Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN
A. Biodata
Identitas Klien
1.
Nama/Nama panggilan
2.
3.
Jenis kelamin
: Perempuan
4.
Agama
5.
Pendidikan
6.
Alamat
7.
Tgl masuk
8.
Tgl pengkajian
9.
Diagnosa medik
: By. A
2.
Ayah
a.
Nama
b.
Usia
c.
Pendidikan
d.
Pekerjaan
e.
Aga ma
f.
Alamat
a.
Nama
b.
Usia
c.
Pendidikan
d.
Pekerjaan
e.
Agama
f.
Alamat
Ibu
0
Tidak ada
1
< 100
2
> 100
Usaha bernapas
Tidak ada
Lambat
Menangis kuat
Tonus otot
Lumpuh
Ekstremitas fleksi
Gerakan katif
Refleks
Tidak bereaksi
sedikit
Gerakan sedikit
Reaksi melawan
Warna kulit
Tubuh kemeraha,
Seluruh tubuh
atau pucat
ekstremitas biru
kemerahan
H. Pengkajian fisik
Aktifitas/istirahat
- Status sadar, bayi tampak semi koma saat tidur malam, meringis atau
tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat (REM), tidur
Neurosensori
- Sutura tengkorak dan fontanel tampak melebar, penonjolan karena
ketidakadekuatan pertumbuhan mungkin terlihat Kepala kecil dengan
dahi menonjol, batang hidung cekung, hidung pendek mencuat, bibir
atas tipis, dan dagu maju, tonus otot dapat tampak kencang dengan fleksi
ekstremitas bawah dan atas serta keterbatasan gerak, Pelebaran tampilan
mata.
Makanan/cairan
- Disproporsi berat badan dibandingkan dengan panjang dan lingkar
kepala
- Ketidakstabilan metabolik dan hipoglikemia / hipokalsemia
Genitounaria
- Jelaskan setiap abnormalitas genitalia. Jelaskan jumlah (dibandingkan
engnaberta badan), warna, pH, temuan lab-stick, dan berat jenis kemih
(untuk menyaring kecukupan hidrasi) Periksa berat badan (pengukuran
dll.
Terangkan adanya ruam, lesi kulit, atau tanda lahir
Tentukan apakah kateter infuse IV atau jarum terpasang dengan benar,
dorsofleksi
Merangkak: bayi belum dapat merangkak
Melangkah : belum dapat melangkah
Ekstrusi: lidah ekstensi kearah luar saat dirangsang menggunakan nippel
sempurna
Rooting: apakah bayi memperlihatkan gerakan memutar kearah pipi
lengan
Menghisap: apakah bayi memperlihatkan respon menghisap
Tonick neck: belum dilakukan karena refleks ini hanya terdapat pada
DS : DO :
DS : DO :
retraksi sternal
Mengalami asfiksia mekonium
Hipotermi b/d lapisan lemak pada kulit yang
Bayi mengalami hipotermi
Dirawat diruang PBRT
Hasil lab : hipoglikemia
masih tipis.
Ketidakseimbangan
BB Lahir : 1450 gr
Hasil lab : Hipoglikemia
DS : DO :
Cairan amnion mengandung
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan pola nafas b/d imaturitas
mekonium
Mengalami asfiksia berat
BB lahir : 1450 gr
Usia Kehamilan 40 mg
DS : DO :
Bayi dirawat di ruang PBRT
nutrisi
kurang
dari
N. INTERVENSI
No
1.
Diagnosa
Tujuan / Kriteria
Keperawatan
Ketidakefektifan
pola nafas
Rencana
b/d Kriteria :
imaturitas otot
otot
pernafasan
dan
penurunan
Kebutuhan oksigen
menurun
ekspansi paru
Tindakan
Berikan
penekanan
sedikit
diafragma ke
ekstensi
paru
Mengurangi
posisi kepala
Nafas spontan,
adekuat
Rasional
Berikan
Tidak sesak.
oksigen
dengan
Mengoptimalka
n penerimaan O2
pada bayi BBLR
metode yang
sesuai (Head
box)
Observasi
Memonitor
adanya
irama,
penurunan atau
kedalaman dan
peningkatan
frekuensi
pernafasan
2.
