa apakah uap keluar atau tidak
13. Pasang alat tersebut di depan mulut pasien
14. Anjurkan pasien untuk menghirup uap yang keluar
15. Tunggu sampai timer habis
16. Cabut kabel listrik dan alat dipasien kemudian rapihkan
17. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada
tempat yang tersedia di lembar LPO.
18. Setelah melakukan tindakan
ucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
19. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
20. Perawat/ bidan cuci tangan.
21. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

5. Unit Terkait

Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa


obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat
Observasi tanda - tanda sianosis saat pemberian inhalasi
(khususnya pasien payah)
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasi
Benar saksi
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MENYIAPKAN OBAT DALAM BENTUK VIAL


No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal

PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

Dr. H. Solehudin, MARS


Obat dalam bentuk vial adalah obat yang di tempatkan dalam wadah dengan
dosis tunggal maupun multi dengan penutupkaret dan metal di atasnya.vial
berisi obat dalam bentuk cair atau bubuk.
Sebagai acuan dalam menyiapkan obat dalam bentuk vial menggunakan
tehnik aseptik
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Vial obat yang dibutuhkan
- Cairan pelarut
- Alkohol swabe
- Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan
- Pensil dan buku therapy pasien
- LPO dan kalkulator
4.2. Cara kerja
1. Ambil obat vial yang ada di kotak obat pasien lalu lakukan
perubahan jumlah obat yang ada di buku therapy dengan benar
2. Hitung dosis obat sesuai program pengobatan
3. Perawat/ bidan cuci tangan
4. Buka tutup metal/ plastic pada vial obat
5. Bersihkan tutup karet dengan alkohol swabe
6. Isi udara kedalam spuit tanpa membuka penutup jarum
7. Buka tutup jarum jangan diputar
8. Tusuk tutup karet bagian tengah, masukkan udara, jangan
menyentuh cairan obat

9. Balikkan vial dan tarik jarum sampai bagian terendah dari


permukaan
10. Hisap obat sesuai dosis dalam posisi sejajar mata
11. Bila ada udara dalam spuit, ketuk perlahan pada barel dan
masukkan kembali dalam vial kemudian hisap obat kembali
12. Bila dosis sudah cukup, tarik jarum dan segera ditutup
13. Bila vial multi dosis simpan dengan cara yang benar sisanya
14. Ganti jarum baru untuk menyuntik (bila disuntikkan tidak melalui
infuse
15. Perawat/ bidan cuci tangan
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :
Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa
Obat
Untuk vial multi dosis, pada saat penyimpanan harus di beri label
tanggal, jam dilakukan oplos dan nama pasien
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasi
Benar saksi

5. Unit Terkait

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MENYIAPKAN OBAT DALAM BENTUK AMPUL


No. Dokumen:
RS ANANDA BEKASI

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal

PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

Dr. H. Solehudin, MARS


Obat dalam bentuk ampul adalah obat yang di tempatkan dalam wadah yang
terbuat dari gelas benig dengan bagian leher menyempit. Tempat ini berisi
obat dengan dosis tunggal dalam bentk cair. Untuk pemakaian obat perawat
perlu mematahkan leher ampul agar obat dapat diambil.
Sebagai acuan dalam menyiapkan obat dalam bentuk ampul menggunakan
tehnik aseptik
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat dalam ampul yang dibutuhkan
- Cairan pelarut
- Alkohol swabe
- Spuitdan jarum steril yang disesuaikan dengan jumlah cc obat
- Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan pada saat injeksi
- Pensil dan buku therapy pasien
- LPO dan kalkulator
4.2. Cara kerja
1. Ambil obat vial yang ada di kotak obat pasien lalu lakukan
perubahan jumlah obat yang ada di buku therapy dengan benar
2. Hitung dosis obat sesuai program pengobatan
3. Perawat/ bidan cuci tangan
4. Putar ampul agar obat yang ada di atas leher ampul masuk ke dalam
ampul
5. Lindungi bagian leher ampul denga alcohol swabe
6. Patahkan ampul dengan hati-hati
7. Masukan jarum jangan menyentuh tepi ampul
8. Hisap obat sesuai kebutuhan. Jangan memasukan udara kedalam
ampul

