You are on page 1of 22

SUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN SISTEM

PERSYARAFAN
( MENINGITIS )

Oleh :
Nana Laili Zulianik

( 11.0601.0103 )

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah KMB ini yang berjudul ASKEP
KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN, MENINGITIS.
Penulisan makalah adalah untuk bisa menambah nilai tugas kami. Dalam penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, mengingat akan kemampuan yang di
miliki penulis terbatas. Untuk itu penulis mohon maaf.
Dalam Penilisan makalah ini penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Penyakit
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pengertian
Faktor Predisposisi
Etiologi
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Pathway
Pemeriksaan Penunjang

B. Konsep Asuhan Keperawatan


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pengkajian
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Meningitis merupakan peradangan dari meningen yang menyebabkan terjadinya gejala
perangsangan meningen seperti sakit kepala, kaku kuduk, fotofobia disertai peningkatan jumlah
leukosit pada liquor cerebrospinal (LCS). Berdasarkan durasi dari gejalanya, meningitis dapat
dibagi menjadi akut dan kronik. Meningitis akut memberikan manifestasi klinis dalam rentang
jam hingga beberapa hari, sedangkan meningitis kronik memiliki onset dan durasi bermingguminggu hingga berbulan-bulan. Pada banyak kasus, gejala klinik meningitis saling tumpang
tindih karena etiologinya sangat bervariasi.
Meningitis juga dapat dibagi berdasarkan etiologinya. Meningitis bakterial akut merujuk
kepada bakteri sebagai penyebabnya. Meningitis jenis ini memiliki onset gejala meningeal dan
pleositosis yang bersifat akut. Penyebabnya antara lain Streptococcus pneumoniae, Neisseria
meningitidis, Haemophilus influenzae. Jamur dan parasit juga dapat menyebabkan meningitis
seperti Cryptococcus, Histoplasma, dan amoeba.
Meningitis aseptik merupakan sebutan umum yang menunjukkan respon selular nonpiogenik
yang disebabkan oleh agen etiologi yang berbeda-beda. Penderita biasanya menunjukkan gejala
meningeal akut, demam, pleositosis LCS yang didominasi oleh limfosit. Setelah beberapa
pemeriksaan laboratorium, didapatkan peyebab dari meningitis aseptik ini kebanyakan berasal
dari virus, di antaranya Enterovirus, Herpes Simplex Virus (HSV).
Pada referat ini akan dibahas mengenai meningitis bakterialis. Meningitis bakterialis
merupakan penyakit yang mengancam jiwa disebabkan oleh infeksi lapisan meningen oleh
bakteri. Insidensi meningitis bakterialis di Amerika Serikat sudah menurun sejak diterapkannya
penggunaan rutin vaksin Haemophilus influenzae tipe B (HIB). Umumnya penderita berusia di
bawah 5 tahun dan pada 70% kasus terjadi pada anak-anak usia 2 tahunNaylaTsarina Julicova

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
a.

Pengertian
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater). Bakteri dan virus
merupakan penyebab utama dari meningitis.
Meningitis merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan arahnoid dan piamatter di otak
serta spinal cord. Inflamasi ini lebih sering disebabkan oleh bakteri dan virus meskipun penyebab
lainnya seperti jamur dan protozoa juga terjadi. (Donna D.,1999).
Merupakan peradangan pada bagian arahnoid dan piameter selaput otak dan medulla
spinalis. Peradangan pada bagian durameter disebut takimeningen. Meningitis dapat disebabkan
karena bakteri, virus, jamur atau karena toksin. Namun demikian meningitis banyak desababkan
karena bakteri.

b. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya meningitis seperti :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Luka atau fraktur terbuka pada kepala


Infeksi pada telinga
Radang paru
Pembedahan otak dan spinel
Sepsis
Lumbal pungsi dan anastesi lumbal

7. Otitis media
8. Pneumonia

9. Sinusitis
10. Sickle cell anemia
11. Fraktur cranial, trauma otak
12. Operasi spinal
13. Meningitis bakteri juga bisa disebabkan oleh adanya penurunan system kekebalan tubuh seperti
AIDS.
c.

Etiologi
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan
meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak
atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh
virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta
dan meningitis serosa.

