Professional Documents
Culture Documents
PERSYARAFAN
( MENINGITIS )
Oleh :
Nana Laili Zulianik
( 11.0601.0103 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah KMB ini yang berjudul ASKEP
KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN, MENINGITIS.
Penulisan makalah adalah untuk bisa menambah nilai tugas kami. Dalam penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, mengingat akan kemampuan yang di
miliki penulis terbatas. Untuk itu penulis mohon maaf.
Dalam Penilisan makalah ini penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Penyakit
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pengertian
Faktor Predisposisi
Etiologi
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Pathway
Pemeriksaan Penunjang
Pengkajian
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Meningitis merupakan peradangan dari meningen yang menyebabkan terjadinya gejala
perangsangan meningen seperti sakit kepala, kaku kuduk, fotofobia disertai peningkatan jumlah
leukosit pada liquor cerebrospinal (LCS). Berdasarkan durasi dari gejalanya, meningitis dapat
dibagi menjadi akut dan kronik. Meningitis akut memberikan manifestasi klinis dalam rentang
jam hingga beberapa hari, sedangkan meningitis kronik memiliki onset dan durasi bermingguminggu hingga berbulan-bulan. Pada banyak kasus, gejala klinik meningitis saling tumpang
tindih karena etiologinya sangat bervariasi.
Meningitis juga dapat dibagi berdasarkan etiologinya. Meningitis bakterial akut merujuk
kepada bakteri sebagai penyebabnya. Meningitis jenis ini memiliki onset gejala meningeal dan
pleositosis yang bersifat akut. Penyebabnya antara lain Streptococcus pneumoniae, Neisseria
meningitidis, Haemophilus influenzae. Jamur dan parasit juga dapat menyebabkan meningitis
seperti Cryptococcus, Histoplasma, dan amoeba.
Meningitis aseptik merupakan sebutan umum yang menunjukkan respon selular nonpiogenik
yang disebabkan oleh agen etiologi yang berbeda-beda. Penderita biasanya menunjukkan gejala
meningeal akut, demam, pleositosis LCS yang didominasi oleh limfosit. Setelah beberapa
pemeriksaan laboratorium, didapatkan peyebab dari meningitis aseptik ini kebanyakan berasal
dari virus, di antaranya Enterovirus, Herpes Simplex Virus (HSV).
Pada referat ini akan dibahas mengenai meningitis bakterialis. Meningitis bakterialis
merupakan penyakit yang mengancam jiwa disebabkan oleh infeksi lapisan meningen oleh
bakteri. Insidensi meningitis bakterialis di Amerika Serikat sudah menurun sejak diterapkannya
penggunaan rutin vaksin Haemophilus influenzae tipe B (HIB). Umumnya penderita berusia di
bawah 5 tahun dan pada 70% kasus terjadi pada anak-anak usia 2 tahunNaylaTsarina Julicova
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
a.
Pengertian
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater). Bakteri dan virus
merupakan penyebab utama dari meningitis.
Meningitis merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan arahnoid dan piamatter di otak
serta spinal cord. Inflamasi ini lebih sering disebabkan oleh bakteri dan virus meskipun penyebab
lainnya seperti jamur dan protozoa juga terjadi. (Donna D.,1999).
Merupakan peradangan pada bagian arahnoid dan piameter selaput otak dan medulla
spinalis. Peradangan pada bagian durameter disebut takimeningen. Meningitis dapat disebabkan
karena bakteri, virus, jamur atau karena toksin. Namun demikian meningitis banyak desababkan
karena bakteri.
b. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya meningitis seperti :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. Otitis media
8. Pneumonia
9. Sinusitis
10. Sickle cell anemia
11. Fraktur cranial, trauma otak
12. Operasi spinal
13. Meningitis bakteri juga bisa disebabkan oleh adanya penurunan system kekebalan tubuh seperti
AIDS.
c.
Etiologi
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan
meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak
atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh
virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta
dan meningitis serosa.
