You are on page 1of 2

Anode Heel effect

Pengertian
Anode Heel Effect, pada dasarnya merupakan sebuah
perbedaan intensitas sinar-X yang terbentuk pada tabung sinarX antar kedua sisi dioda, efek ini diakibatkan oleh penyudutan
bidang target pada sisi anoda. Efek ini menunjukkan bahwa
terjadi perbedaan intensitas sinar-X antara sisi Anoda dan
Katoda. Intensitas sinar-X yang terbentuk pada sisi Katoda akan
lebih banyak bila dibandingkan intensitas sinar-X pada sisi
Anoda.

Penyebab
Penurunan intensitas pada sisi Anoda terjadi dari emisi yang
hampir sejajar dengan sudut target, dimana terdapat
peningkatan penyerapan foton sinar-X oleh target itu sendiri.
Fenomena ini akan sangat jelas terlihat pada tabung sinar-X
dengan anoda putar, karena tabung sinar-X dengan anoda
putar menggunakan sudut cukup tajam, yakni sebesar 17
derajat atau kurang. Secara umum, semakin curam sudut pada
daerah anoda, maka akan semakin besar resiko terjadinya
Anode Heel Effect.

Pengaruh
Bisasanya intensitas sinar x yang bernilai 100% berada pada
garis central ray / pusat sinar , tetapi karena terjadinya anode
heel effect intensitas sinar x lebih beasar pada area katoda
sehingga secara otomatis densitas pada area yang terkena
intensitas sinar x yang lebih besar akan lebih hitam. Jadi
apabila terjadi anode heel efect densitas jadi tidak merata.
Biasanya anode heel effect dimanfaatkan pada pemeriksaan
lumbal, bagian bawah pasien lebih tebal dari pada bagian
atasnya, karena salah satu sifat x ray ialah terjadi atenuasi saat
menembus bahan maka itu bagian bawah pasien diletakkan di

area katoda (area yang memiliki intensitas sinar x lebih besar


dari pada pusat sinar ) agar densitasnya merata.

Daftar pustaka
Carlton, Richard R., Arlene M. Adler, 2001, Principles Of
Radiographic Imaging, An Art and A Science, Third Edition,
Delmar: USA

You might also like