You are on page 1of 12

PRAKTIKUM 2 ELEKTRONIKA 2

RANGKAIAN COMMON COLLECTOR

Disusun Oleh:
Nama : Moh. Ali Fauzi
NIM

: 14050514061

Kelas : ELKOM B 2014

S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016

LAPORAN
EXPERIMENT SHEET
A. Judul Eksperimen
Pengaruh Tegangan Input AC Terhadap Penguatan pada Rangkaian Common-Collector
apabila Nilai Resistor Pembagi Tegangan (R1) sebesar 56 k.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana tegangan input AC terhadap penguatan pada rangkaian common-collector apabila
nilai resistor pembagi tegangan (R1) sebesar 56 k?
C. Tujuan
Mengetahui pengaruh tegangan input AC terhadap penguatan pada rangkaian commoncollector apabila nilai resistor pembagi tegangan (R1) sebesar 56 k.
D. Kajian Pustaka
Penguat Kolektor adalah penguat yang kaki kolektor transistor di groundkan, laluinput di
masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor. Ciri khas penguat ini yaitu pada kaki
emitor tidak terdapat kapasitor bypass (C bypass).

Gambar 4.1. Rangkaian Penguat Kolektor

Beberapa rumus praktis pada rangkaian Kolektor :

Penguatan tegangan

AV =

V out
h
( hfe +1 ) R E
=
=1 ie 1 (Jika Z >> h ) .
in
ie
V hie + ( hfe + 1 ) R E
Z

Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 2

Penguatan arus

A i=

Resistansi masukan

I E ( h fe +1 ) RB
=
I
R B + Z
RB =R1 / R2

Vo
hie
Impedansi keluaran Z o = I E = h fe +1

Impedansi masukan
Dengan:

h fe=

Z =hie + ( hfe + 1 ) R E

didapat dari jenis transistor.

hie = didapat dari jenis transistor.


R E= resistansi dari kaki emitor transistor (ohm).

Sumber: Dwi Surjono, herman. 2007. Elektronika Teori dan Penerapan. Jember:Penerbit
Cerdas Ulet Kreatif.

E. Perumusan Hipotesis
Apabila nilai tegangan masukan (AC) bertambah, maka akan menghasilkan sebuah
penguatan yang semakin besar pula.
F. Desain Eksperimen

Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 3

Atau

Gambar 4.2. Rangkaian Common-Collector.

Percobaan dilakukan dengan memasukkan resistor pembagi tegangan (R1) sebesar 56 k


serta mengubah nilai dari tegangan masukan (AC) sebanyak lima kali perubahan dengan nilai
sebesar 100 mV ; 200 mV ; 300 mV; 400 mV ; dan 500 mV.

G. Variabel dan Definisi Operasional


1. Variabel Manipulasi
Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 4

Berupa tegangan input (AC).


2. Definisi Operasional Variabel Manipulasi
Besarnya nilai tegangan input (AC) dapat diatur sebanyak lima kali perubahan dengan
nilai sebesar 100 mV ; 200 mV ; 300 mV ; 400 mV ; dan 500 mV.
3. Variabel Respons
Faktor penguatan.
4. Definisi Operasional Variabel Respon
Hasil penguatan dapat dilihat melalui percobaan dengan nilai yang berbeda-beda,
tergantung dari perubahan nilai tegangan masukannya.
5. Variabel Kontrol dan Teknik Pengontrolan Variabel
No
.
1
2
3
4
5

Nama Variabel Kontrol

Teknik Pengontrolan

Resistor Pembagi Tegangan (R1)


Resistor Pembagi Tegangan (R2)
Resistor Kolektor
Resistor Emittor
Kapasitor

Dengan menetapkan nilai sebesar 56 k


Dengan menetapkan nilai sebesar 10 k
Dengan menetapkan nilai sebesar 10 k
Dengan menetapkan nilai sebesar 2,2 k
Dengan menetapkan nilai sebesar 1 F

Tegangan Referensi (Vcc)

Dengan menetapkan nilai sebesar -12 V

H. Alat dan Bahan


1. Alat
No.

Nama Alat

Spesifikasi

Jumlah

1
2
3

Osiloskop
Function Generator
Trainer Elektronika

1
1
1

2. Bahan
No.

Nama Bahan

Spesifikasi

Jumlah

1
2
3

Transistor
Resistor
Kapasitor

1x2,2 k ; 2x10 k ; 1x56 k.


