Sistem kadaster di Taiwan mulai dikembangkan pada 1898 dan saat ini telah menggunakan sistem kadaster 3D sejak 2007. Sistem ini mencakup pemodelan bangunan dan lahan secara 3D digital beserta atributnya untuk keperluan pendaftaran properti. Prototype sistem kadaster 3D Taiwan mengintegrasikan peta, bangunan 3D, dan basis data untuk layanan informasi tanah dan bangunan secara interaktif.
Sistem kadaster di Taiwan mulai dikembangkan pada 1898 dan saat ini telah menggunakan sistem kadaster 3D sejak 2007. Sistem ini mencakup pemodelan bangunan dan lahan secara 3D digital beserta atributnya untuk keperluan pendaftaran properti. Prototype sistem kadaster 3D Taiwan mengintegrasikan peta, bangunan 3D, dan basis data untuk layanan informasi tanah dan bangunan secara interaktif.
Sistem kadaster di Taiwan mulai dikembangkan pada 1898 dan saat ini telah menggunakan sistem kadaster 3D sejak 2007. Sistem ini mencakup pemodelan bangunan dan lahan secara 3D digital beserta atributnya untuk keperluan pendaftaran properti. Prototype sistem kadaster 3D Taiwan mengintegrasikan peta, bangunan 3D, dan basis data untuk layanan informasi tanah dan bangunan secara interaktif.
Pemetaan kadaster dimulai pada tahun 1898, ketika Taiwan dibawah
pimpinan Jepang. Kepemilikan tanah kembali kepada Taiwan sejak tahun 1946.
3D Kadaster di Taiwan mulai dikembangkan sejak tahun 2007.
Sistem 3D kadaster diterapkan pada: kontruksi data kadaster,
manajemen property, apartemen, perencanaan kota, manajemen rumah tangga (rumah).
Luas lahan Taiwan 36.000 km2
Pengaturan tanahnya menggunakan sistem Torrens dan dikelola oleh
dept. Administrasi Pertanahan kementrian bagian dalam (Dalam Negeri), dan biro administrasi pertanahan pemerintah kota.
Pendaftaran tanah di Taiwan bersifat wajib.
Terdapat 14.850 ribu pendaftaran yang tersebar seluas 35.000 km 2,
yang setara dengan 97% area daratan Taiwan.
Kadaster di Taiwan menggunakan sistem digital sejak tahun
1990.
Saat ini pengukuran kadaster dilakukan menggunakan domain
digital. Pengguna dapat mengakses data melalui internet untuk mencari lokasi tanah, deskripsi tanah, kepemilikan tanah, dan mengenai informasi hak lainnya.
Pada penyelesaian kontruksi bangunan, rencana penyelesaian
kontruksi harus diserahkan untuk pengajuan permohonan izin penggunaan bangunan. Untuk pendaftaran peningkatan konstruksi kepemilikan, pemilik bangunan harus mengajukan rencana penyelesaian konstruksi dan bangunan menggunakan sertifikat kepada kantor pertanahan local untuk keperluan survey peningkatan konstruksi.
Setelah selesai, masing-masing property bangunan akan
dikeluarkan nomor bangunan dan peta hasil survey bangunan, yang meliputi rencana bangunan, lokasi bangunan, formula perhitungan area bangunan, dan atribut data bangunan.
Bangunan utama, bangunan terpasang, maupun area bersama
ditampilkan dalam bentu polygon skala 1/100 1/200.
Lokasi bangunan didasarkan pada peta kadaster skala 1/500
dengan koordinat yang diketahui.
Pembangunan data atribut yang berisi dokumen informasi
(nomor permohonan, tanggal permohonan, nama pemohon, dan tanggal survey), data bangunan, (nomor lokasi bangunan, alamat, tujuan dan struktur bangunan utama dan terpasang, menggunakan nomor lisensi, luas, dll), dan deskripsi peta hasil, dan sebagainya.
Hasil survey peta bangunan digunakan untuk pendaftaran
bangunan.
MODEL STRUKTUR BANGUNAN 3D
KADASTER
Model Struktur 3D kadaster
Gambar 4. Proses pembuatan model bangunan
kadaster
Pembentukan Peta bidang Bertingkat
(bangunan bertingkat)
Peta bidang banguanan digambarkan berdasarkan masing-masing
property yang sesuai dengan nomor bangunan
Bidang lantai 2D harus tertransformasikan ke bentuk polygon vector.
Poligon yang berdekatan digabungkan bersama secara horisontal dan vertical.
menunjukkan diagram proses untuk menetapkan bentuk vector
kadaster bangunan bertingkat.
Alur penetapan bidang lantai bangunan kadaster
Bentuk vector bidang bertingkat adalah peta 2D.
Ketinggian tingkat diperoleh dari bidang kontruksi dan izin
penggunaan.
Akhirnya bidang dapat dikombinasikan dan disesuaikan kedalam
bentuk lengkap model bangunan 3D Kadaster
Batas polygon bangunan
Model 3D lantai bangunan
Metode CAD untuk membuat lantai, dinding, bidang bertingkat,
dan build 3D.
Pembentukan dasar model
bangunan 3D Kadaster
Berikut ilustrasi komponen utama model bangunan dalam
standar CityGML (Chang, 2010) :
Model akhir 3D kadaster meliputi :
- data nomor bangunan, - tangga bangunan - ID lantai/tingkat, - lantai tangga - kolom, - bidang dan tekstur - data grafis 3D, - informasi lantai - tekstur dan 3D permukaan, - poligon lantai, - jumlah bangunan dan lokasi, - sudut pandang, dan dinding interior.
Sistem Prototype Kadaster 3D
Sistem Pengembangan
Sistem Pemodelan Kadaster 3D
Beberapa
bidang bertingkat disejajarkan & dijadikan model
3D Sistem
dikembangkan dengan JRE (Java Runtime
Environment)
Sistem Indormasi Kadaster 3D Serbaguna
SIStem
web 3D dikembangkan dengan
SkyineGlobe,mengadopsi desain Komputasi Distribusi N-Tier dan browser.
Sistem
ini dikembangkan menggunakan Jboss, JDK 1.5, Java,
Javascript, VBScript, dan jQuery
Sistem Prototype Kadaster 3D
Sistem Model Prototype Model
Prototype yang dikembangkan memanfaatkan
peta zonasi, topografi, orthophoto, kadaster, DTM, dan bangunan 3D diintegrasikan dengan atribut pendaftaran tanah dan bangunan.
Sistem
dibagi menjadi 4 kelompok fungsi utama :
permintaan peta, layanan lahan, rencana pengembangan, dan aplikasi 3D.
Sistem
permintaan interaktif menggunakan kondisi
seperti kadaster atau alamat untuk menampilkan hasil 3D dalam satu atau lebih window.