You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

S DENGAN MASALAH UTAMA


ASMA PADA TN. S DI RT 03 RW 09 KELURAHAN KARANGPUCUNG
PURWOKERTO SELATAN

Disusun Oleh :
BIENTAR TIRTA PAWITRA YUDHA
P17420213088

IIIC

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2016

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S DENGAN MASALAH UTAMA


ASMA PADA TN. S DI RT 03 RW 09 KELURAHAN KARANGPUCUNG
PURWOKERTO SELATAN

I.

Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga

: Tn. S

2. Alamat

: Kelurahan Karangpucung Rt 3 Rw 9,
Purwokerto Selatan

3. Komposisi Anggota Keluarga


N
o
1
2.
3.

Nama

Usia

JK

Pend.

Tn.S
Ny.D
An.A

37
38
1

L
P
L

SD
SD
-

4. Genogram

Pekerjaa
n
Buruh
-

Hubungan

Ket

Suami
Istri
Anak

Asma
Sehat
Sehat

Keterangan
: Laki- laki

: Laki-laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

: Perempuan

: Anggota keluarga yang sakit

- - - - : Tinggal Serumah
: identifikasi klien

: Menikah
: Cerai

5. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga Tradisional yaitu tipe keluarga inti
terdiri dari suami, istri, dan anak.
6. Suku
Keluarga Tn.S berasal dari suku Jawa, Bangsa Indonesia dan tidak ada
tradisi dari sukunya yang bertentangan dengan kesehatan.
7. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. S memeluk agama Islam, terlihat saat
dilakukan pengkajian,dan menerapkan nilai agama yaitu mengucapkan
salam saat berkunjung kerumahnya. Dalam keluarga Tn.S tidak ada nilai
dalam agamanya yang bertentangan dengan kesehatan.
8. Status sosial ekonomi keluarga
a. Pendapatan keluarga satu bulan
Pekerjaan Tn. S sebagai kepala keluarga adalah Buruh di rumah
dengan penghasilan Rp 500.000,00 per bulan.
Penghasilan tersebut menurut keluarga Tn.S cukup untuk memenuhi
kebutuhan makan sehari-hari.
b. Pengelola keuangan
Pengelolaan seluruh keuangan keluarga Tn.S dikelola oleh sang istri
yaitu Ny. D

