You are on page 1of 21

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

N P3A0 DENGAN KB IMPLAN


DI RT02/RW 01 DUSUN PEMATANG BOM TIMUR DESA KEDAUNG
KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2016

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Kerja Lapangan Komunitas

Disusun Oleh:
SRI FAULINDAWATI
NIPM : 032410S13017

AKADEMI KEBIDANAN HAMPAR BAIDURI KALIANDA


LAMPUNG SELATAN
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks yang saling berkaitan dengan
masalah-masalah lain. Masalah kesehatan bukan hanya berkaitan dengan keadaan sehat atau
sakit seseorang, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan lingkungan, fisik, mental dan keluarga.
Keluarga adalah satuan unit terkecil di mas
yarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung.(Nasrul Effendy, 1998 : 32)
Asuhan Keluarga merupakan suatu asuhan yang dititik beratkan pada berbagai masalah
dalam

satu

keluarga,

yang

mana

masalah-masalah

tersebut mereka

hadapi

karena

ketidakmampuan dalam mengatasi masalah kesehatan dan kurangnya pengetahuan keluarga


tentang masalah kesehatan.
Keberhasilan program KB nasional Indonesia telah memperoleh pengakuan dunia dalam
menurunkan angka kesuburan untuk dasa warsa terakhir ini dari rata-rata 5,6 menjadi 3 kelahiran
per wanita di tahun 1991. Sebagai akibat penurunan angka kesuburan ini, angka pertumbuhan
penduduk juga menurun dari 2,5 % menjadi 1,6%. Susuk KB (Norplant atau implant)
yang diperkenankan di Indonesia sejak 1982 dapat diterima masyarakat sehingga Indonesia
merupakan negara terbesar pemakai norplant. Susuk KB disebut Alat KB Bawah Kulit
(IMPLAN) kini sedang di uji coba susuk KB satu kapsul yang disebut implant.
Hal ini disebabkan oleh karena setelah pencapaian tingkat ini program nasional berusaha
beralih dari metode kontrasepsi tradisional yang kurang efektif ke metode kontrasepsi
tradisional yang kurang efektif ke metode yang lebih efektif.
Di dusun Pematang Bom ini yang menjadi akseptor KB sebanyak 74% dan yang tidak
menjadi akseptor sebanyak 26%. Yang menjadi akseptor ini dikarenakan ingin menjarangkan dan
menunda kehamilan, KB yang digunakan antara lain IUD 2,2% kondom 0,6% pil 13% suntik
81% implant 0,8%. Dan yang tidak menjadi akseptor KB dikarenakan dengan alasan ingin
mempunyai anak 24%, takut 21%, prinsip hidup 19%, Medis 5% dan lain- lain/ ekonomi 31%

Di dusun Pematang Bom ini jumlah akseptor KB terbilang cukup tinggi, akan tetapi dari
keseluruhan akseptor hampir 90% belum mengetahui secara jelas pengertian, tujuan dan efek
samping KB yang digunakan.
Masalah inilah yang menjadi dasar penyusun untuk memberikan asuhan keluarga pada
keluarga tuan S di RT 02 RW 01 dusun Pematang Bom desa Kedaung kecamatan Sragi
Kabupaten Lampung Selatan, dengan masalah kurangnya pengetahuan tentang KB Implan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan komunitas pada keluarga
yang mempunyai masalah kesehatan khusunya pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan bidang kebidanan secara menyeluruh.
2. Tujuan Khusus
Dengan melaksanakan praktek kebidanan komunitas, mahasiswa diharapkan mampu dalam :
Melakukan pengkajian data keluarga Tn. S
Mengidentifikasi masalah pada keluarga Tn. S
Mengembangkan rencana tindakan pada keluarga Tn. S
Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pada keluarga Tn. S
Melaksanakan evaluasi pada keluarga Tn. S

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Kontrasepsi implan adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrol yang
di bungkus dalam kapsul silicone dan susukkan dibawah kulit.
B. Jenis :

Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm , dimana setiap kapsulnya berisi 36 mg levonorgestrol dan lamanya 5
tahun.

Implanon terdiri dari 1 kapsul silastikputih lentur dengan panjang kira kira 40 mm dan
diameter 2 mm yang isinya , 3 ketodegestrol dan 66 mg kopolimer EVA dan lamanya 3
tahun.

