You are on page 1of 6

Pengertian Motivasi dan Proses Motivasi

Motivasi merupakan pendorong agar seseorang itu melakukan suatu kegiatan untuk
mencapai tujuannya (Miftah Thoha 2009:253). Sedangkan menurut Robbins dan Thimothy,
motivasi adlah prosesyang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai
suatu tujuan. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan dalam diri
seseorang dengan adanya prosees intensitas, arah dan ketekunan suatu usaha untuk mencapai
tujuan tertentu.
Teori-Teori Motivasi
1. Zaman kuno/dahulu
1. Teori Hierarki kebutuhan (Abraham Maslow)
2. Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor)
3. Teori Dua faktor ( Federick Herzberg)
2. Zaman Kontemporer
1. Teori kebutuhan prestasi (David McClelland )
2. Teori ERG (Clayton P. Alderfer)
3. Teori evaluasi kognitif
4. Teori penentuan tujuan ( Edwwin A. Locke)
5. Teori efektivitas diri (Albert Bandura)
6. Teori penguuatan
7. Teori keadilan ( J. Stacey Adams)
8. Teori harapan ( Victor Vroom)
9. Teori dewasa dan tidak dewasa (Chris Argyris)
Penerapan Motivasi dalam Organisasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya yang ingin ia capai. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah
intensitas, arah, dan ketekunan. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas
terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha dalam melakukan sesuatu, tetapi
intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut
dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi dalam pencapaian tujuan tertentu.
Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama
seseorang dapat mempertahankan usahanya sampai tujuan yang ingin dicapainya itu berhasil.

Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang, maka dapat dipastikan bahwa orang itu tidak
akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada yaitu dalam suatu organisasi. Begitupun
dalam kehidupan berorganisasi, motivasi sangat mutlak adanya karena motivasi merupakan
tujuan yang akan kita capai dan kita raih.
Sehebat apapun rencana yang telah dibuat oleh ketua organisasi, apabila dalam proses
aplikasinya dilakukan oleh anggota yang kurang atau bahkan tidak memiliki motivasi yang
kuat, maka akan menyebabkan tidak terealisasinya rencana yang akan dilaksanakan tersebut.
Motivasi dan Kinerja
Motivasi yang dimiliki seseorang sangat berpengaruh besar terhadap kinerja yang akan
dilakukan oleh seseorang. Maka dari itu harus ada kesesuaian antara motivasi dengan kinerja
yang ada dalam diri seseorang.Teori motivasi dipengaruhi oleh budaya dimana seseorang
bertempat tinggal dan berinteraksi. Karena itu, dalam sebuah organisasi atau perusahaan
perlukan adanya penciptaan budaya kerja yang bersifat universal, bisa diterima dan
dijalankan oleh anggota organisasi atau karyawan. Ada kalanya beberapa organisasi atau
perusahaan menciptakan budaya kerja yang benar-benar baru, dan ada pula yang
mengadopsi budaya yang sudah ada dalam masyarakat yang di sesuaikan dengan tujuan dan
kebijakan organisasi atau perusahaan.

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Organisasi


Manusia dalam suatu organisasi mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena
manusia bisa mengetahui masukan yang perlu diambil dari lingkungan, cara mendapatkan
dan menangkap masukkan tersebut menggunakan teknologi, mampu mengolah atau
mentransformasikan masukan-masukan tersebut menjadi suatu keluaran atau hasil yang
berarti. Manusia menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi, maka perhatian dari
pimpinan sangat diperlukan. Perencanaan dan pengawasan dari pimpinan sangat diperlukan
dengan didukung oleh semangat kerja dari karyawan sehingga tujuan dari organisasi dapat
tercapai pada tingkat yang optimal.
Pengertian Motivasi
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti
menggerakkan (to move). Ada banyak perumusan mengenai motivasi, menurut Mitchell
dalam winardi, motivasi mewakili proses-proses psikologika, yang menyebabkan timbulnya,
diarahkanya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan suka rela (volunter) yang diarahkan
ketujuan tertentu (Winardi, 2001). Setiap pimpinan perlu memahami proses-proses
psikologikal apabila berkeinginan untuk membina karyawan secara berhasil dalam upaya
pencapaian sasaran-sasaran keorganisasian.
Motivasi juga didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu
berdasarkan mana dari berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhanya. Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian motif-motif sebagai
pendorong agar orang bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional ( Silalahi,
2002: 341). Motivasi dalam organisasi bertujuan untuk mendorong semangat para anggota
organisasi, meningkatkan produktivitas, kedisiplinan, dan menciptakan kesejahteraan
organisasi agar tercapai tujuan organisasi dengan baik.