Hipotermi
tipis.
Mengurangi
dengan suhu
kehilangan
lingkungan
Akral hangat
sesuai (infant
lingkungan
warmer),
sehingga bayi
metode
menjadi hangat.
Rawat bayi
bayi BBLR
kanguru,
metode
kantong
plastik
Hindarkan
Mencegah
bayi kontak
kehilangan
langsung
tubuh melalui
dengan benda
konduksi.
sebagai
sumber
dingin/panas
Ukur suhu
Perubahan suhu
bayi setiap 3
menentukan
perlu
tingkat
hipotermia.
Kolaborasi
Rehidrasi
dengan team
medis untuk
kurang
pemberian
memenuhi
Infus Glukosa
5% bila ASI
tidak mungkin
diberikan.
3.
Ketidakseimbanga
n
nutrisi
dari
Nutrisi adekuat
kurang
kebutuhan Kriteria :
tubuh b/d
Reflek menghisap
lemah.
Berikan
Menghindari
ASI/PASI
terjadinya
dengan
aspirasi
metode yang
ASI/PASI
tepat
Observasi
Mengetahui
dan catat
adanya respon
toleransi
penerimaan
normal
minum
ASI/PASI oleh
bayi seperti
muntah karena
terlalu kenyang
Timbang
kenaikan /
berat badan
penurunan BB
setiap hari
per hari
Memantau
Catat intake
Mengetahui
keseimbangn
dan output
cairan tubuh
(balance).
Kolaborasi
Pemenuhan
nutrisi selain
dalam
pemberian
total parenteral
nutrition kalau
4.
Resiko
perlu
Hindari bayi
Mencegah
penularan
orang yang
infeksi dari
terinfeksi
orang yang
dari orang-
imunologis
tidak
kalau perlu
adekuat
terinfeksi
rawat dalam
inkubator
Cuci tangan
Mencegah
sebelum dan
penyebaran
sesudah
infeksi
kontak
nosokomial.
dengan bayi
Lakukan
tehnik aseptik
lahir daya
dan antiseptik
tahan tubuhnya
bila
kurang /
melakukan
rendah.
prosedur
invasif
5. Koping keluarga
Kriteria :
bayinya, perawatan
yang lama dan takut
untuk merawat
bayinya setelah
Memonitor
tanda-tanda
perubahan
vital
Suhu, Nadi, RR
Kolaborasi
Sebagai
pemeriksaan
pemeriksaan
darah rutin
penunjang
Kolaborasi
Mencegah
pemberian
infeksi dari
antibiotika
pneumonia.
Memberikan
Agar
kesempatan
mendapatkan
pada ortu
informasi
perawatan bayinya.
berkonsultasi
tentang kondisi
Pengetahuan ortu
dengan dokter
bayinya
Ortu kooperatif dg
bertambah
Observasi
Rujuk ke ahli
psikologi jika
Agar tidak
terjadi kondisi
pulang dari RS
merawat bayi di
perlu
rumah
ibu
Berikan
Agar
penkes cara
mengetahui
perawatan
tentang
bayi BBLR di
perawatan bayi
rumah
BBLR
termasuk pijat
bayi, metode
kanguru, cara
memandikan
Lakukan
Memantau
kemampuan
bayi pulang
dari RS untuk
perawatan bayi
menilai
BBLR
kemampuan
orang tua
merawat
bayinya
normal
40-60
kali
permenit.
2. Pernafasan
teratur.
3. Tidak cyanosis.
4. Wajah dan seluruh
tubuh
kemerahan
berwarn
(pink
Memberi
rasa
terlentang
nyaman
dan
dengan alas
mengantisipasi
yang datar,
kepala lurus,
dapat
dan leher
mengurangi
sedikit
kelancaran jalan
tengadah/
nafas.
ekstensi
dengan
meletakkan
variable).
