You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN


GOUT ARTRITIS

DISUSUN OLEH :
KELAS IIB
1. MOH. SALIM

(P27820304059)

2. NI NYOMAN NURATNI

(P27820304060)

3. NURUL HAYATI

(P27820304061)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SUTOPO SURABAYA
2006

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
A. KONSEP DASAR
I. PENGERTIAN
Gout atau gout artritis atau artritis pirai
Suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang
dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari
tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
(www. Medicastrore.com)
Suatu kelainan metabolik yang mana laki-laki delapan sampai sembilan
kali lebih sering terkena daripada wanita.
(Perawatan Medikal Bedah 2. hal 351, Barbara C. Long)
II. PENYEBAB
Gout primer

: Merupakan akibat langsung pembentukan asam urat


yang berlebihan atau akibat penurunan sekresi asam
urat

Gout sekunder : Pembentukan asam urat yang berlebihan / eksresi asam


urat yang berkurang akibat proses penyakit lain
(misalnya kanker darah) atau pemakaian obat-obat
tertentu : Alkohol, diet tinggi purin.

III.PATOFISIOLOGI
Faktor primer
- Pembentukan asam urat tubuh yang
lebih / akibat penurunan ekresi
asam urat

Faktor sekunder
- Akibat proses penyakit lain (misalnya
penyakit kanker darah)
- Obat-obat tertentu (aspirin dosis rendah,
kebanyakan diuresik, levodopa, dia
ziksid, asam nikotinat, aseta zolamid,
etambutol)
- Alkohol
- Diet tinggi purin

Kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia)


Kristalisasi dalam jaringan
Fagositosis kristal oleh sel darah putih
Peradangan dan kerusakan jaringan
IV. GEJALA KLINIS
Terdapat empat tahap, dari perjalanan klinis penyakit gout yang tidak
diobati, yaitu :
- Tahap pertama adalah hiperurisemia
Dalam tahap ini penderita tidak menunjukkan gejala-gejala selain dari
peningkatan asam urat serum. Hanya 20% dari penderita hiperurisemia
asimtomatik yang berlanjut menjadi serangan gout akut.
- Tahap kedua adalah artritis gout akut
Pada tahap ini terjadi awitan mendadak pembengkakan dan nyeri luar
biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan metatorsofalangcal. Artritis
bersifat monoartikular dan menunjukkan tanda-tanda peradangan lokal.
Mungkin terdapat demam dan peningkatan jumlah sel darah putih.
Serangan gout akan biasanya pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat
memakan waktu 10-14 hari.
- Tahap ketiga adalah tahap interkritis
Tidak terdapat gejala-gejala pada masa ini, yang dapat berlangsung dari
beberapa bulan sampai tahun.
- Tahap keempat adalah gout kronik

Di mana timbunan urat terus bertambah dalam beberapa tahun jika


pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam
urat mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku, juga pembesaran dan
penonjolan dari sendi yang bengkok. Serangan akut dari artritis gout
dapat terjadi dalam tahap ini. Awitan dan ukaran tofi secara proporsional
mungkin berkaitan dengan kadar asam urat. Bursa olekranon, tendon
Archilles, permukaan ekstensor lengan bawah, bursa infrapatelar, dan
heliks telinga adalah tempat-tempat yang sering dihinggapi tofi.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-

Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat, yang menunjukkan


inflamasi

SDP meningkat (leukositosis)

Ditemukan kadar asam urat yang tinggi di dalam darah

Pada pemeriksaan terhadap contoh cairan sendi di bawah mikroskop


khusus akan tampak kristal urat yang berbentuk seperti jamur

Pemeriksaan sinar X dari daerah yang terkena untuk menunjukkan masa


tefoseus dan destruksi tulang dan perubahan sendi

VI. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan serangan akut
a. Colchicine (0,6 mg) pada pemberian oral, awalnya 2 tablet,
kemudian 1 tablet setiap jam sampai mual, muntah, diare atau gejala
sendi berkurang, batasannya 6,0 sampai 8,0 mg.
b. Colchince 1,0 sampai 3,0 mg dalam NaCl intravenous diberikan
dalam waktu lebih dari 10 menit
c. Phenylbutazon (butazolidin)
d. Indomethacin (indocin)
2. Sendi diistirahatkan secara mutlak
Terapi pencegahan meliputi pengurangan asam urat dalam tubuh
dengan salah satu dari metode ini, yaitu :

a. Meningkatkan eksresi asam urat

1. Probenecid (Benemid), 0,5 gr/hari selama 1 minggu kemudian


ditambah 0,5 gr/minggu sampai asam urat serum normal
kemudian 0,5 gr/hari
2. Sufirpyrazone (Anturane) digunakan pada pasien yang tidak
tahan terhadap benemid
b. Menurunkan pembentukan asam urat :
Allopurinol (zyloprim), 100 mg 2 (dua) kali sehari pada permulaan,
ditambah 100 mg setiap 2-4 minggu hingga asam urat serum normal
kemudian 500 mg/hari.
VII. KOMPLIKASI
- Hipertensi ringan
- Batu ginjal