Motivasi sangatlah berpengaruh terhadap keberlangsungan akan kehidupan, baik


dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam iklim organisasi.
Faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi antara lain adalah :
1. Budaya
Budaya organisasi pada dasarnya mewakili norma-norma perilaku yang diikuti
oleh para anggota organisasi, termasuk anggota organisasi yang berada dalam hirarki
organisasi. Norma tersebut dapat terlihat dari kebiasaan kebiasaan rutinitas yang diterapkan
dari organisasi.
Budaya organisasi mampu menjadi faktor kunci keberhasilan organisasi tetapi
dapat pula menjadi faktor utama kegagalan organisasi. Budaya ini berbeda-beda tiap
organisasi, ada organisasi yang memiliki budaya yang kuat dan ada pula yang memiliki
budaya organisasi yang lemah.

Budaya organisasi banyak berpengaruh pada pola perilaku dalam bidang:


Nilai-nilai perusahaan (masalah baik-buruk, masalah etika)
Suasana organisasi (bagaimana orang merasa dan beraksi)
Gaya kepemimpinan dalam melakukan wewenang.

2. Kepemimpinan
Jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling terkait adalah adanya unsur
kader penggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya komunikasi, adanya tujuan
organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya dinikmati oleh sebagian anggota. Pada
dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim
dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur
organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia,
distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknikteknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, dan interaksi
antar kelompok.
3. Iklim Organisasi
Iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang
membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi
masing-masing anggota dalam memandang organisasi yang berpengaruh terhadap motivasi
pada pelaku organisasi.
Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi
iklim organisasi, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Manajer/pimpinan
Tingkah laku karyawan
Tingkah laku kelompok kerja
Faktor eksternal organisasi

Jenis-Jenis Motivasi.
1. Motivasi Instrinsik
Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya
timbul dari dalam diri sendiri. Motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Beberapa faktor
pendukung motivasi instrinsik organisasi diantaranya adalah:

a. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan fungsi yang
ditugaskan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan yang diterima (Flippo,
1996:103) atau tingkatan sejauh mana anggota organisasi bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang dibebankan (Cherrington, 1996:560).Tanggung jawab dalam organsisasi
merupakan hal yang patut diperhitungkan dalam melaksansakan tugas-tugas tertentu dalam
suatu organisasi. Karena dengan adanya tanggung jawab penuh berarti dorongan untuk
melakukan kewajiban terhadap tugas tertentu dapat meningkatkan kinerja dari organisasi.
b. Pengakuan dan penghargaan
Kebutuhan akan pengakuan berkaitan dengan keinginan manusia, untuk dihormati dan
dihargai orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Prestasi dan status
dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol status. Kebutuhan ini
artinya adalah respek diri dan respek orang lain.
Perlu perhatian khusus terhadap penghargaan dan pengakuan organisasi melalui
pemberian pujian, bonus dan insentif kepada pegawai yang berhak menerimanya.
c.

Gaji dan Upah


Seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan akan bekerja dengan baik
dapat dilihat dari tingkat gaji atau upah, pemberian tunjangan, kompensasi dan sebagainya.
Dimana gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja.
Sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan karyawan. Karyawan yang
memiliki motivasi yang tinggi maka besar juga kemungkinan tingkat komitmen organisasi
yang dimilikinya.

d. Kebutuhan untuk Merealisasikan Diri


Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga
membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya tiap
orang ingin tumbuh membangun pribadi dan mencapai hasil. Kebutuhan merealisasikan diri
adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang menggunakan kecakapan, kemampuan,
ketrampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan yang
sulit dicapai orang lain.
e.

