You are on page 1of 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN POST KURETASE


DI RUANG FLAMBOYAN RSUD UNGARAN

Disusun Oleh:
RENY TJAHJA HIDAYATI
P17420113025

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
Pokok bahasan

: Kuretase

Sub Pokok Bahasan

: Perawatan Ibu Post Kuretase

Hari/Tanggal

: Kamis, 21 Mei 2015

Sasaran

: Ny. K

Tempat

: Ruang Flamboyan (Nifas)

Waktu

: 30 menit

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, klien dapat mengetahui tentang perawatan
pada ibu post kuretase.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan pengertian kuretase
b. Mampu menjelaskan tujuan kuretase
c. Mampu menjelaskan dampak setelah kuretase
d. Mampu menjelaskan perawatan post kuretase
B. KEGIATAN
No
1

Waktu
5 menit

Kegiatan
Pembukaan

Keterangan
- Memberi salam
- Perkenalan
- Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai
- Kontrak waktu
- Apersepsi pengetahuan ibu tentang perawatan post

15 menit

Pelaksanaan

kuretase
Menjelaskan
- Pengertian kuretase
- Tujuan kuretase
- Dampak setelah kuretase
- Perawatan post kuretase
- Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya

10 menit

Penutup

- Melakukan evaluasi dengan memberi pertanyaan


- Memberikan pujian pada ibu
- Memberikan simpulan dari materi
- Memberikan salam penutup

C. MATERI
Terlampir
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
Flip Chart (lembar balik)
F. EVALUASI
Kriteria evaluasi:
1. Ibu dapat menyebutkan pengertian kuretase
2. Ibu dapat menyebutkan tujuan kuretase
3. Ibu dapat menyebutkan dampak setelah kuretase
4. Ibu dapat menyebutkan serta melaksanakan perawatan setelah kuretase

Lampiran Materi

KURETASE
A. Pengertian
Kuret adalah tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim.
Jaringan itu sendiri bisa berupa tumor, selaput rahim, atau janin yang dinyatakan tidak
berkembang maupun sudah meninggal. Dengan alasan medis, tidak ada cara lain jaringan
semacam itu harus dikeluarkan. ( Dr. H. Taufik Jamaan, Sp.OG )
Kuret atau kuretase merupakan tindakan medis untuk mengeluarakan jaringan atau
sisa jaringan dari dalam rahim dengan fungsi diagnostik atau terapetik. Jaringan bisa
berupa janin yang mengalami abortus, endometriosis, atau sisa plasenta yang tertinggal
sesuia persalinan. Kuret dapat dilakukan supaya rahim bersih dari jaringan yang tidak
semestinya berada bahkan tumbuh didalamnya. Jika tidak dibersihkan, akan memunculkan
gangguan seperti nyeri dan pendarahan.
B. Tujuan

Menurut ginekolog dari Morula Fertility Clinic, RS Bunda, Jakarta, tujuan kuret ada
dua yaitu:
1. Kuret sebagai terapi
Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk membersihkan rahim dan dinding
rahim dari benda-benda atau jaringan yang tidak diharapkan. Misalnya:
a. Kasus keguguran
b. Tertinggalnya sisa jaringan plasenta(ari-ari), atau sisa jaringan
c. Janin di dalam rahim sstelah proses persalinan
d. Hamil anggur
e. Menghilangkan polip rahim
2. Kuret sebagai diagnostik suatu penyakit rahim
Ini bertujuan untuk mengambil sedikit jaringan lapis lendir rahim, sehingga dapat
diketahui penyebab dari perdarahan abnormal yang terjadi. Misalnya :
a. Pendarahan peraginam yang tidak teratur
b. Pendarahan hebat
c. Kecurigaan akan kanker endometriosis atau kanker rahim
d. Infeksi rahim
e. Pemeriksaan kesuburan/infertilitas

