You are on page 1of 18

JOURNAL READING

Oleh
Ramot Arif Banamtuan
1061050141
Pembimbing
dr. Joseph Siregar, Sp. Rad

Pendahuluan
Abses hepar merupakan infeksi intraabdominal yang

dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, dan parasit


Hingga akhir abad yang lalu, bakteri yang paling banyak
diisolasi adalah Escherichia coli
Pada tahun 1990-an beberapa negara Asia (Taiwan dan
Korea) melaporkan angka kejadian abses hepar akibat
infeksi klebsiela meningkat

Pendahuluan
Di negara barat, K. pneumoniae merupakan penyebab

dari kejadian abses hepar


Abses hepar akibat K pneumoniae sekarang secara luas
telah dilaporkan dari Jepang, Singapura, Korea, India,
dan Hong Kong. Sama seperti yang dilaporkan oleh
negara Spanyol, Inggris, Trinidad, Australia, dan Amerika
Serikat

Pendahuluan
Penelitian ini menggunakan metode retrospektif untuk

membandingkan hasil computed tomographic (CT) dari


abses hepar yang disebabkan oleh Klebsiella
pneumoniae dengan abses hepar yang disebabkan oleh
bakteri patogen yang lain

Metode Penelitian
Kriteria inklusi

Adanya lesi hepar pada

CT dengan kontras
Aspirasi pus dari kavitas
abses untuk diagnosa,
radiologi terapi, dan atau
drainase bedah
Hasil kultur yang positif
dari abses hepar atau dari
kultur darah

Kriteria eksklusi
Diagnosa abses hepar

menggunakan USG
Terapi abses hepar hanya
menggunakan antibiotik
Abses hepar amebik
yang didiagnosa secara
serologis dan bedah
Abses hepar tanpa
adanya kultur pus
ataupun darah

Metode Penelitian
Jumlah populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah 131 pasien

yang diteliti antara bulan juli 2003 hingga juli 2010


Rekam medis pasien dilihat untuk:
1. Data demografik
2. Kondisi medis yang menyertai, termasuk DM, penyakit traktus bilier,
gagal ginjal kronik, keganasan, dan sirosis hepatik
3. Gejala klinis
4. Data lab saat pasien masuk RS
5. Tipe prosedur drainase (radiologis atau bedah)
6. Penyebab abses hepar
7. Komplikasi sepsis
8. Durasi pengobatan menggunakan antibiotik
9. Lama perawatan di RS
10. Mortalitas yang disebabkan oleh abses hepar dan komplikasi nya

Metode Penelitian
Etiologi

Etiologi dari abses hepar piogenik adalah organisme yang


ditemukan pada kultur pus abses hepar dan atau kultur
darah.
Organisme dari kultur darah dianggap sebagai penyebab
jika tidak ada mikroorganisme yang berkembang pada
kultur pus abses hepar

Metode Penelitian
Karakteristik CT

Semua pasien yang diteliti diperiksa terlebih dahulu menggunakan


CT dengan kontras sebelum prosedur drainase abses dilakukan.
Penilaian pada hasil CT:
1. Jumlah lobus hepar yang terinfeksi
2. Jumlah abses
3. Ukuran abses
4. Unilokular atau multilokular
5. Solid atau kistik
6. Gas dalam kavitas abses
7. Tromboflebitis
8. Phyleplebitis
9. Pneumobilia

Hasil
Abses hepar monomikrobial K pneumoniae ada pada 92 kasus (70.2%)
Pada gambaran CT, karakteristik lebih berhubungan dengan abses hepar

monomikrobial K pneumoniae dibandingkan dengan liver abses piogenik


yang lain
Abses single (79.3% vs 56.4%, P = .01)
Unilobular (82.6% vs 61.5%, P = .01)
Solid (57.6% vs 35.9%, P = .03)
Multilokular (94.6% vs 71.8%, P = .01)
Thrombophlebitis (30.4% vs 5.1%, P , .01)
Komplikasi hematogen (28.3% vs 7.7%, P , .01)
Thrombophlebitis berhubungan dengan angka kejadian septik hematogen
yang lebih tinggi (50.0% vs 13.9%, P , .001)
Abses hepar monomikrobial K pneumoniae berhubungan dengan lama
pengobatan menggunakan antibiotik yang lebih pendek ( P = .018) dan
lama perawatan di RS yang lebih pendek ( P = .005)

Hasil

Diskusi
Penelitian ini menunjukan bahwa abses hepar

monomikrobial yang disebabkan oleh K pneumoniae


biasanya ditemukan dalam bentuk single unilobular
abscess dengan multilocular solid dibandingkan dengan
abses hepar yang disebabkan oleh bakteri yang lain
Lesi abses hepar K pneumoniae monomikrobial rata-rata
berupa lesi solid. Hal ini mungkin disebabkan oleh
kegagalan liquefaction akibat tingginya resistensi
fagositosis kapsular K pneumoniae

Diskusi
Durasi pengobatan dengan antibiotiki dan lama

perawatan di rumah sakit lebih pendek pada pasien


dengan abses hepar monomikrobial K pneumoniae jika
dibandingkan dengan penyebab yang lain

Diskusi
Penelitian ini memiliki keterbatasan:

Desain penelitian retrospektif


2. Pasien yang hanya di obati dengan antibiotik tanpa
drainase tidak dimasukan dalam populasi penelitian
3. Penyebab septik hematogen akibat abses hepar masih
belum diketahui secara pasti
1.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukan bahwa abses hepar

monomikrobial K pneumoniae paling sering muncul


dengan ciri-ciri single, solid, dan lesi fokal hepatik
multilokular dan berhubungan dengan tromboflebitis pada
vena hepatika dan juga komplikasi septik hematogen jika
dibandingkan dengan tipe lain dari abses hepar piogenik

You might also like