Professional Documents
Culture Documents
sering
mematikan,
disebabkan
oleh
virus,
ditandai
oleh
terbentuklah
komplek
virus
antibodi,
dalam
sirkulasi
akan
perdarahan
saluran
gastrointestinal
pada
DHF.
Yang
cm dibawah tepi costa dan biasanya keras agak nyeri. Kurang dari 10%
penderita ekimosis atau perdarahan saluran cerna yang nyata, biasanya
pasca masa syok yang tidak terkoreksi. Menurut patokan dari WHO pada
tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus berdasarkan adanya gejala klinik
sebagai berikut : 1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama
2-7 hari (tanpa sebab jelas). 2. Manifestasi perdarahan: paling tidak
terdapat uji turnikel positif dari adanya salah satu bentuk perdarahan
yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis, perdarahan yang lain
misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena, atau
hematomesis. 3. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan
sakit). 4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi
yang menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun
(tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang), disertai kulit
yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki,
pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar mulut. E. Klasifikasi
Demam Berdarah Dengue menurut WHO (1975) Derajat I : Demam
disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turnikel positif,
trombositopeni dan hemokonsentrasi. Derajat II : Derajat I disertai
perdarahan spontan dikulit dan atau perdarahan lain. Derajat III :
Kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan lemah, hipotensi kulit dingin, lembab,
gelisah. Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak
dapat
diukur.
F.
Pemeriksaan
Diagnostik
Darah
lengkap
Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula atau susu.
Antipiretik jika terdapat demam. Antikonvulsan jika terdapat kejang.
Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan
minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat. H. Tanda-Tanda
Perdarahan 1. Karena manipulasi Rumpel leed test a. Teknik - Klien diukur
tekanan darahnya dan dicari sistol dan diastolnya. - Setelah ketemu
kemudian dijumlahkan lalu dibagi dua. - Hasil digunakan untuk patokan
mempertahankan tekanan air raksa tensimeter. - Pompa lagi balon
tensimeter sampai patokan tadi lalu kunci dan pertahankan sampai 5
menit. - Setelah itu buka kuncinya dan mansit dilepaskan. - Kemudian
lihat apakah ada petekie / tidak didaerah vola lengan bawah. b. Kriteria :
bila jumlah petekie > 20 bila jumlah petekie 10 - 20 bila jumlah
petekie 10 2. Perdarahan spontan a. Petekil/ ekimosis b. Perdarahan gusi
c.
Epistakeis
d.
Hematomesis/
melena
ASUHAN
KEPERAWATAN
1.
nyamuk jadi jika dalam satu keluarga ada yang menderita penyakit ini
kemungkinan tertular itu besar. 1.6 Riwayat Kesehatan Keluarga Daerah
atau tempat yang sering dijadikan tempat nyamuk ini adalah lingkungan
yang kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak genangan air, vas
and ban bekas. 1.7 Riwayat Tumbuh Kembang Anak Sesuai dengan
tumbuh kembang klien. 1.8 ADL 1. Nutrisi : Dapat menjadi mual, muntah,
anoreksia. 2. Aktifitas : Lebih banyak berdiam di rumah selama musim
hujan dapat terjadi nyeri otot dan sendi, pegal-pegal pada seluruh tubuh,
menurunnya aktifitas bermain. 3. Istirahat tidur : Dapat terganggu karena
panas, sakit kepala dan nyeri. 4. Eliminasi alvi : Dapat terjadi diare/
konstipasi, melena. 5. Personal hygiene : Pegal-pegal pada seluruh tubuh
saat panas dapat meningkatkan ketergantungan kebutuhan perawatan
diri. 1.9 Pemeriksaan 1. Keadaan umum : Suhu tubuh tinggi (39,4 41,1
0C), menggigit hipotensi,nadi cepat dan lemah. 2. Kulit : tampak bintik
merah (petekil), hematom, ekimosit. 3. Kepala : mukosa mulut kering,
perdarahan gusi, lidah kotor (kadang). 4. Dada : nyeri tekan epigastrik,
nafas cepat dan sering berat. 5. Abdomen : pada palpasi teraba
pembesaran hati dan limfe pada keadaan dehidrasi turgor kulit menurun.
6. Anus dan genetalia : dapat terganggu karena diare/ konstipasi. 7.
Ekstrimitas atas dan bawah : ekstrimitas dingin, sianosis. 1. 10
Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di
jumpai:
1)
Hb
dan
PCV
meningkat
(20%).
2)
Trombositopenia
8)
SGOT/SGPT
memungkinkan
meningkat.
2.
DIAGNOSA
3.
Gangguan
pemenuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
dan
demam.
Tujuan
Anak
menunjukkan
tanda-tanda
selera
makan.
b.
Porsi
makansesuai
kebutuhan.
c.
BB
bantuan
untuk
menetapkan
diet
dan
merencanakan
perifer
berhubungan
dengan
perdarahan.
Tujuan
Anak
menentukan
mempengaruhi
cara
reaksi
mengatasinya.
pasien
terhadap
b.
Kaji
nyeri.
faktor-faktor
Rasional
yang
Dengan
Dengan
melakukan
aktifitas
lain
pasien
dapat
sedikit
mengalihkan perhatiannya terhadap nyeri. e. Kolaborasi pemberian obatobatan analgesik. Rasional : Obat analgesik dapat menekankan rasa nyeri.
6. Dx VI Kecemasan ringan berhubungan dengan kondisi pasien yang
memburuk dan perdarahan yang dialami pasien. Tujuan : Kecemasan
berkurang dengan kriteria : a. Klien tampak lebih tenang. b. Klien mau
berkomunikasi dengan perawat. Rencana tindakan : a. Kaji rasa cemas
yang dialam oleh pasien. Rasional : Menetapkan tingkat kecemasan yang
dialami
oleh
pasien.
b.
Beri
kesempatan
pada
pasien
untuk
rencana
askep
pada
anak
dengan
DBD/
DHF.
1.
EGC:
Jakarta.
http://www.smkmuh5babat.info
Sumber:
http://www.riyawan.com
/
http://www.babat.web.id
http://www.riyawan.com/2013/06/asuhan-keperawatan-pada-
kasus-dhf-dbd.html#.VG57YWfmu50
Konten ini adalah milik dan hak cipta riyawan.com, harap mencantumkan
link sumber jika ingin mengcopy atau menyebarluaskan