1. Meningitis Bakteri
Bakteri
yang
paling
sering
menyebabkan
meningitis
adalah
haemofilus
influenza,
2. Meningitis Virus
Tipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. Ini biasanya disebabkan oleh berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti; gondok, herpez simplek dan herpez zoster.
Eksudat yang biasanya terjadi pada meningitis bakteri tidak terjadi pada meningitis virus dan
tidak ditemukan organisme pada kultur cairan otak. Peradangan terjadi pada seluruh koteks
cerebri dan lapisan otak. Mekanisme atau respon dari jaringan otak terhadap virus bervariasi
tergantung pada jenis sel yang terlibat.
3. Jamur
4. Protozoa
d. Manifestasi Klinis
1. Tergantung pada luasnya penyebaran dan umur anak
2. Dipengaruhi oleh type dari organisme keefektifan dari terapi
1. CHILDREN AND ADOLESCENT
a) Sakitnya tiba-tiba, adanya demam, sakit kepala, panas dingin, muntah, kejang-kejang
b) Anak menjadi irritable dan agitasi dan dapat berkembang photopobia, delirium, halusinasi,
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
2.
a)
b)
1)
menangis meraung-raung.
Fontanel menonjol
Nuchal Rigidity tanda-tanda brudzinki dan kernig dapat terjadi namun lambat
NEONATUS
Sukar untuk diketahui karena manifestasinya tidak jelas dan tidak spesifik
Ada kemiripan dengan anak yang lebih tua, seperti:
Menolak untuk makan
2)
3)
4)
5)
c)
d)
3.
a)
b)
7)
Leher fleksibel
8)
e.
Patofisiologi
Otak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu : duramater, arachnoid, dan piamater. Cairan otak
dihasilkan di dalam pleksus choroid ventrikel bergerak / mengalir melalui sub arachnoid dalam
sistem ventrikuler dan seluruh otak dan sumsum tulang belakang, direabsorbsi melalui villi
arachnoid yang berstruktur seperti jari-jari di dalam lapisan subarachnoid.
Organisme (virus / bakteri) yang dapat menyebabkan meningitis, memasuki cairan otak
melaui aliran darah di dalam pembuluh darah otak. Cairan hidung (sekret hidung) atau sekret
telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena
hubungan langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar), mikroorganisme yang
masuk dapat berjalan ke cairan otak melalui ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme
yang patologis merupakan penyebab peradangan pada piamater, arachnoid, cairan otak dan
ventrikel. Eksudat yang dibentuk akan menyebar, baik ke kranial maupun ke saraf spinal yang
dapat menyebabkan kemunduran neurologis selanjutnya, dan eksudat ini dapat menyebabkan
sumbatan aliran normal cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus.
f. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisa cairan otak. Lumbal
punksi tidak bisa dikerjakan pada pasien dengan peningkatan tekanan tintra kranial. Analisa
cairan otak diperiksa untuk jumlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa. Pemeriksaan darah ini
terutama jumlah sel darah merah yang biasanya meningkat diatas nilai normal. Serum elektrolit
dan serum glukosa dinilai untuk mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan elektrolit terutama
hiponatremi. Kadar glukosa darah dibandingkan dengan kadar glukosa cairan otak. Normalnya
kadar glukosa cairan otak adalah 2/3 dari nilai serum glukosa dan pada pasien meningitis kadar
glukosa cairan otaknya menurun dari nilai normal.
2. Pemeriksaan Radiografi
a. CT-Scan dilakukan untuk menentukan adanya edema cerebral atau penyakit saraf lainnya.
Hasilnya biasanya normal, kecuali pada penyakit yang sudah sangat parah
b.
Rontgen dada untuk menentukan adanya penyakit paru,seperti TBC Paru, pneumonia, abses
paru,
3. Lumbal pungsi
a. Cairannya diukur dan diambil sample untuk mendapatkan culture, gram stain, jumlah sel darah
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Pencegahan
Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti dengan baik faktor presdis posisi
seperti otitis media atau infeksi saluran napas (seperti TBC) dimana dapat menyebabkan
meningitis serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatan tuntas (antibiotik)
walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.