Norplant terdiri dari 2 kapsul silastik 76 mg levonorgestrol efektifitasnya 2 tahun.

Indoplant terdiri dari 2 batang efektifitasnya 3 tahun.

C. Mekanisme Kerja

Mengentalkan lender serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma.

Menimbulkan perubahan perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk


implantasi zygot.

Menekan ovulasi

Mengganggu transportasi sperma (Saifuddin, 2003)

D. Keuntungan Kontrasepsi
a.

Mempunyai daya guna tinggi.

b. Memberikan perlindungan jangka panjang.


c.

Tidak memerlukan pemeriksan dalam.

d. Tidak mengganggu kegiatan senggama


e.

Tidak mengganggu ASI

f.

Klien hanya perlu kembali bila ada keluhan

g. Dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai kebutuhan (saifuddin, 2003)


E. Efek Samping

Gangguan siklus haid berupa perdarahan bercak (spotting)

Ekspulsi implant

Perubahan berat badan mengalami penurunan atau peningkatan

Pusing/nyeri kepala

Rasa nyeri payudara

F. Indikasi

Wanita yang ingin kontrasepsi untuk yang lama (1-1,5 th) tapi tidak bersedia
menggunakan kontap AKDR.

Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen

Wanita dengan usia subur

Wanita yang telah memiliki anak ataupun belum memiiki anak.

Ibu menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

Wanita pasca keguguran.

G. Kontraindikasi

Kehamilan atau disangka hamil

Perdarahan tidak teratur genetalia tanpa diketahui penyebabnya.

Riwayat kehamilan ektopik

Kelainan kardiovaskuler

Penderita penyakit hati akut

Tumor jinak atau diduga tumor.

Karsinoma payudara

Penyakit jantung, hipertensi, DM, dll.

H. Waktu Pemasangan
Waktu yang baik untuk pemasangan adalah pada saat waktu haid berlangsung atau
masa pra ovulasi dari siklus haid.
I.

Efektivitas
a. Angka kegagalan norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama lebih
rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD, dan metode barrier.
b. Efektifitasnya berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke 6 kira kira 2,5 3
% akseptor menjadi hamil.
c.

Norplant 2 sama efektifitasnya seperti norplant untuk waktu 3 tahun terjadi kehamilan
dalam jumlah yang tidak terduga sebelumnya. Sekitar 5 6 % penyebabnya belum jelas,
disangka penurunan kadar hormon.

J. Pengangkatan Implant
Pengangkatan implant dilakukan atas indikasi sbb:
Atas permintaan akseptor
Timbulnya efek samping yang mengganggu
Sudah habis masa pakainya
Terjadi kesakitan

K. Cara mengatasi efek samping implan


Bila terjadi ekspulsi imlpan jangan panik terlebih dahulu tetapi langsung ke tenaga
kesehatan untuk mencabut implan atau bila menginginkan memakai implan lagi bisa
dipasang batang implan yang baru.

BAB III
ASUHAN KELUARGA
DENGAN MASALAH KEBIDANAN KB IMPLAN
I.

PENGKAJIAN
Dilakukan pada tanggal 16 Februari 2016 Pukul 19.00 WIB
A. Biodata Keluarga
Nama KK
: Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 42 tahun
Agama
: Islam
Suku bangsa : Jawa - Indonesia
Pekerjaan
: Buruh Tani
Penghasilan : Rp. 500.000,Alamat

: Dusun Pematang Bom, desa Kedaung, Kec. Sragi

B. Susunan Keluarga
No

Nama

1.
2.
3.
4.

Sutarto
Nuraini
Budi
Maya

L/ P

Hub.
Keluarga

Umu
r

Status

Pendi
dikan

Agama

Peker
jaan

L
P
L
P

KK
Istri
Anak
Anak

42
41
11
8

Kawin
Kawin
Belum
Belum

SD
SD
Pelajar
Pelajar

Islam
Islam
Islam
Islam

Tani
Tani
-

C. Pengambilan Keputusan
Ibu mengatakan pengambilan keputusan dan memutuskan masalah dalam
keluarga lebih banyak dipegang oleh KK, tapi bila KK sedang bekerja, dan
membutuhkan keputusan yang segera, istri memutuskan masalah sendiri.
D. Hubungan Dalam Keluarga

Ibu mengatakan hubungan antar keluarga, baik antara orangtua dengan anak,
maupun antara istri dengan suami sangat baik. Meskipun terjadi pertengkaran
dalam keluarga, tetapi tidak pernah sampai berlarut-larut.

