Professional Documents
Culture Documents
Etiologi
Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena : Penurunan masukan,
Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal
abnormal, Perdarahan.
c. Patofisiologi
Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan
elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti
ini disebut juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan
cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju
intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk
mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler.
Secara umum, kekurangan volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan
dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak
mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan
ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju
lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain
itu, kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan,
dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan.
d. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan
hipovolemia antara lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual,
muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria.
20
Universitas Sumatera Utara
e. Komplikasi
Akibat lanjut dari kekurangan volume cairan dapat mengakibatkan :
Dehidrasi (ringan, sedang berat), renjatan hipovolemik, kejang pada dehidrasi
hipertonik.
f. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan penunjang.
Penurunan Tekanan Darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik),
peningkatan frekuensi jantung, turgor kulit buruk, lidah kering dan kasar, mata
cekung, peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak anak: penurunan air mata, depresi fontanel anterior. Pada pasien syok akan
tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan halus, hipotensi terlentang
dan oliguria.
2. Riwayat kesehatan
3. Evalusi status volume cairan
4. Kadar Nitrogen Urea dalam darah (BUN) > 25mg/ 100 ml
5. Peningkatan kadar Hematokrit > 50%
6. Berat jenis urine > 1,025
g. Penatalaksanaan Medis
1. Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam-basa
dan elektrolit.
2. Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik.
3. Rehidrasi oral pada diare pediatrik.
Tindakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati dengan cairan intravena
sesuai pesanan / order dari medis. Catatan : Rehidrasi pada kecepatan yang
berlebihan dapat menyebabkan GGJK (Gagal Ginjal Jantung Kongestif)
4. Tindakan terhadap penyebab dasar.
h. Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut :
1. Tanda dan gejala hipovolemia.
2. Pentingnya mempertahankan masukan adekuat, khususnya pada anak kecil dan
lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi.
21
Universitas Sumatera Utara
i. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Data Subjektif
a. Kaji batasan karakteristik.
Asupan cairan (jumlah dan jenis), kulit (kering dan turgor), penurunan berat
badan (jumlah dan lamanya), haluaran urine (berkurang dan meningkat)
b. Kaji faktor-faktor yang berhubungan
Diabetes mellitus (diagnosa dan riwayat keluarga/diabetes insipidus), penyakit
jantung, penyakit ginjal, gangguan atau bedah gastrointestinal, penggunaan
alcohol. Pengobatan : laksatif/enema, diuretic dan efek samping yang
mengiritasi saluran pencernaan (antibiotika dan kemoterapi), alergi (makanan
dan
susu),
panas
tinggi/kelembaban,
olahraga
yang
terlalu
banyak
Data Objektif
a. Kaji batasan karakteristik
Berat badan sekarang dan sebelum sakit, asupan (1-2 hari terakhir), haluaran
(1-2 hari terakhir), lihat tanda-tanda dehidrasi:
Kulit : mukosa bibir kering, lidah berkerut atau kering, turgor kulit kurang
elastis, warna kulit pucat atau memerah, kelembaban kering atau
diforesis, fontanel bayi cekung dan bola mata cekung.
Urine : jumlah bervariasi sangat banyak atau sedikit, warna kuning tua atau
kuning jernih dan berat jenis naik atau turun.
b. Kaji faktor-faktor yang berhubungan
1. Kehilangan GI abnormal
4. Hemorragik
5. Perubahan masukan
2. Batasan Karakteristik
a. Mayor :
1. Ketidak cukupan asupan cairan per oral
2.Balance negative antara asupan dan haluaran
3. Penurunan berat badan
4. Kulit/membrane mukosa kering ( turgor menurun)
b. Minor :
1..Peningkatan natrium serum
2. Penurunan haluaran urine atau haluaran urine berlebih
3. Urine pekat atau sering berkemih
4. Penurunan turgor kulit
5. Haus, mual/anoreksia
23
Universitas Sumatera Utara
4. Tujuan
Menyeimbangkan volume cairan sesuai dengan Kebutuhan tubuh.