1. Meningitis Bakteri
Bakteri

yang

paling

sering

menyebabkan

meningitis

adalah

haemofilus

influenza,

Nersseria,Diplokokus pnemonia, Sterptokokus group A, Stapilokokus Aurens, Eschericia colli,


Klebsiela dan Pseudomonas. Tubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda asing dan
berespon dengan terjadinya peradangan dengan adanya neutrofil, monosit dan limfosit. Cairan
eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangan subarahcnoid ini akan
terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkan lapisan yang tadinya tipis menjadi
tebal. Dan pengumpulan cairan ini akan menyebabkan peningkatan intrakranial. Hal ini akan
menyebabkan jaringan otak akan mengalami infark.

2. Meningitis Virus
Tipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. Ini biasanya disebabkan oleh berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti; gondok, herpez simplek dan herpez zoster.
Eksudat yang biasanya terjadi pada meningitis bakteri tidak terjadi pada meningitis virus dan
tidak ditemukan organisme pada kultur cairan otak. Peradangan terjadi pada seluruh koteks

cerebri dan lapisan otak. Mekanisme atau respon dari jaringan otak terhadap virus bervariasi
tergantung pada jenis sel yang terlibat.
3. Jamur
4. Protozoa
d. Manifestasi Klinis
1. Tergantung pada luasnya penyebaran dan umur anak
2. Dipengaruhi oleh type dari organisme keefektifan dari terapi
1. CHILDREN AND ADOLESCENT
a) Sakitnya tiba-tiba, adanya demam, sakit kepala, panas dingin, muntah, kejang-kejang
b) Anak menjadi irritable dan agitasi dan dapat berkembang photopobia, delirium, halusinasi,
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
2.
a)
b)

tingkah laku yang agresif atau mengantuk stupor dan koma


Gejala pada respiratory atau gastrointestinal
Adanya tahanan pada kepala jika difleksikan
Kekakuan pada leher (Nuchal Rigidity)
Tanda kernig dan brudzinki (+)
Kulit dingin dan sianosis
Peteki/adannya purpura pada kulit adanya infeksi meningococcus (meningo cocsemia)
Keluarnya cairan dari telinga adanya meningitis peneumococal
Congenital dermal sinus adanya infeksi E. Colli
INFANT AND CHILDREN
Manifestasi klinisnya biasanya tampak pada anak umur 3 bulan sampai 2 tahun
Adanya demam, nafsu makan menurun, muntah, iritabel, mudah lelah dan kejang-kejang, dan

1)

menangis meraung-raung.
Fontanel menonjol
Nuchal Rigidity tanda-tanda brudzinki dan kernig dapat terjadi namun lambat
NEONATUS
Sukar untuk diketahui karena manifestasinya tidak jelas dan tidak spesifik
Ada kemiripan dengan anak yang lebih tua, seperti:
Menolak untuk makan

2)

Kemampuan menelan buruk

3)

Muntah dan kadang-kadang ada diare

4)

Tonus otot lemah, pergerakan melemah dan kekuatan menangis melemah

5)

Hypothermia/demam, joundice, iritabel, mengantuk, kejang-kejang, RR yang tidak teratur/apnoe,

c)
d)
3.
a)
b)

sianosis dan kehilangan BB.


6)

Ketegangan , fontanel menonjol mungkin ada atau tidak

7)

Leher fleksibel

8)

Kolaps kardiovaskuler, kejang-kejang dan apnoe terjadi bila tidak diobati/ditangani

e.

Patofisiologi
Otak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu : duramater, arachnoid, dan piamater. Cairan otak
dihasilkan di dalam pleksus choroid ventrikel bergerak / mengalir melalui sub arachnoid dalam
sistem ventrikuler dan seluruh otak dan sumsum tulang belakang, direabsorbsi melalui villi
arachnoid yang berstruktur seperti jari-jari di dalam lapisan subarachnoid.
Organisme (virus / bakteri) yang dapat menyebabkan meningitis, memasuki cairan otak
melaui aliran darah di dalam pembuluh darah otak. Cairan hidung (sekret hidung) atau sekret
telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena
hubungan langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar), mikroorganisme yang
masuk dapat berjalan ke cairan otak melalui ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme
yang patologis merupakan penyebab peradangan pada piamater, arachnoid, cairan otak dan
ventrikel. Eksudat yang dibentuk akan menyebar, baik ke kranial maupun ke saraf spinal yang
dapat menyebabkan kemunduran neurologis selanjutnya, dan eksudat ini dapat menyebabkan
sumbatan aliran normal cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus.

f. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisa cairan otak. Lumbal
punksi tidak bisa dikerjakan pada pasien dengan peningkatan tekanan tintra kranial. Analisa
cairan otak diperiksa untuk jumlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa. Pemeriksaan darah ini
terutama jumlah sel darah merah yang biasanya meningkat diatas nilai normal. Serum elektrolit
dan serum glukosa dinilai untuk mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan elektrolit terutama
hiponatremi. Kadar glukosa darah dibandingkan dengan kadar glukosa cairan otak. Normalnya
kadar glukosa cairan otak adalah 2/3 dari nilai serum glukosa dan pada pasien meningitis kadar
glukosa cairan otaknya menurun dari nilai normal.

2. Pemeriksaan Radiografi
a. CT-Scan dilakukan untuk menentukan adanya edema cerebral atau penyakit saraf lainnya.
Hasilnya biasanya normal, kecuali pada penyakit yang sudah sangat parah

b.

Rontgen dada untuk menentukan adanya penyakit paru,seperti TBC Paru, pneumonia, abses

paru,
3. Lumbal pungsi
a. Cairannya diukur dan diambil sample untuk mendapatkan culture, gram stain, jumlah sel darah
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

merah dan untuk mengetahui adanya glukosa dan protein.


Culture dan stain untuk mengidentifikasi organisme penyebab
Warna cairan keruh/purulen pada infeksi bakteri dan bening pada infeksi virus.
Jumlah sel darah merah meningkat
Glukosa menurun CSF ( <45-47/100 ml ) pada meningitis bakteri. Normal pada virus
Kensentrasi protein meningkat dalam CSF (>100 mg/dl )
Culture hidung dan tenggorokan
Culture darah
a. LDH serum : meningkat ( meningitis bakteri )
b. Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan tipe sel neutrofil ( infeksi
bakteri ) dan limfosit ( infeksi virus ) ( 500-10.000mmk pada infeksi bakteri )
100-500/mmk pada infeksi virus )
c. Elektrolit darah : Abnormal .
d. ESR/LED : meningkat pada meningitis
Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine : dapat mengindikasikan daerah pusat infeksi atau
mengindikasikan tipe penyebab infeksi
e. MRI/ skan CT : dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat ukuran/letak
ventrikel; hematom daerah serebral, hemoragik atau tumor
f. Ronsen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada indikasi sumber infeksi intra kranial.

i.

Pencegahan
Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti dengan baik faktor presdis posisi
seperti otitis media atau infeksi saluran napas (seperti TBC) dimana dapat menyebabkan
meningitis serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatan tuntas (antibiotik)
walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.

Setelah

terjadinya

meningitis

penanganan

yang

sesuai

harus

cepat

diatasi.

Untuk

mengidentifikasi faktor atau janis organisme penyebab dan dengan cepat memberikan terapi
sesuai dengan organisme penyebab untuk melindungi komplikasi yang serius.
j.

Komplikasi
1. Dapat dikurangi dikurangi dengan diagnosis yang awal dan pemberian terapi
antimikrobial dengan cepat.
2. Bila infeksi meluas ke ventrikel, pus yang banyak (kental), adanya penekatan
pada bagian yang sempit obstruksi cairan cerebrospinal hydrocephalus
3. Perubahan yang dekstruktif ada pada kortex serebral dan adanya abses otak
infeksi langsung. Atau melalui penyebaran pembuluh darah.
4. Ketulian, kebutaan, kelemahan/paralysis dari otot-otot wajah atau otot-otot yang
lain pada kepala dan leher penyebaran infeksi pada daerah syaraf cranial
5. Kompl;ikasi yang serius biasanya diakibatkan oleh infeksi : meningococcal sepsis
atau meningococcemia
6. Syndrom water haouse-Friderichsen
7. Overwhelming septic shock
8. DIC
9. Perdarahan
10. Purpura
11. SIADH, subdural effusion, kejang-kejang, edema serebral, herniasi dan
hydrocephalus.
1. Komplikasi post meningitis pada neonatus:

a)

Ventriculitis (yang menghasilkan kista, daerah yang dibatasi oleh akumulasi cairan dan tekanan
pada otak)

b)

Gangguan yang menetap dan penglihatan, pendengaran dan kelemahan nervus yang lain

c)