E. Kebutuhan Sehari-hari
1. Kebutuhan Nutrisi
o Frekuensi makan dalam satu hari 3 kali sehari.
o Menu dalam sehari : nasi, sayur, lauk tempe/tahu, telur/ikan (jarang-jarang),
daging (1 tahun sekali)
2. Kebutuhan Istirahat
Ibu mengatakan kebiasaan istirahat keluarga tidak teratur tergantung pada
kemauan dan kesibukan masing-masing:
o Ny N pada malam hari ibu mulai tidur mulai sektar pukul 21.00 atau
pukul 22.00 WIB dan bangun pagi Pukul 04.00 WIB.
o Tn S jarang dan hampir tidak pernah tidur siang karena bekerja.

Dan

biasanya malam tidur mulai pukul 22.00 malam sampai subuh.


o An. B tidak biasa tidur siang, karena sering bermain, sedang tidur
malam mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.
o An. M Tidak biasa tidur siang karena sering bermain, sedang tidur
2.

4.

5.

6.

7.

malam mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.3.


Kebersihan Diri
Ibu mengatakan dalam sehari anggota keluarga mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 x
sehari menggunakan pasta gigi, anggota keluarga mengganti pakaian 2 x sehari
Eliminasi
Ibu mengatakan pola BAB masing-masing anggota keluarga sama yaitu 1 x sehari
dan tidak gangguan ataupun keluhan.
Olah Raga
Ibu mengatakan bahwa tidak pernah olahraga karena sibuk dengan pekerjaan
rumah begitu juga dengan suami.
Rekreasi
Ibu beserta seluruh anggota keluarga jarang berekreasi. Kurang lebih 1 tahun
sekali.
Faktor Sosial, Budaya dan Ekonomi
o Penghasilan

Setiap bulan Tn S mendapat penghasilan Rp. 500.000,- yang digunakan


untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

o Pendidikan
Tn. S dan Ny. N mengenyam bangku sekolah sampai SD. An.B
sekarang sekolah SD kelas 5 dan AnM sekarang sekolah SD kelas 2.
o Suku dan Agama
Tn. S dan Ny. N berasal dari suku Jawa dan beragama Islam.
o Hubungan dengan Keluarga
Ibu mengatakan setiap hari sering berkunjung ke rumah tetangga untuk
mengobrol. Hubungan dengan tetangga sangat baik, seperti saudara sendiri.
8. Faktor Lingkungan
Perumahan
Rumah yang ditempati keluarga Tn S adalah milik sendiri, dengan luas
bangunan 50 m2, terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kandang
ayam. Ventilasi rumah berupa jendela tertutup dengan sirkulasi udara dan cahaya
sinar matahari sedang. Kamar mandi milik sendiri dan WC didalam rumah.
Denah Rumah
Kamar
Mandi

DAPUR
Gudang

WC
Kamar Tidur

Kamar Tidur

Ruang
Makan

Kamar
Tidur

Ruang
Keluarga

Ruang Tamu

10

Teras

Jenis bangunan

Lantai rumah berupa Keramik dan semen, dinding terbuat dari bata merah, ventilasi
jendela terbuka, penerangan listrik, cahaya masuk cukup.
Kebersihan

Keadaan rumah cukup bersih karena tiap pagi dan sore selalu disapu.
Pemakaian Air

Air berasal dari air sumur, jernih, tidak berbau dan tidak berasa, milik sendiri.
Jamban Keluarga

Jamban keluarga adalah WC jongkok berada didalam rumah.


Pembuangan Limbah

Pembuangan limbah rumah melalui resapan, mengalir.


Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah dibuang dilubang sampah kemudian dibakar.


Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn.S biasa berobat ke petugas
kesehatan. Dan bila ada yang akan melahirkan, maka selalu melahirkan di bidan.