9. Isi spuit sesuai dosis permintaan baru keluarkan udara dengan hatihati
10. Bila sediaan ampul multi dosis, simpan dengan cara masukan
kedalam spuit yang sesuai dengan jumlah cc sedian obat dan di
simpan dengan benar
11. Ganti jarum baru untuk menyuntik (bila disuntikkan tidak melalui
infuse
12. Perawat/ bidan cuci tangan
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :
Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa
Obat
Untuk obat sediaan ampul multi dosis, pada saat penyimpanan
harus di beri label tanggal, jam dilakukan oplos dan nama pasien
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasi
Benar saksi

5. Unit Terkait

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRADERMAL/


INTRACUTAN

No. Dokumen:

No. Revisi
Halaman
0
1
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Prosedur

Dr. H. Solehudin, MARS

Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit yang dilakukan


pada lengan bawah bagian dalam atau di tempat lain yang dianggap perlu
sesuai program pengobatan.
2.1.Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian obat yang hanya dapat di berikan
intracutan.
2.2. Sebagai acuan dalam melakukan uji coba obat tertentu (skin test)
2.3. Sebagai acuan dalam melakukan tuberculin test
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO, pulpen/ spidol
- Spuit 1 cc
- Aquades
- Alcohol swabe
- Sarung tangan
- Bengkok
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.

5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan


memperhatikan prinsip 7 benar
6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.
7. Perawat pakai sarung tangan
8. Siapkan obat sesuai prosedur yang benar, dari ampul atau vial
9. Pilih area pada bagian dalam lengan bawah dimana tidak terdapat
hyperpigmentasi atau banyak rambut
10. Desinfeksi memakai alkohol swabe dengan gerakan memutar dari
dalam keluar dan tunggu sampai kering tidak boleh di tiup
11. Buka tutup jarum
12. Gunakan tangan nondominan untuk meregangkan kulit yang akan
di suntikan
13. Tusukkan jarum dengan sudut 15 derajat atau hamper rata kulit,
bevel mengarah keatas, tusukkan jarum 1/8 inchi sementara ujung
jarum tampak dari balik kulit
14. Perlahan lahan suntikkan obat sampai terbentuk balon
22. Cabut jarum cepat dan hati-hati seperti sudut waktu memasukkan
23. Usap dengan kapas, jangan di massage setelah jarum dicabut
15. Beri tanda lingkaran pada tempat injeksi dengan pulpen atau spidol
16. Setelah obat/ skin test/ tuberculin test diberikan, petugas I,
petugas II (saksi) dan pasien/ keluarga sama sama menanda
tangani/ memberi paraf pada tempat yang tersedia di lembar LPO.
17. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
18. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
19. Perawat buka sarung tangan dan cuci tangan.
20. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

Perhatikan tehnik septic dan anti septic


Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa
obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat
Setelah pemberian tuberculin test beri label tanggal, jam
dilakukan injeksi untuk hasil dapat dibaca setelah 48-72 jam
Sebelum antibiotik di berikan harus di dahului dengan skin
test
Bila pasien sudah pernah mendapatkan antibiotik yang sama,
konfirmasi pada dokter perlu atau tidak dilakukan skin test
ulang

5. Unit Terkait

PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :


Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasi
Benar saksi
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MEMBERIKAN SUNTIKAN SUBCUTAN (S.C)


No. Dokumen:
04.05
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

No. Revisi
Halaman
0
1-2
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
07-02-2011

Dr. H. Solehudin, MARS


Memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dilakukan pada
lengan atas sebelah luar,pada bagian luar daerah dada dan di tempat
lainyang dianggap perlu (misalnya pemberian insulin pada pasien diabetes)
Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian obat subcutan
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO, alat tulis
- Spuit 1 cc
- Alcohol swabe
- Sarung tangan
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga
dengan memperhatikan prinsip 7 benar
6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.

