You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN PASIEN WAHAM

PENGERTIAN
Waham
adalah
keyakinan
terhadap
sesuatu yang salah dan segera kukuh di
pertahankan walau pun tidak di yakini oleh
orang lain yang bertentangan dengan
realita normal (Stuart dan sundeen,1998)
Waham adalah keyakinan klien yang tidak
sesuai dengan kenyataan, tetapi di
pertahankan dan tidak dapat di ubah
secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah
kehilangan kontrol(Depkes RI,2000)

Waham dapat diklasifikasikan menjadi


delapan macam :
1.Waham agama
2.Waham kebesaran
3.Waham somatik
4.Waham curiga
5.Waham nihilistik
6.Waham sisip pikir
7.Waham siar pikir
8.Waham kontrol pikir

TANDA DAN GEJALA


Menurut Kusumawati, (2010) yaitu :
1.Gangguan fungsi kognitif (perubahan
daya ingat)
2.
Fungsi persepsi
3.
Fungsi emosi
4.
Fungsi motorik.
5.
Fungsi sosial kesepian.
6.
Dalam tatanan keperawatan jiwa
respons
neurobiologis
yang
sering
muncul adalah gangguan isi pikir: waham
dan PSP: halusinasi.

Tanda dan Gejala Menurut Direja, (2011)


yaitu :
Tanda dan gejala pada klien dengan
Waham
Adalah
:
Terbiasa menolak
makan,tidak
ada
perhatian
pada
perawatan diri, Ekspresi wajah sedih dan
ketakutan, gerakan tidak terkontrol, mudah
tersinggung, isi pembicaraan tidak sesuai
dengan kenyataan dan bukan kenyataan,
menghindar dari orang lain, mendominasi
secara berlebihan

PENYEBAB
1. Faktor presdisposisi
Faktor perkembangan
Faktor sosial budaya
Seseorang yang merasa di asingkan dan kesepian dapat
menyebabkan timbul nya waham
Faktor psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda bertentangan
dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran
terhadap kenyataan
Faktor biologis
Waham di yakini terjadi karena ada nya atrofi otak, pembesaran
ventrikel di otak atau perubahan pada sel kortikal dan lindik
Faktor genetik

2. Faktor presipitasi
Faktor sosial budaya
Waham dapat di picu karena ada nya perpisahan dengan
orang yang berarti atau di asingkan dari kelompok.
Faktor biokimia
Dopamin, norepinepin, dan zat halusinogen lain nya di
duga dapat menjadi penyebab waham pada seseorang
Faktor psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasan nya
kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien
mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan
yang menyenagkan.

RENTANG RESPONS
1. Pengertian
Respon neurobiologis merupakan berbagai respon perilaku klien yang
terkait dengan fungsi otak. Gangguan neurobiologist ditandai dengan
gangguan sensori persepsi : halusinasi dan gangguan proses pikir :
waham atau umumnya dikenal dengan penyakit psikotik.
2. Psikodinamika
Gangguan respon neurobiologis atau respon neurobilogis yang
maladaptif terjadi karena adanya :
a.Lesi pada area frontal, temporal dan limbic sehingga mengakibatkan
terjadinya gangguan pada otak dalam memproses informasi.
b.Ketidak mampuan otak untuk menyeleksi stimulus.
c.Ketidak seimbangan antara dopamin dan neurotransmitter lainnya.
Respon neurobiologis individu dapat diidentifikasi sepanjang rentang
respon adaptif sampai dengan respon maladaptif.

Neurobiologis
(Stuart dan Laraia, 1998,
hal 407)
Respon

Respon Maladaptif

Adaptif
Proses

pikir

kadang-

Gangguan
waham
Perubahan

proses

pikir,

Pikiran logis
Persepsi

kadang

akurat
Emosi

terganggu ilusi
Emosi berlebihan atau

halusinasi

konsisten
Perilaku

kurang

Kerusakan proses emosi

sesuai
Hubungan

Perilaku tidak sesuai

Perilaku tidak terorganisir

persepsi,

diri
Isolasi sosial
sosial
Dalam tatananMenarik
keperawatan
jiwa, respon
neurobiologis yang
sering muncul adalah gangguan isi pikir : waham. Pada bab ini
harmonis

akan dibahas secara khusus mengenai waham.

3. Isi Pikir
Gangguan isi pikir merupakan ketidak mampuan
individu memproses stimulus internal dan eksternal
secara akurat. Gangguan ini diidentifikasi dengan
adanya waham, yaitu keyakinan individu yang tidak
dapat divalidasi atau dibuktikan dengan realitas
(Haber, 1982). Keyakinan individu tersebut tidak
sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budayanya (Rawlin, 1993) dan tidak dapat
digoyahkan atau diubah denagn alas an yang logis
(Cook & Fontaine, 1987) serta keyakinan tersebut
diucapkannya berulang kali

POHON MASALAH
Resiko tinggi mencederai diri,
orang lain dan lingkungan

Kerusakan komunikasi verbal

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

MASALAH KEPERAWATAN
YANG MUNGKIN MUNCUL
1.
2.
3.
4.