F. Psikologis
Dalam keluarga suka bergurau, sering berkumpul untuk menonton TV bila ada waktu
senggang, dan dalam keluarga terbiasa bersikap terbuka.
G. Status Kesehatan Keluarga
1. Ny N tidak pernah sakit hingga harus di rawat di Rumah Sakit. Hanya sering merasa
pusing yang apabila dibuat istirahat rasa pusing sedikit berkurang.
Tn M juga tidak pernah sakit, hanya batuk pilek biasa.
An B dan An M juga tidak pernah sakit hingga harus dirawat di Rumah Sakit,
2. Riwayat Kehamilan
Pada kehamilan pertama ibu tidak mengalami keluhan apapun, kehamilan berjalan
normal dan periksa kehamilannya ke petugas kesehatan demikian juga dengan hamil
kedua dan ketiga.
3. Riwayat Persalinan
11

Proses persalinan yang pernah ibu alami juga bersifat alami, tidak pernah terjadi
komplikas, semuanya ditolong bidan.
4. Riwayat Nifas
Ibu mengatakan tidak pernah terjadi keluhan saat nifas. Seperti perdarahan, panas tinggi.
5. Riwayat KB
Setelah kelahiran anak pertama ibu mulai memakai KB jenis suntik 1 bulanan, dan
setelah kelahiran anak kedua ibu juga tetap memakai KB suntik KB 1 bulanan tetapi
setelah anak ketiga ibu memakai KB Implant.
Bapak tidak pernah memakai metode KB apapun, seperti kondom, senggama terputus,
maupun merencanakan untuk vasektomi. Dikarenakan ketidaktahuan bapak.
6. Riwayat Perkawinan
Usia pertama kali menikah, suami
: 25 tahun
Usia pertama kali menikah, istri
: 23 tahun
Lama menikah
: 18 tahun
DATA OBYEKTIF
1. Ny N
Pemeriksaan umum
Kesadaran
TD
Nadi
Pernafasan
Suhu

: Composmentis
: 120/80 mmHG
: 81 x/mnt
: 23 x/mnt
: 36,5 C

Pemeriksaan fisik
Kepala
: rambut hitam, bersih tidak rontok
Mata
: simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung
: bersih tidak ada sekret
Mulut
: bersih, gigi tidak ada caries, bibir basah, tidak pucat
Leher
: tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
Dada
: simetris, oedem (-), varises (-)
Genetalia : bersih
2. An B
Pemeriksaan umum
12

BB
Lingkar kepala
Lingkar dada
LILA

: 29 kg
: 36 cm
: 55 cm
: 18 cm

Pemeriksaan fisik
Kepala
: rambut hitam, bersih tidak rontok
Mata
: simetris, konjungtivca merah muda, sklera putih
Hidung
: bersih tidak ada sekret
Mulut
: bersih, gigi tidak ada caries, bibir basah, tidak pucat
Leher
: tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
Dada
: simetris, oedem (-), varises (-)
Genetalia : bersih
3. An M
Pemeriksaan umum
BB
Lingkar kepala
Lingkar dada
LILA

: 20 kg
: 30 cm
: 39 cm
: 11 cm

Pemeriksaan fisik
Kepala
: rambut hitam, bersih tidak rontok
Mata
: simetris, konjungtivca merah muda, sklera putih
Hidung
: bersih tidak ada sekret
Mulut
: bersih, gigi tidak ada caries, bibir basah, tidak pucat
Leher
: tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
Dada
: simetris, oedem (-), varises (-)
Genetalia : bersih

II. ANALISA DATA


Seorang ibu berusia 40 tahun Kurangnya pengetahuan ibu tentang
menggunakan KB Implan tapi tidak KB Implan.
tahu keuntungan dan kerugiannya.

