You are on page 1of 19

Ikterus Neonatorum

Nabilla Chusnah
C2
102013215

Skenario
Seorang bayi usia 5 hari dibawa kedokter untuk kontrol rutin. Ibu
mengatakan bahwa bayinya mulai tampak kuning pada usia 2 hari.
Bayi dilahirkan secara normal per vaginam pada usia kehamilan 39
minggu. Bayi masih aktif, menangis kuat, dan menyusu dengan
baik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan (+) sklera ikterik, (+)
kuning pada wajah dan badannya. TTV dalam batas normal.

Rumusan masalah
Bayi usia 2 hari tampak kuning (+) sklera ikterik, (+) kuning pada
wajah dan badan.

Hipotesis
Bayi tersebut mengalami ikterus neonatorum fisiologis

ANAMNE
SIS
PROGN
OSIS

PF

TATA
-LAKSAN
A

PP
RUMUSAN
MASALAH
ETIOLO
GI

WD/D
D

GEJAL
A
KLINIS

PATOFISI
OLOGI
EPIDEMI
OLOGI

Ikterus Neonatorum
Warna kuning pada sklera, kulit dan mukosa
akibat peningkatan kadar bilirubin dalam
darah
Terlihat pada kulit bila kadar > 5 mg/dL
Pada > 50% neonatus
Pada bayi prematur > bayi cukup bulan

Metabolisme bilirubin
Bilirubin tidak terkonjugasi
(indirek) : tidak larut dalam
air,berikatan dengan albumin untuk
transport dan komponenbebas larut
dalam lemak serta bersifat toksik
untuk otak karena bisa melewati
sawar darah otak.

Bilirubin terkonjugasi (direk) : larut


dalam air dan tidak toksik untuk
otak.2

Patofisiologi

Gangguan
Metabolisme
Bilirubin

Produksi
tinggi
><
Ekskresi
rendah

Ikterus
Neonatorum

Ikterus Neonatorum
Ikterus fisiologis

Ikterus patologik

Timbul setelah 24 jam

Timbul dalam 24 jam pertama

Kadar tertinggi : pada hari ke 5


(BCB)
pada hari ke 7
(BKB)

Kenaikan kadar bilirubin > 5


mg/dL

Kadar bilirubin < 15 mg/dL

Bilirubin serum > 15 mg/dL

Hilang dalam 14 hari

Ikterus berlangsung lebih dari


14 hari

Hilang tanpa perlu pengobatan

Warna feses dempul dan urin


teh tua

Bilirubin direk < 2 mg/dL

Billirubin direk > 2 mg/dL

Penilaian klinis ikterus

kadar bilirubin
mg/dL
48
5 12
8 16
11 18
> 15

Etiologi
1. Produksi yang berlebihan, misalnya pada
pemecahan darah (hemolisis) yang berlebihan
pada incompatibilitas (ketidaksesuaian) darah
bayi dengan ibunya.
2. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi
akibat dari gangguan fungsi liver.
3. Gangguan transportasi karena kurangnya
albumin yang mengikat bilirubin.
4. Gangguan ekskresi yang terjadi akibat sumbatan
dalam liver (karena infeksi atau kerusakan sel
liver).

Gejala klinis

Anamnesis
Bayi usia 5 hari mulai tampak kuning pada usia 2 hari.
Lahir : normal per vaginam pada usia kehamilan 39 minggu.
Bayi masih aktif, menangis kuat, dan menyusu dengan baik.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup.


Tekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk
mengetahui warna di bawah kulit danjaringan subkutan.
Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan
bagian tubuh yang tampakkuning.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan (+) sklera ikterik, (+)


kuning pada wajah dan badannya. TTV dalam batas normal

Pemeriksaan penunjang
-

Bilirubin serum total dan direk


Golongan darah dan rhesus ibu dan bayi
Uji Coombs
Hapusan darah tepi
Skrining sepsis
Fungsi hati dan tiroid untuk ikterus lanjut

Enzim G6PD

Diagnosis kerja
Ikterus neonatorum fisiologis

Diagnosis banding
Ikterus neonatorum patologis
Breas feeding jaundice
Crigler Najjar syndrome

Tatalaksana
Efek samping terapi sinar
- Meningkatkan kehilangan cairan insensibel
mencegah keracunan oleh bilirubin
- Tujuan
Defekasi: encer
- Warna kemerahan pada kulit
Cara : 1. pencegahan hiperbilirubinemia
- Bronze baby syndrome
- pemberian makan dini
- Hipertemia
- hidrasi adekuat.

Komplikasi
2. penurunan kadar bilirubin
- Kernicterus
- terapi sinar
- Masalah pendengaran
- transfusi tukar
- Kematian

Pencegahan
Pengawasan antenatal yang baik.
Menghindari obat-obatan yang dapat
meningkatkan ikterus bayi pada masa kehamilan
dan kelahiran.
Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin
dan neonatus.
Penggunaan Fenobarbital pada ibu 1-2 hari
sebelum partus.
Iluminasi yang baik pada bayi baru lahir
Pemberian makanan yang dini
Pencegahan infeksi

kesimpulan
Bayi tersebut menderita ikterus neonatorum
fisiologi, dikarenakan bayi tersebut mulai
mengalami ikterus setelah 24 jam, tidak
demam, tidak nyeri perut.
Maka hipotesis diterima.

~ Thank you ~

You might also like