B. KONSEP KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama, umur (sekitar 50 tahunan), alamat, agama, jenis kelamin
(biasanya 95% penderita gout adalah pria), dll
B. Keluhan Utama
Pada umumnya klien merasakan nyeri yang luar biasa pada sendi ibu
jari kaki (sendi lain)
C. Riwayat Penyakit Sekarang
P (Provokatif)

: kaji penyebab nyeri

Q (Quality / qualitas) : kaji seberapa sering nyeri yang dirasakan klien


R (Region)

: kaji bagian persendian yang terasa nyeri


(biasanya pada pangkal ibu jari)

S (Saverity)

: Apakah mengganggu aktivitas motorik ?

T (Time)

: Kaji kapan keluhan nyeri dirasakan ?


(Biasanya terjadi pada malam hari)

D. Riwayat Penyakit Dahulu


Tanyakan pada klien apakah menderita penyakit ginjal ?
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Tanyakan apakah pernah ada anggota keluarga klien yang menderita
penyakit yang sama seperti yang diderita klien sekarang ini.
F. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
Psikologi

: Biasanya klien mengalami peningkatan stress

Sosial

: Cenderung menarik diri dari lingkungan

Spiritual

: Kaji apa agama pasien, bagaimana pasien menjalankan


ibadah menurut agamanya

G. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


- Kebutuhan nutrisi
1. Makan : kaji frekuensi, jenis, komposisi (pantangan makanan
kaya protein)
2. Minum : kaji frekuensi, jenis (pantangan alkohol)
- Kebutuhan eliminasi
1. BAK : kaji frekuensi, jumlah, warna, bau
2. BAB : kaji frekuensi, jumlah, warna, bau
- Kebutuhan aktivitas

Biasanya klien kurang / tidak dapat melaksanakan aktivitas seharihari secara mandiri akibat nyeri dan pembengkakan
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
- Tingkat kesadaran
- GCS
- TTV
2. Peningkatan penginderaan
a. Sistem integumen
Kulit tampak merah atau keunguan, kencang, licin, serta teraba
hangat
b. Sistem penginderaan
Mata

: kaji penglihatan, bentuk, visus, warna sklera, gerakan


bola mata

Hidung : kaji bentuk hidung, terdapat gangguan penciuman atau


tidak
Telinga : kaji pendengaran, terdapat gangguan pendengaran atau
tidak, biasanya terdapat tofi pada telinga
c. Sistem kardiovaskuler
- Inspeksi

: apakah ada pembesaran vena jugularis

- Palpasi

: kaji frekuensi nadi (takhikardi)

- Auskultasi : apakah suara jantung normal S1 + S2 tunggal / ada


suara tambahan
d. Sistem penceranaan
- Inspeksi

: kaji bentuk abdomen, ada tidaknya pembesaran


pada abdomen

- Palpasi

: apakah ada nyeri tekan pada abdomen

- Perkusi

: Apakah kembung / tidak

- Auskultasi : Apakah ada peningkatan bising usus


e. Sistem muskuluskeletal
Biasanya terjadi pembengkakan yang mendadak (pada ibu jari) dan
nyeri yang luar biasa serta juga dapat terbentuk kristal di sendisendi perifer, deformitas (pembesaran sendi)
f. Sistem perkemihan

