You are on page 1of 5

SPESIMEN MATERI 2 PENGENALAN PENYAKIT

1. Colletotrichum capsici
2. Fusarium oxysporum
3. Fusarium oxysporum dan berbagai speciales formae yang telah ditandai sebagai
menyebabkan gejala berikut: layu pembuluh darah, kuning, umbi busuk, busuk akar, dan
damping-off. Yang paling penting dari ini adalah layu pembuluh darah. Dari vaskular
layu penyebab Fusaria, Fusarium oxysporum adalah spesies yang paling penting
(Agrios, 1988; Smith et al, 1988.). Strain yang agak buruk khusus dapat menyebabkan
kuning, membusuk, dan damping-off, daripada layu pembuluh darah lebih parah (Smith
et al., 1988).
4. Karena penyakit layu fusarium adalah penyakit yang paling penting yang disebabkan
oleh F. oxysporum, fokus bagian ini akan di gejala ini. Secara umum, fusarium layu
pertama kali muncul sebagai vein clearing sedikit pada bagian terluar dari daun muda,
diikuti oleh epinasty (bawah terkulai) dari daun yang lebih tua. Pada tahap pembibitan,
tanaman terinfeksi oleh F. oxysporum mungkin layu dan mati segera setelah gejala
muncul. Pada tanaman yang lebih tua, vein clearing dan epinasty daun sering diikuti
dengan pengerdilan, menguningnya daun yang lebih rendah, pembentukan akar
adventif, layu daun dan batang muda, defoliasi, nekrosis marjinal daun yang tersisa, dan
akhirnya kematian seluruh tanaman (Agrios , 1988). Browning dari [jaringan pembuluh]
bukti kuat penyakit layu fusarium. Selanjutnya, pada tanaman yang lebih tua, gejala
umumnya menjadi lebih jelas selama periode antara mekar dan pematangan buah (Jones
et al, 1982;.. Smith et al, 1988).

5. Agrios, GN 1988. Tanaman Patologi, 3. ed. Academic Press, Inc: New York. 803pp.
6. Farr, DF, GF Bills, GP Chamuris, dan AY Rossman, eds. 1989. Jamur pada tanaman dan
produk tanaman di Amerika Serikat. APS PRESS: St Paul. 1252pp.
7. Jones, JP, JB Jones, dan W. Miller. 1982. Layu Fusarium pada tomat. Fla Dept Agric.
Konsumen & Serv., Div. Tanaman Industri. Patologi Tanaman Edaran No 237.
8. Raabe, RD, IL Conners, dan AP Martinez. 1981. Daftar penyakit tanaman di Hawaii:
termasuk catatan mikroorganisme, terutama jamur, ditemukan di negara bagian. Hawaii
Institut Pertanian Tropis dan Sumber Daya Manusia (CTAHR), Informasi Text Seri 022.
313pp.
9. Smith, IM, J. Dunez, DH Phillips, RA Lelliott, dan SA Archer, eds. 1988. Eropa buku
pegangan penyakit tanaman. Blackwell Publikasi Ilmiah: Oxford. 583pp.
10. November 1993

11. Upasia salmonicolor


Nama umum: jamur upas
Spesies
Ordo: basidoimycetes
Tanaman inang:buah durian
Morfologi: mempunyai sporaningum bulat,dapat berkecambah secara langsung
dengan membentuk pembulu kecambah atu dengan secara tidak langsung membentuk
spora kembara
Gejala:terdapat benang-benangjamur berwarna mengkilat seperti sarang labalaba
pada batang
12. erwinia carotovora
Morfologi dan daur penyakit
Sel bakteri berbentuk batang, dengan ukuran (1,5 - 2,0) x (0,6 0,9) mikron,
umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai, tidak mempunyai
kapsul, dan tidak berspora. Bakteri bergerak dengan menggunakan flagela
yang terdapat di sekeliling sel bakteri (flagela peritrichous). Bakteri bersifat
Gram negatif.
Suhu optimal untuk perkembangan bakteri 27 C. Pada kondisi suhu rendah
dan kelembaban rendah bakteri terhambat pertumbuhannya.
Penyebaran melalui tanah, sisa-sisa tanaman di lapangan dan alat
pertanian.
Bakteri busuk lunak mempunyai daerah sebaran yang luas hampir di seluruh
dunia. Di Indonesia terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
Selatan.

Gejala serangan
Gejala awal pada daun terjadi bercak-bercak yang berair yang kemudian
membesar dan berwarna coklat. Pada serangan lanjut daun yang terinfeksi,
melunak berlendir dan mengeluarkan bau yang khas, bau tersebut
merupakan gas yang dikeluarkan dari hasil fermentasi karbohidrat kubis.
Tanaman di pesemaian juga dapat diserang bakteri busuk lunak yang dapat
menyebabkan kematian dalam waktu relatif singkat.

Infeksi bakteri lebih banyak dijumpai pada tempat penyimpanan atau pada
waktu pengangkutan (pasca panen) dari pada di lapangan.
Bakteri busuk lunak merupakan parasit lemah yang dapat melakukan
penetrasi pada inangnya hanya melalui luka misalnya pada bercak yang
diinfeksi oleh patogen lainnya, luka karena gigitan serangga, atau luka
karena alat pertanian yang digunakan untuk memanen kubis.
Tanaman inang
Kentang, wortel, seledri, tomat, selada, kailan, caisin, kubis bunga, petsai,
sawi hijau, bawang merah, bawang bombai, bawang daun, bawang putih,
semangka, tembakau dan ubi-ubian.

13. Xanthomonas campestris


timbulnya bercak abu-abu(kekuningan) umumnya pada tepi daun

14. Gloeosporium sp
Nama umum: bercak daun
Spesies
Inang:rimpang,lengkuas
Sayur:cabai
Buah pisang
Morfologi: cendawan dapat bertahan pada jaringan tanmanyang sakit dan
menyebarmelalui angin,air dan serangga
Gejala:pada daun tuaterdapat bercak berwrna coklat tua,dimulai dari ujung daun
sampai ke pangkal daun.akar rimpang menjadi busukberwarna coklat tua.
15. CMV ( virus mosaik)

Bayam: infeksi CMV bayam sering disebut sebagai hawar bayam. Gejala
dapat bervariasi tergantung pada varietas, umur tanaman saat terinfeksi,
suhu, dan strain virus. Gejala khas termasuk klorosis daun (Gambar 4D),
yang dapat berkembang menyebabkan blighting parah titik tumbuh dan
akhirnya kematian tanaman. Selain belang klorosis, daun dapat
menunjukkan penyempitan, kerutan dengan distorsi vena, dan daun
menggulung ke dalam.
Cucurbits: Hampir semua cucurbits rentan terhadap CMV, dengan gejala
yang bervariasi dalam tingkat keparahan (Gambar 3A-E). Epinasty parah,
bawah lentur dari tangkai daun dan permukaan daun bersama dengan
pengurangan daun, yang umum pada infeksi awal musim dari musim panas
squash

16. Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.)


Inang : rimpang,jahe,lengkuas,kunyit,kencur,
Bumga: krisan
Morfologi: nematoda berthan hidup dalam jaringan rimpang,penyebaran
dapatmelalui tanah
Gejala: serngann....dapat berupabenkak atau puru pada akar dan rimpang.pru dapat
disebabkan oleh nematoda betina.dalam setiap puru terdapat nematoda betina yang
mengandung ribuan telur dan larva nematoda.
Serangan nematoda dapat menyebabkan pertumbhan tanaman menjadi kerdil,daun
klorosis,dan jumlah anakan berkurang.

You might also like