Professional Documents
Culture Documents
Proposal Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Dian Ayu Antika
4201412106
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Nim
: 4201412106
Prodi
Pendidikan Fisika
I. JUDUL
II.
LATAR BELAKANG
III.
RUMUSAN MASALAH
IV.
TUJUAN PENELITIAN
V. MANFAAT PENELITIAN
VI.
PENEGASAN ISTILAH
VII. KAJIAN TEORI
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang
diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat, dan konsep
berarti suatu rancangan. Anni (2007: 7), mendefinisikan pemahaman sebagai
kemampuan memperolah makna dari materi pembelajaran. Unno et.al.,(2012 :
61),
mengartikan
pemahaman
sebagai
kemampuan
seseorang
dalam
konsep, siswa mampu untuk menguasai konsep, operasi, dan relasi matematis.
Menurut Rohmi (2012) Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang
ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur
(algoritma) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Uno et.al.,(2012 : 216),
memaparkan indikator yang menunjukkan pemahaman konsep sebagai berikut:
(1) Menyatakan ulang konsep yang dipelajari, (2) Mengklasifikasikan objekobjek
menurut
sifat-sifat
tertentu
(sesuai
dengan
konsepnya),
(3)
dan
memilih
prosedur
atau
operasi
tertentu,
(7)
dalam kelas. Penelitian ini mengambil 2 kelas sebagai sampel, kelas pertama
sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Kelas sebagai
kelas eksperimen diberikan suatu perlakuan yang dalam hal ini model
pembelajaran Cooperative Problem Solving.
4. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas yaitu
penerapan model pembelajaran. dan variabel terikat, yaitu pemahaman konsep,
kemampuan komunikasi ilmiah siswa SMA Negeri 8 Semarang
kelas XI
Pre-test
O1
O3
Treatment
X1
X2
Post-Test
O2
O4
Keterangan:
X1 : model pembelajaran Cooperative Problem Solving.
X2 : model pembelajaran Kooperatif
O1 & O3 : nilai pretest sebelum ada perlakuan khusus pada kelas eksperimen
dan kontrol.
O2 : nilai postest pada kelas eksperimen sesudah menggunakan model
pembelajaran Cooperative problem solving.
O4 : nilai postest pada kelas kontrol sesudah pembelajaran kooperatif.
Sebelum melakukan penelitian kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas
eksperimen dilakukan analisis awal untuk mengetahui kedua kelas dimulai dari
keadaan yang sama atau ada perbedaan. Maka dilakukan uji homogenitas dan
6. Prosedur Penelitian
Desain penelitian pada skripsi ini adalah pada gambar 2 dibawah:
Menentukan
populasi
Uji homogenitas
Uji normalitas
Menentukan
Sampel
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
Pre Test
Pre Test
Model Cooperative
Learning
Model Pembelajaran
Cooperative Problem
Solving
Post Test
Lembar Observasi
komunikasi ilmiah
8.1 Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan atau mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto: 2010).
Untuk menguji validitas instrumen yaitu dengan menggunakan korelasi product
moment, rumus yang digunakan adalah:
r XY =
N XY ( X ) ( Y )
{ N X ( X ) }{ N Y ( Y ) }
2
Keterangan:
r XY =
koefisien korelasi antara variabel
N=
dan variabel Y
jumlah siswa
rxy
Hasil perhitungan
rxy
dengan taraf signifikansi 5%. Jika
(Arikunto, 2010:213).
8.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang
sama, reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagi alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2010:221). Suatu tes dikatakan
reliabel jika dapat memberikan hasil yang tetap apa bila diteskan berkali-kali,
atau dengan kata lain tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut
menunjukkan ketetapan. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari
reliabilitas soal uraian adalah rumus alpha, (Arikunto, 2010:238) yaitu:
n
r11
n 1
2
1 i
t2
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
2i
2t
= varians total
X 2i
2i =
Keterangan:
xi
xi2
N
Y 2t
2t =
Keterangan:
Yt
Yt 2
N
Kriteria
Sangat tinggi
0,600r110,799
Tinggi
0,400r110,599
Cukup
0,200r110,399
Rendah
r11< 0,200
Sangat rendah
Mean=
Mean
Skor maksimal
Keterangan:
P
= tingkat kesukaran
Mean
= skor rata-rata peserta didik pada satu nomor butir soal
Skor Maksimal = skor tertinggi yang telah ditetapkan pada pedoman
penskoran
Kriteria
0,00 P 0,30
soal sukar
0,31 P 0,70
0,71 P 1,00
soal mudah
DP=
Keterangan:
DP = daya pembeda
JB A
= jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas
JB B
= jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok bawah
JS A
Kriteria
0,00 DP 0,20
0,21 DP 0,40
0,41 DP 0,70
Jelek
Cukup
0,71 DP 1,00
Baik Sekali
Baik
Dengan
2
s=
( ni1 ) s2i
( ni1 )
dan
B=( log S2 ) ( n i1 )
Keterangan:
x2 : chi kuadrat
s2 : varians gabungan dari semua sampel
n : sampel
B : koefisien Bartlett
Nilai x2 yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan xtabel 2 dengan
taraf kepercayaan dan dk = k-1. Hipotesis yang diajukan:
Ho= 12 = 22 = 32 =...= 62
Ha= paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
Ho diterima (populasi homogen) jika 2hitung< 2tabel.