Cerebral palsy, cacat mental, gangguan belajar, penurunan perhatian, gangguan hiperaktivitas dan
adanya kejang.

d)

Hemiparesis dan quadriparesis arthritis/thrombosis

k. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Umum
a)

Klien diisolasi

b)

Klien diistirahatkan / bedrest

c)

Kontrol hipertermi dengan kompres, pemberian antipiretik seperti paracetamol,asam salisilat,

d) Kontrol kejang : diazepam, venobarbital


e)

Kontrol peningkatan tekanan intrakranial : manitol, kortisteroid, pemenuhan kebutuhan cairan


dan nutrisi
2. Pemberian antibiotik

a)

Diberikan 10-14 hari / sedikitnya 7 hari bebas panas

b)

Antibiotik yang umum diberikan : ampicillin, gentamicin, kloramfenikol, sefalosporin

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
a) Biodata klien
Nama
: An. Y
Umur
: 4 tahun
Jenis kelamin
: Laki - laki
:Bandungrejo ,Ngablak, Magelang
Pekerjaan
: Pelajar
Agama
: Islam
Status
: Belum Kawin
Tanggal masuk
: 22 Maret 2013
No RM
Bangsal

:
22.1204.08
: Melati

Identitas penanggung jawab :


Nama
: Bp. R
Umur
: 35 tahun
Alamat
:Bandungrejo, Ngablak, Magelang
Hubungan dengan klien : ayah

b) Riwayat Kesehatan
Keluhan utama

: klien mengeluh nyeri kepala berdenyut.

Riwayat Penyakit sekarang

: Menurut keluarga Sejak 1 minggu yang lalu klien sering

menangis karena nyeri kepala yang berdenyut hebat, tubuh terasa panas/demam, dan kaku pada
kuduk. Klien belum diperiksakan ke dokter. Sejak kemarin disertai mual ,muntah bahkan
kejang, hingga klien dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit ini.
Riwayat Penyakit Dahulu

: Menurut keluarganya Klien belum pernah mempunyai

penyakit TBC tetapi klien pernah menderita influenza. Klien juga pernah jatuh dari tempat tidur
setinggi 1M, tetapi tanpa trauma serius.
Riwayat penyakit keluarga

: Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang

menderita penyakit seperti ini


c. Pengkajian 13 Domain Nanda
1. HEALTH PROMOTION
Klien mengatakan kesehatan merupakan hal yang menyenangkan. Saat sakit klien merasa sedih.
Klien bellum pernah merasakan sakit yang sama. Jika klien sakit biasanya hanya dibelikan abat
warung. Klien mampu menerapkan hidup sehat karena klien sudah rajin menerapkan cuci tangan
sebelum atau sesudah beraktivitas
2. NUTRITION
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan jumlah 1 porsi setiap kali
makan dengan jenis nasi, sayur dan lauk. Minum 6-7 gelas sehari. Tetapi selama sakit klien tidak
mempunyai nafsu makan karena merasa mual saat melihat makanan, bahkan sampai muntah.
Klien juga merasakan nyeri di tenggorokan sehingga tidak enak untuk makan. Klien mengalami
penurunan berat badan sebanyak 1kg selama 3 hari.
3. ELIMINATION
Saat belum merasakan sakit seperti sekarang ini klien BAK sehari 5-6x dengan warna kuning
jernih dan lancar, BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek. Tetapi saat sudah merasakan sakit
klien BAK 5-6x sehari dengan warna kuning jernih. Klien BAB 3x konsistensinya cair, berlendir
tanpa darah.
4. ACTIVITY/REST

