Professional Documents
Culture Documents
itu. Baru abat 19 Robert Koch bisa menjelaskan adanya beberapa agen
penginfeksi
berupa
mikroorganisme
yang
menimbulkan
penyakit.
sekali berbeda dengan mekanisme yang dilakukan oleh antibodi. Antibodi hanya
tersintesis jika ada antigen yang sesuai, dan produksinya memerlukan waktu.
Baik respon imunitas innate maupun imunitas adaptif sangat tergantung
pad aktivitas sel darah putih, leukosit. Imunitas innate dilakukan oleh sel-sel
granulosit dan makrofag, sedangkan imunitas adaptif dilakukan oleh sel-sel
limfosit. Kemampuan kerja secara bersama-sama dari kedua sistem tersebut
sangat
menentukan
efektivitas
dalam
mengeliminasi
patogen
yang
masuk.Walaupun pada dasarnya kita tidak pernah bebas dari patogen penginfeksi
di sekitar kita, namun pada kenyataannya jarang sekali kita jatuh sakit. Hal ini
menunjukkan bahwa respon imunitas innate dan imunitas adaptif kita bekerja
dengan baik. Banyak patogen penginfeksi langsung dieliminasi oleh makrofag
maupun neutrofil yang berperan sebagai imunitas innate sehingga tidak sempat
menimbulkan penyakit.
Sebaliknya jika sel-sel yang tergolong dalam imunitas innate ini tidak bisa
menyelesaikan tugasnya maka akan memicu respon imunitas adaptif. Suatu hal
yang sangat penting dan menarik bahwa imunitas adaptif akan menyebabkan
munculnya sel-sel memori, yaitu sel-sel yang mengingat antigen yang pernah
menginfeksi.
Sel-sel memori ini akan bekerja sangat cepat jika pada waktu yang lain
terdapat patogen yang sama masuk dalam tubuh. Reaksi sel-sel memori jauh lebih
cepat dibandingkan reaksi sel-sel nave, yaitu sel-sel yang tidak pernah terpapar
antigen.Respon imun spesifik untuk antigen yang berbeda. Sistem imun pada
dasarnya mengenali perbedaan targetnya melalui perbedaan struktur suatu
komponen. Komponen itu terutama terdiri dari protein dan polisakarida. Bagian
yang dikenali oleh limfosit-limfosit yang berbeda itu disebut determinants atau
epitop. Limfosit yang spesifik untuk antigen itu dapat berkembang tanpa
memerlukan antigen yang kompeten itu, sehingga klon yang mempunyai reseptor
yang berbeda-beda telah terdapat pada setiap individu.
Jumlah total klon yang mempunyai spesifikasi berbeda-beda itu disebut
lymphocyte repertoire. Diperkirakan pada mamalia mempunyai klon sebanyak
109. Jumlah klon yang sangat besar ini untuk memastikan bahwa apapun antigen
yang masuk akan memperoleh respon dari dalam tubuh. Paparan antigen terhadap
sel-sel limfosit menyebabkan terjadinya sel-sel memori. Sel-sel memori
mempunyai masa hidup yang panjang, sehingga dapat dipersiapkan untuk
merespon antigen yang masuk tubuh berikutnya.
Yang berperan dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B atau
set B. Set B tersebut berasal dari set asal multipoten. Pada unggas set asal tersebut
berdiferensiasi menjadi set B di dalam alat yang disebut Bursa Fabricius yang
letaknya dekat kloaka. Bila set B dirangsang benda asing, set tersebut akan
berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi set plasma yang dapat membentuk
antibodi. Antibodi yang dilepas dapat ditemukan di dalam serum. Fungsi utama
antibodi ialah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus dan
netralisasi toksin.
2. Sistem Imun Spesifilk Selular
Yang berperan dalam sistem imun spesifilk selular adalah limfosit T atau
set T. Set tersebut juga berasal daril set asal yang sama seperti set B, tetapi
proliferasi dan diferensiasinya terjadi di dalam kelenjar timus. Berbeda dengan set
B, set T terdiri atas beberapa subset set yang mempunyai fungsi yang berlainan.
DAPUS
David S. Wilkes, William J. Burlingham. 2004. Immunobiology of organ
transplantation. Springer.
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: EGC