Kebutuhan Akan Keamanan


Apabila kebutuhan fisiologikal cukup dipenuhi, maka kebutuhan pada tingkatan
berikut yang lebih tinggi yakni kebutuhan akan keamanan, mulai mendominasi kebutuhan
manusia. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan akan rasa aman dan proteksi diri,
ancaman atau gangguan dari luar.

f.

Percaya Diri.
Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya
mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang
diharapkan. Orang yang memiliki kepercayaan diri merasa yakin akan kemampuan dirinya
sehingga bisa menyelesaikan masalahnya, karena tahu apa yang dibutuhkan dalam
kehidupannya serta mempunyai sikap positif yang didasari keyakinan akan kemampuannya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi

a.

Kehangatan.
Kehangatan (warmth) adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat dan
lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam kelompok yang informal,
serta hubungan yang baik antar rekan kerja, penekanan pada pengaruh persahabatan dan
kelompok sosial yang informal (Toulson & Smith, 1994:457).

b. Dukungan
Dukungan (support) adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan hubungan antar
sesama rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara manajer dan karyawan, lebih
ditekankan pada dukungan yang saling membutuhkan antara atasan dan bawahan (Toulson &
Smith, 1994:457).
2. Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktorfaktor dari luar.
Adapun yang termasuk ke dalam faktor pendukung motivasi ekstrinsik adalah sebagai berikut
:
a.

Hubungan Atasan dan Bawahan.


Jika hubungan antara atasan dengan bawahan terjalin dengan baik dengan
mempriorotaskan komunikasi yang efektif, maka keserasian dengan motivasi kerja dalam
organisasi dapat berjalan dengan baik pula.

b. Pengembangan.
Organisasi perlu melakukan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
pengembangan berupa mengikut sertakan pegawai dalam pendidikan, pelatihan dan magang
untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
c.

Kebijakan dan Administrasi.


Peninjauan kembali tentang kebijakan dan administrasi organisasi yang berpihak
kepada kepentingan pegawai, seperti merespon kenaikan pangkat dan golongan pegawai tepat
pada waktunya, memberi tanggapan positif atas usulan - usulan pegawai.

d. Hubungan Rekan Sekerja.


Dapat dilakukan misalnya dengan cara mengefektifkan kegiatan olahraga berupa
senam pagi yang melibatkan seluruh anggota, sehingga dapat terjalin suasana penuh
keakraban.
e.

Kehidupan Pribadi.
Kehidupan pribadi seseorang bisa saja menjadi faktor pendorong atau motivasi dalam
organisasi.

f.

Lingkungan Kerja.
Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, rapi, sehat dan bersih serta melengkapi,
dan mengganti peralatan kerja yang sudah tidak layak pakai melalui pengadaan peralatan
kerja baru dalam jumlah yang memadai.

g. Kebutuhan Sosial.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia untuk menjadi bagian dari kelompok,
mencintai dan dicintai orang lain dan bersahabat. Manusia pada dasarnya selalu ingin hidup

1.
2.
3.
4.

berkelompok dan tidak seorangpun manusia ingin hidup menyendiri ditempat terpencil.
Kebutuhan-kebutuhan sosial terdiri dari empat kelompok yaitu:
Kebutuhan sebagai anggota suatu kelompok.
Kebutuhan akan perasaan dihormati
Kebutuhan akan perasaan untuk maju
Kebutuhan akan rasa ikut serta
Upaya pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor yang tidak dapat
ditinggalkan dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang ada, sebab sumber daya
manusia handal dan berkualitas merupakan aset organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Sumber:
https://derafitria.wordpress.com/2012/09/28/motivasi-dalam-organisasi/
Thoha,Miftah.2009.Perilaku Organisasi :Konsep Dasar dan Aplikasinya Jakarta :Rajawali
Pers.
Imam Wahjono, Sentot.2010.Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Robbins, Stephen P. dan Thimothy A. Judge.2008. Organizational Behavior, edisi Indonesia
2008. Jakarta : Salemba Empat.

You might also like