Sebelum sakit klien selalu bermain dengan teman temannya, tidur malam juga tepat waktu,
tetapi selama sakit klien hanya dirumah beristirahat, dan selalu tidur terlambat karena klien
sering menangis karena sakit kepala dan rasa tidak nyaman karena sakitnya.
5. PERCEPTION/COGNITION
Keluarga mengatakan tidak mengatahui penyabab sakit yang diderita anaknya. Tetapi keluarga
ingin mengetahui penyebab penyakitnya dan cara penanggulangannya, sehingga keluarga dapat
melakukan pencegahan penyakit ini pada waktu yang akan datang.
6. SELF PERCEPTION
Klien selalu menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
7. ROLE RELATIONSHIP
Hubungan klien dengan keluarga baik, begitu juga hubungan dengan tetangga, teman temannya
dan petugas di Rumah Sakit.
8. SEXUALITY
Klien adalah seorang anak laki laki berusia 4 tahun yang usianya belum produktif dan juga
belum menikah.
9. COPING/STRESS TOLERANCE
Saat merasa sakit klien selalu bercerita kepada ibu maupun ayahnya. Klien juga hanya dibelikan
obat warung saat merasa sakit..
10. LIFE PRINCIPLES
Klien percaya adanya Tuhan. Klien juga sudah rajin melakukan ibadah shalat 5 waktu dan puasa
Ramadhan walaupun hanya setengah hari. Jadi klien selalu berdoa agar diberi kesembuhan oleh
Allah.
11. SAFETY/PROTECTION
Klien tampak terpasang infus RL di lengan sinistra, terdapat pengaman ditepi tempat tidur dan
klien tidak selalu memakai selimut saat berbaring di tempat tidur karena klien merasa badannya
panas dan demam.
12. COMFORT
Klien selalu merasa nyeri kepala dan badan terasa panas sehingga klien sering menangis karena
perasaan tidak nyaman pada tubuhnya. Klien juga tampak gelisah.

13. GROWTH/DEVELOPMENT
Klien masih dalam masa pertumbuhan tetapi klien tidak mempunyai gangguan pertumbuhan.
Berat badan mengalami penurunan 1 kg selama 3 hari.
d. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum

: lemas

2. Kesadaran

: Composmentis

3. Tanda tanda vital

Tekanan Darah

: 90/70 mmHg,

Suhu :

Nadi

: 100x/menit,

RR

: 28 x/menit

Kepala : I: Keadaan rambut dan hygiene kepala baik,Warna rambut hitam ,Tidak mudah rontok,
Kebersihan rambut bersih.
P:Tidak teraba adanya massa yang abnormal, Tidak ada nyeri tekan.
Muka :

I : Muka simetris kiri dan kanan,Bentuk wajah lonjong, Ekspresi wajah murung, tampak
kesakitan dan gelisah, mukosa bibir kering
P :Tidak teraba adanya massa abnormal, Tidak ada nyeri tekan.

Mata :

I : Tidak ada oedema dan tanda-tanda radang. Sklera tidak ikterik, reflek pupil normal,
konjungtiva anemis.

Hidung :I :Bentuk hidung simetris kiri dan kanan,Tidak ada sekret pada hidung, Tidak ada sumbatan pada
hidung,adanya halusinasi penciuman.
P:Tidak ada nyeri tekan pada hidung.
Telinga: I : telinga terlihat bersih tidak ada serumen
Leher :

I : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada luka maupun bekas operasi
P: tidak teraba hipertiroidisme

Thorax :
Jantung :

I : dada simetris dan juga tidak terlihat ictus cordis


P : teraba ictus cordis pada kosta ke 5 (intercosta 5-6 )
P : tidak ada pembesaran jantung
A : terdengar suara jantung lup duk, reguler

Paru :

I: Bentuk dada simetris kiri dan kanan, Pengembangan dada simetri, Frekwensi

pernafasan 20x/menit
P : Vocal fremitus kanan dan kiri sama, ekspansi dada sama
P : suara paru sonor
A : suara nafas vesikuler
Abdomen :

I : abdomen simetris kiri dan kanan,


A : bising usus mengalami penurunan 10x/menit
P : terdengar suara abdomen redup
P : nyeri tekan pada abdomen .

Kulit : kulit teraba hangat dan tampak kemerahan, kulit kering dan kurang elastis,turgor kulit
jelek
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 60 tpm micro di lengan kiri
Ekstremitas bawah : klien mempunyai keterbatasan gerak pada ekstremitas bawah
2. ANALISA DATA
Nama inisial klien

: An.Y

No.RekamMedis

NO
1

Dx medis

22.1204.08

Tanggal dan jam

: Meningitis

Bangsal

Data subjektif

Data objektif

pengkajian
23 maret 2013

Klien

15.39

kepala yang berdenyut hebat

mengatakan

: Melati

nyeri Klien
meringis

tampak
kesakitan

P : Nyeri karena adanya dan menangis karena


infeksi virus pada selaput nyeri,.
otaknya
R ::nyeri kepala
Q :terasa berdenyut-denyut
S : skala nyeri 5
2

23 maret 2013

T :nyeri setiap saat,


Klien mengatakan tidak ada Klien tampak lemas

15.45

nafsu
dan

makan,merasa
muntah

saat

mual dan pucat


melihat Berat badan turun 1

makanan. Klien juga merasa kg selama 3 hari.


