Professional Documents
Culture Documents
1. Pengkajian
a) Identitas
- Umur: DHF merupakan penyakit daerah tropik yang sering menyebabkan
kematian pada anak, remaja dan dewasa ( Effendy, 1995 ).
- Jenis kelamin: secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan pada penderita DHF.
Tetapi kematian lebih sering ditemukan pada anak perempuan daripada anak
laki-laki.
- Tempat tinggal: penyakit ini semula hanya ditemukan di beberapa kota
besar saja, kemudian menyebar kehampir seluruh kota besar di Indonesia,
bahkan sampai di pedesaan dengan jumlah penduduk yang padat dan dalam
waktu relatif singkat.
b) Keluhan Utama
Penderita mengeluh badannya panas (peningkatan suhu tubuh) sakit kepala,
lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun.
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Sering terdapat riwayat sakit kapala, nyeri otot dan pegal pada seluruh badan,
panas.
Sakit pada saat menelan, lemah, nyeri ulu hati, mual, muntah dan
penurunan nafsu makan.
d) Riwayat Penyakit Terdahulu
Tidak ada hubungan antara penyakit yang pernah diderita dahulu dengan
penyakit DHF yang dialami sekarang, tetapi kalau dahulu pernah menderita DHF,
penyakit itu bisa terulang dengan strain yang berbeda.
e) Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit ini tidak ada hubungan dengan faktor genetik dari ayah atau ibu.
Riwayat adanya penyakit DHF didalam keluarga yang lain (yang tinggal didalam
satu
rumah atau beda rumah dengan jarak rumah yang berdekatan) sangat
menentukan karena penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk aides
aigepty.
f) Riwayat Kesehatan Lingkungan
DHF ditularkan oleh 2 jenis nyamuk, yaitu 2 nyamuk aedes:
- Aedes aigepty: Merupakan nyamuk yang hidup di daerah tropis terutama hidup
dan berkembang biak di dalam rumah, yaitu pada tempat penampungan air
bersih, seperti kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum burung yang
jarang diganti airnya, bak mandi jarang dibersihkan. Dengan jarak terbang
nyamuk +100 meter.
- Aedes albapictus.
g) Riwayat Imunisasi
Anak usia pre sekolah sudah harus mendapat imunisasi lengkap antara lain
: BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak. RIWAYAT NUTRISI
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respons actual atau
potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawata mempunyai lisensi dan
kompeten untuk mengatasinya. ( Perry Potter, 2005 )
Nursalam ( 2001 ) menyatakan diagnosa keperawatan yang dapat timbul pada klien
dengan DHF adalah :
a.
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
Konvulsi
Kulit kemerahan
Kejang
Takikardi
Takipnea
Kulit kering
Peningkatan hematokrit
Haus
Kelemahan
c. Perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menghindari makanan
Kerapuhan kapiler
Diare
Kurang makanan
Kurang informasi
Kesalahan konsepsi
Kesalahan informasi
Perilaku hiperbola
Pengungkapan masalah
3. Perencanaan Keperawatan
b.
Rasional
mencegah penghentian pada obat dan atau interkasi obat yang merugikan
3) Beri pendidikan kesehatan mengenai penyakit DHF
Rasional
: Dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan dapat
mengurangi kecemasan
4. Pelaksanaan Keperawatan
Implementasi, yang merupakan komponen dari proses keperawatan, adalah kategori
dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan.
(Perry & Potter, 2005 )
a) Tindakan Keperawatan Mandiri
Tindakan yang dilakukan Tanpa Pesanan Dokter. Tindakan keperawatan mendiri
dilakukan oleh perawat. Misalnya menciptakan lingkungan yang tenang,
mengompres hangat saat klien demam.
b) Tindakan Keperawatan Kolaboratif
Tindakan yang dilakukan oleh perawat apabila perawata bekerja dengan anggota
perawatan kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama yang bertahan
untuk mengatasi masalah klien
5. Evaluasi Keperawatan
Langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur respons klien terhadap
tindakan keperawatan dan kemajuan klien kea rah pencapaian tujuan. Evaluasi terjadi
kapan saja perawat berhubungan dengan klien. Penekanannya adalah pada hasil klien.
Perawat mengevaluasi apakah perilaku klien mencerminkan suatu kemunduran atau
kemajuan dalam diagnose keperawatan. ( Perry Potter, 2005 )
Pada saat akan melakukan pendokumentasian, menggunakan SOAP, yaitu :
S
O : Data obyektif merupakan tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan
diagnose keperawatan
6. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang. ( Perry
Potter, 2005 )
Contoh Kasus
An. W berumur 3 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 20 September 2012. Ibu klien
mengatakan anaknya mengalami demam secara mendadak naik turun disertai mual, muntah
dan tidak adanya nafsu makan selama 3 hari. Ibu klien mengatakan bahwa sudah lama
mengalami demam tetapi ia hanya menganggap demam biasa.