Makan

: Rp.300.000,00

Lain-lain

: Rp.200.000,00

c. Bagaimana pandangan keluarga terhadap pendidikan anggota keluarga


Menurut keluarga Tn.S pendidikan itu penting dibuktikan dengan
persiapan pembiayaan sekolah untuk anaknya, adanya rencana untuk
menyekolahkan anak pertama ke Sekolah Menengah Kejuruan.
d. Adakah nilai/ keyakinan/ agama yang bertentangan dengan kesehatan
Tidak ada budaya/ nilai/ keyakinan/ agama yang bertentangan dengan
kesehatan dalam keluarga dan keluarga lebih percaya dengan
kesehatan ke puskesmas.
9. Aktifitas rekreasi keluarga
a. Kebiasaan rekreasi dalam keluarga
Keluarga menonton TV di rumah sebagai sarana rekreasi keluarga,
kadang juga ketika ada waktu lebih panjang keluarga pergi untuk
berkumpul ke tempat saudara.
b. Bagaimana keluarga menggunakan waktu senggangnya
Keluarga Tn.S memiliki waktu senggang untuk membersihkan kebun
dan sehabis sholat maghrib dan sholat isya dengan menggunakan
waktu senggangnya untuk berkumpul bersama keluarga, menonton tv
bersama berganti-gantian tergantung acara yang disukai atau
berkumpul dengan masyarakat.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. S memasuki tahap perkembangan keluarga yang sedang
mengasuh anak ditandai dengan memiliki anak pertama dengan umur 18
bulan.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn.S
adalah melanjutkan untuk memantau perkembangan anak pra sekolah.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. S dan Ny. D menikah atas dasar suka sama suka dengan proses saling
kenal Tn.S berasal dari Karangpucung dan Ny.D berasal dari Kebasen.
Tn.S dan Ny. D menikah pada tahun 2013 dan dikaruniani anak pertama
yaitu anak laki-laki lahir pada tahun 2014. Keluarga dari Tn.S memiliki
riwayat penyakit Asma sejak kecil karena saat lahir menelan mekonium
dan masuk ke paru-paru dan mulai diketahui pada tahun 2000 dan berobat
pada tahun 2008 hingga sekarang. Keluarga Ny. D tidak memiliki riwayat
penyakit menurun seperti hipertensi, DM, asma. Sampai saat ini Tn.S
masih rutin kontrol ke Rumah Sakit dan masih mengkonsumsi obat Asma
yaitu Salbutamol Spray setiap kambuh untuk mencegah terjadinya serangan
asma.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Tn.S tidak ada yang menderita penyakit menurun yaitu
hipertensi, DM dan Asma.
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Tn. S memiliki rumah semi permanen. Rumah dengan lantai Plaster di
setiap ruangan dengan keadaan cukup bersih. Rumah terdiri dari ruang
tamu, ruang keluarga, kamar tidur, tempat sholat, dapur dan WC yang
masih terpisah dari rumah. Masing - masing ruangan memiliki ventilasi
yang cukup dimana jendela selalu dibuka setiap pagi. Penataan perabot
rumah kurang rapi. WC terpisah dari Rumah yaitu di belakang rumah
dengan penutup atap saja dan dinding menggunakan spanduk. Sumber air
minum menggunakan air pam yang terdapat di belakang rumah.

Jenis rumah :
Tn. S memiliki rumah semi permanen.
a. Jenis bangunan :
Jenis bangunan rumah Tn.S bangunan Semi permanen.
b. Luas bangunan :
Luas bangunan rumah Tn.S sekitar 36 m2 ( 6m x 6m)
Gambar :
1

Keterangan :
1

: Teras (tambal ban)

: Ruang Tamu

: Kamar tidur

: Tempat Sholat

: Ruang Keluarga

: WC

: Dapur

c. Luas pekarangan :
252 m2
d. Status kepemilikan rumah :
Status kepemilikan Tn. S rumah milik sendiri
e. Kondisi ventilasi rumah :
Kondisi ventilasi baik karena ada 8 lubang ventilasi dan jendela
dibuka setiap pagi.

f. Kondisi penerangan rumah :


Penerangan rumah cukup, pada siang hari cahaya dapat masuk
kedalam rumah dan pada malam hari tersedia lampu yang cukup
memadai untuk menerangi rumah.
g. Kondisi lantai :
Lantai menggunakan plaster kasar, kondisi cukup bersih
h. Kebersihan rumah secara keseluruhan :
Kebersihan rumah secara keseluruhan cukup bersih
i. Bagaimana pembagian ruangan di rumah :
Pembagian ruangan kurang tertata dengan baik, rumah hanya terdiri
dari kamar tidur, ruang tamu, tempat solat, dapur, ruang keluarga
dengan 1 KK dalam satu rumah. Dapur terpisah dari rumah.
j. Pengelolaan sampah keluarga :
Pengelolaan sampah dalam keluarga Tn.S dibuang ke TPA, kemudian
setiap hari adiknya yang mengangkut sampah tersebut.
k. Sumber air bersih dalam keluarga :
Sumber air bersih dalam keluarga Tn.S menggunakan air pam.
l. Kondisi jamban keluarga :
Kondisi

jamban

dalam

keluarga Tn.S

cukup

baik

dengan

menggunakan jamban leher angsa, terlihat dijaga kebersihannya dan


disalurkan ke septiktank masal yang dibuat oleh Kelurahan
m. Pembuangan limbah
Pembuangan limbah kamar mandi keluarga Tn.S menggunakan
pembuangan cairan limbah jadi satu dengan septiktank masal.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga TN.S hidup dilingkungan tempat tinggal daerah pedesaan yang
sebagian besar tetangga bekerja sebagai buruh dan beberapa Pegawai