7. Perawat pakai sarung tangan


8. Siapkan obat sesuai prosedur yang benar, dari ampul atau vial
9. Atur posisi pasien sesuai daerah yang dipilih :
a. Lengan atas bagian luar duduk atau berbaring
b. Bagian anterior paha duduk atau berbaring dengan kaki rileks
c. Abdomen posisi telentang semi recumbent
d. Daerah skapula pasien tengkurap atau duduk
10. Buka pakaian pasien sesuai kebutuhan
11. Pilih lokasi yang tidak keras, bebas luka, jaringan parut atau
benjolan
12. Desinfeksi memakai alkohol swabe dengan gerakan memutar dari
dalam keluar dan tunggu sampai kering tidak boleh di tiup dan
pegang alkohol swabe untuk digunakan waktu menyabut jarum
13. Buka tutup jarum
14. Gunakan tangan nondominan untuk meregangkan/ cubit kulit yang
akan di suntik
15. Pegang spuit dengan tangan dominan diantara ibu jari dan telunjuk.
Suntikan jarum dengan sudut 45 dari permukaan kulit
16. Setelah jarum masuk, lepaskan jaringan yang dicubit/ regangkan,
pindahkan tangan nondominan ke bagian akhir spuit dan tangan
dominan memegang pangkal barel
17. Aspirasi untuk memastikan masuknya jarum. Bila masuk darah,
cabut jarum dan keluarkan darah yang ada dalam obat kemudian
ulangi mulai dari poin no 14
18. Bila saat di aspirasi tidak tampak Adanya darah, suntikan obat
perlahan-lahan
19. Cabut jarum cepat dengan susut sesuai waktu masuk
20. Massage hati-hati dengan alkohol swabe (jangan massage pada
pemberian heparin dan insulin)
21. Setelah obat/ skin test/ tuberculin test diberikan, petugas I,
petugas II (saksi) dan pasien/ keluarga sama sama menanda
tangani/ memberi paraf pada tempat yang tersedia di lembar LPO.
22. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas kepercayaan
dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses pelayanan
keperawatan yang sudah dilakukan.
23. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
24. Perawatbuka sarung tangan dan cuci tangan.
25. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

Perhatikan tehnik septic dan anti septic


Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa
obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan

5. Unit Terkait

Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk


melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasiBenar saksi
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA MUSKULAR


No. Dokumen:
04.05
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

No. Revisi
Halaman
0
1-2
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
07-02-2011

Dr. H. Solehudin, MARS


Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan yang dilakukan pada
otot pangkal lengan, otot paha bagian luar (yaitu 1/3 tengah paha sebelah
luar) atau pada otot bokong (1/3 bagian dari spina illiaca anterior atau
s.i.a.s)
Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian obat intra muskular
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO, alat tulis
- Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan
- Alkohol swabe
- Sarung tangan
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan
memperhatikan prinsip 7 benar
6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.

