You are on page 1of 10

DISUSUN OLEH:

AMIR ARIF BUDIMAN


DAHLIA NUR AROFAH
ELLY RAHMAWATI
SITI ROKHANA
SUSANTI

Gagal jantung terjadi sewaktu jantung tidak


mampu memompa darah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrient
tubuh.
Penyebab gagal jantung antara lain infark
miokard, miopati jantung, defek katup
jantung, dan malformasi kongengital.

Penurunan curah jantung berhubungan dengan respon


fisiologis otot jantung, peningkatan frekuensi dilatasi,
hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup.
Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan
menurunnya curah jantung, hipoksemia jaringan, asidosis
dan kemungkinan thrombus atau emboli.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti
paru, hipertensi pulmonal, penurunan perifer yang
mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah
jantung.
Kelebihan
volume
cairan
berhubungan
dengan
berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan natrium
oleh ginjal, hipoperfusi kejaringan perifer dan hipertensi
pulmonal.

Cemas berhubungan dengan penyakit kritis,


takut kematian atau kecacatan, perubahan
peran
dalam
lingkungan
sosial
atau
ketidakmampuan yang permanen.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan curah
jantung
yang
rendah,
ketidakmampuan
memenuhi metabolisme otot rangka, kongesti
pulmonal yang menimbulkan hipoksia, dyspneu
dan status nutrisi yang buruk selama sakit
kritis.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan
keterbatasan penyakitnya, tindakan yang
dilakukan,
obat-obatan
yang
diberikan,
komplikasi yang mungkin.

NOC
1. Cardiac Pump. Effectiveness
2. Circulation status
3. Vital sign status
Kriteria hasil :
1. Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi,
sirkulasi)
2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
3. Tidak ada edema paru, pefer, dan tidak ada asites
4. Tidak ada penurunan kesadaran
NIC :
1. Evaluasi adanya, nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi)
2. Catat adanya disritmia jantung
3. Monitor TD, nadi, RR

4. Catat tanda dan gejala penurunan cardiac


output
5. Monitor abdomen sebagai indikator
penurunan perfusi
6. Monitor balance cairan

Vital sign monitoring


1. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
2. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk
atau berdiri

NIC
Circulation status
Tissue prefussion : cerebral
Kriteria hasil :
Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai
dengan :
Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang
diharapkan
Tidak ada ohipertensi
Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan
kemampuan
Menunjukan perhatian konsentrasi dan orientasi
Menunjukan fungsi sensori motor cranial yang utuh :
tingkat kesadaran membaik, tidak ada gerakan involunter.

NIC :
Monitor adanya daerah tertentu yang hanya
peka terhadap panas / dingin tajam, tumpul
Instruksikan keluarga untuk mengobservasi
kulit jika ada isi alat atau laserasi
Gunakan sarung tangan untuk proteksi
Batasi gerakan pada kepala, leher,
punggung
Monitor kemampuan Bab
Kolaborasi pemberian analgetik
Monitor adanya trombophelti
Diskusikan mengenal penyebab perubahan
sensasi

Kriteria hasil :
1. Peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
2. Batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada chyanosis
dan dyspneu (mampu mengeluarakan sputum, mampu bernafas
dengan mudah ).
NIC :
Aireway Management
1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila
perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Keluarkan secret dg batuk atau suction
4. Auskultasi suara nafas, adanya suara tambahan
Respiratory monitoring
1. Catat pergerakan dada, amatikesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot supracularcian intercostaalis
2. Monitor suara nafas, seperti dengkur
3. Monitor pola nafas bradipena. Takipneu, kussmaul.

intervensi lanjutan.docx

You might also like