Professional Documents
Culture Documents
diajarkan padanya itu jika dipraktekkan. Mulai dari hal kecil saja, bersih-bersih
misalnya. Di kelas, terutama pada jam piket, guru tidak hanya menyuruh anakanak untuk membersihkan kelas, tetapi juga ikut membersihkan kelas serta
membimbing mereka bagaimana cara membersihkan kelas dengan benar, dan
akan lebih bagus lagi jika bisa membangun suasana kelas dimana setiap anak bisa
bekerja sama dan saling tolong menolong. Dengan demikian, ketika kegiatan telah
selesai, guru bisa mengevaluasi dan memberikan kesimpulan atas apa yang telah
anak-anak kerjakan, Jadi, anak-anak hari ini sudah bisa bersih-bersih kelas
sendiri. Tadi pas mau membersihkan jendela yang tinggi, ada yang mengambilkan
kursi untuk temannya. Itu artinya kalian sudah saling tolong menolong. Nah, nanti
kalau membantu ibu bersih-bersih di rumah, lakukan seperti di kelas tadi ya?.
Akhirnya diharapkan, dengan memberikan kesimpulan yang memberi nasehat
tersebut sesuai dengan apa yang telah mereka praktekkan, maka anak-anak bisa
mengulangnya kembali dilain waktu.
Dengan adanya fakta bahwa anak suka meniru atau mencontoh, berhatihatilah melakukan hal yang tidak baik, karena anak akan dengan mudah
mencontoh hal tersebut. Misalnya saja memarahi anak dengan memukul, dengan
begitu bisa membuat anak-anak kita ketika sedang bermasalah dengan orang lain
yang mereka lakukan adalah memukul, bukan membicarakannya baik-baik.
Meleraikannya pun susah, karena mereka belum tahu bagaimana cara memaafkan.
Disinilah peran pendidik untuk mengajari dan mengarahkan anak-anak.
Pada akhirnya, entah itu menanamkan nilai-nilai dengan hanya
memberitahu atau mengajari saja atau hanya mempraktekkan saja, keduanya tidak
bisa dipisahkan dalam artian jika berdiri sendiri maka tidak akan ada hasil yang
paling bagus. Kesimpulannya akan lebih bagus jika kita menggabungkan kedua
metode tersebut, yaitu mengajarkan dan mempraktekkannya.