You are on page 1of 8

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN MIOMA UTERI


3.1 Kasus:
Ny. S berumur 39 tahun sudah menikah sejak 15 tahun yang lalu dengan Tn. A dan
dikaruniai 2 orang anak. Ny. S melahirkan anak pertama pada usia 25 tahun dan anak
kedua pada saat umur 30 tahun. Ny. S merasakan ada benjolan kecil pada bagian bawah
sejak 1,5 tahun yang lalu, awalnya klien menganggap hal itu biasa saja, namun semakin
lama semakin tambah besar dan bertambah berat disertai dengan rasa nyeri yang hilang
timbul saat menstruasi. Pada tanggal 23 Agustus 2015 Ny. S mengalami hipermenorea
perdarahan banyak saat menstruasi dengan 4-5x ganti pembalut per hari disertai nyeri
hebat di perut bagan bawah yang menetap dengan perdarahan yang segar, bau amis, dan
encer. Klien pun merasa takut dan pergi berobat ke RS Universitas Airlangga pada 25
Agustus 2015, klien tampak lemas dan pucat. Klien mengaku pusing dan cepat merasa
lelah, disaat melakukan pengkajian didapati TD= 100/75, RR= 25x/menit, HR= 120
x/menit, suhu=37,5 0C, BB = 46 kg,, CRT= 4 detik, skala nyeri 7 dan keadaan klien
tampak compos mentis.

3.2 Proses Keperawatan


1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status perkawinan
Agama
Pekerjaan
Alamat
MRS

: Ny. S
: 39 tahun
: Perempuan
: sudah menikah (sejak 15 tahun yang lalu)
: islam
: ibu rumah tangga
: Surabaya
: 25 Agustus 2015

b. Keluhan utama:
Nyeri hebat di perut bagian bawah
c. Riwayat perkawinan

Satu kali menikah dengan Tn. A

Usia perkawinan 15 tahun

d. Riwayat persalinan
Ny. S melakukan persalinan caesar pada anak pertama dan kedua.
e. Riwayat KB
Ny. S melakukan program program KB pil satu tahun setelah melahirkan anak
pertamanya. Selang 3 tahun Ny. S menghentikan program KB dan mempunyai
anak kedua saat umurnya 30 tahun. Lalu melakukan KB IUD hingga sekarang.
f. Riwayat penyakit terdahulu:
g. Riwayat penyakit sekarang :
Sejak 1,5 tahun yang lalu, Ny. S merasakan ada benjolan kecil pada bagian bawah
sejak 1,5 tahun yang lalu, awalnya klien menganggap hal itu biasa saja, namun
semakin lama semakin tambah besar dan bertambah berat disertai dengan rasa
nyeri yang hilang timbul saat menstruasi. 2 hari yang lalu, Ny. S mengalami
hipermenorea perdarahan banyak saat menstruasi dengan 4-5x ganti pembalut per
hari disertai nyeri hebat di perut bagan bawah yang menetap dengan perdarahan
yang segar, bau amis, dan encer. Klien pun merasa takut dan MRS ke RS
Universitas Airlangga pada 25 Agustus 2015, klien tampak lemas dan pucat.
Klien mengaku pusing dan cepat merasa lelah, disaat melakukan pengkajian
didapati TD= 100/75, RR= 25x/menit, HR= 120 x/menit, suhu=37,5 0C, BB = 46

h. Riwayat menstruasi:
-

Menarche

: umur 15 Tahun

Siklus

: tidak teratur

Lama

: 6-8 hari

Banyaknya

: 4-5 x /hari

Warna darah

: darah segar, bau amis, dan encer

Dysmenorrhea

: sebelum, selama maupun setelah menstruasi

i. Riwayat kesehatan keluarga:


Menurut keterangan suami klien, Ny.S tidak pernah mengalami penyakit serius
dan menurut saudara perempuan klien, tidak ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit seperti yang diderita oleh klien sekarang dan tidak ada
penyakit keturunan. Klien memiliki 1 anak.
j. Riwayat/ keadaan psikologis: klien merasa takut dalam menghadapi penyakitnya
k. Pemeriksaan fisik
KU
1)

: pucat dan lemas

B1 (breathing): 2) B2 (blood)

: TD= 100/75, RR= 25x/menit, HR= 120

x/menit, klien mengalami hipermenorea perdarahan banyak saat


menstruasi.
3)

B3 (brain)

: Tingkat kesadaran = compos mentis


4) B4 (bladder)

: Warna urine kekuningan dengan bau khas

amoniak, nyeri tekan pada perut bagian bawah


5) B5 (bowel)

: saat palpasi pada bagian abdomen teraba

adanya benjolan
6) B6 (bone)

padat dan kenyal pada perut bagian bawah.

:-

l. Pemeriksaan penunjang
1) USG
Pemeriksaan USG didapatkan gambaran irregularitas kontur maupun
pembesaran uterus
2) Histeroskopi
Terlihat adanya mioma uteri, adanya tumor kecil serta bertangkai
3) MRI
Mioma tampak sebagai massa gelap terbatas tegas dan dapat dibedakan dari
miometrium normal.

2. Analisis data

No Data
1. DS:

Etiologi
Pembesaran uterus

Klien

merasakan

benjolan

kecil

ada

pada

Gangguan sirkulasi dan penekanan

bagian bawah sejak 1,5


tahun yang lalu

syaraf di abdomen

Klien mengatakan nyeri

Masalah
Nyeri

Nyeri akut

tekan pada perut bagian


bawah
Skala nyeri 7

DO:
-

Klien tampak meringis


kesakitan

Teraba adanya benjolan


padat dan kenyal pada
perut bagian bawah.