3

nyeri ditenggorokan.
Klien mengatakan

23 maret 2013
16.00

badan Kulit

kemerahan,

panas, demam,merasa tidak turgor kulit jelek,akral


nyaman,kaadang

terjadi teraba hangat


S : 40
c

kejang

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama inisial klien

: An.Y

No.RekamMedis

NO

TGL &

JAM
23

Dx medis

22.1204.08

: Meningitis

Bangsal

SYMPTOM

: Melati

ETIOLO

PROBL

DIAGNOS

GI
Ds:Klien mengatakan nyeri kepala Agen

EM
Nyeri

A
Nyeri akut

maret

yang berdenyut hebat

akut

berhubunga

2013

P : Nyeri karena adanya infeksi virus biologis

15.39

pada selaput otaknya

agen cedera

R ::nyeri kepala

biologis

cedera

dengan

Q :terasa berdenyut-denyut
S : skala nyeri 5
T :nyeri setiap saat,
Do:Klien tampak meringis kesakitan
23

dan menangis karena nyeri,


DS:Klien mengatakan tidak ada Ketidakm

Ketidaks

Ketidakseim

maret

nafsu

eimbang

bangan

2013

muntah saat melihat makanan. Klien menginges an

nutrisi

15.45

juga merasa nyeri ditenggorokan

ti

nutrisi

kurang dari

DO:Klien tampak lemas dan pucat

makanan

kurang

kebutuhan

dari

tubuh

makan,merasa

mual

dan ampuan

Berat badan turun 1 kg selama 3 hari

b/d

kebutuha ketidakmam

n tubuh

puan
mengingesti

23

DS:Klien mengatakan badan panas, dehidrasi

Hiperter

makanan
Hipertermi

maret

demam,merasa tidak nyaman


DO:Kulit kemerahan, turgor kulit

mi

b/d

2013
16.00

dehidrasi

jelek,akral teraba hangat.


S : 40
c

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama inisial klien

: An.Y

No.RekamMedis

NO

TGL&J

DX

AM
23

Dx medis

22.1204.08

: Meningitis

Bangsal

NOC

: Melati

NIC

RASIONAL

Setelah dilakukan

1.Kaji jenis dan tingkat

maret

tindakan keperawatan

nyeri klien

2013

selama 3x24 jam

2.Bantu

15.39

diharapkan nyeri akut

mendapatkan posisi yang

dapat berkurang

nyaman

dengan krteria hasil :

3.Anjurkan klien untuk

-skala nyeri 2

menggunakan

-klien tampak rileks

pengalihan

klien

untuk

aktivitas
untuk

mengurangi nyeri
4.Ajarkan
relaksasi

klien
dan

teknik
distraksi

untuk mengurangi nyeri


5.Kolaborasi

dengan

dokter dalam pemberian


2

23

Setelah

analgetik
dilakukan 1.pantau

asupan

maret

tindakan keperawatan haluaran klien

2013

selama

3x24

jam

dan

-BB

krn

retensi cairan
-Memantau /

15.45

diharapkan

2.kaji dan catat bising -mendapat hasil

ketidakseimbangan

usus klien

nutrisi

kurang

kebutuhan

plg akurat

dari 3.timbang dan catat BB -menyuplai


tubuh setiap hari pada jam yg kebutuhan

dapat teratasi dengan sama


krteria hasil:

nutrisi

4.berikan makanan lewat -mencegah

-klien

tidak selang

obstruksi

menunjukkan

bukti

mempertahanka

penurunan BB

5.beri perawatan hidung n integritas kulit

-BB naik 1kg dalam 3 dan ganti balutan selang

-keluarga

hari

berpartisipasi
dalam
perawatan
6.ajarkan

klien

dan

anggota keluarga prosedur


pemberian makan melalui
3

dan

selang
dilakukan 1.Pantau dan catat denyut

Setelah

tindakan keperawatan dan irama nadi,tekanan


selama

2x24

jam darah, frekuensi nafas.

diharapkan hipertermi 2.Ukur suhu tubuh klien


dapat teratasi dengan setiap 4 jam sekali.
krteria hasil:

3.Turunkan panas yang

-suhu tetap normal berlebihan


melepas

36-37c

-keseimbangan cairan pasang


tetap stabil
-klien

selimut
kain

dan
sebatas

pinggang pada klien.