5. Kriteria Hasil
Individu akan :
a.Meningkatkan masukan cairan minimal 2000 ml/hari (kecuali bila ada
kontraindikasi).
b.Menceritakan perlunya untuk meningkatkan masukan cairan selama stress
atau panas.
c. Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal.
d. Memperlihatkan tidak adanya tanda dan gejala dehidrasi.
6. Intervensi
a. Kaji yang disukai dan yang tidak disukai, beri minuman kesukaan dalam
batas diet.
b. Rencanakan tujuan masukan cairan untuk setiap pergantian (mis;1000 ml
selama pagi, 800 ml sore, dan 200 ml malam hari).
c. Kaji pengertian individu tentang alasan-alasan untuk mempertahankan
hidrasi yang adekuat dan metoda-metoda untuk mencapai tujuan masukan
cairan.
d. Suruh individu mempertahankan laporan yang tertulis dari masukan cairan
dan haluaran urine, jika perlu.
e. Pantau masukan, pastikan sedikitnya 1500 ml peroral setiap 24 jam.
f. Pantau haluaran, pastikan sedikitnya 1000-1500 ml setiap 24 jam.
g. Pantau berat jenis urine
h. Timbang berat badan setiap hari dengan jenis baju yang sama, kehilangan
berat badan 2%-4% menunjukan dehidrasi ringan, 5%-9% dehidrasi sedang.
i. Ajarkan bahwa kopi, teh, dan jus buah anggur menyebabkan diuresis dan
dapat menambah kehilangan cairan.
j. Pertimbangkan kehilangan cairan tambahan yang berhubungan dengan
muntah, diare, demam, selang drein.
k. Pantau kadar elektrolit darah, nitrogen urea darah, urine dan serum
osmolalitas, kreatinin, hematokrit, dan hemoglobim)
24
Universitas Sumatera Utara
6. Implementasi
Menurut (Doengoes, 2000) implementasi adalah pemberian keperawatan
yang dilaksanakan untuk membantu mencapai tujuan pada rencana tindakan
keperawatan yang telah disusun. Setiap tindakan keperawatan yang dilaksanakan
dicatat dalam catatan keperawatan yaitu cara pendekatan pada klien efektif,
teknik komukasi terapeutik serta penjelasan untuk setiap tindakan yang
diberikan kapada klien.
7. Evaluasi
Menurut (Doengoes, 2000) evaluasi adalah tingkatan intelektual untuk
melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnose
keperawatan,rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
Kemungkinan yang dapat terjadi pada tahap evaluasi adalah masalah dapat
diatasi. Kemungkinan yang dapat terjadi pada tahap evaluasi adalah masalah
dapat diatasi, masalah teratasi sebagian, masalah belum teratasi atau timbul
masalah baru. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi proses dan evaluasi hasil.
25
Universitas Sumatera Utara
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
II.
Nama
: An. K
Umur
: 3 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan
: Belum menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
: Belum sekolah
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Masuk RS
: 03 Juni 2014
No. Register
: 04.01.01.2014000377784.001
Ruangan / kamar
Golongan Darah
:A
Tanggal Pengkajian
: 04 Juni 2014
Tanggal operasi
Diagnosa Medis
: GE
KELUHAN UTAMA
BAB cair lebih dari 6 kali perhari. Mual muntah kurang lebih 10 kali perhari, klien
terlihat lemas.
b. Quantity/ quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien tidak dapat mengungkapkan perasaan sakitnya, umur klien masih 3
tahun. Ibu klien mengatakan penyakit tersebut sangat mengganggu
aktifitasnya.
2. Bagaimana dilihat
Klien terlihat lemas, rewel, nafas terlihat cepat, demam (T: 37,50C), mukosa
mulut kering, turgor kulit >3 detik.
c. Region
Nyeri di bagian perut
d. Severity
Nyeri dirasakan di seluruh area perut
e. Time
4-5 kali perhari
IV.