Resiko tinggi perilaku kekerasan


Perubahan proses pikir : Waham
Isolasi sosial
Harga diri rendah

DATA YANG PERLU DIUJI


Masalah

Data yang perlu dikaji

Keperawatan
Perubahan

Subjectif :

proses pikir :

Klien mengatakan bahwa dirinya adalah

waham

orang yang paling hebat


Klien mengatakan bahwa ia memiliki
kebesaran atau kekuasaan khusus
Objectif :
Klien terus berbicara tentang kemampuan
yang dimilikinya
Pembicaraan klien cenderung berulang
ulang
Isi

pembicaraan

tidak

sesuai

dengan

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Perubahan proses pikir

: waham

kebesaran
2. Resiko mencederai diri, orang lain
dan
lingkungan
berhubungan
dengan waham.

Rencana Tindakan
Keperawatan

Diagnosa Keperawatan No. 1


1. Tindakan keperawatan pada klien
a. Tujuan
Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap
Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
Klien menggunakan obat dengan prinsip enam benar
b. Tindakan
Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai pengkajian pada klien dengan waham, saudara harus
membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar klien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam
rangka membina hubungan saling percaya adalah sebagai berikut :
Mengucapkan salam terapeutik
Berjabat tangan
Menjelaskan tujuan berinteraksi
Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu klien.

Lanjutan

Tindakan mendukung atau membantah waham klien


Yakinkan klien berada dalam keadaan aman
Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
Diskusikan kebutuhan psikologis / emosional yang tidak terpenuhi karena
dapat menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah
Jika klien terus-menerus membicarakan wahamnya, dengarkan tanpa
memberikan dukungan, atau menyangkal sampai klien berhenti
membicarakannya.
Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
klien
Berbicara dalam konteks realita
Jelaskan pada klien tentang program pengobatannya (manfaa, dosis, obat, jenis,
dan efek samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang benar)

Lanjutan

2. Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Klien


a. Tujuan
Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien
Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk memenuhi
kebutuhan yang belum terpenuhi oleh wahamnya
Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan
klien secara optimal
b. Tindakan keperawatan
Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami
klien
Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat klien
waham di rumah, follow up, dan keteraturan pengobatan,
serta lingkungan yang tepat untuk klien
Diskusikan
dengan
keluarga
kondisi
klien
yang
memerlukan

Diagnosa Keperawatan No.2


Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berubungan dengan
waham.
a.Tujuan umum :
Klien tidak menciderai diri, orang lain, dan lingkungan.
b.
Tujuan khusus :
1.Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Rasional : Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran
hubungan interaksinya.
Tindakan :
Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak
yang jelas (topik, waktu, tempat).

Lanjutan

Jangan membantah dan mendukung waham klien


Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi
Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan
perawatan diri.

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.


Rasional : Dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki klien,
maka akan memudahkan perawat untuk mengarahkan kegiatan
yang bermanfaat bagi klien dari pada hanya memikirkannya.
Tindakan :
Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang
realistis.
klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa
klien sangat penting.

Lanjutan

3. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi.


Rasional : Dengan mengetahui kebutuhan klien yang belum terpenuhi
perawat dapat merencanakan untuk memenuhinya dan lebih
memperhatikan kebutuhan klien tersebut sehingga klien merasa nyaman
dan aman.
Tindakan :
Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah
maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).
Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).
Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan
wahamnya.

Lanjutan

4. Klien dapat berhubungan dengan realitas.


Rasional : Menghadirkan realitas dapat membuka pikiran
bahwa realita itu lebih benar dari pada apa yang
dipikirkan klien sehingga klien dapat menghilangkan
waham yang ada.
Tindakan :
Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri,
orang lain, tempat dan waktu).
Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok :
orientasi realitas.
Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan
klien.

Lanjutan

5. Klien dapat menggunakan obat dengan benar.


Rasional : Penggunaan obat yang secara teratur dan
benar akan mempengaruhi proses penyembuhan
dan memberikan efek dan efek samping obat.
Tindakan :
Diskusikan dengan klien tentang nama obat, dosis,
frekuensi, efek dan efek samping minum obat.
Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5
benar
Anjurkan klien membicarakan efek dan efek
samping obat yang dirasakan.

Lanjutan

6. Klien dapat dukungan dari keluarga.


Rasional : Dukungan dan perhatian keluarga
dalam merawat klien akan mambentu proses
penyembuhan klien.
Tindakan:
Diskusikan dengan keluarga melalui
pertemuan keluarga tentang : gejala waham,
cara merawat klien, lingkungan keluarga dan
follow up obat.
Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga

TERIMAKASIH

You might also like