7. Perawat pakai sarung tangan


8. Siapkan obat sesuai prosedur yang benar, dari ampul atau vial
9. Atur posisi pasien sesuai daerah yang dipilih :
a. Dorsogluteal - pasien tengkurap atau miring
b. Vastus lateralis pasien telentang atau duduk
c. Deltoid pasien duduk atau berbaring dengan lengan rilek
10. Buka pakaian pasien sesuai kebutuhan
11. Lokasi yang dipilih jangna ada bengkak atau nodul
12. Desinfeksi memakai alkohol swabe dengan gerakan memutar dari
dalam keluar dan tunggu sampai kering tidak boleh di tiup dan
pegang alkohol swabe untuk digunakan waktu menyabut jarum
13. Buka tutup jarum
14. Gunakan tangan nondominan untuk meregangkan/ cubit kulit yang
akan di suntik
15. Pegang spuit dengan tangan dominan diantara ibu jari dan telunjuk.
Suntikan jarum dengan sudut 90 dari permukaan kulit
16. Setelah jarum masuk, lepaskan jaringan yang dicubit/ regangkan,
pindahkan tangan nondominan ke bagian akhir spuit dan tangan
dominan memegang pangkak barel
17. Aspirasi untuk memastikan masuknya jarum. Bila masuk darah,
cabut jarum dan keluarkan darah yang ada dalam obat kemudian
ulangi mulai dari poin no 14
18. Bila saat di aspirasi tidak tampak adanya darah, suntikan obat
perlahan-lahan dengan kecepatan 10 detik per CC
19. Cabut jarum cepat dengan sudut sesuai waktu masuk
20. Tekan hati hati dengan alkohol swabe , massage k/p
21. Setelah obat/ skin test/ tuberculin test diberikan, petugas I,
petugas II (saksi) dan pasien/ keluarga sama sama menanda
tangani/ memberi paraf pada tempat yang tersedia di lembar LPO.
22. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas kepercayaan
dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses pelayanan
keperawatan yang sudah dilakukan.
23. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
24. Perawat buka sarung tangan dan cuci tangan.
25. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

Perhatikan tehnik septic dan anti septic


Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa
obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat

5. Unit Terkait

PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :


Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasiBenar saksi
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRVENA SECARA


LANGSUNG
No. Dokumen:
04.05
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

No. Revisi
Halaman
0
1-2
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
07-02-2011

Dr. H. Solehudin, MARS


Memberikan obat melelui suntukan ke dalam pembuluh darah vena yang
dilakukan pada vena anggota gerak
Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian obat intravena secara langsung
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO, alat tulis
- Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan
- Alkohol swabe, tourniquet, pengalas
- Sarung tangan
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan
memperhatikan prinsip 7 benar.
6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.

7. Perawat pakai sarung tangan


8. Siapkan obat sesuai prosedur yang benar, dari ampul atau vial
9. Atur posisi pasien sesuai daerah yang dipilih
10. Buka pakaian pasien sesuai kebutuhan
11. Pilih lokasi vena yang tidak bercabang
12. Pasang pengalas di bawah bagian yang akan disuntik
13. Lakukan pembendungan 3 jari di atas vena yang akan disuntik
14. Desinfeksi memakai alkohol swabe dengan gerakan memutar dari
dalam keluar dan tunggu sampai kering tidak boleh di tiup dan
pegang alkohol swabe untuk digunakan waktu menyabut jarum
15. Buka tutup jarum
16. Gunakan tangan nondominan untuk meregangkan bagian yang akan
di suntik
17. Pegang spuit dengan tangan dominan , suntikan jarum dengan sudut
45 dan lubang jarum menghadap ke atas
18. Setelah jarum masuk, lepaskan jaringan yang meregangkan kulit,
pindahkan tangan nondominan ke bagian akhir spuit dan tangan
dominan memegang pangkak barel
19. Aspirasi untuk memastikan masuknya jarum. Bila masuk darah,
suntikan obat perlahan-lahan sampai habis
20. Cabut jarum cepat dengan susut sesuai waktu masuk
21. Tekan alkohol swabe di daerah tusukkan sampai darah tidak keluar
dan fiksasi dengan plester
22. Setelah obat/ skin test/ tuberculin test diberikan, petugas I,
petugas II (saksi) dan pasien/ keluarga sama sama menanda
tangani/ memberi paraf pada tempat yang tersedia di lembar LPO.
23. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas kepercayaan
dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses pelayanan
keperawatan yang sudah dilakukan.
24. Sebelum meninggalkan pasien, pastikan di tempat suntikan tidak
keluar darah lagi.
25. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
26. Perawat buka sarung tangan dan cuci tangan.
27. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

Perhatikan tehnik septic dan anti septic


Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa
obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat

5. Unit Terkait

Bila pemberian obat melalui vena dilakukan dalam jumlah besar


dan waktu lama, maka pemberiannya dilakukan dengan cara
infuse sesuai program pengobatan.
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasiBenar saksi
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRVENA SECARA