27
Universitas Sumatera Utara
V.
28
Universitas Sumatera Utara
D. Spiritual:
1. Nilai dan keyakinan
Klien beragama kristen
2. Kegiatan ibadah
Ibu klien tidak pernah membawa anaknya beribadah setiap minggu karena
masih kecil.
VII.
STATUS MENTAL
1. Tingkat kesadaran
: Composmentis
2. Penampilan
3. Pembicaraan
klien
hanya
menganggukkan
kepalanya
jika
mengatakan
ya
dan
: 37,50C
Tekanan darah
: -
Nadi
: 116x/menit
Pernafasan
: 28x/menit
TB
: 98 cm
BB
: 11 kg
Bentuk
: bulat
29
Universitas Sumatera Utara
Ubun-ubun
Kulit kepala
: bersih.
Rambut
-
Bau
Warna kulit
: putih.
Wajah
-
Warna kulit
: sawo matang.
Struktur wajah
: simetris.
Mata
-
Palpebra
Pupil
Hidung
-
Lubang hidung
tidak
ada
terpasang
Cuping hidung
Telinga
-
Bentuk telinga
Ukuran telinga
: normal.
Lubang telinga
30
Universitas Sumatera Utara
Keadaan bibir
Keadaan gusi
: kurang bersih,
Keadaan lidah
Orofaring
Leher
-
Posisi trakea
: berada di tengah.
Tiroid
Suara
Kelenjar limfa
Vena jugularis
: teraba lemah
Pemeriksaan integumen
-
Kebersihan
: kulit bersih.
Kehangatan
Warna
: pucat
Turgor
Kelembaban
Kelainan kulit
Inspeksi torak
Pernafasan
Pemeriksaan paru
Tidak dilakukan karena klien tidak bersedia
Pemeriksaan jantung
Tidak dilakukan karena klien tidak bersedia
31
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan abdomen
-
Inspeksi
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak dijumpai massa, tanda acites (-).
Perkusi
: Timpani.
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas
-
Kesimetrisan
Edema
Pemeriksaan neurologi
-
Nervus olfactorius
: normal
Nervus optikus
Nervus okulamotorik,
Troclehar, dan Abducen : bola mata dapat melihat kearah.vertical,
horizontal, dan rotatoar, pupil isokor, pupil
mengecil ketika diberi rangsangan cahaya.
Nervus trigeminus
Nervus facialis
Nervus cholearis
Nervus glosofaringeus
Nervus vagus
Nervus Accecoris
Nervus Hypoglosus
Fungsi motorik
Fungsi sensorik
32
Universitas Sumatera Utara
Nafsu/ selera makan : klien hanya menghabiskan 1/3 dari porsi nasi
Alergi
Pemberian makan
Waktu pemberian
Tubuh
Kuku kaki dan tangan : kuku kaki dan tangan klien terlihat bersih
BAB
Pola BAB
: BAB 4-6x/hari
Karakter feses
BAB terakhir
Diare
2.
BAK
Pola BAK
Karakter urine
Nyeri / kesulitan BAK: klien mengatakan tidak ada kesulitan untuk BAK
34
Universitas Sumatera Utara
ANALISA DATA
No
1
Data
Penyebab
Masalah
keperawatan
DS:
Masukan
Kekurangan volume
- Ibu klien mengatakan makanan/minuman
yang cairan dan elektrolit
BAB encer lebih dari 6x
terkontaminsai kuman
kurang dari kebutuhan
tubuh
- Ibu klien mengatakan
warna facesnya kecoklatan
Infeksi mukosa usus
klien
mengatakan
perutnya terasa nyeri
Makanan
diserap
tidak
dapat
DO
- keadaan umum : lemah
Tekanan osmotic pada
: rongga usus meninggi
- kesadaran
composmentis
- Mukosa bibir kering
- Mata cekung
- BAB encer 4-6x
- Peristaltik
kali/menit
-
usus
36
Vital sign:
HR : 116 kali/menit
RR : 28 kali/menit
SB : 37c
- Terpasang IVFD RL 20
Tpm
2.