1. Pengkajian
a. Identitas klien
An. W ( laki-laki ) berumur 3 tahun beragama islam dengan beralamatkan Jl.
Siaga, Samarinda , masuk rumah sakit pada tanggal 20 september 2012. Klien mulai
dikaji pada tanggal 21 September 2012 dan di diagnose medis DHF.
b. Identitas orang tua
Nama ibu dari An. W adalah Ny. A berusia 56 tahun. Pendidikan terkhir ibu klien
adalah SLTP. Sehari-hari ibu klien bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ny. A
sendiri beragama islam dan bertempat tinggal di Jl. Siaga, Samarinda.
c. Riwayat kesehatan klien
1) Keluhan utama
Anak saya demam tanpa sebab sus
2) Riwayat penyakit sekarang
Sebelumnya klien belum pernah masuk rumah sakit rawat inap. Klien
demam kira-kira selama 3 hari mulai tanggal 17 September 2012, paginya
klien di kompres dan sudah tidak panas lagi pada siang hari. Namun ternyata
sore hari badan klien demam kembali. Ibu klien langsung membawa ke
rumah sakit karena khawatir dengan keadaan anknya.
3) Riwayat penyakit lalu
a) Prenatal Care
Pemeriksaan kehamilan rutin di bidan praktek, selama hamil tidak ada
keluhan atau penyakit yang ibu alami. Ibu klien tidak pernah terpapar dengan
radiasi. Berat badan selama kehamilan 62 kg.
b) Natal
Ibu melahirkan di bidan praktek. Jenis persalinan normal. Tidak ada
komplikasi selama/setelah persalinan
c) Post natal
Kondisi bayi saat lahir tidak ada cacat. Klien lahir dengan BB : 18 Kg, PB :
101 Cm. Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti sekarang.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga Ibu klien mempunyai penyakit sesak nafas. Klien dan adiknya
mempunyai penyakit asma.
e. Riwayat imunisasi
Klien mendapatkan imunisasi polio pada umur 1 bulan dan reaksinya adalah
demam. Imunisasi terakhir pada umur 3 bulan dengan mendapatkan imunisasi DPT.
f. Riwayat tumbuh kembang
1) Pertumbuhan Fisik
a.
BB saat sakit
: 16 kg
b.
BB sebelum sakit : 18 kg
c.
PB
: 101 cm
Berguling
: 6 bulan
b.
Merangkak
: 9 bulan
c.
Duduk
: 10 bulan
d.
Mengeluarkan suara
4) Riwayat nutrisi
a. Pemberian asi
: 1 tahun
Klien menyusui setelah lahir, klien mendapatkan asi langsung dari ibu.
Lama pemberian asi 1 tahun
b. Pemberian susu formula
Klien diberi susu formula sejak umur 5 bulan sampai sekarang
c. Perubahan pola nutrisi tiap tahap usia sekarang
Klien usia 0 5 bulan mendapatkan asi eksklusif. Umur 6 10 bulan
mendapat asi dan bubur. Umur 11 16 bulan mendapatkan asi dan bubur
TIM. Umur 3 tahun sampai sekarang mendapatkan nasi, telur, sayur dan
lain lain.
g. Riwayat psikososial
Klien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan seorang adiknya. Klien
tidur bersama dengan sang adik. Sehari hari klien bermain dengan adiknya karena
klien tidak mempunyai kegiatan khusus.
h. Riwayat spiritual
Anggota keluarga klien rajin dalam beribadah
i. Aktivitas sehari hari
1)
Nutrisi
Sebelum sakit klien suka makan. Sehari klien makan 3 kali dengan lauk apapun.
Tetapi saat sakit, klien hanya makan 1 2 kali yaitu sebanyak 3 4 sendok makan
dari porsi makan yang disediakan. Ibu klien mengatakan anak saya tidak nafsu
makan .
2)
Cairan
Sebelum sakit klien minum susu setiap pagi jika ada dan minum air putih. Klien
dalam sehari minum 5 7 gelas perhari. Pada saat sakit klien hanya minum air putih
saja dengan takaran 2 gelas / 400 cc per hari dan diberi tambahan cairan infuse RL
28 tetes/menit.
3)
Eliminasi
1. BAB
Sebelum sakit klien BAB 2 kali / hari dengan konsistensi lunak. Saat di rumah
sakit klien ada BAB 1 kali / hari dengan konsistensi lunak. Klien pergi ke
toilet tanpa bantuan dan tanpa pengawasan ibu klien. BAK
Sebelum sakit klien BAK 3 4 kali / hari dan saat sakit klien BAK 500 cc
perhari, klien tidak ada masalah dengan BAK.
