You are on page 1of 24

M Dedi Romansyah

Gagal ginjal adalah ketidakmampuan


ginjal untuk mengeluarkan pembuangan,
membersihkan urine dan menghemat
elektrolit. Ini bisa terjadi dengan tiba-tiba
dalam merespon perfusi yang tidak adekuat.

Definisi

Etiologi GGA

Etiologi GGK sangat bermacam-macam dan


kompleks.
Penyakit infeksi ginjal (glomerulonefritis,
pyelonefritis)
ARF
Penyakit ginjal polikistik
Obstruksi ginjal (neoplasma), prostate, striktura
Nefrotoksik (analgetik, kanamisin)
Penyakit sistemik (DM, Hipertensi, SLE, Gout)
Etiologi GGK

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pasien tampak sangat menderita dan letargi


disertai mual persisten, muntah dan diare, Kulit
dan membran mukosa kering akibat dehidrasi
dan nafas mungkin berbau urine.
Lemah, sakit kepala, kedutan otot dan kejang.
Peningkatan BUN (tetap), kadar kreatinin dan laju
endap darah tergantung katabolisme.
Hiperkalemia menyebabkan disritmia jantung.
Asidosis metabolik menyertai gagal ginjal.
Abnormalitas Ca dan Po4, peningkatan
konsentrasi serum fosfat mungkin terjadi.
Anemia terjadi akibat penurunan produksi
eritropoietin, lesi saluran pencernaan, penurunan
usia sel darah merah dan kehilangan darah.
(Nursalam, 2006)

Berdasarkan hasil penelitian klinis, tahapan kejadian gagal ginjal akut

dibagi 3 yaitu :
Fase Oligurialanuria
Jumlah urin berkurang hingga 10-30 ml perhari. Pada bayi, anak-anak
berlangsung selama 3-5 hari. Terdapat gejala-gejala uremia (pusing,
muntah, apatis, rasa haus, pernafasan kussmaul, anemia, kejang,
hiperglikemia, hiperfosfatemi, hipokalsemia, hiponatremia dan asidosis
metabloik.
Fase Diuretic
Pada fase ini urine bertambah setiap hari hingga menjadi poliuria. Hal ini
disebabkan karena kadar ureum tinggi di dalam darah (dieresis osmotic,
faal tubulus belum baik, pengeluaran cairan berlebihan. Terjadi
hiponatremia karena kehilangan natrium melalui tubulus yang rusak.
Lamanya fase ini berlangsung selama 2 minggu.
Fase Penyembuhan atau fase pasca diuretic
Pada fase ini poliuria berkurang demikian juga, gejala uremia. Fungsi
glomerulus dan tubulus berangsur-angsur membaik.

Jantung :

edema paru, aritmia, efusi

perikardium.
Gangguan elektrolit : hiperkalemia,
hiponatremia, asidosis.
Neurologi : tremor, koma, kejang, gangguan
kesadaran.
Gastrointestinal : nausea, muntah, gastritis,
ulkus peptikum.
Hematologi : anemia, diatesis hemoragik.
Infeksi : pneumonia, septikemia, infeksi
nosokomial (Mansjoer, dkk, 2000).

Komplikasi yang mungkin timbul akibat


gagal ginjal kronis antara lain :
Hiperkalemia
Perikarditis, efusi perikardialdan tamponade
jantung
Hipertensi
Anemia
Penyakit tulang (Brunner & Suddarth, 2002)

Komplikasi yang mungkin timbul akibat


gagal ginjal kronis antara lain :
Hiperkalemia
Perikarditis, efusi perikardialdan tamponade
jantung
Hipertensi
Anemia
Penyakit tulang (Brunner & Suddarth, 2002)

Tujuan:
Mencegah menurunya faal ginjal yang progresif
Meringankan keluhan uremia
Mengurangi gejala uremia dengan memperbaiki
metabolisme:

Pengaturan cairan dan elektrolit dengan pengontrolan


yang ketat terhadap diit & cairan
Pengontrolan tensi / hipertensi dengan obat
Meningkatkan kenyamanan pasien

Indikasi penatalaksanaan konservatif:


GGK dan tahap insufisiensi ginjal
Faal ginjal 10 50 % atau creatinin serum 2 mg
% - 10 mg%

Bentuk :
Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit:

Penahanan kalium & fosfat dapat terjadi pada GGK (oral dengan

CaCo3)
Kontrol dapat dilakukan dengan mengurangi intake kalium
dalam diit.
Pemberian alumunium hidroksida mengikat fosfat
Pemberian laksatif
Pemberian Vit.D

Keseimbangan transport oksigen

Anemia selalu mengiringi GGK pasien cepat letih dan sesak

nafas.