BOLUS PADA INFUS

No. Dokumen:
04.05

No. Revisi
Halaman
0
1-2
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
07-02-2011
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Prosedur

Dr. H. Solehudin, MARS

Memberikan obat melelui suntukan ke dalam pembuluh darah vena yang


dilakukan pada port injeksi/ selang infuse yang memiliki karet khusus untuk
suntikan
Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian obat intravena melalui port injeksi/ selang
infuse yang memilki karet khusus untuk suntikan
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO, alat tulis
- Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan
- Alkohol swabe
- Jam tangan dengan jarim detik
- Sarung tangan
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang(penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan
memperhatikan prinsip 7 benar.
6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.

7. Perawat pakai sarung tangan


8. Siapkan obat sesuai prosedur yang benar, dari ampul atau vial
9. Tutup aliran slang sementara
10. Lakukan tehnik desinfeksi memakai alkohol swabe dengan gerakan
memutar dari dalam keluar
11. Tehnik menyuntik secara bolus lewat infuse dapat di lakukan
dengan dua cara :
- Buka jarum, pasang spuit pada port dengan tangan kanan dan
tangan kiri menahan slang lalu terik plunger perlahan sampai
tampak darah pada slang
- Buka tutup jarum, suntikan pada karet khusus untuk injeksi
12. Suntikan obat secara perlahan dengan kecepatan yang tepat(tidak
lebih dari 1 ml per menit)
13. Tarik jarum alirkan kembali infuse dengan kecepatan yang tepet
14. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada tempat
yang tersedia di lembar LPO.
15. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas kepercayaan
dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses pelayanan
keperawatan yang sudah dilakukan.
16. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
17. Perawat buka sarung tangan dan cuci tangan.
18. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :
1. Perhatikan tehnik septic dan anti septic
2. Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa
obat
3. Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
4. Cek kembali setelah 30 menit setelah obat di berikan untuk
melihat respon pasien terhadap obat termasuk TTV, efek
samping obat

5. Bila pemberian obat melalui vena dilakukan dalam jumlah besar


dan waktu lama, maka pemberiannya dilakukan dengan cara
infuse sesuai program pengobatan.
6. PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasi
Benar saksi
5. Unit Terkait

5.1. Unit Rawat Jalan


5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

PEMEBERIAN OBAT TETES TELINGA


No. Dokumen:
04.05
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

No. Revisi
Halaman
0
1-2
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
07-02-2011

Dr. H. Solehudin, MARS


Memberikan obat obatan tertentu dengan cara meneteskannya ke dalam
telinga sesuai program pengobatan
Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian obat tetes telinga
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO, alat tulis
- Sarung tangan
- Handuk alas, kapas atau kasa
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang (penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan
memperhatikan prinsip 7 benar.
6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.

7. Perawat pakai sarung tangan


8. Atur posisi pasien duduk atau miring
9. Bersihkan liang telinga dengan kapas basah
10. Buka lobang telinga, untuk anak dari 3 tahun tarik kea rah bawah
kebelakang sedangkan kepada orang dewasake arah luar atas
11. Kaji Adanya peradangan pembengkakan dan kebersihan pada
telinga
12. Teteskan obat pada tepi kanal telinga
13. Anjurkan pada pasien untuk tetap pada posisinya selama 5 menit
14. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada tempat
yang tersedia di lembar LPO.
15. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas kepercayaan
dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses pelayanan
keperawatan yang sudah dilakukan.
16. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
17. Perawat buka sarung tangan dan cuci tangan.
18. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :

5. Unit Terkait

1. Perhatikan tehnik septic dan anti septic


2. Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa
obat
3. Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
4. PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasi
Benar saksi
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

PEMEBERIAN OBAT TETES HIDUNG


No. Dokumen:
04.05
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

No. Revisi
Halaman
0
1-2
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
07-02-2011

Dr. H. Solehudin, MARS


Memberikan obat obatan tertentu dengan cara meneteskannya ke dalam
hidung sesuai program pengobatan
Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian obat tetes hidung
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO, alat tulis
- Sarung tangan
- Handuk alas, kapas atau kasa
- Lidi kapas atau kasa
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang (penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan
memperhatikan prinsip 7 benar.
6. Tutup ghorden di sekeliling tempat tidur.

