Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
MANGGIH RIDHO
(13050524041)
35
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan
menjaga modal yang di investasikan tersebut,
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan ( return on investment ) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Fungsi Pemeliharaan
Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan adalah agar dapat
memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta
mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan
siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Keuntungan- keuntungan yang akan diperoleh
dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut :
1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan
kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi
berjalan,
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan,
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku
dapat berjalan norma
Jenis-Jenis Pemeliharaan
1. Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu kegitaan
pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga dan menemukan
kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif
apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan,
sebab apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara
total.
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:
1. Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur, misalnya
penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
2. Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau volume
produksi tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja selama
500 jam.
3. Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila ada kesempatan
untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
4. Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi fasilitas
produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah mencapai ketebalan
tertentu.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat efektif dalam
menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit, yaitu peralatan atau
fasilitas yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja, mempengaruhi produk yang
dihasilkan, dapat menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi, dan apabila modal yang
ditanam untuk fasilitas ini relatif rebih mahal.
2. Corrective Maintenance,
Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi sehingga tidak
dapat berfungsi dengan baik.
Mesin Pabrik merupakan bagian terpenting untuk memperlancar proses produksi. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah mesin. Itulah sebabnya
perawatan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan mengingat mesin merupakan salah satu
organ penting untuk eksistensi perusahaan.
Manajemen pemeliharaan mesin merupakan salah satu langkah tepat untuk memanage kapan
mesin butuh dilakukan perawatan. Dengan demikian, proses kerja mesin dalam pabrik tetap
berjalan lancar sehingga proses produksi tidak akan terhambat.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan agar produk tetap bisa bersaing di pasaran adalah
menjaga kualitas produk, harga produk yang sesuai, dan yang terpenting adalah produk
diproduksi dengan cepat sehingga bisa sampai ditangan konsumen dengan segera.
Untuk produk yang mempunyai masa expired tertentu, kecepatan produksi dan tahap
penyampainnya kepada konsumen sangatlah penting. Karena bagaimanapun juga konsumen
akan lebih menyukai produk yang baru diproduksi dari pada produk yang telah disimpan
hingga berminggu-minggu.
Itulah sebabnya untuk menjaga proses produksi, maka pabrik harus benar-benar didukung
oleh peralatan mesin yang selalu siap untuk digunakan. Sehingga sangat penting kiranya
untuk selalu memberikan perawatan kepada mesin pabrik secara teratur dan juga terencana
secara matang. Dalam hal ini perusahaan harus memiliki atau menyusun sistem manajemen
pemeliharaan mesin pabrik dengan baik.
Tahap perawatan itu sendiri memang merupakan bagian dari industri sehingga bagian ini
merupakan hal wajib yang harus dilakukan oelh perusahaan itu sendiri. Program perawatan
itu sendiri memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung aktifitas produksi. Selain
untuk mendukung kelancaran proses produksi, tahap perawatan mesin pabrik juga berperan
untuk menjaga kualitas hasil produksi.
3. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi
fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
4. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja.
Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.
5. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
Strategi Perawatan
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi
pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang
akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan
tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.
Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:
Tenaga kerja yang terampil
Ahli teknik yang berpengalaman
Instrumentasi yang cukup mendukung
Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
Umur peralatan/mesin produksi
Tingkat kapasitas pemakaian mesin
Kesiapan suku cadang
Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat
Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.