Memberikan rasa nyaman, istirahat dan tidur

Umumnya tidak nyaman pada GGK meliputi pruritus, kram otot,

rasa haus, sakit kepala, kulit kering, stress, emosional,


insomnia.
Mengurangi tingkat fosfat serum dengan Alhydrokside
mengurangi gatal-gatal
Menjaga kulit lembab
Memberikan obat anti gatal

2. Dialisis
Hemodialisis
Peritoneal Dialisis

3. Transplantasi Ginjal
Donor hidup
Donor Cadaver
Dialisis dan transplantasi dilakukan pada
pasien GGK yang tahap terminal.

Dx kep 1 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan

gagal atau alat penurunan mekanisme regulasi ginjal


Intervensi dan rasional
1. Bantu dalam dialisis untuk mempertahankan fungsi
ekskretori 2.Pantau kemajuan untuk mengkaji keadekuatan
terapi dan mendeteksi kemungkinan komplikasi

HASIL YANG DIHARAPKAN


Anak tidak menunjukanbukti atau komplikasi akumulasi
cairan dan produk sisa antara periode dialisis.

SASARAN PASIEN 2 : akan mempertahankan volume cairan tepat melalui

regulasi masukan cairan.


Intervensi keperawatan/raasional
1. Berikan cairan intravena atauoral sesuai intruksi. Pantau dengan ketat infus

intravena untuk mempertahankan masukan yang ditentukan dan mencegah


kelebihan beban cairan.
2. Ukur dan catat masukan an keluaran dengan adekut timbang berat badan

setiap hari
3. Lakukan strategi untuk mencegah masukan yang tidak diinginkan
4. Singkirkan cairan dari jangkauan anak.
5. Gunakan wadah kecil untuk masukan cairan sehingga volume cairan tidak

tampak terlalu dibatasi


6. Bagi masukan yang diizinkanke dalam volume terpisah selama 24 jam untuk

menghindariperiode tanpa cairan


7. Semprot melut dengan atomizer (hindari penggunaan yang berlebihan yang

akan meningkatkan masukan) untuk mencegah perasaan kering.


8. Jaga agar bibir terlumasi untuk kenyamanan dan mencegah pecah-pecah

Dx kep 2 Resiko tinggi cidera berhubungan dengan akumulasi elektrolit dan produk
sisa.
SASARAN PASIEN 1 : pasien memperahankan kadar elektrolit normal.
Intervensi keperawatan/rasional
1. Bantu dialisis untuk mempertahankan fungsi eksresi.
2. Berikan reyexate sesuai ketentuan untuk menurunkan kadar kalium serum.
3. Berikan diet rendah protein, kalium, an natrium, bila diresepkan untuk menurunkan

kebutuhan eksresi pada ginjal.


4. Observasi adanya bukti-bukti produk sisa yang terakumulasi (hiperkalemia,

hiernatremia, uremia) untuk menjamin pengobatan yang segera.


5. Hasil yang diharapkan
6. Anak tidak menunjukan akumulasi produk sisa.
7. SASARAN PASIEN 2: pasien mempertahankan tekanan darah dalam batas yang

diterima.
8. Intervensi keperawatan/rasional
9. Hindari situasi yang meningkatkan ansietas dan ketakutan pada anak karena faktor-

faktor ini dapat meninkatkan tekanan darah


10.Berikan hospitalisasi yang aman dan tenang
11.hasil yang diharapkan :
12.tekanan dalam batas normal pada anak

SASARAN PASIEN 1 : pasien mengalami infeksi yang


minimal atau terhindar dari infeksi.
Intervensi keperawatan /rasional
1. Lindungi anak dari kontak dengan individu yang
terinfeksi untuk meminimalkan pajanan pada
microorganisme infektif.
2. Tempatkan dalam ruangan anak yang tidak terinfeksi
3. Beri btasan pada individu yang terkena infeksi
4. Ajar pengunjung perilaku pencegahab misal mencuci
tangan.
5. Observasi asepsis medis.
6. Jaga agar anak tetap hangat dan kering karena
kerentana terhadapinfeksi pernafasan ats.
7. Pantau suhu bukti deteksi dini
8. Hasil yang diharapkan: anak dan keluarga
menerapkan praktik kesehatan.

Intervensi/rasional :
Bantu orangtua dalam perencanaan diet dan
dukung upaya mereka untuk menyesuaikan
diet untuk memenuhi kebutuhan semua
anggota keluarga.
Berikan bimbingan antisipasi yang
berhubungan dengan kemungkinan dan
kejadian yang perkirakan

Terimakasih

You might also like