You are on page 1of 8

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN-MESIN PRODUKSI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pemeliharaan


Senin 08:40-10:30

OLEH :
MANGGIH RIDHO

(13050524041)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2016

35

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN-MESIN PRODUKSI


Berkembangnya jaman sudah tidak bisa kita bendung, apalagi kita akan menghadapi
persaingan global, mulai alat2 elektronik, sampai dengan SDMnya, nanti mau nggak mau
SDM seperti pertukangan harus sudah mempunyai sertifikat sesuai dengan bidangnya.
Perkembangan peradaban manusia telah memacu meningkatkan keinginan dan kebutuhan,
baik dalam jumlahnya, jenisnya maupun mutunya. Perkembangan peradaban manusia ini
akan menimbulkan tantangan untuk dapat mewujudkan keinginan dan yang akan menjadi
kebutuhan, dengan cara meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan dan menyediakan,
seperti halnya hukum ekonomi yaitu ada Demand ada Supply, kalau ideal Demand sama
dengan Supply, agar tidak terjadi gejolak harga. Peningkatan kemampuan untuk menghasilan
barang ( jasa ), merupakan usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk dapat
memenuhi kebutuhan secara efektif dan efiasien. Hal tersebut diharapkan untuk mendapatkan
keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan tetap berjalan.
Apa itu pemeliharaan (maintenance) mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan
antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian pemeliharaan dianggap yang
memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang
membuat uang (Soemarno, 2008). Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh
manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang
dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi,
1992). Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan
pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Pengertian Pemeliharaan.
Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya merawat, menjaga dan
memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa
diterima. Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau
peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.
(Setiawan F.D, 2008 ).
Tujuan pemeliharaan
Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan
pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:
1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,

3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan
menjaga modal yang di investasikan tersebut,
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan ( return on investment ) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.

Fungsi Pemeliharaan
Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan adalah agar dapat
memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta
mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan
siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Keuntungan- keuntungan yang akan diperoleh
dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut :
1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan
kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi
berjalan,
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan,
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku
dapat berjalan norma

Jenis-Jenis Pemeliharaan
1. Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu kegitaan
pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga dan menemukan
kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif
apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan,
sebab apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara
total.
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:
1. Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur, misalnya
penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
2. Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau volume
produksi tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja selama
500 jam.
3. Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila ada kesempatan
untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
4. Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi fasilitas
produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah mencapai ketebalan
tertentu.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat efektif dalam
menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit, yaitu peralatan atau
fasilitas yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja, mempengaruhi produk yang
dihasilkan, dapat menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi, dan apabila modal yang
ditanam untuk fasilitas ini relatif rebih mahal.

2. Corrective Maintenance,
Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi sehingga tidak
dapat berfungsi dengan baik.
Mesin Pabrik merupakan bagian terpenting untuk memperlancar proses produksi. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah mesin. Itulah sebabnya
perawatan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan mengingat mesin merupakan salah satu
organ penting untuk eksistensi perusahaan.

Manajemen pemeliharaan mesin merupakan salah satu langkah tepat untuk memanage kapan
mesin butuh dilakukan perawatan. Dengan demikian, proses kerja mesin dalam pabrik tetap
berjalan lancar sehingga proses produksi tidak akan terhambat.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan agar produk tetap bisa bersaing di pasaran adalah
menjaga kualitas produk, harga produk yang sesuai, dan yang terpenting adalah produk
diproduksi dengan cepat sehingga bisa sampai ditangan konsumen dengan segera.
Untuk produk yang mempunyai masa expired tertentu, kecepatan produksi dan tahap
penyampainnya kepada konsumen sangatlah penting. Karena bagaimanapun juga konsumen
akan lebih menyukai produk yang baru diproduksi dari pada produk yang telah disimpan
hingga berminggu-minggu.
Itulah sebabnya untuk menjaga proses produksi, maka pabrik harus benar-benar didukung
oleh peralatan mesin yang selalu siap untuk digunakan. Sehingga sangat penting kiranya
untuk selalu memberikan perawatan kepada mesin pabrik secara teratur dan juga terencana
secara matang. Dalam hal ini perusahaan harus memiliki atau menyusun sistem manajemen
pemeliharaan mesin pabrik dengan baik.
Tahap perawatan itu sendiri memang merupakan bagian dari industri sehingga bagian ini
merupakan hal wajib yang harus dilakukan oelh perusahaan itu sendiri. Program perawatan
itu sendiri memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung aktifitas produksi. Selain
untuk mendukung kelancaran proses produksi, tahap perawatan mesin pabrik juga berperan
untuk menjaga kualitas hasil produksi.
3. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi
fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
4. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja.
Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.

5. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)


Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau
kerusakan yang tidak terduga. Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas,
terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan
perawatan seperti:
a) Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena
harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya.
Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak
dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi
diperbaiki.
b) Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti
industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk
melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika
peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian
ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan
siap pakai.
Istilah-istilah yang umum dalam perawatan:
1. Availability: Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk
dipakai/dioperasikan.
2. Downtime: Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak
dipakai/dioperasikan.
3. Check: Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
4. Facility Register :Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut
inventarisasi peralatan/fasilitas.

5. Maintenance management: Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah


disetujui bersama.
6. Maintenance Schedule: Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan
kejadian-kejadian yang menyertainya.
7. Maintenance planning: Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta
metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan
dimasa yang akan datang.
8. Overhaul: Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau
bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9. Test: Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat
diterima.
10. User: Pemakai peralatan/fasilitas.
11. Owner: Pemilik peralatan/fasilitas.
12. Vendor: Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrikpabrik dan bangunan-bangunan.
13. Efisiensi:

14. Trip: Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).


15. Shut-in: Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).
16. Shut-down: Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.

Strategi Perawatan
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi
pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang
akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan
tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.
Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:
Tenaga kerja yang terampil
Ahli teknik yang berpengalaman
Instrumentasi yang cukup mendukung
Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
Umur peralatan/mesin produksi
Tingkat kapasitas pemakaian mesin
Kesiapan suku cadang
Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat
Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.

You might also like