2.

DS:
-

Perubahan Status Kesehatan dari

Klien

tampak

gelisah

dengan bertanya tentang


penyakitnya

kepada

petugas medis
Klien tampak takut dan
terhadap

penyakitnya

mengenai penyakit dan tindakan


pembedahan.
Ansietas
hipermenorea (perdarahan banyak

Risiko tinggi

Klien mengatakan bahwa

saat menstruasi)

disaat menstruasi, klien

perfusi

Pe suplai darah

jaringan

akan

mengganti

pembalut 4-5x/hari
DO:
-

Informasi tidak adekuat

DS:
-

Kurangnya pengetahuan informasi

cemas

3.

sehat ke sakit

DO:
-

Ansietas

Risiko tinggi ganggaun perfusi

Klien tampak lemas dan


pucat

TD = 100/75 mmHg

RR

= 25x/mnt

HR

= 120 x/menit

CRT = 4 detik

jaringan

gangguan

3. Diagnosa Keperawatan
1.

Nyeri b.d. pembesaran organ

2.

Ansietas b.d. perubahan status kesehatan klien

3.

Risiko tinggi gangguan perfusi jaringan

b.d. hipermenorea (perdarahan

banyak saat menstruasi)

4. Intervensi Keperawatan
Diagnosa : Nyeri b.d. pembesaran organ
Tujuan : Dalam kurun waktu 3x24 jam nyeri dapat berkurang atau hilang
Kriteria Hasil:
1. Nyeri hilang/terkontrol
2. Dapat menggunakan teknik relaksasi
Intervensi
Mandiri :
1. Kaji terhadap nyeri yang dirasakan oleh
klien meliputi :

Rasional
Dapat mengindikasi rasa sakit akut dan
ketidaknyamanan pada klien

P = pencetus nyeri yang dirasakan kllien.


Q = kualitas nyeri yang dirasakan klien
apakah tertusuk, tertimpa batu.
R = daerah yang mengalami nyeri.
S = skala nyeri yang dirasakan klien (010).
T = waktu timbulnya nyeri.
2. Pastikan durasi/ episode nyeri

Memudahkan

3. Teliti keluhan nyeri.

sesuai
Nyeri merupakan pengalaman subjektif

pilihan

intervensi

dan harus dijelaskan oleh klien


4. Anjurkan pada klien untuk mengurangi Menghindari
stimulus
nyeri

yang

dan

aktivitas yang berat dan menambah waktu meningkatkan rasa nyaman


istirahat
5. Atur posisi klien senyaman mungkin

Mengurangi rasa tertekan pada perut

bagian bawah dan mengontrol rasa nyeri


6. Ciptakan suasana yang nyaman disekitar Meningkatkan relaksasi dan mengontrol
pasen
Kolaborasi:
7. Kolaborasi pemberian anti nyeri sesuai

rasa nyeri
Obat-obatan

analgesik

tertentu

dapat

indikasi (analgesik)

membantu

mengontrol

nyeri

dengan

bekerja secara langsung di sistem saraf


pusat

Diagnosa: Ansietas b.d.perubahan status kesehatan klien


Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, ansietas pada klien dapat
berkurang atau hilang
Kriteria hasil:
1. Klien mengungkapkan rasa cemasnya berkurang
2. Klien tampak tenang dan tidak cemas kembali
Intervensi
Rasional
1. Pertahankan kontak sering dengan klien
Memberikan keyakinan bahwa klien tidak
2. Berikan

informasi

akurat,

sendiri atau ditolak


konsisten Dapat
menurunkan

mengenai prognosis

ansietas

dan

memungkinkan klien membuat keputusan /

pilihan berdasarkan realita


3. Berikan kesempatan untuk bertanya dan Memungkinkan klien menghadapi situasi
jawaban jujur

lebih efektif dengan realitas, karenanya


menurunkan ansietas dan rasa takut karena
ketidaktahuan

4. Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan Memudahkan istirahat, menghemat energi


tenang

dan meningkatkan kemampuan koping

Diagnosa: Risiko tinggi gangguan perfusi jaringan b.d. hipermenorea (perdarahan banyak
saat menstruasi)
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan klien menunjukkan
perfusi jaringan adekuat
Kriteria hasil:
1. TTV dalam rentang normal
2. Kulit hangat dan tidak terdapat sianosis
Intervensi
1. Kaji vital sign

Rasional
Memantau kondisi klien untuk menentukan

2. Observasi jumlah perdarahan yang terjadi

tindakan selanjutnya
Menentukan jumlah darah yang hilang untuk

menentukan tindakan selanjutnya


3. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai Mencegah hipoksia akibat kehilanan banyak

kebutuhan
darah
4. Kolaborasi pemberian cairan IV/ transfusi Mengganti cairan/darah yang hilang
darah sesuai kebutuhan
5. Observasi TTV tiap 2 jam

Mengevaluasi tindakan keperawatan yang


telah dilakukan

5. Evaluasi
1. Rasa nyaman klien terpenuhi, Nyeri pada klien berangsur-angsur hilang
2. Klien tampak tenang dan tidak cemas kembali
3. Klien menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat

You might also like