Setelah
terjadinya
meningitis
penanganan
yang
sesuai
harus
cepat
diatasi.
Untuk
mengidentifikasi faktor atau janis organisme penyebab dan dengan cepat memberikan terapi
sesuai dengan organisme penyebab untuk melindungi komplikasi yang serius.
j.
Komplikasi
1. Dapat dikurangi dikurangi dengan diagnosis yang awal dan pemberian terapi
antimikrobial dengan cepat.
2. Bila infeksi meluas ke ventrikel, pus yang banyak (kental), adanya penekatan
pada bagian yang sempit obstruksi cairan cerebrospinal hydrocephalus
3. Perubahan yang dekstruktif ada pada kortex serebral dan adanya abses otak
infeksi langsung. Atau melalui penyebaran pembuluh darah.
4. Ketulian, kebutaan, kelemahan/paralysis dari otot-otot wajah atau otot-otot yang
lain pada kepala dan leher penyebaran infeksi pada daerah syaraf cranial
5. Kompl;ikasi yang serius biasanya diakibatkan oleh infeksi : meningococcal sepsis
atau meningococcemia
6. Syndrom water haouse-Friderichsen
7. Overwhelming septic shock
8. DIC
9. Perdarahan
10. Purpura
11. SIADH, subdural effusion, kejang-kejang, edema serebral, herniasi dan
hydrocephalus.
1. Komplikasi post meningitis pada neonatus:
a)
Ventriculitis (yang menghasilkan kista, daerah yang dibatasi oleh akumulasi cairan dan tekanan
pada otak)
b)
Gangguan yang menetap dan penglihatan, pendengaran dan kelemahan nervus yang lain
c)
Cerebral palsy, cacat mental, gangguan belajar, penurunan perhatian, gangguan hiperaktivitas dan
adanya kejang.
d)
k. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Umum
a)
Klien diisolasi
b)
c)
a)
b)
1. PENGKAJIAN
a) Biodata klien
Nama
: An. Y
Umur
: 4 tahun
Jenis kelamin
: Laki - laki
:Bandungrejo ,Ngablak, Magelang
Pekerjaan
: Pelajar
Agama
: Islam
Status
: Belum Kawin
Tanggal masuk
: 22 Maret 2013
No RM
Bangsal
:
22.1204.08
: Melati
b) Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
menangis karena nyeri kepala yang berdenyut hebat, tubuh terasa panas/demam, dan kaku pada
kuduk. Klien belum diperiksakan ke dokter. Sejak kemarin disertai mual ,muntah bahkan
kejang, hingga klien dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit ini.
Riwayat Penyakit Dahulu
penyakit TBC tetapi klien pernah menderita influenza. Klien juga pernah jatuh dari tempat tidur
setinggi 1M, tetapi tanpa trauma serius.
Riwayat penyakit keluarga
Sebelum sakit klien selalu bermain dengan teman temannya, tidur malam juga tepat waktu,
tetapi selama sakit klien hanya dirumah beristirahat, dan selalu tidur terlambat karena klien
sering menangis karena sakit kepala dan rasa tidak nyaman karena sakitnya.
5. PERCEPTION/COGNITION
Keluarga mengatakan tidak mengatahui penyabab sakit yang diderita anaknya. Tetapi keluarga
ingin mengetahui penyebab penyakitnya dan cara penanggulangannya, sehingga keluarga dapat
melakukan pencegahan penyakit ini pada waktu yang akan datang.
6. SELF PERCEPTION
Klien selalu menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
7. ROLE RELATIONSHIP
Hubungan klien dengan keluarga baik, begitu juga hubungan dengan tetangga, teman temannya
dan petugas di Rumah Sakit.
8. SEXUALITY
Klien adalah seorang anak laki laki berusia 4 tahun yang usianya belum produktif dan juga
belum menikah.
9. COPING/STRESS TOLERANCE
Saat merasa sakit klien selalu bercerita kepada ibu maupun ayahnya. Klien juga hanya dibelikan
obat warung saat merasa sakit..
