You are on page 1of 8

POTENSI SUMBER DAYA MINERAL KAPUR DAERAH BOGOR JAWA BARAT

OLEH :
RADITYO PRAKOSO
111.130.039
6

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2013

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

POTENSI SUMBER DAYA MINERAL KAPUR DAERAH BOGOR JAWA BARAT


Batu kapur (limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite
(kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Organisme ini
mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze.
Kawasan karst di Bogor meliputi kawasan karst Jagabaya di Parung Panjang, Cibodas
(Ciampea) dan Cibinong. Karst Jagabaya yang berumur Miosen terdapat satu komplek goa
wisata yaitu Goa Gudawang. Karst Cibodas di Ciampea merupakan batuan kapur dengan bukit
kapur yang tinggi berumur Miosen. Sedangkan karst Cibinong berumur Pliosen Bawah dengan
luasan sekitar 15 km2. Semua kawasan karst tersebut terancam aktifitas penambangan batu kapur
oleh pabrik semen maupun penambangan kapur ilegal. Kawasan kapur Cibinong merupakan
salah satu kawasan yang beroperasi dua pabrik semen yaitu Semen Cibinong dan Indocement.
Gunug Kapur Cibodas terletak di Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Secara administratif, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ranca Bungur, Kecamatan Ranca
Bungur, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea,
sedangkan sebelah timurnya berbatasan dengan Desa Benteng, Kecamatan Ciampea.
Berdasarkan data monografi Desa Ciampea tahun 2009, Desa Ciampea memiliki luas 4.030,5
Ha/m2 dengan jumlah penduduk 10.955 jiwa terdiri dari 2.749 Kepala Keluarga dengan
kepadatan penduduk 0.1/km2. Desa ini memiliki lahan pertanian seluas 349 Ha.

Nama : Radityo Prakoso


NIM : 111.130.039
Plug : 6

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Gunung Kapur Ciampea


Masyarakat sekitar biasa menyebutnya Gunung Kapur Cibodas. Belum banyak pihak
yang mencoba mengeksplorasi apa manfaatnya bagi lingkungan sekitar kawasan, siapa
kelompok penerima manfaat (beneficiary groups) dan siapa saja yang berperan dalam
kelestariannya apalagi berpikir tentang potensi pengembangannya. Dari kenampakannya saja
Gunung Kapur ini sangat menarik untuk dikunjungi khususnya bagi kaum inteklektual muda
sangat menarik untuk dikaji. kawasan ini syarat nilai ilmiah dan bisa menjadi sumber
pengembangan ilmu pengetahuan. Sementara ini, hanya beberapa komunitas masyarakat yang
mengetahui sejauhmana manfaat dan fungsi ekologi dari keberadaannya. Banyak hal yang
ditemukan dari kawasan ini. Temuan (findings) dari kawasan ini sangat menarik diketahui
khalayak umum sebagai bahan pertimbangan dan justifikasi obyektif pengelolaan serta upaya
untuk tetap melestarikan eksistensinya.
Karakteristik dan potensinya kawasan ini layak disebut sebagai kawasan karst. Karst
adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi
tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Kawasan ini memiliki keunikan
dalam bentang alamnya dan fenomena endokarst serta mikrokarst yang terhampar di permukaan.
Kenampakan geomorfologi kawasan gunung kapur ini menunjukkan proses uplift local (tektonik
lokal). Kawasan ini juga masih menunjukan proses karstifikasi aktif hingga sekarang. Hal ini
terlihat dari proses kartstifikasi terus berlangsung yang terjadi dalam sistem pergoaan (cave
sistem) dalam kawasan ini, yang membentuk ornamen-ornamen goa (speleotem).
Goa-goa di kawasan karst Gunung Cibodas Ciampea didominasi oleh goa-goa vertikal.
Banyak diantaranya adalah goa Purba. Ada juga yang yang masih aktif, namun memiliki
kedalaman yang cukup signifikan. Goa aktif ditandai oleh adanya aliran sungai bawah tanah di
dalam lorong pergoaannya. Goa-goa di kawasan ini dihiasi ragam ornamen, mulai dari
goursdam, stalaktit, stalakmit, pilar, drapery, flowstone, dan kristal kalsit. kebanyakan goa-goa di
kawasan ini telah dinamai oleh penduduk sekitar. goa-goa di kawasan ini diantaranya adalah goa
Cigodawang, Cipeso, Ciwulung, Cimanggir, Cimushola, Cibiuk, Cipospat, Cipeso, dan lainlainnya.
Selain itu masih banyak potensi yang dimiliki kawasan karst Gunung Cibodas yang
secara langsung atau tidak langsung telah membantu masyarakat untuk menjalankan atau
memenuhi kebutuhan hidup mereka. Potensi itu antara lain adalah potensi hidrologi, biodiversiti,
speleologi, arkeologi, bahkan potensi ekonomi.

