Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
MOCH. RIFAI
11.14201.0006
PROGRAM S1-KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MERDEKA SURABAYA
2012/2013
A. Pengertian
1.
Identitas pasien
Nama
Umur
: Ny. K
: 56 tahun
Jenis kelamin
Agama
Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Tanggal masuk
No. Register
Dx. Medis
: Perempuan
: Islam
: Janda
: SMP/SLTP
: Wiraswasta
: Ketintang barat - Surabaya
: 18 September 2012
: 6118182
: Diabetes Mellitus
6.
7.
8.
9.
Sebelum sakit pasien tidur 7-8 jam pada malam hari & kadang tidur siang selama 2 jam. Selama sakit
pasien tidur 4-5 jam dan kadang-kadang sering terbangun tidur siang hanya 1-2 jam.
Pola persepsi dan kognitif
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik & lancar. Pasien mengatakan nyeri pada ke 2 kakinya pasien
diskontinuitas jaringan.
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : ke 2 kakinya
S : skala 3
T : saat pasien aktifitas
Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien selama dirawat di RS tidak dapat melakukan aktifitas, pasien tidak menyukai keadaannya saat ini,
pasien sebagai nenek bagi ke-3 cucunya. Pasien berharap dapat sembuh dan dapat menjalankan
aktifitasnya.
Pola peran & hubungan
Pasien berperan sebagai nenek dari ke-3 cucunya selama di RS selalu ditunggui cucu & anaknya
hubungan keluarga sangat baik.
Pola seksualitas
Pasien berjenis kelamin wanita / perempuan & sudah menikah mempunyai 6 anak.
4.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Pemeriksaan Fisik
RC
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
TIK TD
: 160/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 365 0C
Rr : 18 x/mnt
BB dahulu
: 43 kg
BB sekarang : 38 kg
Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk mesochepalu warna Rambut hitam keputihan, panjang
Mata simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pengelihatan jelas tidak menggunakan alat bantu
Telinga: Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran
Hidung : Tidak ada perdarahan hidung, tidak ada septum pelasiosi
Muka: Mukosa mulus kering, bibir kering, dehidrasi, tidak ada perdarahan pada rongga mulut
Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar teroid, kekauan leher tidak ada
Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada sesak nafas
Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada luka memar
Ekstremitas : Tangan kanan terpasang infus, ke 2 kaki nyeri, berjalan dengan bantuan keluarga
Genetalica: Bersih tidak ada kelainan dibuktikan tidak terpasang kateter
1.
-
Hematologi
Hemoglobin
Leusosit
Trombosit
Hematokrit
Sosinosil
Basofil
N. Segmen
Limfosit
Damnosit
LED
Eritrosit
MCV
MCH
MCHO
Kimia darah
GDS
Ureum
Creatinin
Uric Acid
Cholesterol
Trigliserid
Hasil
10,9
10,400
384.000
32-6
3
1
70
20
6
3,55
92
31
33
19-4-2007
383
21
0,6
2.0
148
85
Kimia darah
20-4-2007
Gula darah puasa
186
Gula darah 2 jam 371
PP
2.
3.
F. Pengelompokkan Data
a. Data Subjektif
Pasien mengeluh nyeri di kedua kakinya
Pasien mengatakan bahwa kencingnya banyak
Normal
12-16
4.000-11.000
150.000-450.000
35-55
0-5
0-2
36-66
22-40
2-8
0-15
4.00-6,20
80-100
26-34
31-35
Satuan
G/dl
/mm3
/mm3
%
%
%
%
%
%
mm/jam
juta/mm3
um3
pg
g/dl
80-150
10-50
0,6-1,13
3,4-7
133-200
30-150
mg/dl
75-115
75-115
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
b.
-
G. Analisa Data
a) S : DS : PS mengatakan nyeri di kedua kakinya
DO : ekspresi wajah tampak menahan nyeri
E : proses perapuhan tulang
P : nyeri
b) S : DS : pasien mengatakan bahwa kencingnya banyak
DO : peningkatan output urin 8-10 x/hari, membran mukosa kering, bibir kering, dehidrasi
c) S : DS : DO : GDI :186 mg/dl dan GD II 371 mg/dl
E : hiperglikemia
P : resiko tinggi infeksi
d) S : DS : pasien mengatakan pandangan kabur
DO : GD I 186 mg/dl dan GD II 371 mg/dl
E : ketidakseimbangan glukosa
P : resiko tinggi perubahan persepsi sensori
e) S : DS : DO : pasien merasa lemas, terpasang infus di tangan kanan, aktivitas pasien dibantu
E : penurunan produksi metabolisme
P : kelemahan
f) S : DS : pasien mengatakan belum mengerti tentang diit DM
DO : pasien tidak mengerti
E : kurang pemahaman tentang diit DM
P : kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit DM
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
H. Perencanaan
Pada tanggal 20-04-2007
Hari/ tgl
No.Dx
Jumat
1.
20/4 02
Intervensi
Kolaborasikan
pemberian analgesik
2.
Kolaborasikan
pemberian cairan IV sesuai
indikasi
3.
Observasi tanda-tanda
infeksi
Anjurkan untuk cuci
tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
keperawatan
Pelihara tindakan
antiseptik dalam melakukan
tindakan intensif misal
perawatan infus
Kolaborasi pemberian
antibiotik sesuai indikasi
I.
Implementasi
Hari/ tgl
No.
Dx
Jumat
1.
Implementasi
Mengukur tanda-tanda
vital
Respon
S : pasien mengatakan
senang
20/4 07
10.00
T : 160/80 mmHg, S :
36,50C, N : 84 x/mnt, RR :
18 x/mnt
Mengajarkan
teknik
relaksasi
Nafas
panjang
untuk
mengurangi rasa nyeri
Memberikan obat per oral
12.45
Sabtu
Mengkaji TTV
S : pasien mengatakan
sudah tidak lagi nyeri
Paraf
21/4 07
N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt
10.30
Mempertahankan teknik
relaksasi nafas panjang
Mempertahankan posisi
senyaman mungkin yaitu semi
fowler
Jumat
2.
B : pasien mengatakan
bahwa hari ini 6x/hari
Mempertahankan cairan
yang sesuai indikasi RL 20
tpm
Melakukan tindakan
perawatan infus dengan teknik
aseptik dan antiseptik
20/4 07
10.30
Sabtu
21/4 07
10.45
Jumat
20/4 07
11.00
3.
Menganjurkan cuci
tangan setiap habis melakukan
perawatan
Membantu merubah
posisi semi fowler
-
Sabtu
21/4 07
Mempertahankan therapy
J.
Catatan Perkembangan
Hari/ Tgl
No.
Dx
Sabtu
1.
Implementasi
21/4 07
O : ekspresi wajah tenang
10.30
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
2.
3.
Paraf