Negeri Sipil, pedagang. Sebagian besar tetangga Tn.S berasal dari suku
Jawa yang asli dari Banyumas.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S menempati rumah tersebut sejak tahun 2013.Sebelumnya
keluarga Tn.S hidup bersama orangtua dari Tn.S. Tn. S bekerja setiap hari
dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB menjadi kuli bangunan dan
sekarang menetap di rumah dengan membuka tambal ban dan potong
rambut.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.S aktif dalam perkumpulan masyarakat seperti arisan RT,
pengajian dan gotong royong. Hubungan keluarga Tn.S dengan tetangga
akrab dan harmonis yaitu sering berkumpul dalam acara arisan setiap
bulan, gotong royong dan ronda.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.S memiliki fasilitas jaminan kesehatan yaitu BPJS. Jarak
rumah dengan pelayanan kesehatan terdekat yaitu 3 Km, bisa dijangkau
dengan kendaran pribadi.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan keluarga yang cukup harmonis,
saling menghormati antara suami dengan istri, setiap menghadapi masalah
dilakukan musyawarah keluarga. Komunikasi dalam keluarga dilakukan
dengan terbuka ditandai dengan saat menghadapi permasalahan semua
menyampaikan pendapatnya dan saling menghormati pendapat keluarga
lain hingga dicapainya solusi dari permasalahan.

2. Struktur kekuatan keluarga


Struktur kekuatan keluarga yaitu demokratis dimana keputusan diambil
bersama, kepala keluarga yaitu Tn.S selalu menyertakan anggotanya dalam
mengambil keputusan.
3. Struktur peran
Tn.S peran formalnya yaitu sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, suami
Ny.D, ayah dari 1 anak. Peran nonformalnya yaitu pendamai dan
pengharmonis setiap ada masalah keluarga. Ny.D peran formalnya sebagai
istri ,mengurus rumah tangga, pengasuh anak, ibu dari 1 anak, peran non
formalnya yaitu sebagai ibu rumah tangga. Anak pertama peran formalnya
berperan sebagai anak dari Ny. D, ibu dari An. A, istri dari dari Tn.S.
Semua anggota keluarga Tn. S berperan sebagai anggota masyarakat.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. S memiliki norma untuk seluruh anggota keluarganya yaitu
menghormati orang yang lebih tua, patuh terhadap peraturan waktu
bermain yaitu tidak boleh lebih dari jam 9 malam.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Seluruh anggota keluarga Tn. S memiliki gambaran diri yang baik,
memiliki sikap saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga cukup erat. Interaksi dalam keluarga cukup
harmonis. Keluarga mengajarkan perilaku sosial yang baik sesuai norma
keluarga dan masyarakat. Keluarga cukup aktif dalam bermasyarakat
dengan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.

3. Fungsi perawatan kesehatan


a) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. S mengetahui bahwa Tn.S menderita penyakit asma
ditunjukan dengan Tn.S rutin kontrol ke rumah sakit 2 bulan sekali.
b) Mengambil keputusan
Kemampuan keluarga mengambil keputusan cukup baik dengan
mendukung Tn.S rutin kontrol penyakitnya ke rumah sakit setiap 2
bulan sekali.
c) Merawat anggota keluarga
Keluarga Tn.S mengetahui cara menangani penyakit Tn.S ketika
kambuh dengan memberikan obat asma yaitu salbutamol.
d) Memelihara lingkungan
Keluarga Tn. S belum mampu memelihara lingkungan rumah ditandai
dengan memasukkan kandang burung ke ruang tamu, kandang burung
yang dekat dengan rumah, penataan rumah yang kurang baik.
e) Menggunakan sumber/fasilitas kesehatan
Keluarga mengetahui tempat-tempat fasilitas kesehatan yang terdekat.
Jika sakit juga keluarga langsung berobat ke pelayanan kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
Tn. S dan Ny. D masih berusia produktif ditandai dengan Ny.D
menggunakan alat kontrasepsi spiral.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dihadapi keluarga
Jangka Pendek : stressor yang dirasakan keluarga Tn.S adalah Penyakit
asma dan masih diobati serta khawatir penyakitnya kambuh.
Jangka Panjang : Stressor yang dirasakan keluarga Tn. S adalah penyakit
Tn.S yaitu asma yang diderita tidak sembuh.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