13

Prioritas Masalah:
Prioritas masalah di dalam mengatasi masalah keluarga TnS yaitu mengenai masalah
kurangnya pengetahuan ibu tentang KB implan. Jika masalah ini tidak segera di atasi
maka akan mengancam kesehatan keluarga tersebut. Agar bisa melakukan prioritas
keluarga secara tetap, maka dilakukan pembobotan masalah dengan kriteria sebagai
berikut:

III. INTERVENSI
Masalah : kurangnya pengetahuan ibu tentang KB Implan yang dipakainya
Tujuan : Ibu mengerti dan memahami tentang KB implan
KH :
- ibu dapat menjawab pengertian KB Implan
- ibu dapat menjawab manfaat dan tujuan KB Implan
- ibu mampu menyebutkan macam-macam KB implan
- ibu mengerti keuntungan dan kerugian menggunakan KB Implan
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu pengertian KB implan
R : ibu mengerti pengertian KB Implan, sehingga ibu tidak ragu mengikuti program KB
implan
2. Jelaskan pada ibu manfaat / tujuan KB implan
R : ibu mengerti tujuan dari program KB implan, sehingga ibu sadar bahwa mengikuti
program KB Impan adalah baik.
3. Jelaskan pada ibu keuntungan dan efek samping memakai metode KB
R : informasi yang jelas akan meningkatkan pengetahuan ibu tentang keuntungan dan
kerugian memakai metode KB implan, dan tidak merasa takut menggunakan KB
implan lagi.
IV. IMPLEMENTASI
Dilakukan pada tanggal 16 Februari 2016 pukul 20.00WIB
Masalah : Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB implan
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pada ibu tentang pengertian KB Implan, yaitu suatu alat kontrasepsi
yang mengandung levonorgestrol yang di bungkus dalam kapsul silicone dan
susukkan dibawah kulit.
14

2. Menjelaskan jenis KB implan, yaitu

Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm , dimana setiap kapsulnya berisi 36 mg
levonorgestrol dan lamanya 5 tahun.

Implanon terdiri dari 1 kapsul silastikputih lentur dengan panjang kira kira
40 mm dan diameter 2 mm yang isinya , 3 ketodegestrol dan 66 mg kopolimer
EVA dan lamanya 3 tahun.

Norplant terdiri dari 2 kapsul silastik 76 mg levonorgestrol efektifitasnya 2


tahun.

Indoplant terdiri dari 2 batang efektifitasnya 3 tahun.

3. Menjelaskan pada Ibu tentang Mekanisme Kerja KB Implan, yaitu


Mengentalkan lender serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma.
Menimbulkan perubahan perubahan pada endometrium sehingga tidak
cocok untuk implantasi zygot.
Menekan ovulasi
Mengganggu transportasi sperma (Saifuddin, 2003)
4.

15

5. Menjelaskan pada ibu Keuntungan Kontrasepsi KB Implan


a. Mempunyai daya guna tinggi.
b. Memberikan perlindungan jangka panjang.
c. Tidak memerlukan pemeriksan dalam.
d. Tidak mengganggu kegiatan senggama
e. Tidak mengganggu ASI
f. Klien hanya perlu kembali bila ada keluhan
g. Dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai kebutuhan (saifuddin, 2003)
6. Menjelaskan pada ibu Efek Samping KB implant, yaitu
Gangguan siklus haid berupa perdarahan bercak (spotting)

Ekspulsi implant

Perubahan berat badan mengalami penurunan atau peningkatan


Pusing/nyeri kepala
Rasa nyeri payudara
7. Memberitahu Ibu Indikasi KB Implan, Yaitu
Wanita yang ingin kontrasepsi untuk yang lama (1-1,5 th) tapi tidak bersedia
menggunakan kontap AKDR.
Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen
Wanita dengan usia subur
Wanita yang telah memiliki anak ataupun belum memiiki anak.
Ibu menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Wanita pasca keguguran.
8.

16

8. Memberitahu Ibu Indikasi dan Kontra Indikasi KB Implan, Yaitu


Kehamilan atau disangka hamil
Perdarahan tidak teratur genetalia tanpa diketahui penyebabnya.
Riwayat kehamilan ektopik
Kelainan kardiovaskuler
Penderita penyakit hati akut
Tumor jinak atau diduga tumor.
Karsinoma payudara
Penyakit jantung, hipertensi, DM, dll.

V. EVALUASI
Dilakukan pada tanggal 16 april 2016 pukul 17.30 WIB
Masalah : kurangnya pengetahuan ibu tentang KB Implan
S
: Ibu mengatakan sudah mulai paham akan pengertian, tujuan/manfaat, macammacam, cara kerja, keuntungan dan kerugian KB implan dan merasa puas.
O
: Ibu sebagian besar sudah mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
Wajah ibu tampak senang mendengarkan semua penjelasan.
A
: Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB Implan sudah teratasi
P
: Melanjutkan intervensi
- Anjurkan ibu konsultasi ke bidan, untuk mengetahui dengan pasti alat kontrasepsi
yang sedang dipakainya.
- Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat beban yang berat-berat.