Hampir 20% penderita gout memiliki batu ginjal


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan kerusakan integritas jaringan sekunder terhadap
gout
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian dan
imobilitas
3. Resiko tinggi terhadap perubahan penatalaksanaan pemeliharaan di
rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan
rencana tindakan pada kondisi kronis
III.INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx 1 : Nyeri berhubungan dengan kerusakan integritas jaringan sekunder
terhadap gout
Tujuan : Mendemontrasikan hilangnya nyeri dan ketidaknyamanan
Kriteria hasil : Menyangkal nyeri, ekspresi wajah relaks, tak ada rintihan
Intervensi :
1. Pantau kadar asam urat semu
R/ : untuk mengevaluasi keefektifan terapi
2. Bila serangan terjadi di RS, implementasi tindakan penghilang
Berikan istirahat dengan kaki ditinggikan
Berikan analgesik, yang diprogramkan dan evaluasi keefektifannya
Berikan kantung es atau panas basah
R/ : peninggian dan pemberian kantung dingin membantu mengurangi
bengkak dan membantu menghilangkan tekanan dari kaki, analgesik
memblok rasa nyeri
3. Berikan obat anti gout yang diresepkan dan evaluasi keefektifannya.
Konsul dokter bila kadar asam ura serum tetap tinggi dan nyeri tidak
hilang dengan analgesik
R/ : obat anti gout bekerja dengan menghambat reabsorbsi asam urat di
tubulus ginjal (benemid) melawan fagositosis leukosit yang
menghambat deposit urat lanjut (allopurinol). Terapi obat tambahan
dapat diperlukan bila kadar asam urat serum tetap tinggi
4. Instruksikan klien untuk minum 2-3 liter cairan setiap hari

R/ : Tindakan ini membantu mencegah batu ginjal, komplikasi mayor


yang berkenaan dengan gout
Dx 2 : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian dan
imobilitas
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kx dapat
melakukan mobilitas fisik
Kriteria hasil : Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan
aktivitas
Intervensi :
1. Evaluasi pemantauan tingkat inflamasi / rasa sakit pada sendi
R/ : Tingkat aktivitas tergantung dari perkembangan / rosolusi dari
proses inflamasi
2. Tingkatkan aktivitas bila nyeri berkurang
R/ : Mempertahankan pergerakan sendi
3. Bantu dengan rentang gerak aktif / inflamasi
R/ : Meningkatkan kekuatan otot
Dx 3 : Resiko tinggi terhadap perubahan penatalaksanaan pemeliharaan di
rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi
dan rencana tindakan pada kondisi kronis
Tujuan : Mendemonstrasikan keinginan untuk memenuhi aktivitas
pemeliharaan

dan

pencegahan

perawatan

diri

yang

diprogramkan
Kriteria hasil : Mengungkapkan pemahaman tentang instruksi perawatan
diri, sedikit melaporkan serangan govt, mengungkapkan
rencana untuk melakukan tindakan pencegahan pada gaya
hidup baru
Intervensi

1. Berikan informasi tentang kondisi, ingkatkah pasien bahwa terdapat


kesalahan gentik pada metabolisme purin, tetapi serangan nyeri
terkontrol dengan terapi otot
R/ : kepatuhan ditingkatkan melalui penyuluhan kesehatan
2. Ajarkan kx apa yang dilakukan selama serangan. Instruksi meliputi :
Mengistirahatkan sendi yang nyeri
Tinggikan ekstremitas dan berikan kantung es atau panas basah

R/ : Tindakan ini membantu mencegah kerusakan lanjut pada sendi


dengan mengurangi bengkak, inflamasi, dan tekanan pada kaki
3. Ajarkan kx bagaimana mengontrol serangan gout. Instruksi meliputi :
Menghindari faktor pencetus (makanan tinggi puri, minuman
alkoholik)
Menggunakan obat anti gout sesuai resep. Hubungi dokter bila
serangan terjadi lebih sering atau berakhir lama
R/ : Substansi tertentu tidak mengaktivasi efek obat anti gout,
mengakibatkan retensi asam urat. Obat anti gout menurunkan
kadar asam urat serum
4. Jamin bahwa kx mempunyai instruksi tertulis tentang perawatan diri
dan informasikan tertulis tentang obat yang diprogramkan selama di
rumah
R/ : Instruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan. Pemantuan
periodik dari kadar asam urat serum perlu untuk mengevaluasi
keefektifan terapi obat
5. Instruksikan kx untuk menghubungi dokter bila terjadi nyeri panggul
kolik
R/ : ini dapat menandakan pembentukan batu ginjal
IV. EVALUASI
1. Apakah nyeri yang dirasakan kx mulai berkurang atau hilang ?
2. Apakah kx sudah dapat melakukan mobilitas tanpa rasa nyeri ?
3. Apakah kx sudah mampu melakukan pemeliharaan dan perawatan diri
yang telah diprogramkan ?

DAFTAR PUSTAKA
- Barbara C. Long. 1996. Perawatan Medikal Bedah 2. Bandung : Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Perawatan Pejajaran.
- Engram, Barbara. 1994. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 2.
Jakarta : EGC.
- Martin Tuker, Susan. 1993. Standar Perawatan Pasien Volume 3. Edisi V. Jakarta :
EGC.
- Price A. Sylvia. 1994. Patofisiologi Buku II. Jakarta : EGC.
- www.Medicastore.com

You might also like