1x1 F

1
4
1

Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 5

I. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Merangkai alat dan bahan sesuai dengan desain eksperimen.
3. Menghidupkan osiloskop, lalu mengkalibrasi osiloskop.
4. Menghubungkan kapasitor 1 (1 F) ke function generator.
5.
6.
7.
8.

Menghubungkan channel 1 osiloskop ke kaki basis transistor.


Menghubungkan channel 2 osiloskop ke kaki emittor transistor.
Menghidupkan rangkaian, lalu mengamati perubahan yang terjadi.
Melihat gelombang yang terbentuk pada osiloskop untuk mengetahui nilai tegangan

keluaran.
9. Setelah selesai, mengulangi langkah 2 sampai 8 untuk nilai tegangan input yang berbeda.
10. Mencatat hasilnya ke data hasil eksperimen.
J. Hasil Eksperimen
Tabel Pengaruh Tegangan Input (VM) terhadap Penguatan (VR) pada Rangkaian
Common-Collector

No.
1
2
3
4
5

Tegangan Input
(Vin)
100 mV
200 mV
300 mV
400 mV
500 mV

Resistor Pembagi
Tegangan (R1)
56 k
56 k
56 k
56 k
56 k

Tegangan Output
(Vout)
100 mV
160 mV
280 mV
360 mV
460 mV

Hasil Penguatan
1,00 Kali
0,80 Kali
0,93 Kali
0,90 Kali
0,92 Kali

1.2
1

0.93

0.9

0.92

0.8
0.8
G
a 0.6
i
n 0.4
0.2
0
50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

550

Tegangan Masukan (mV)

Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 6

Gambar 4.3. Grafik Pengaruh Resistor Feedback terhadap Penguatan.

K. Analisis Data

(saat tegangan masukan 100 mV)

(saat tegangan masukan 300 mV)

(saat tegangan masukan 200 mV)

(saat tegangan masukan 400 mV)

(saat tegangan masukan 500 mV)

Gambar 4.4. Bentuk Gelombang pada Osiloskop.

1.Analisis Regresi
a) berdasarkan percobaan.
Untuk tegangan masukan 100 mV.

a. Rin

RB =R1 / R 2
56/ 10=

56/ 10=

mma. Rin

56 x 10
=8,5
56 +10

56 x 10
=8,5
56 +10

Untuk tegangan masukan 200 mV.


RB =R1 / R 2

k.

k.

Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 7

b. Av

Gain=

Gain=

V out 100 mV
=
V 100 mV

mmb. Av

V out 160mV
=
V 200 mV

1,0 kali.

0,80 kali.

Mm

Untuk tegangan masukan 300 mV.

Untuk tegangan masukan 400

mV.
a. Rin

RB =R1 / R 2
56/ 10=

56/ 10=

b. Av

Gain=

56 x 10
=8,5
56 +10

56 x 10
=8,5
56 +10

Gain=

mma. Rin

RB =R1 / R 2

k.

k.

V out 280 mV
=
V 300mV

mmb. Av

V out 360 mV
=
V 400 mV .

0,93

Mm

kali.

0,90

kali.

Untuk tegangan masukan 500 mV.

a. Rin

RB =R1 / R 2
56/ 10=

b. Av

Gain=

56 x 10
=8,5
56 +10

k.

V out 460 mV
=
=0,92
V 500 mV

b) berdasarkan simulasi livewire (karena

kali.
hie 0, makadimisalkan nilai hie 1

Untuk tegangan masukan 100 mV.

k).

Untuk tegangan masukan 200

mV.
Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 8

RB =R1 / R 2

a. Rin

56/ 10=

56/ 10=

b. Zin

d. Av

56 x 10
=8,5
56 +10

56 x 10
=8,5
56 +10

RB =R1 / R 2

k.

k.

