You are on page 1of 9

http://dibalikzang.wordpress.

com/2012/09/30/makalah-sejarah-keperawatan-dunia/
http://nailul-nailul.blogspot.com/2011/11/sejarah-perkembangan-keperawatan.html
http://pujikesehatan.wordpress.com/2013/03/10/sejarah-keperawatan-dunia-danindonesia/
Zaman Modern
Periode tahun 1950 keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya pada
sistem pendidikan. Di Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral.
Penerapan proses keperawatan sudah dikembangkan melalui suatu proses, yang dimulai dari
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai
pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah,
seorang perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal
diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan
diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah 2) (Miller Rosser, 2006)
Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh
keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi
litelature barat.
Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern, penulis dan
ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa inggris The Lady With The Lamp)
atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang krimea, di
semenanjung krimea, Rusia
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat
juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan
penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang
lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
Florence dilahirkan dalam keluarga berada dan tumbuh sebagai wanita yang menawan dan periang
yang mempunyai masa depan yang cerah. Bagaimanapun penderitaan yang dilihatnya semasa

peperangan di semenanjung Krim di Rusia tahun 1858, menyebabkan hati Florence Nightingale
tersentuh melihat penderitaan tentara yang luka dan dibiarkan saja dalam rumah sakit yang kotor..
Florence Nightingale dikenal sebagai perawat dan teoris pertama yang memiliki body of knowledge
keperawatan. Nigtingale menekankan fokus intervensi keperawatan adalah membuat lingkungan yang
kondusif bagi manusia untuk hidup sehat. Sebagian besar dari pemikiran Nightingale masih relevan
dengan pendidikan keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan datang.
Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia
perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin
berkembang keperawatan
Perkembangan dipengaruhi oleh perawatan dan pengobatan zaman purba
Orang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah
mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Orang ahli tersebut
kemudiajn disebut ahli obat-obatan = dukun dalam pengobatannya dukun antara lain memperhatikan
aturan-aturan sebagai berikut :
Suatu kepercayaan yang menganjurkan bahwa alam sendiri memberikan petunjuk-petunjuk tentang
obat yang akan dipakai misalnya Luka yang berdarah di beri balutan atau kain yang berwarna
merah/daun merah. Apabila sakit kuning di beri obat minum dari akar-akaran atau kulit tumbuhan
berwarna kuning.
Suatu ajaran yang mempercayai akan adanya kekeuatanm daya pemindahan. Misal : Pada waktu
seorang wanita akan melahirkan, diberi air rendaman daun dan membuka lebar-lebar semua pintu.
Perawatan pada beberapa bangsa dan Negara.

2. Zaman keagamaan
pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si penderita karena
perbuatan-perbuatannya sehingga dia mendapatkan murka. Pusat perawatan pada zaman ini
adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut
sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah
pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya
membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
3. Zaman masehi
pada zaman masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di mana
pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), dan para wanita bertugas untuk
merawat oarng yang sakit sedangkan orang alaki-laki bertugas mengubur mayat jika mereka
meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital.
Pada saat itu rumah sakit di gunakan sebagai tempat merawat orang sakit,orang cacat,miskin
dan yatim piatu. Pada saat itu juga di daratan benua Asia, khususnya di Timur Tengah,
perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama Islam.
Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam di ikuti dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obatobatan. Sebagaimana dalam AlQuran di tuliskan pentingnya menjaga kebersihan diri,
makanan, lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut telah melahirkan tokoh Islam
dalam keperawatan yang di kenal dengan nama Rufaidah.
4. Zaman permulaan abad 21
Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan
faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme akan tetapi berubah kepada
faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam

sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu
digunakan untuk merawat sakit tidak lagi digunakan kembali.
5. Zaman sebelum perang dunia kedua
Pada masa perang dunia kedua ini timbul prinsip rasa cinta/ kepedulian sesama manusia di
mana saling membantu sesama manusia saling membutuhkan. Pada masa sebelum perang
dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya
pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat, ia memiliki pandangan bahwa dalam
mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam
kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan
menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat
mnetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus di miliki
para calon perawat. Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali dengan membantu
para korban akibat perang krim (1854 1856) antara Roma dan Turki yang dirawat di sebuah
barak rumah sakit (scutori) yang akhirnya kemudian mendirikan sebuah rumah sakit dengan
nama rumah sakit Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan yang di beri
nama Nightingale Nursing School.
6. Masa selama perang dunia kedua
Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan
teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan
perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
7. Masa pascaperang dunia dua
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat
perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin
pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali adanya

kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang relatif tinggi
sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi
yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-obatan atau cara-cara
untuk memberikan penyembuhan dengan segala cara bagi pasien. Pada masa itu
perekembangan perawat di mulai dengan adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat
individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat di akui
sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan
pada perawat atas tangung jawabnya dalam tugas.
8. Periode tahun 1950
Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan
pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan
setingkat master dan doktoral. setelah itu penerapan proses keperawatan sudah mulai
dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang
dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
keperawatan pada Beberapa Bangsa dan Negara
a.Mesir.
Bangsa mesir pada zaman purba mempercayai bahwa dewa Isis yang memberikan penyakit
dan memberikan pertolongan (kesembuhan)pada manusia. Kuil merupakan rumah sakit
pertama di mesir
Ketabiban
Bangsa mesir telah mengenal ilmu bedah sejak zaman purba( 4800 SM). Dalam
menjalankan tugasnya sebagai tabib ,ia
menggunakan bidai (spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan

tentang anatomi, Hygienr umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku


tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep obat-obatan
dari Mesir.
b. Babylon dan syiria
pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari hidung dan
merawat jerawant pada muka.
Bangsa Babylon menyembah dewa,mereka menganggap perawatan atau pengobatan
berdasarkan kepercayaan tersebut.
c . Yahudi kuno
Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir.
d . Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea
dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan
psikoterapi.
Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :
1.Seng Lung Dikenal sebagai Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam
dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar,
Tanya, Rasa.
2.Chang Chung Ching 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan
menggunakan bamboo.
e . Yunani
Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa
(polytheisme). dewa yang terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa
pengobatan putri dan dewa yang bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka

timbullah perkataan higyene. Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil
(1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan
dikerjakan oleh para budak-budak.
Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:
1. Hippocrates (hidup 400 SM) adalah
bapak pengobatan
2. Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran
3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.
G. Roma
Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang
terdapat di swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah potpot tempat selep. Juga ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex :
pisau, pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM).
Seorang wali Negara yang pertama-tama mengakui guru-guru hygiene dan
menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.
H. Irlandia
Ilmu Pengetahuan tentang pengobatan telah lama diketahui SM. Pada abad ke 3 Seorang putri
raja bernama Macha mendirikan rumah sakit untuk orang-orang miskin yang sakit. Nama RS
tersebut Broin Beargh : rumah kesusahan
I. Amerika
Antara revolusi Amerika dan Perang Sipil, keperawatan di Amerika
mungkin dapat disejajarkan dengan keperawtan di Eropa. Rumah sakit umum
yang awal didirikan dalam koloni termasuk Philadelphia Almshouse dan Belleuveu
Hospital di New York. Rumah sakit yang awal didirikan ini memberikan
perawatan bagi orang yang sakit, fakir miskin, gila, lemah, tahanan, dan anak

yatim piatu. Pemberi perawatan atau pemberi layanan digambarkan sebagai orang
miskin atau tahanan yang sering mabuk.
Pada tahun 1639, Augustinian Sisters bermigrasi ke Kanada dan membangun rumah sakit
pertama, Hotel Dieu, di Quebec city. Pada tahun 1809 di Amerika Serikat, Bunda Elizabeth
Seton mendirikan perkumpulan Sisters of Charity of St. Joseph yang pertama di Amerika,
tepatnya di Maryland . membangun rumah sakit di New Orleans, Chicago, dan San Fransisco.
Perkumpulan religious dari gereja protestan, termasuk Episcopal Sisterhood of
Holy Communiond a n English Lutheran Church, juga membangun rumah sakit
dan memberikan asuhan keperawatan.
C. Dampak Sejarah Terhadap Profil Perawat Indonesia
pada saat ini muncul anggapan di masyarakat yang menyebut perawat sebagai pembantu
dokter. Karena anggapan tersebut, peran dan posisi perawat di masyarakat semakin
termarjinalkan. Kondisi semacam ini telah membentuk karakter dalam diri perawat yang pada
akhirnya berpengaruh pada profesi keperawatan secara umum. Perawat menjadi sosok tenaga
kesehatan yang tidak mempunyai kejelasan wewenang atau ruang lingkup. tugas perawat
hanya membantu pekerjaan dokter. Perawat tidak diakui sebagai suatu profesi, melainkan
pekerjaan di bidang kesehatan yang aktivitasnya bukan didasarkan atas ilmu, tetapi atas
perintah/instruksi doktersebuah rutinitas belaka. Pada akhirnya, timbul sikap manut
perawat terhadap dokter.
Dampak lain yang tidak kalah penting adalah berkembangnya perilaku profesional yang
keliru dari diri perawat. Ada sebagian perawat yang menjalankan praktik pengobatan yang
sebenarnya merupakan kewenangan dokter. Realitas seperti ini sering kita temui di
masyarakat. Uniknya, sebutan untuk perawat pun beragam. Perawat laki-laki biasa disebut
mantri, sedangkan perawat perempuan disebut suster. ini terjadi karena perawat sering kali
diposisikan sebagai pembantu dokter. Akibatnya, perawat terbiasa bekerja layaknya seorang

dokter, padahal lingkup kewenangan kedua profesi ini berbeda.


Tidak menutup kemungkinan, fenomena seperti ini masih terus berlangsung hingga kini. Hal
ini tentunya akan menghambat upaya pengembangan keperawatan menjadi profesi kesehatan
yang profesional.
Jika kita cermati lebih jauh, hal yang berlaku justru sebaliknya. Dokter seharusnya
merupakan bagian dari perawatan klien. Seperti kita ketahui, perawat merupakan tenaga
kesehatan yang paling sering dan paling lama berinteraksi dengan klien. Asuhan keperawatan
yang diberikan pun sepanjang rentang sehat-sakit. Dengan demikian, perawat adalah pihak
yang paling mengetahui perkembangan kondisi kesehatan klien secara menyeluruh dan
bertanggung jawab atas klien. Sudah selayaknya jika profesi kesehatan lain meminta izin
terlebih dahulu kepada perawat sebelum berinteraksi dengan klien. Hal yang sama juga
berlaku untuk keputusan memulangkan klien. Klien baru boleh pulang setelah perawat
menyatakan kondisinya memungkinkan. Walaupun program terapi sudah dianggap selesai,
program perawatan masih terus berlanjut karena lingkup keperawatan bukan hanya pada saat
klien sakit, tetapi juga setelah kondisi klien sehat.

You might also like