Untuk uji homogenitas sempel digunakan data pretest sebelum perlakuan
untuk mengetahui bahwa sampel dalam kondisi yang sama atau tidak ada
perbedaan masing-masing kelas. Sedangkan uji homogenitas untuk
mengetahui uji t-tes yang digunakan kapankah nilai pretest dan posttest
mempunyai varians yang homogen atau tidak. Rumus untuk menghitung uji
homogenitas adalah:
Varians terbesar
F=
Varians terkecil
Dalam hal ini berlaku ketentuan bila harga F hitung lebih kecil atau sama
dengan F tabel berarti varians homogen dengan derajat kebebasan pembilang
(dk) adalah n-1 dan derajat kebebasan (dk) penyebut adalah n-1 (Sugiyono,
2009 ).
9.2 Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan data dan untuk
menentukan uji selanjutnya apakah memakai statistik parametrik atau
nonparametrik.
Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah:
Ho: Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus chi-kuadrat, yaitu:
K
x =
2
i=1
( OiEi )
Ei
Keterangan:
x 2=harga chikuadrat
Oi=frekuensi hasil pengamatan
Ei=frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
Membandingkan harga chi kuadrad dengan chi kuadrad tabel. Bila harga chi
kuadrad hitung lebih kecil dari pada harga chi kuadrad tabel, maka distribusi
data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal, Kriteria
pengujian jika
9.3 Uji Hipotesis
hitung
tabel
Untuk menguji hipotesis digunakan uji t-test satu pihak kanan. Apakah
penerapan model
Cooperative
Problem
Soving
dapat meningkatkan
Ha :
1> 2
model Cooperative Problem Solving lebih baik dari pada pembelajaran yang
menerapkan model Cooperative Learning
1 : rata-rata hasil kemampuan pemahaman konsep kelas eksperimen.
2 : rata-rata hasil kemampuan pemahaman konsep kelas kontrol.
1 2 :
b. Ho :
kemampuan komunikasi ilmiah siswa dengan penerapan
model Cooperative Problem Solving sama / kurang dibandingkan dengan
pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning.
>
Ha : 1 2 : kemampuan komunikasi ilmiah dengan penerapan model
Cooperative Problem Solving lebih baik dari pada pembelajaran yang
menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning.
1 : rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
1 : rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.
Selanjutnya thitung dibandingkan dengan ttabel dengan
t hitung <t tabel
dk n1 n2 2
dan taraf
s1 s 2
n n
1
__
2r
s
n
s
n
Keterangan:
__
__
s1
s2
Dengan,
r=
xy
x 2 y 2
Kriteria Pengujian:
Harga t tersebut dibandingkan dengan harga t tabel dengan
taraf kesalahan 5%. Jika thitung<
dk
n1 + n2 2,
g
Keterangan:
S pre
= skor rata-rata pre test
S post
g
= besarnya faktor g
S
Simbol
pre
post
dan
Kriteria
g 0,70
Tinggi
0,3< g<
0,7
g 0,3
Sedang
Rendah
skor
x 100
skor maksimum
Dari hasil tiap indikator aspek afektif, psikomotorik, dan komunikasi ilmiah
dibandingkan dengan rentang kriteria keberhasilan siswa sebagai berikut :
Tabel 6. Kriteria keberhasilan siswa
Interval
Kriteria
IX.
76 -100 %
Baik
56 75 %
Cukup
40 55 %
Kurang Baik
<40 %
Tidak baik
DAFTAR PUSTAKA
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Poerwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Polya, G. 1985. How To Solve It 2nd ed. New Jersey: Princeton University Press
On line athttps://b85410d3-a-62cb3a1a-s-sites.googlegroups.com/site [16 April
2013]
. 1973. How to solve it. Princeton. New Jersey : Princeton
Univercity
Press.On
line
athttps://b85410d3-a-62cb3a1a-ssites.googlegroups.com/site[16 April 2013]
Rohmi, Puspo. 2012. Penggunaan Concept Cartoon Dalam Model Learning Cycle
7e Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Pemahaman
Konsep Gerak Bagi Siswa SMP. Skripsi. Semarang : FMIPA UNNES
Senjaya, S. 2007. Teori Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Spektor- Levy, O. , B. Eylon, & Z. Scherz. 2008. Teaching Communication Skills in
Science : Tracing Teacher Change. Teaching ang Teacher Education. 24 :
402-477.
Subratha, Nyoman. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Dan
Strategi pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar Siswa Kelas
VII C SMP Negeri 1 Sukasada. Jurnal Penelitian dan Pengembangan 1(2) :
135-147
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA
-----------. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning (Teori & Aplikasi PAIKEM).
Yogyakarta : Pustaka Belajar
Sumarmo, Utari. 2003. Pembelajaran Untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Makalah seminar. Disajikan pada pelatihan guru.
(tidak diterbitkan)
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trisdiono, Harli. 2013. Strategi Pembelajaran Abad 21. On line at
http.//bibliografi.moe.edu.my/SumberPendidikan/indeks.php/faqs/210-kemahiranabad-ke-21.html [2 Mei 2013]
Uno, H. B. & S. Koni. 2012. Assesment Pembelajaran .Jakarta : Bumi Aksara.