C. Dampak setelah kuretase


Berikut adalah dampak yang bisa timbul setelah dilalukan kuretase:
1. Perdarahan
Bila saat kuret jaringan tidak diambil dengan bersih, dikhawatirkan terjadi
perdarahan. Untuk itu jaringan harus diambil dengan bersih dan tidak boleh tersisa
sedikit pun. Bila ada sisa kemudian terjadi perdarahan, maka kuret kedua harus segera
dilakukan. Biasanya hal ini terjadi pada kasus jaringan yang sudah membatu. Banyak
dokter kesulitan melakukan pembersihan dalam sekali tindakan sehingga ada jaringan
yang tersisa. Namun biasanya bila dokter tidak yakin sudah bersih, dia akan memberi
tahu kepada si ibu, Jika terjadi perdarahan maka segera datang lagi ke dokter.
2. Cerukan di Dinding Rahim
Pengerokan jaringan pun harus tepat sasaran, jangan sampai meninggalkan cerukan
di dinding rahim. Jika menyisakan cerukan, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan
rahim.
3. Gangguan Haid
Jika pengerokan yang dilakukan sampai menyentuh selaput otot rahim,
dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran siklus haid.
4. Infeksi
Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa
memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang sekali dengan daerah-daerah yang
basah oleh cairan seperti darah.
5. Kanker
Sebenarnya kecil kemungkinan terjadi kanker, hanya sekitar 1%. Namun bila kuret
tidak dilakukan dengan baik, ada sisa yang tertinggal kemudian tidak mendapatkan
penanganan yang tepat, bisa saja memicu munculnya kanker. Disebut kanker trofoblast
atau kanker yang disebabkan oleh sisa plasenta yang ada di dinding rahim.
Efek samping dari tindakan kuretase
1. Rahim berlubang
Kuretase memungkinkan terjadinya perlubangan pada dinding rahim, karena pada saat
hamil dinding rahim sangat lunak sehingga beresiko tinggi terjadi lubang akibat
pengerokan sisa-sisa jaringan
2. Infeksi
3. Sindrom asherman

Sindrom asherman adalah terjadinya perlekatan pada lapisan dinding rahim. Karena
lengket jaringan selaput lendir rahim tidak terbentuk lagi akibatnya pasien tidak
mengalami haid lagi.
4. Keluar flek
5. Mual dan pusing Nyeri
D. Perawatan post kuretase

1. Beristirahat
Istrirahat berguna untuk mengurangi kelelahan fisik dan psikologis setelah dilakukan
kuret. Menurut Kanadi, pemulihan fisik sangat bergantung pada usia kehamilan, atau
ada tidaknya komplikasi saat tindakan. Umumnya, jika tidak terjadi komplikasi waktu
pemulihannya antara satu hingga dua minggu. Tidak perlu istirahat total di tempat tidur.
Istirahat dapat diperpanjang sesuai saran dokter, bila ada gejala infeksi atau pendarahan
setelah tindakan kuret. Sebaiknya lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.
Diharapkan, peredaran darah akan lancar dan bentuk rahim kembali normal seperti
sediakala. Hanya saja, hindari aktivitas yang terlalu banyak membutuhkan tenaga.
Namun, bila ibu malas beraktivitas malah dapat memperlama masa pemulihan.
2. Perhatikan tanda-tanda vital
3. Cek perdarahan
4. Hindari mengangkat beban karena dikhawatirkan akan menyebabkan pendarahan
5. Menghindari hubungan intim dalam jangka waktu tertentu, hal ini untuk menghindari
trauma
6. Menjaga asupan makanan dengan gizi seimbang
7. Minum air putih secukupnya sangat dianjurkan agar terhindar dari dehidrasi
8. Meminum obat yang sesuai resepkan dokter secara teratur
9. Waspadai demam bila setelah kuret
Ibu demam menggigil, sakit sekitar perut, kram atau sakit punggung, mengalami
pendarahan berlebihan atau terdapat pengeluaran cairan dari vagina yang berbau busuk,
segeralah kembali ke dokter. Jangan ditunda. Siapa tahu telah terjadi komplikasi.
10. Lakukan kontrol ke dokter secara berkala untuk menghindari infeksi yang mungkin
terjadi

You might also like