menyatakan 4.Berikan kompres dingin

kenyamanannya
-Kejang

dengan

pada aksila dan lipatan


dapat paha, seka dengan air

tertangani

hangat.
5.Berikan

antipiretik

sesuai anjuran
5. IMPLEMENTASI
Nama inisial klien

: An.Y

No.Rekam Medis

Dx medis
:

22.1204.08

: Meningitis
Bangsal

NO

TGL&J DX

IMPLEMENTASI

AM
23

1.Mengkaji jenis dan tingkat nyeri DS:skala

maret

: Melati

RESPON

klien

PARAF
nyeri

5,jenis nyeri akut

2013
15.39

2.Membantu klien berada pada


posisi semifowler
3.Menganjurkan

klien

untuk DS:klien

menggunakan aktivitas pengalihan mengatakan nyeri


untuk

mengurangi

nyeri,misal tidak berkurang

nonton tv
4.Mengjarkan

DO:klien
klien

tampak

teknik kesakitan

relaksasi dengan nafas dalam

5.memberikan

asam

mefenamat

25mg via NGT


2

23
maret

1.memantau asupan dan haluaran DS:klien


klien

mengatakan mual

2013

muntah

15.45

melihat makanan
DO:klien

saat
tampak

lemas
DO:bising

usus

10x/mnt
2.mengkaji dan mencatat bising DO:klien
usus klien

makan

cair 250cc
DO:balutan bersih

4.memberikan

makanan

lewat tidak

selang

ada

tanda

kerusakan
integritas kulit

5.melakukan perawatan hidung dan


mengganti balutan selang
3

23

1.memantau dan mencatat denyut DO:TD:90/70mmh

maret

dan irama

nadi,tekanan

darah, g

2013

frekuensi nafas.

N:100x/mnt

16.00

2.mengkur suhu tubuh klien

S:40c,RR:28x

3.menurunkan

panas

yang

berlebihan

denganmemberi

kompres hangat pada seluruh tubuh


5.Berikan antipiretik sesuai anjuran

6. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama inisial klien

: Tn.Y

No.RekamMedis

NO
1

Diagnosa medis

22.1204.08

Bangsal

: Appendisitis
: Melati

TGL&JAM
DX
23
maret 1

EVALUASI (SOAP )
PARAF
S:Klien mengatakan nyeri kepala yang berdenyut

2013

hebat

15.39

P : Nyeri karena adanya infeksi virus pada selaput


otaknya
R ::nyeri kepala
Q :terasa berdenyut-denyut
S : skala nyeri 5
T :nyeri setiap saat,
O:Klien tampak meringis kesakitan dan menangis
karena nyeri,
A:masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
Mengajarkan teknik relaksasi dan pemberian

23

maret 2

annalgesik
S:Klien
mengatakan

tidak

ada

nafsu

2013

makan,merasa mual dan muntah saat melihat

15.45

makanan. Klien juga merasa nyeri ditenggorokan


O:Klien tampak lemas dan pucat
Berat badan turun 1 kg selama 3 hari
A:masalah nutrisi belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
-Timbang BB setiap hari
-berikan makanan yang disukai

23
2013
16.00

maret 3

S:Klien mengatakan badan panas, demam,merasa


tidak nyaman
O:Kulit kemerahan, turgor kulit jelek,akral teraba
hangat.
S : 40
c
A:masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
-berikan kompres hangat seluruh tubuh
-berikan obat antipiretik

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater). Bakteri dan virus
merupakan penyebab utama dari meningitis.
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan
meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak
atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh
virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta
dan meningitis serosa.

DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2003).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica
Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.
Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa
Peter Anugrah. Ed. 7. Jakarta : EGC; 2004.
Long, Barbara C. perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Bandung : yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan; 2006.
-.2010.Askep meningitis. Di unduh di http://wadung.wordpress.com/2010/03/22/laporanpendahuluan-meningitis/ tanggal 25 maret 2013 jam 13.30
Yanuar.2008.Askep Pasien dengan Meningitis. Di unduh di
http://keperawatangun.wordpress.com/2008/04/13/asuhan-keperawatan-pada-pasien-denganmeningitis/ tanggal 25 maret 2013 14.00
id.scribd.com/doc/84882440/Makalah-askep-Meningitis

You might also like