Nama : Radityo Prakoso


NIM : 111.130.039
Plug : 6

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Masyarakat setempat memanfaatkan potensi kawasan tersebut sebagai :

Lokasi penambangan kapur.


Masyarakat melakukan penambangan dengan menggunakan alat yang sederhana.
Dengan alat yang sederhana ini tentu saja penambangan hanya dalam skala kecil,
tetapi kemudian muncul perusahaan-perusahaan tambang yang mengeksploitasi
kapur dengan skala besar. Dalam hal ini mereka menggunakan dinamit dan alat
berat untuk mengeruk batu kapur Gunung Cibodas ini.

Tempat ritual, perobatan hingga penangkaran burung walet.


Goa-goa di kawasan karst Gunung Cibodas hampir secara keseluruhan berfungsi
sebagai tempat tinggal bagi burung walet. Kondisi ini dimafaatkan oleh
masyarakat untuk memanen sarang walet untuk dijual. Namun keberadaan walet
di goa ini ternyata tidak bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar dengan mudah.
Ketidakmampuan masyarakat sekitar kawasan dalam memanen walet menjadikan
jasa lingkungan yang bernilai ekonomis tinggi hanya bisa dinikmati oleh
segelintir orang. Sampai sekarang, goa-goa yang menghasilkan sarang burung
walet hanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu saja yang memiliki power
(kekuasaan) dan akses sumberdaya untuk memanfaatkannya.
Sebagai lahan penyedia kayu bakar

Potensi Kawasan
Jasa lingkungan yang disediakan Gunung Cibodas ini meliputi potensi speleologi,
hidrologi, rohani, bahkan ekonomi.
Potensi speleologi disini meliputi goa-goa yang terdapat dalam kawasan yang sering
digunakan para pecinta caving (penelusuran goa) untuk menelusuri goa-goa tersebut. Goa-goa di
kawasan karst Gunung Cibodas hampir secara keseluruhan berfungsi sebagai tempat tinggal bagi
burung walet. Kondisi ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memanen sarang walet untuk
dijual. Namun keberadaan walet di goa ini ternyata tidak bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar
dengan mudah. Ketidakmampuan masyarakat sekitar kawasan dalam memanen walet
menjadikan jasa lingkungan yang bernilai ekonomis tinggi hanya bisa dinikmati oleh segelintir
orang. Sampai sekarang, goa-goa yang menghasilkan sarang burung walet hanya dimanfaatkan
oleh pihak-pihak tertentu saja yang memiliki power (kekuasaan) dan akses sumberdaya untuk
memanfaatkannya.
Manfaat lain dari goa-goa tersebut adalah sebagian besar menjadi sumber air bawah tanah
bagi warga. Namun, menurut hasil penelitian, air yang digunakan warga bersumber dari mata air
bawah tanah Ciampea da Di bagian lain sekitar kawasan, tepatnya Kampung Pedati Mondok, air
yang digunakan warga adalah bersumber dari Gunung Kapur Cibodas ini. Selain digunakan
Nama : Radityo Prakoso
NIM : 111.130.039
Plug : 6

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

untuk kebutuhan sehari-hari, air ini digunakan untuk mengairi lahan perkebunan di sekitar
kawasan. Namun, warga disana tidak memanfaatkan air ini untuk minum karena mereka takut air
tersebut mengandung sulfur.
Potensi lain yang paling terlihat dari kawasan ini adalah batu kapur. Hal ini dimanfaatkan
warga untuk dijadikan batu kapur siap pakai. Warga memanfaatkan potensi ini hanya dalam skala
kecil dan peralatan yang sederhana. Namun, pernah timbul eksploitasi besar-besaran oleh sebuah
perusahaan tambang batu kapur yang secara langsung mempengaruhi kegiatan warga ini. Salah
satu pemilik penambangan batu kapur warga ini adalah Ibu Nirasih. Menurut beliau, dalam satu
kali penambangan menghabiskan biaya Rp. 8.000.000,00 dimana keuntungan yang dapat
diperoleh bisa mencapai 3 - 4 juta rupiah/produksi/minggu. Kegiatan ini juga bermanfaat bagi
warga sekitar yang memang tidak menggarap lahan kebun atau berdagang. Berikut adalah rincian
biaya produksi dalam satu kali penambangan:
Kegiatan produksi

Biaya produksi (Rp)

Satua
n
1500
1
1
1
1
12

Total biaya (Rp)

Bahan bakar (ban bekas)