2. Istirahat Tidur
Sebelum sakit klien jarang tidur siang. Klien tidur malam mulai jam 21.00
06.00 WITA. Klien tidak mengalami kesulitan tidur.
3. Olahraga
Klien tidak mempunyai jadwal olahraga yang rutin. Klien biasanya hanya
bermain sepak bola hamper setiap hari dengan teman temannya.
4. Personal Hygene
Klien mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi, dan pasta gigi. Saat
sakit klien tidak dapat mandi sendiri dan hanya di seka oleh ibu klien dengan
bantuan perawat sebanyak 1 kali sehari. Rambut klien terlihat bersih karena
ibu klien rajin menyisir rambut klien.
Keadaan umum
Nadi : 126x/menit
Suhu : 380 C
Pernafasan : 28x/menit
3)
Antropometri
a.
b.
c.
d.
e.
f.
4)
BB : 16 Kg
TB : 101 cm
Lingkar kepala : 39 cm
Lingkar lengan atas : 16 cm
Lingkar dada : 51 cm
Lingkar perut : 52 cm
Sistem pernapasan
Hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada tumor teraba, gerakan dada saat bernafas
simetris.
5)
Kardiovaskuler
Sistem pencernaan
Kemampuan menelan klien baik, tidak ada kembung, mukosa bibir kering.
7)
Sistem indra
Mata
Hidung
Telinga
8)
Sistem syaraf
a. Tingkat kesadaran komposmentis
b. Gerakan tubuh lemah
c. Fungsi sensorik klien baik pada sentuhan benda tajam dan benda
dingin dengan menolaknya
9)
Sistem integemen
Rambut
Kulit
Kuku
k. Klasifikasi Data
Tabel
Data Subyektif
badan anak saya panas
1.
Data Obyektif
Suhu tubuh 380 c
2.
3.
1.
minumnya
2.
3.
1.
setelah sakit 16 kg
2.
3.
4.
1.
apa
2.
dilakukan tindakan
No
1
Data
DS : Badan anak saya
Etiologi
Bakteri
Masalah
Peningkatan suhu
tubuh
Masuk kedalam
saluran
Pencernaan
DO : 1). Konvulsi
2). Peningkatan suhu
tubuh diatas kisaran
normal
l. Anal
Mengeluarkan
endotoin
isis
Data
3). Takikardia
4). Takipnea
Interleukin I
Prostaklandin
Endotoxin
Menggigil
Demam
2
Virus masuk ke
kering
3). Peningkatan frekuensi
nadi
4). Penurunan turgor
kulit
Terbentuknya
kompleks antibody
Aktivasi system
komplemen C3a dan
C5a
Menyerang sel
Defisit volume
cairan
2. Diagnosa keperawatan
1.
DS : Badan anak saya hangat, kulitnya merah-merah, dan kadang kejang- kejang
DO :
1) Konvulsi
2) Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
3) Takikardia
4) Takipnea
2.
DS : Bagaimana keadaan anak saya sus, sakitnya parah atau tidak, saya takut sekali jika
anak saya kenapa-kenapa
DO :
1) Ketikakuratan mengikuti perintah
2) Ketidakakuratan performa uji
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Peningkatan suhu Klien
akan
Intervensi Keperawatan
Rasional
Suhu 38,90c-41,10c,
suhu ( suhu )
menunjukkan proses
tubuh
melaporkan
berhubungan
dengan
waktu 1 x 24 jam
peningkatan laju
metabolism
1.
Badan hangat
2.
Kulit normal
3.
Tidak terjadi
kejang
Berikan kompres hangat
Untuk
mengganti
cairan
tubuh
hilang
yang
akibat
evaporasi
Defisit
volume Klien
akan
cairan
melaporkan
berhubungan
kebutuhan
darah
sirkulasi
dapat
cairan
dari
dalam
kehilangan
terjadi
peningkatan
cairan
waktu 2 x 24 jam
mengakibatkan
hipotensi
1.
takikardia
Volume cairan
dan
adekuat
2.
Kekuatan tubuh
kembali normal
3.
Klien tenang
Observasi dan cata intake Menunjukkan
dan output
volume
status
sirkulasi,
terjadinya/perbaikan
perpindahan
cairan,
akan
melaporkan
tubuh terpenuhi
keadekuatan
dalam
penggantian
berhubungan
waktu 2 x 24 jam
dengan
ketidakmampuan
1.
untuk
makanan
Mengukur
cairan
Nutrisi adekuat
Tidak
ada
sariawan
Monitor pemberian cairan Mempertahankan
melalui intravena setiap jam
keseimbangan
cairan/elektrolit
tentang
kebutuhan
diet/keefektifan terapi
Ciptakan lingkungan yang Lingkungan
yang
nyaman menurunkan
nyaman
stress
dan
lebih
kondusif untuk makan
Berikan
makanan
Mengawasi penurunan
berat badan
Adanya
keinginan
untuk
belajar
memudahkan
penerimaan informasi
Dapat
Jelaskan rasional
pengobatan, dosis, efek
samping dan pentingnya
minum obat sesuai resep
meningkatkan
kerjasama
terapi
dengan
obat
dan
mencegah penghentian
pada obat dan atau
interkasi
obat
yang
merugikan
Dapat meningkatkan
Defisiensi
Klien
pengetahuan
berhuibungan
dan
dengan
familiar
akan
memahami
sumber informasi
dalam
waktu 1 x 45 menit
dengan criteria hasil :
1.
