Professional Documents
Culture Documents
KETIDAKBERDAYAAN
DI SUSUN OLEH :
IIS MAELANI
LAPORAN PENDAHULUAN
KETIDAKBERDAYAAN
A. Masalah Utama
Ketidakberdayaan
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Persepsi individu bahwa tindakannya sendiri tidak akan mempengaruhi hasil
secara bermakna; suatu kurang kontrol terhadap situasi tertentu atau kejadian baru
yang dirasakan (Townsend, 1998).
Kondisi ketika individu atau kelompok merasakan kurangnya kontrol personal
terhadap sejumlah kejadian atau situasi tertentu yang mempengaruhi pandangan,
tujuan dan gaya hidup (Carpenito, 2009).
Ketidakberdayaan adalah perasaan yang dialami semua orang dalam derajat
yang berbeda pada situasi yang berlainan.
Stephenson (1979) dalam Carpenito (2009) menggambarkan dua jenis ketidakberdayaan, yaitu;
a. Ketidakberdayaan situasional
Ketidakberdayaan yang muncul pada sebuah peristiwa spesifik dan mungkin
berlangsung singkat.
b. Ketidakberdayaan dasar (trait powerlessness)
Ketidakberdayaan yang bersifat menyebar, mempengaruhi pandangan, tujuan,
gaya hidup, dan hubungan.
Secara klinis, diagnosis keperawatan ketidakberdayaan mungkin lebih
bermanfaat jika digunakan untuk menggambarkan individu yang mengalami
ketidakberdayaan dasar dibandingkan ketidakberdayaan situasional.
2. Tanda dan Gejala
Batasan karakteristik (Carpenito, 2009)
a. Mayor (harus ada):
Memperlihatkan atau menutupi (marah, apatis) ekspresi ketidakpuasan atas
ketidakmampuan mengontrol situasi (mis., pekerjaan, penyakit, prognosis,
perawatan, tingkat penyembuhan) yang mengganggu pandangan, tujuan, dan
gaya hidup.
b. Minor (mungkin ada):
1) Apatis dan pasif.
2) Ansietas dan depresi.
3) Marah dan perilaku kekerasan.
4) Perilaku buruk dan kebergantungan yang tidak memuaskan orang lain.
2
kesempatan diberikan.
Mengekspresikan keragu-raguan yang berkenaan dengan pelaksanaan peran.
Segan mengekspresikan perasaan sebenarnya, takut diasingkan dari pengasuh.
Apatis dan pasif
Ketergantungan pada orang lain yang dapat menghasilkan lekas tersinggung,
kebencian, marah, dan rasa bersalah.
3. Etiologi
a. Kemungkinan etiologi:
1) Disfungi proses berduka.
2) Kurangnya umpan balik positif.
3) Umpan balik negatif yang konsisten.
b. Faktor yang berhubungan:
Patofisiologis
Setiap proses penyakit, baik akut maupun kronis, dapat menyebabkan
ketidakberdayaan atau berperan menyebabkan ketidakberdayaan.
Beberapa sumber umum antara lain:
1) Berhubungan dengan ketidakmampuan berkomunikasi, sekunder akibat
CVA, trauma servikal, infark miokard, nyeri.
2) Berhubungan dengan ketidakmampuan menjalani tanggung jawab peran,
sekunder akibat pembedahan, trauma, artritis.
3) Berhubungan dengan proses penyakit yang melemahkan, sekunder akibat
sklerosis multipel, kanker terminal.
4) Berhubungan dengan penyalahgunaan zat.
5) Berhubungan dengan distorsi kognitif, sekunder akibat depresi.
Situasional (Personal, Lingkungan)
1) Berhubungan dengan perubahan status kuratif menjadi paliatif.
2) Berhubungan dengan perasaan kehilangan kontrol dan pembatasan gaya
hidup, sekunder akibat (sebutkan)
3) Berhubungan dengan pola makan yang berlebihan.
4) Berhubungan dengan karakteristik personal yang sangat mengontrol nilai
(mis., lokus kontrol internal).
5) Berhubungan dengan pengaruh pembatasan rumah sakit atau lembaga.
6) Berhubungan dengan gaya hidup berupa ketidakmampuan (helplessness).
7) Berhubungan dengan rasa takut akiat penolakan (ketidaksetujuan).
8) Berhubungan dengan kebutuhan dependen yang tidak terpenuhi.
9) Berhubungan dengan umpan balik negatif yang terus-menerus.
10) Berhubungan dengan hubungan abusive jangka panjang.
11) Berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
3
4. Pohon Masalah
Causa:
Disfungi proses berduka.
Kurangnya umpan balik positif.
Umpan balik negatif yang konsisten.
Core problem:
Ketidakberdayaan
Efek:
Harga diri rendah
Masalah keperawatan
Subjektif:
a. Mengatakan secara verbal ketidakmampuan
kesempatan diberikan.
Segan mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.
Apastis,pasif.
Ekspresi muka murung.
Bicara dan gerakan lambat.
Nafsu makan tidak ada atau berlebihan.
Tidur berlebihan.
Menghindari orang lain.
4
6. Diagnosis Keperawatan:
Harga diri rendah berhubungan dengan ketidakberdayaan.
7. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Tujuan
1) Tujuan umum:
Pasien mampu menyelesaikan masalah-masalah dengan cara-cara yang
efektif
untuk mengontrol
situasi kehidupannya,
dengan
demikian
22) Dukung dan libatkan keluarga dalam terapi kelompok yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis. Ed.9.
Jakarta: EGC.
Townsend, M.C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan
Psikiatri. Ed.3. Jakarta: EGC.
Angreni. 2010. Askep Gangguan Alam Perasaan Depresi. Diambil dari
http://anggreniniluhputu.blogspot.com/2010/12/askep-gangguan-alam-perasaandepresi.html pada 02 Desember 2012.