7. Perawat pakai sarung tangan


8. Atur posisi pasien duduk dengan kepala hiperextensi atau telentang
dengan di ganjal bantal di bawah leher
9. Beri pengalas handuk/ tissue
10. Bersihkan lubang hidung yang akan di beri obat tetes
11. Siapkan obat yang akan digunakan, anjurkan pasien tarik napas dan
tahan untuk tidak batuk atau bersin
12. Teteskan obat pada sisi hidung dan lubang hidung yang satu ditutup
13. Anjurkan pada pasien untuk tetap pada posisinya selama 5 menit
14. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada tempat
yang tersedia di lembar LPO.
15. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas kepercayaan
dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses pelayanan
keperawatan yang sudah dilakukan.
16. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
17. Perawat buka sarung tangan dan cuci tangan.
18. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :
1.
2.
3.
4.

5. Unit Terkait

Perhatikan tehnik septic dan anti septic


Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasi
Benar saksi
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

MENAMBAHKAN OBAT KE DALAM BOTOL


INFUSE
No. Dokumen:
04.05
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

No. Revisi
Halaman
0
1-2
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
07-02-2011

Dr. H. Solehudin, MARS


Memberikan obat obatan tertentu dengan cara menambahkannya ke dalam
botol infuse sesuai program pengobatan
Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian ke dalam cairan infuse
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
- Obat sesuai dengan program pengobatan
- LPO, alat tulis
- Sarung tangan
- Botol cairan infuse
- Label untuk menempel pada botol infuse
- Alkohol swabe
- Siapkan obat dalam spuit
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan
2. Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan memperhatikan
prinsip 7 benar sebelum obat di bawa ke pasien.
3. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Identifikasi pasien dari gelang (penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
5. Lakukan pengecekan ulang obat dihadapan pasien/ keluarga dengan
memperhatikan prinsip 7 benar.
6. Perawat pakai sarung tangan DISKUSIKAN BESOK

7. Chek volume dalam botol dengan tepat dan dokumentasikan pada


balance cairan
8. Tambahkan obat dalam botol/ flabot dapat dilakukan dengan dua
cara :
- Menggunakan flabot infuse 100 ml/ 500ml/ sesuai kebutuhan
- Sisa cairan yang terpasang di pasien
9. Tutup klem infuse
10. Desinfeksi tempat tusukan dengan alkohol swabe
11. Tusukan jarum dalam port, masukkan obat
12. Angkat botol dan putar untuk mencampur dengan perlahan
13. Gantung kembali botol, buka klem dan atur kembali tetesan
14. Tempelkan label pada flabot infuse tentang banyaknya obat yang
ditambahkan
15. Setelah obat diberikan, petugas I, petugas II (saksi) dan pasien/
keluarga sama sama menanda tangani/ memberi paraf pada tempat
yang tersedia di lembar LPO.
16. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas kepercayaan
dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses pelayanan
keperawatan yang sudah dilakukan.
17. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
18. Perawat buka sarung tangan dan cuci tangan.
19. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.
4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :
1.
2.
3.
4.
5.

5. Unit Terkait

Perhatikan tehnik septic dan anti septic


Cairan infuse dengan campuran obat harus
Sebelum kemasan obat di buka, perhatikan tanggal kadaluarsa obat
Kaji riwayat alergi sebelum obat di berikan
PRINSIP 7 BENAR TERDIRI DARI :
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar dokumentasi
Benar saksi
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