Ibu
klien
pengetahuan pasien
dan dapat mengurangi
kecemasan
2.
Informasi
adekuat
4. Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal
Selasa, 21 september
DX
I
Implementasi Keperawatan
Hasil
2012
08.00
)
2. Memberikan kompres hangat
09.00
10.00
Selasa, 21 september
2012
11.00
II
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
paling sedikit setiap tiga jam
2. Mengobservasi dan catat intake
dan output
12.50
08.30
12.05
12.10
6. Menganjurkan kepada orang tua
untuk memberikan makanan
dengan teknik porsi kecil tapi
1. Suhu
tubuh
37,5 c
2. Intake
dan
output
tidak
adekuat
3. Berat
badan
klien 16 kg
4. Cairan
tubuh
klien
tidak
adekuat
5. Nafsu makan
klien
belum
ada.
Klien
yang
disediakan
klien
13.00
menerapkan
saran perawat
7. Tidak
terjadi
peningkatan
14.00
1. Menimbang berat badan setiap
hari atau sesuai indikasi
berat
badan.
Berat
badan
klien 16 kg
III
3. Memberikan kebersihan mulut
2012
08.30
11.30
terlihat
tenang
3. Klien makan 3-4
sendok
12.00
4. Klien
terlihat
tenang
12.30
5. Klien
1. Menententukan kemampuan dan
12.45
diberi
vometa sendok
makan dan klien
masih
setelah
mual
minum
obat
IV
2012
mengerti
09.45
tentang rasional
pengobatan
3. Ibu klien dapat
09.55
menjelaskan
dan mengulang
mengenai
10.05
penyakit DHF
tubuh
klien 37,0 c
Rabu, 22 september
2. Badan
2012
klien
masih hangat
3. Intake
cairan
tidak adekuat
tubuh
klien 37 c Nadi
116 x/menit
Rabu, 22 september
2012
II
2. Intake
dan
output
tidak
adekuat, minum
11.00
3-4
gelas
perhari
3.
12.50
IV
RL
tetes / menit
1. Menimbang berat badan setiap
hari atau sesuai indikasi
28
1. Berat
3.
4. Mengkolaborasi dengan
klien 17 kg.
Nafsu makan
klien
Rabu, 22 september
badan
belum
ada
2. Klien mual
III
2012
1. Mengukur tanda-tanda vital
2. Memberikan kompres hangat
08.30
12.00
panas lagi
setiap tiga jam atau sesuai indikasi
3. Intake
2. Mengobservasi dan catat intake
terpenuhi
output
3. Intake dan output adekuat, klien
12.45
cairan
2012
08.00
1. Suhu
09.00
normal 36,5 c
2. Intake
dan
10.00
tubuh
output adekuat
3. Klien minum -6
gelas / hari. IV
RL
tetes/menit
Kamis, 23 September
2012
II
2. Memberikan
kebersihan
mutut
20
11.00
1. Berat badan 18
12.05
kg.
3. Mengkolaborasi dengan tim ahli
12.50
gizi
Nafsu
makan kembali
normal
2. Klien
mual
atau
muntah
saat
diberikan
Kamis, 23 September
III
2012
08.30
12.00
12.45
5. Evaluasi keperawatan
a) Hari 1
1) Selasa, 21 September 2012 DX I
S : badan anak masih panas
O : suhu tubuh klien 37,5 c
A : Suhu tubuh tidak normal
P : Lanjutkan intervensi
1) Mengukur tanda-tanda vital ( suhu )
2) Memberikan kompres hangat
3) Meningkatkan intake cairan
2) Selasa, 21 September 2012 DX 2
S : anak saya hanya minum sedikit
tidak
vometa 1/2
b) Hari 2
1) Rabu, 22 September 2012 DX 1
S : badan anak saya masih panas
O : Suhu tubuh 37 c
A : Suhu tubuh tidak normal
P : Lanjutkan intervensi
1) Mengukur tanda-tanda vital ( suhu )
2) Memberikan kompres hangat
3) Meningkatkan intake cairan
2) Rabu, 22 September 2012 DX 2
S : anak saya sedikit minum sus
O : minum 3-4 gelas /hari, turgor kulit jelek
P : Pertahankan intervensi