10. LIFE PRINCIPLES
Klien percaya adanya Tuhan. Klien juga sudah rajin melakukan ibadah shalat 5 waktu dan puasa
Ramadhan walaupun hanya setengah hari. Jadi klien selalu berdoa agar diberi kesembuhan oleh
Allah.
11. SAFETY/PROTECTION
Klien tampak terpasang infus RL di lengan sinistra, terdapat pengaman ditepi tempat tidur dan
klien tidak selalu memakai selimut saat berbaring di tempat tidur karena klien merasa badannya
panas dan demam.
12. COMFORT
Klien selalu merasa nyeri kepala dan badan terasa panas sehingga klien sering menangis karena
perasaan tidak nyaman pada tubuhnya. Klien juga tampak gelisah.
13. GROWTH/DEVELOPMENT
Klien masih dalam masa pertumbuhan tetapi klien tidak mempunyai gangguan pertumbuhan.
Berat badan mengalami penurunan 1 kg selama 3 hari.
d. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
: lemas
2. Kesadaran
: Composmentis
Tekanan Darah
: 90/70 mmHg,
Suhu :
Nadi
: 100x/menit,
RR
: 28 x/menit
Kepala : I: Keadaan rambut dan hygiene kepala baik,Warna rambut hitam ,Tidak mudah rontok,
Kebersihan rambut bersih.
P:Tidak teraba adanya massa yang abnormal, Tidak ada nyeri tekan.
Muka :
I : Muka simetris kiri dan kanan,Bentuk wajah lonjong, Ekspresi wajah murung, tampak
kesakitan dan gelisah, mukosa bibir kering
P :Tidak teraba adanya massa abnormal, Tidak ada nyeri tekan.
Mata :
I : Tidak ada oedema dan tanda-tanda radang. Sklera tidak ikterik, reflek pupil normal,
konjungtiva anemis.
Hidung :I :Bentuk hidung simetris kiri dan kanan,Tidak ada sekret pada hidung, Tidak ada sumbatan pada
hidung,adanya halusinasi penciuman.
P:Tidak ada nyeri tekan pada hidung.
Telinga: I : telinga terlihat bersih tidak ada serumen
Leher :
I : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada luka maupun bekas operasi
P: tidak teraba hipertiroidisme
Thorax :
Jantung :
Paru :
I: Bentuk dada simetris kiri dan kanan, Pengembangan dada simetri, Frekwensi
pernafasan 20x/menit
P : Vocal fremitus kanan dan kiri sama, ekspansi dada sama
P : suara paru sonor
A : suara nafas vesikuler
Abdomen :
Kulit : kulit teraba hangat dan tampak kemerahan, kulit kering dan kurang elastis,turgor kulit
jelek
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 60 tpm micro di lengan kiri
Ekstremitas bawah : klien mempunyai keterbatasan gerak pada ekstremitas bawah
2. ANALISA DATA
Nama inisial klien
: An.Y
No.RekamMedis
NO
1
Dx medis
22.1204.08
: Meningitis
Bangsal
Data subjektif
Data objektif
pengkajian
23 maret 2013
Klien
15.39
mengatakan
: Melati
nyeri Klien
meringis
tampak
kesakitan
23 maret 2013
15.45
nafsu
dan
makan,merasa
muntah
saat
nyeri ditenggorokan.