No. Dokumen:
04.05
RS ANANDA BEKASI
PROSEDUR TETAP

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Prosedur

No. Revisi
Halaman
0
1-2
Ditetapkan oleh direktur

Tanggal
07-02-2011

Dr. H. Solehudin, MARS


Pemberian terapi oksigen pada pasien untuk menjaga tingkat oksigenasi
jaringan.
Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat
kolaborasi untuk pemberian oksigen
3.1. SK Direktur RSA Bekasi No.052/KPTS-DIR/RSA/III/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Keperawatan di Rumah
Sakit Ananda.
3.2. SK Direktur RSA Bekasi No.073/KPTS-DIR/RSA/V/2009 Struktur
organisasi, uraian tugas dan fungsi bagian Medis di Rumah Sakit
Ananda.
4.1. Persiapan alat :
1. Nasal kanul / masker re-breathing / masker non re-breathing
2. Tube / selang oksigen
3. Humidifier
4. Air steril / aquades
5. Sumber oksigen / tabung oksigen
6. Flow meter
4.2. Cara kerja
1. Perawat/ bidan cuci tangan, pakai sarung tangan
2. Perawat sebelum mengkomunikasikan tindakan yang akan
dilakukan, pastikan siap melaksanakan 3S1T :
senyum, sapa, salam pasien/ keluarga
Beritahu pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
3. Identifikasi pasien dari gelang (penang) dan tanyakan nama pada
pasien.
4. Sambungkan nasal kanul atau masker dapat dilakukan dengan dua
cara :
Di sambungkan ke tabung oksigen yang sudah lengkap
dengan flow meter
Di sambungkan dengan regulator oksigen sentral
5. Alirkan oksigen sesuai program pengobatan dan lakukan test di
kulit punggung tangan

6. Pasang nasal kanul pada hidung atau masker dengan menutupi


hidung dan mulut pasien
7. Observasi respon pasien sesaat setelah pemberian oksigen
8. Cek kanul atau masker setiap 8 jam dan jaga humidifier selalu terisi
aquades sampai batas yang ditentukan selama pemakaian oksigen
9. Cek aliran / flow rate oksigen dan program medis setiap 8 jam
10. Setelah melakukan tindakan ucapkan terima kasih atas kepercayaan
dan kerjasama pasien / keluarga dalam proses pelayanan
keperawatan yang sudah dilakukan.
11. Alat-alat di kembalikan pada tempatnya.
12. Perawat buka sarung tangan dan cuci tangan.
13. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan dan lembar
grafik.

5. Unit Terkait

4.3. Hal hal yang perlu diperhatikan :


Setelah pemberian oksigen,tabung humidifier harus di
kosongkan dari air (tabung humidifier dalam keadaan kering)
Setiap pemakaian di buatkan struk pemakaian oksigen untuk
diserahkan ke bagian kasir rawat inap
5.1. Unit Rawat Jalan
5.2. Unit Rawat Inap
5.3. Unit UGD dan OK

PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI KANULE / BINASAL

RSUP NASIONAL
Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
Nomor Dokumen

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :

Nomor Revisi

Halaman

03/08

Ditetapkan oleh Direktur Utama,

Prof.Dr.dr. Akmal Taher, SpU(K)


Nip. 140105247
PENGERTIAN

Memasukkan oksigen melalui hidung dengan menggunakan selang kanule

TUJUAN

Membantu dan menambah kebutuhan oksigen pada pasien yang diduga


kekurangan oksigen. Misalnya :

KEBIJAKAN
PROSEDUR

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
a.

Kolaps paru
Odema paru
Trauma thorax
Hemothorax
Hydro thorax
Kelumpuhan alat pernapasan
Pasien syok , apnoe cyanosis dll.
Pemberian oksigen harus berkoordinasi dengan tim medis
Hindari adanya gelembung air didalam kanule
Persiapan alat
1. Tabung oksgen/oksigen tembok
2. Selang oksgen dengan kanule binasal
3. Aquades steril (air matang)
4. Tabung Humidifire
5. Regulator
6. Sarung tangan bersih
b. Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tindakan dan tujuannya
2. Atur posisi pasien semi fowler/fowler
c. Pelaksanaan
1. Cuci tangan, pasang sarung tangan.
2. Cek tabung Oksigen dan flow meter
3. Pasang regulator
4. Isi Botol humidifire dengan aquades / air sampai tanda batas air
5. Pasang slang oksygen pada botol humidifire
6. Stel oksygen sesuai program.
7. Cek apakah Oksigen mengalir lancar dalam selang dengan
mendekatkan ujung kanule pada punggung tangan, rasakan aliran