CATATAN PERKEMBANGAN
Dilakukan pada tanggal 19 April 2016 pukul 10.00 WIB
Masalah : kurangnya pengetahuan ibu tentang KB
S
: Ibu mengatakan sudah konsultasi ke bidan
O
: Ibu tampak berseri-seri, sangat senang
A
: Pengetahuan ibu tentang KB bertambah.
P
: Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat beban yang terlalu berat.

BAB IV
PEMBAHASAN
17

Setelah melakukan asuhan kebidanan keluarga pada keluarga Tn. S, ternyata


didapatkan masalah keluarga tentang kurangnya pengetahuan tentang KB.
Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang KB dianggap suatu masalah serius,
sehingga ibu harus tahu dan paham tentang KB. Dengan kurangnya pengetahuan dan
informasi itu ibu belum menyadari apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah yang
muncul.
Dari kasus, tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan kasus. Dalam kasus ini Ny. N
mempunyai tiga anak, yang pada awalnya memakai KB suntik 1 bulanan setelah kelahiran
anak kedua, tetapi setelah anak ketiga menggunakan KB Implan karena KB suntik
menstruasi tidak lancar. Menurut teori hal ini wajar karena haid yang tidak teratur merupakan
efek samping dari KB suntik. Akan tetapi karena pada dasarnya Ny. N belum mengerti
tentang pengertian, tujuan, cara kerja, keuntungan dan kerugian KB, maka masalah ini
menjadi penting untuk diangkat.
Dari penjelasan di atas sangat jelas ketidaktahuan keluarga Tn S dalam mengatasi
masalah tersebut. Setelah dilakukan implementasi pada tanggal 17 Februari 2016, Ny. N
sudah mulai mengerti akan pengertian, tujuan, cara kerja, keuntungan, kerugian KB. Ny N
mengatakan sudah konsultasi dari bidan dan tenang memakai alat kontrasepsi KB Implan.
Dengan memberikan rencana asuhan dan pelaksanaan kepada Ny. N, maka masalah
pada keluarga Tn. N sudah teratasi.

BAB V
PENUTUP
18

A. KESIMPULAN
1. Setelah dilakukan pengkajian, masalah yang teridentifikasi pada keluarga TnS yaitu
kurangnya pengetahuan ibu tentang KB.
2. Dari masalah yang terjadi pada keluarga TnS, maka akan dilakukan rencana tindakan
pada keluarga TnM yaitu menjelaskan tentang pengertian KB, tujuan KB, cara kerja,
Indikasi, kontraindikasi KB implan.
3. Tindakan asuhan yang dilakukan pada tanggal 16 Februari 2016 yaitu menjelaskan
tentang pengertian, tujuan, macam- macam KB serta cara kerja, kelebihan dan
keuntungan KB.
4. Evaluasi setelah dilakukan asuhan pada keluarga TnN pada tanggal 19 februari 2016
yaitu NyM sudah mengerti tentang KB implant dan sudah konsultasi dari bidan.
B. SARAN
Saran yang bisa diberikan penyusun adalah :
1. Seharusnya setiap tempat pelayanan kesehatan mempunyai jadwal rencana untuk
mengadakan penyuluhan
2. Pendekatan yang lebih intensif dan merakyat sangat dibutuhkan dalam mencari informasi
dari masyarakat
3. Pelayan kesehatan harus lebih terampil mencari daerah binaan yang sekiranya dianggap
kurang dalam masalah kesehatan.
4. Keluarga sebaiknya menanyakan hal- hal atau masalah kesehatan kepada petugas
kesehatan agar pengetahuan tentang kesehatan dapat bertambah dan dapat digunakan
dalam keluarga.

DAFTAR PUSTAKA
Hartanto. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Harapan.
19

Manuaba, I. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Saifudin, A. 2003. Buku Panduan Praktek Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka
Bari Abdul, S. dkk. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: YBPSP

LEMBAR KONSUL

No

Tanggal

Keterangan

Paraf
20

21

You might also like