Klien mengatakan
23 maret 2013
16.00
badan Kulit
kemerahan,
kejang
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama inisial klien
: An.Y
No.RekamMedis
NO
TGL &
JAM
23
Dx medis
22.1204.08
: Meningitis
Bangsal
SYMPTOM
: Melati
ETIOLO
PROBL
DIAGNOS
GI
Ds:Klien mengatakan nyeri kepala Agen
EM
Nyeri
A
Nyeri akut
maret
akut
berhubunga
2013
15.39
agen cedera
R ::nyeri kepala
biologis
cedera
dengan
Q :terasa berdenyut-denyut
S : skala nyeri 5
T :nyeri setiap saat,
Do:Klien tampak meringis kesakitan
23
Ketidaks
Ketidakseim
maret
nafsu
eimbang
bangan
2013
nutrisi
15.45
ti
nutrisi
kurang dari
makanan
kurang
kebutuhan
dari
tubuh
makan,merasa
mual
dan ampuan
b/d
kebutuha ketidakmam
n tubuh
puan
mengingesti
23
Hiperter
makanan
Hipertermi
maret
mi
b/d
2013
16.00
dehidrasi
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama inisial klien
: An.Y
No.RekamMedis
NO
TGL&J
DX
AM
23
Dx medis
22.1204.08
: Meningitis
Bangsal
NOC
: Melati
NIC
RASIONAL
Setelah dilakukan
maret
tindakan keperawatan
nyeri klien
2013
2.Bantu
15.39
dapat berkurang
nyaman
-skala nyeri 2
menggunakan
pengalihan
klien
untuk
aktivitas
untuk
mengurangi nyeri
4.Ajarkan
relaksasi
klien
dan
teknik
distraksi
dengan
23
Setelah
analgetik
dilakukan 1.pantau
asupan
maret
2013
selama
3x24
jam
dan
-BB
krn
retensi cairan
-Memantau /
15.45
diharapkan
ketidakseimbangan
usus klien
nutrisi
kurang
kebutuhan
plg akurat
nutrisi
-klien
tidak selang
obstruksi
menunjukkan
bukti
mempertahanka
penurunan BB
-keluarga
hari
berpartisipasi
dalam
perawatan
6.ajarkan
klien
dan
dan
selang
dilakukan 1.Pantau dan catat denyut
Setelah
2x24
36-37c
selimut
kain
dan
sebatas
kenyamanannya
-Kejang
dengan
tertangani
hangat.
5.Berikan
antipiretik
sesuai anjuran
5. IMPLEMENTASI
Nama inisial klien
: An.Y
No.Rekam Medis
Dx medis
:
22.1204.08
: Meningitis
Bangsal
NO
TGL&J DX
IMPLEMENTASI
AM
23
maret
: Melati
RESPON
klien
PARAF
nyeri
2013
15.39
klien
untuk DS:klien
mengurangi
nonton tv
4.Mengjarkan
DO:klien
klien
tampak
teknik kesakitan
5.memberikan
asam
mefenamat
23
maret
mengatakan mual
2013
muntah
15.45
melihat makanan
DO:klien
saat
tampak
lemas
DO:bising
usus
10x/mnt
2.mengkaji dan mencatat bising DO:klien
usus klien
makan
cair 250cc
DO:balutan bersih
4.memberikan
makanan
lewat tidak
selang
ada
tanda
kerusakan
integritas kulit
23
maret
dan irama
nadi,tekanan
darah, g
2013
frekuensi nafas.
N:100x/mnt
16.00
S:40c,RR:28x
3.menurunkan
panas
yang
berlebihan
denganmemberi
6. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama inisial klien
: Tn.Y
No.RekamMedis
NO
1
Diagnosa medis
22.1204.08
Bangsal
: Appendisitis
: Melati
TGL&JAM
DX
23
maret 1
EVALUASI (SOAP )
PARAF
S:Klien mengatakan nyeri kepala yang berdenyut
2013
hebat
15.39
23
maret 2
annalgesik
S:Klien
mengatakan
tidak
ada
nafsu
2013
15.45
23
2013
16.00
maret 3
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater). Bakteri dan virus
merupakan penyebab utama dari meningitis.
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan
meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak
atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh
virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta
dan meningitis serosa.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2003).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica
Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.
Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa
Peter Anugrah. Ed. 7. Jakarta : EGC; 2004.
Long, Barbara C. perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Bandung : yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan; 2006.
-.2010.Askep meningitis. Di unduh di http://wadung.wordpress.com/2010/03/22/laporanpendahuluan-meningitis/ tanggal 25 maret 2013 jam 13.30
Yanuar.2008.Askep Pasien dengan Meningitis. Di unduh di
http://keperawatangun.wordpress.com/2008/04/13/asuhan-keperawatan-pada-pasien-denganmeningitis/ tanggal 25 maret 2013 14.00
id.scribd.com/doc/84882440/Makalah-askep-Meningitis