Keluarga merespon stressor secara adaptif (musyawarah) untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. S menggunakan cara bediskusi dan musyawarah dalam
memecahkan masalah dan mencapai keputusan untuk penyelesaiannya
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn. S apabila terdapat anggota keluarganya yang marah,
biasanya kemarahannya diungkapkan secara verbal secara langsung
kepada orang yang bersangkutan.
G. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
Jenis PX
Kesadaran
Keadaan Umum
TTV

Tn. S
Composmentis
Baik
TD:
120/70

Ny. D
Composmentis
Baik
TD:
120/80

An. A
Composmentis
Baik
TD: -

mmHg

mmHg

S : 36,00 C

S: 36,50 C

S: 37,00 C

N : 85 x / mnt

N : 70 x / mnt

N : 80 x / mnt

R: 20 x / mnt

BB dan TB

R: 24 x / mnt
BB: 38 Kg

R: 20 x / mnt
BB: 40 Kg

BB: 9,5 Kg

Kepala, rambut

TB: 150 cm
Mesocephal

TB: 152 cm
Bentuk

TB: 70 cm
Mesocephal

Hitam pendek

Mesochepal

Hitam pendek

Mata

Sclera

Hitam panjang
tidak Sclera
tidak Sclera tidak ikterik,

ikterik,

ikterik,

konjungtivis

konjungtivis

konjungtivis

anemis

tidak

anemis, tidak

penglihatan

tidak

anemis, Penglihatan baik

penglihatan

Hidung

baik
Simetris,

baik
bersih, Simetris,

Telinga

tidak ada polip


tidak ada polip
tidak ada polip
Simetris,
bersih, Simetris,
bersih, Simetris,
bersih,

Gigi dan Mulut

pendengaran baik
pendengaran baik
pendengaran baik
Mulut dan gigi Mulut dan gigi Mulut
dan
gigi
bersih

Leher

Gigi utuh
Tidak

bersih, Simetris,

bersih

bersih

Gigi utuh
ada Tidak

pembesaran

bersih,

Gigi utuh
ada Tidak

pembesaran

ada

pembesaran kelenjar

Dada

kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
tiroid
Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada

Perut

ronkhi
Datar, tidak

Punggung
Genetalia
Kulit

ronkhi
ada Datar,

ronkhi
tidak Datar,

tidak

pembesaran hati / ada

pembesaran hati /

limpa

limpa

pembesaran

hati / limpa
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Sawo
matang, Sawo
matang, Sawo matang, turgor

turgor baik
Ekstremitas Atas Normal,

turgor baik
Normal,

baik
Normal,

dan Bawah

pergerakan normal

pergerakan

pergerakan normal

normal
H. Harapan Keluarga
Harapan keluarga Tn.S terhadap petugas kesehatan adalah pelayanan kesehatan
yang sebaik mungkin dan jangan ada pembedaan.