5. Gas darah normal
PH = 7,35 7,45
PCO2= 35 mmHg
PO2 = 50 90 mmHg
bantal atau
selimut diatas
bahu bayi
sehingga bahu
terangkat 2-3
cm.
Bersihkan jalan
nafas, mulut,
hidung bila
Jalan
nafas
harus
tetap
dipertahankan
perlu
bebas
dari
lendir
untuk
menjamin
pertukaran
Observasi gejala
gas
yang sempurna.
Deteksi
dini
kardinal dan
adanya
tanda-tanda
kelainan.
cyanosis tiap 4
jam.
Kolaborasi
dengan team
medis dalam
Mencegah
terjadinya
hipoglikemia
pemberian O2
dan
pemeriksaan
kadar gas
6. Resiko
terjadinya
hipoglikemia
darah arteri.
Tujuan : Tidak terjadi Berikan
hipoglikemia
selama
Mencegah
nutrisi secara
pembakaran
sehubungan dengan
adekuat
dan
glikogen dalam
metabolisme
catat
serta
meningkat.
masa perawatan
Kriteria :
yang
Akral hangat
Tidak cyanosis
Tidak apnea
4. Suhu normal (36,5C
-37,5C).
monitor
pemantauan
setiap
pemberian
put.
Distrostik
normal (> 40 mg).
nutrisi.
Beri selimut
dan bungkus
bayi
serta
perhatikan
suhu
Menjaga
kehangatan agar
tidak
terjadi
proses
pengeluaran
lingkungan
suhu
yang
berlebihan
sedangkan suhu
lingkungan
berpengaruh
pada suhu bayi.
Observasi
Deteksi
gejala
adanya kelainan
kardinal
(suhu,
dini
nadi,
respirasi).
Kolaborasi
Untuk
mencegah
dengan team
terjadinya
medis untuk
hipoglikemia
pemeriksaan
laborat yaitu
kompli-kasi
distrostik.
yang
ditimbulkan
pada
organ
organ
7. Diskontinuitas
Tujuan : Breastfeding
Fasilitasi proses
tubuh
yang lain
Agar ASI tetap
ineffective
bantuan
diberikan
prematuritas
Kriteria :
interaktif untuk
meskipun bayi
membantu
tidak
dan
mempertahankn
menetek
perkembangan
keberhasilan
langsung
proses
dengan
1. Pertumbuhan
bisa
cara
normal
2. Respirasi status :
pemberian ASI
sendok / NGT
jalan nafas,
bila
pertukaran gas
dan ventilasi
nafas bayi
adekuat
3. Tanda tanda
diberikan lewat
keadaan
reflek menelan
Sediakan
bayi kurang
Memberikan
informasi
tentang laktasi
dan teknik
informasi
tentang
memompa ASI
batas normal
(manual /
pentingnya ASI
dan
pompa elektrik)
cara
cara
memompa serta
menyimpannya
mengumpulkan
dan menyimpan
8. Ikterus neonatus b/d
ASI
Tujuan : Liver Function, Amati tanda Mengetahui
bilirubin tak
Risk of Impaired
terkonjugasi dalam
Kriteria :
sirkulasi
tanda ikterus
tingkat
keparahan
1. Tanda tanda
ikterus
Tempatkan bayi
di ruang isolasi
keluarga
komplikasi
3. Kontrol resiko
prosedur
proses infeksi
fototerapi
pada
dan
tepat
untuk
kadar bilirubin
pada bayi
Menghindari
fototerapi
bayi
menghindari
menurunkan
perawatan
Tempat
lampu
bayi
Untuk
infeksi dari luar
Tindakan yang
Instruksikan
pencegahan
pada
diatas
pada
panas
yang
berlebih
pada
bayi
ketinggian yang
sesuai
Memonitor tanda
Mengetahui
tanda vital
adanya
kenaikan
penurunan
Pantau
tingkat
bilirubin serum
Amati tanda
bila
bilirubin
normal
tanda dehidrasi Agar
tidak
Ubah posisi bayi
terjadi dehidrasi
setiap 4 jam
Agar
tidak
terjadi
resiko
luka
bakar
akibat
fototerapi