DS: ibu
klien
merasa
Cemas
Kurang
pengetahuan/informasi
pada
saat
di
rumah sakit.
Rumusan masalah:
1. Kekurangan volume cairan
2. Kurang pengetahuan
Diagnosa Keperawatan: Kekurangan Volume Cairan dan Elektrolit kurang dari
kebutuhan tubuh
36
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan keperawatan
Rasional
sedotan,
beri
cairan/
1. Meningkatkan
keseimbangan cairan
dan mencegah
komplikasi akibat
kadar cairan yang
abnormal atau yang
tidak diharapkan
37
Universitas Sumatera Utara
2.Pantau
status
kelembaban
hidarsi
kulit
dan
yaitu
2. mencegah dehidrasi
membran
3. Mencegah Iritasi
menganalisis data
pasien untuk
terhadap
mengatur
baertambah
buruknya
keseimbangan cairan
sesuai
kebutuhan,
tentukan
5.membantu atau
menyediakan asupan
makanan dan cairan
dalam diet seimbang
6. mengatur dan
mencegah
komplikasi akibat
perubahan kadar
abnormalitas elektrolit).
38
Universitas Sumatera Utara
memantau cairan
penggantian
NGT
berdasarkan
serta
mengembangkan
volume cairan
intravaskular pada
pasien yang
mengalami
penurunan volume
cairan.
8. mengumpulkan dan
menganalisis data
menginformasikan
perawat bila pasien haus,
serta ajarkan keluarga
pasien untuk
mengatur
keseimbangan cairan.
39
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan Keperawatan
Hari/tanggal Pukul
Kamis
14.00
Implementasi kep
Evaluasi
(SOAP)
S: Ibu pasien
mengatakan bahwa
T : 37,5 0 C
HR: 116x/menit
demam. Nafsu
RR : 28x/menit
14.30
makan berkurang,
agar
tidak
terjadi
pasien hanya
mampu makan
150cc dan minum
240 ml.
dehidrasi.
4.Mengajarkan pasien makan sedikit
tetapi sering.
dengan konsistensi
16.00
dan berwarna
jam
16.15
6. Memberi injeksi
kuning.
bibir kering, mata
16.40
cekung
A: Masih belum
teratasi
P: Intervensi
18.00
19.00
20.00
9. Mengukur TTV
dilanjutkan
1
40
Universitas Sumatera Utara
Jumat
08.30
09.00
09.30
10.00
mengatakan bahwa
demam turun T:
dehidrasi.
kembali selama 2
detik.
BAB 4x/hari
jam
dengan konsistensi
12.00
13.00
A: Masih belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
41
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Pengkajian yang dilakukan kepada An.K didapatkan data subjektif yaitu: ibu
klien mengatajan bahwa anaknya panas,rewel,merengek. Sedangkan data
objektif adalah hasil dari TTV.
b. Diagnosa keperawatan yang muncul setelah dilakukan pengkajian yaitu:
Kekurangan volume cairan dan Elektrolit b/d output berlebih
c. Intervensi keperawatan yaitu dapat memnuhi asupan oral secara adekuat
sehingga pemenuhan kebutuhan cairan dapat terpenuhi.
d. Implementasi yang dilakukan yaitu: mengobservasi TTV,memntau input dan
output, mengganti cairan infuse.
e. Evaluasi yang dilaksanakan selama dua hari masalah keperawatan belum teratasi
karena klien belum mampu mencukupi asupan kebutuhan nutrisi dan cairan
secara adekuat
B. Saran
a. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien seoptimal
mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
b. Bagi Institusi
Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang
merupakan fasilitas mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
melalui praktek klinik.
c. Bagi Penulis
penulis berharap bisa memberikan tindakan pengelolaan selanjutnya pada pasien
dengan kekurangan volume cairan
42
Universitas Sumatera Utara