V B 1.79V

542,42 k.
I B 3,30 A

mmb. Zin

V B 1.79V

=542,42 k.
I B 3,30 A

c. Zout

mma. Rin

VO
1.16 V

2,195 k.
I E 528,40 A

mmc. Zout

VO
1.16 V

2,195 k.
I E 528,40 A
1

hie
1K
1
Z
542,4 K

mmd. Av

0,9982 kali.

e. Ai

0,9982 kali.

I E 528,40 A 528.40 A

I
IB
3,30 A

mme. Ai

I E 528,40 A 528.40 A

I
IB
3,30 A
160,12

160,12

kali.

Untuk tegangan masukan 300 mV.

a. Rin

hie
1K
1
Z
542,4 K

RB =R1 / R 2

kali.

Untuk tegangan masukan 400 mV.


mma. Rin

Laporan Experiment Sheet Common Collector

RB =R1 / R 2

Halaman 9

56/ 10=

56/ 10=

b. Zin

d. Av

56 x 10
=8,5
56 +10

k.

k.

V B 1.79V

=542,42 k.
I B 3,30 A

mmb. Zin

V B 1.79V

=542,42 k.
I B 3,30 A

c. Zout

56 x 10
=8,5
56 +10

VO
1.16 V

2,195 k.
I E 528,40 A

mmc. Zout

VO
1.16V

=2,195 k.
I E 528,40 A
1

hie
1K
1
Z
542,4 K

mmd. Av

0,9982 kali.
e. Ai

hie
1K
1
Z
542,4 K
0,9982 kali.

I E 528,40 A 528.40 A

I
IB
3,30 A

mme. Ai

I E 528,40 A 528.40 A

I
I B A
3,30 A
160,12

160,12

kali.

kali.

Untuk tegangan masukan 500 mV.

a. Rin

RB =R1 / R 2
56/ 10=

b. Zin

56 x 10
=8,5
56 +10

k.

V B 1.79V

=542,42 k.
I B 3,30 A

Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 10

c. Zout
d. Av

e. Ai

VO
1.16V

=2,195 k.
I E 528,40 A

hie
1K
1
0,9982 kali.
Z
542,4 K

I E 528,40 A 528.40 A

160,12
I
IB
3,30 A

kali.

Sehingga dari hasil percobaan dengan simulasi bisa dibandingkan hasilnya:

Hasil
Percobaa
n

Simulasi

(Vin)
100 mV
200 mV
300 mV
400 mV
500 mV
100 mV
200 mV
300 mV
400 mV
500 mV

Resistor Pembagi
Tegangan(R1)
56 k

56 k

Tegangan
Output (Vout)
100 mV
160 mV
280 mV
360 mV
400 mV
1,6 V
1,6 V
1,6 V
1,6 V
1,6 V

Hasil Penguatan
1,00 kali
0,80 kali
0,93 kali
0,90 kali
0,92 kali
0,9982 kali
0,9982 kali
0,9982 kali
0,9982 kali
0,9982 kali

2.Analisis Deskriptif
Dalam melakukan percobaan, kami melihat bahwa ada perbedaan antara sinyal masukan
dengan sinyal keluaran yaitu bentuk gelombang sinyal keluaran lebih kecil daripada bentuk
sinyal keluaran. Setelah kami selidiki, hal ini merupakan hal yang wajar karena secara teori

Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 11

penguatan tegangan yang dihasilkan memiliki nilai dibawah 1 (gain < 1,0). Oleh karena itu,
bentuk gelombang masukan menjadi sedikit lebih besar daripada gelombang keluaran.

L. Simpulan
1. Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa penguatan yang dihasilkan tidak
lebih dari satu kali. Meskipun grafik penguatannya naik-turun, namun nilai dari hasil
penguatan hampir sama dengan nilai 1,0 atau dibawahnya.
2.aHipotesis berbunyi Apabila nilai tegangan masukan (AC) bertambah, akan menghasilkan
sebuah penguatan yang semakin besar pula. Namun, hasil percobaan menunjukkan bahwa
semakin bertambahnya nilai tegangan masukan, hasil penguatan akan bernilai sama atau
semakin menurun. Karena hipotesis berbeda dengan hasil percobaan, maka dapat dikatakan
bahwa hipotesis ini salah.

Laporan Experiment Sheet Common Collector

Halaman 12

You might also like