4.000
6.000.000
Muat batu karang ke cubluk*
550.000
550.000
Memasukkan karang ke cubluk*
550.000
550.000
Bedol*
550.000
550.000
Goar*
550.000
550.000
Angkut hasil batu kapur ke mobil
60.000
720.000
Total biaya produksi (Rp)
8.920.000
*Keterangan (istilah yang sering dipakai masyarakat Desa Ciampea):

Cubluk : Pabrik (tradisional) pembakaran kapur


Bedol : Proses mengeluarkan kapur dari tempat pembakaran
Goar : Proses mengaduk hasil pembakaran

Dari rincian diatas, dapat dilihat bahwa Gunung Cibodas ini memberikan manfaat
ekonomi yang sangat jelas terlihat. Manfaat lain dari segi ekonomi juga dilihat dari hasil
berdagang warga di sekitar kampung pedati mondok. Disana, ada satu tempat yang digunakan
para TNI untuk berlatih. Disana, warga memanfaatkan hal ini dengan berdagang jajanan kecil
yang memang cukup memberikan keuntungan.

Kondisi Umum Kawasan Karst Gunung Kapur Cibodas


Kondisi lingkungan kawasan karst Gunung Kapur Cibodas Ciampea selama 30 tahun
terakhir berdasarkan aspek sumber daya air telah terpengaruh baik akibat perubahan cuaca (curah
hujan), maupun berkurangnya resapan dan tampungan air tanah akibat perubahan penutupan
lahan karena aktivitas penambangan kapur. Perubahan pola hidup masyarakat yang sangat
Nama : Radityo Prakoso
NIM : 111.130.039
Plug : 6

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

bergantung pada tambang kapur berbanding lurus dengan penutupan lahan sehingga berpengaruh
terhadap debit air permukaan yang mengalir dari sungai kawasan karst ke wilayah hilirnya.
Dari hasil penelusuran kawasan Karst Gunung Kapur Cibodas, Kecamatan Ciampea,
Kabupaten Bogor banyak ditemukan degradasi kawasan yang sebagian besar disebabkan oleh
aktivitas penambangan yang dilakukan secara besar-besaran. Menurut salah satu tokoh
masyarakat di sana, sebenarnya aktivitas penambangan dari dulu sudah dilakukan oleh
masyarakat Desa Ciampea secara tradisional dengan menggunakan alat sederhana seperti linggis,
ketrek, dll. Kerusakan pada saat itu tidak terlalu besar. Setelah perusahaaan besar mulai masuk
ke desa tersebut, penambangan kapur dilakukan tidak lagi dengan peralatan sederhana, tetapi
dengan menggunakan bahan peledak hingga alat berat. Hal inilah yang menyebabkan degradasi
kawasan ini berlangsung sangat cepat. Ditambah lagi pihak penambang yang tidak melakukan
rehabilitasi kawasan sesuai aturan penambang Galian C.
Berdasarkan temuan ini diharapkan ada upaya nyata untuk melakukan inventarisasi lebih
mendalam sebelum ekosistem kars di Bogor hancur oleh aktivitas manusia dan sekaligus ada
langkah nyata untuk menyelamatkan karst-karst di sekitar Bogor.

Gunung Kapur Ciampea

Nama : Radityo Prakoso


NIM : 111.130.039
Plug : 6

Lahan Tempat Penambangan Kapur

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Tempat Penambangan Kapur

Pembakaran Kapur

Bahan Baku Pembuatan Kapur

Nama : Radityo Prakoso


NIM : 111.130.039
Plug : 6

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Karst. http://id.wikipedia.org/wiki/Karst. (Akses 17 September 2013)


Febriano, M. Riza. 2010. http://lawalataipb.org/gunung-kapur-cibodas-a-part-of-karstregion-from-bogor/. (Akses 17 September 2013)
Google. Google Maps. https://maps.google.com/. (Akses : 17 September 2013)
http://kepalsemesta.wordpress.com/2011/01/23/gunung-kapur/
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/commodityarea.php?ia=3201&ic=126.
(Akses 17 September 2013)
cavernicoles.
2008.
Karst
Areas
of
Indonesia
Cibinong
Karst.
http://cavefauna.wordpress.com/karst-areas-of-indonesia/cibinong-karst/. (Akses : 17
September 2013)
http://biotagua.org/2008/01/25/catatan-dari-kawasan-karst-cibinong-bogor/. (Akses : 17
September 2013)
muslich.
Legamnya
Cubluk
Batu
Kapur
http://muslich.blogdrive.com/archive/11.html. (Akses : 17 September 2013)

Ciampea.

Wikipedia. 2013. Batu Kapur. http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapur. (Akses : 17


September 2013)
Wikipedia. 2013. Kapur. http://id.wikipedia.org/wiki/Kapur. (Akses : 17 September 2013)

You might also like