II. Analisa Data

ada

DS:

Tn.S

DATA
mengatakan

dingin
mengonsumsi
salbutamol

ETIOLOGI
kalau Asma

kambuh

PROBLEM
Bersihan jalan
nafas

obat

tidak

efektif

untuk

mencegah kekambuhan
DO: Nafas 24x/menit, tampak
gelisah, nafas cepat dan
dalam.
DS: Tn.S mengatakan kadang Gastritis

Nyeri akut

sakit perut, terasa panas


P : Klien Mengatakan sakit
perut saat telat makan
Q : nyeri seperti ditusuk
R : pada abdomen kuadran
1
S : Skala 5
T : saat telat makan
DO: III. Diagnosa Keperawatan
a. Rumusan Diagnosa dan Perencanaan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan asma
2. Nyeri akut berhubungan dengan gastritis
b. Skoring
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan asma
No Kriteria
1
Sifat Masalah

Aktual

Skala
3
3

Bobot
1

Skor
Pembenaran
3/3 x 1 =
1

Resiko

Potensial
Kemungkinan

1
2

1/2 x 2

=1

masalah dapat dirubah

Mudah

Sebagian

Tidak dapat
Potensial masalah

0
untuk 3

2/3 x 1

= 2/3

dicegah

Tinggi

Cukup

2
1

Rendah
Menonjolnya masalah

Masalah

berat

2/2 x 1 =

harus 2

segera ditangani

Ada masalah tapi tidak 1


perlu segera ditangani

Masalah tidak dirasakan


Total Skor

0
3

2. Nyeri akut berhubungan dengan gastritis


No Kriteria
1
Sifat Masalah

Skala
2

Aktual

Resiko

Potensial
Kemungkinan

1
2

masalah dapat dirubah

Mudah

Bobot
1

Skor
Pembenaran
2/2 x 1 =
1

2/2 x 2 = 2

Sebagian

0
Tidak dapat
Potensial
masalah 3

untuk dicegah

Tinggi

Cukup

2
1

Rendah
Menonjolnya masalah

3/2 x 1 =

1/0 x 1 =
0

Masalah berat harus 2


segera ditangani

Ada masalah tapi 1


tidak perlu segera
ditangani

tidak 0

Masalah

dirasakan
Total Skor

III. INTERVENSI
Tujuan
No
1

Kriteria Evaluasi

Intervensi

Jangka

Jangka

panjang
jalan Setelah

pendek
Setelah

napas tidak efektif dilakukan

dilakukan

mampu

pendidikan

berhubungan

tindakan

tindakan

menjelaska

kesehatan

dengan asma

keperawata

keperawata

n tentang

tentang

Ditandai dengan

n selama 2 n selama 3

mencegah

perawatan

S: Tn.S

bulan

hari

kekambuha

pasien asma

Bersihan

diharapkan

n asma

Diagnosa
Bersihan

mengatakan

Kriteria
Verbal

standar
1. Keluarga

1.

Lakukan

cara

setiap malam

jalan napas keluarga

2.

cuaca dingin

efektif dan mampu :

atau kambuh

tidak terjadi 1. Mengen

mengonsumsi

serangan

al

obat salbutamol

asma

2. Keluarga

klien untuk

mampu

istirahat dan

merawat

napas dalam

mencega

anggota

untuk

untuk mencegah

keluarga

memperingan

kekambuhan

kekamb

yang

asma

uhan

menderita

asma

sakit asma

O : Nafas cepat dan


dalam

Psikom

Anjurkan

cara otor

TD: 120/70 mmHg


S: 36,50 C

3.

Jelaskan
akibat dari
tidak

2. Merawat

Psikom 3. Keluarga

ditanganinya

otor

mampu dan

serangan asma
dengan segera

N : 70 x / mnt

anggota

R: 24 x / mnt

keluarga

mau untuk

Riwayat keluarga :

yang

dirujuk ke

tidak ada hipertensi

sakit

RS demi

DM dan Asma.

asma

perawatan
selanjutnya

Merujuk ke
RS

jika

terjadi
serangan
asma yang
tidak

bisa

dikendalika
n
obat

dengan
asma

yang
dimiliki

You might also like