udara pada punggung tangan atau mencelupkan ujung kanule


kedalam air bersih , lihat adanya gelembung udara.
8. Pasang kanule / binasal pada hidung pasien
9. Tali pengikat kanule selipkan ketelinga dan ikatkan bawah dagu
10. Anjurkan pasien untuk istirahat.
11. Alat alat dirapihkan , lalu cuci tangan
12. Observasi respon pasien terhadap pemberian oksigen

RSUP NASIONAL

PEMBERIAN OBAT SUNTIK

Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO


Nomor Dokumen

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :

Nomor Revisi

Halaman

03/08

1/2

Ditetapkan oleh Direktur Utama,

Prof.Dr.dr. Akmal Taher, SpU(K)


Nip. 140105247
PENGERTIAN

Memberikan obat suntik adalah menyiapkan dan memberikan obat kepada


pasien melalui intra vena atau intra muskuler atau sub cutan atau
intracutan

TUJUAN

1. Memberikan obat kepada pasien secara tepat dan benar sesuai


program pengobatan
2. Membantu pasien dalam pelaksanaan program pengobatan
Pemberian obat suntik harus dilaksanakan secara benar dengan
memperhatikan tehnik aseptic dan anti septik

KEBIJAKAN
PROSEDUR

Mengecek program terapi


Persiapan alat
- Trolly/ nampan
- Obat yang akan diberikan
- Spuit disposible sesuai kebutuhan
- Kapas alkohol
- Tourniquet
- Kikir ampul ( bila perlu )
- Bengkok
- Bak spuit
- Sarung tangan/handscoon
Pelaksanaan
1. Baca program pengobatan dengan teliti
2. Pastikan bahwa instruksi benar dan legal
3. Beritahu pasien tentang tujuan pemberian obat serta prosedur yang
akan dilakukan
4. Dekatkan peralatan yang dibutuhkan
5. Cuci tangan, pakai sarung tangan
6. Baca etiket obat, pastikan tanggal kadularsa obat, dosis obat, cara
pemberian obat, waktu pemberian, nama pasien (5 benar)
7. Hapuskan tutup obat dengan kapas alkohol , bila obat dalam
bentuk ampul patahkan dengan mengoleskan leher ampul dengan
kapas alkohol terlebih dahulu..
8. Masukkan obat kedalam spuit, kemudian keluarkan udara yang ada
dalam spuit
9. Tentukan daerah yang akan disuntik
10. Lakukan desinfeksi pada lokasi penyuntikan .

11. Masukkan jarum dengan posisi sesuai cara penyuntikan dan


melakukan aspirasi untuk mengetahui kena pembuluh darah / tidak
12. Masukkan obat secara perlahan-lahan
13. Perhatikan reaksi pasien
14. Cabut jarum suntik dengan perlahan lahan dan buang spuit /
jarum bekas kedalam kotak jarum yang sudah disediakan.
15. Oleskan dan tekan kulit dengan kapas alcohol sampai tidak ada
perdarahan (5 10 menit bila dengan IV)
16. Catat dalam formulir waktu , nama obat, dosis cara pemberian
obat dan nama perawat yang meyuntik.
Hal yang perlu diperhatikan
1. Bekerja dengan tehnik aseptik
2. Reaksi/keluhan pasien setelah disuntik
3. Tanggal kadaluarsa obat
UNIT TERKAIT

1. Depo Obat Farmasi Gedung A


2. Ruang Rawat Jalan / Inap Terpadu Gedung A
3. Ruang tindakan

DOKUMEN

1.
2.
3.
4.

Form. Instruksi dokter


Form. Kardex
Dokumen keperawatan
Komputer (IT)

You might also like