You are on page 1of 2

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH

05DES
IPA sebagai suatu penopang pembelajaran memiliki permasalahan tersendiri yang ikut andil menjadi sebuah
problematika wajah pendidikan tanah air. Permasalahan ini seolah membuka tabir sejarah pendidikan yang tak
pernah berubah seiring kemajuan dan perubahan kurikulum. Memang pada dasarnya kurikulum hadir bukan
untuk menghilangkan masalah tetapi apakah problematika ini menjadi identitas negeri kita?
Oleh Choiri mengatakan bahwa banyak permasalahan pembelajaran IPA yang diangkat ke media tanpa adanya
inovasi pembelajaran di kelas, seakan-akan tetap bertahan bahkan jatuh pada lobang yang sama, lantas
bagaimana dengan kemajuan yang kita inginkan?
Selain itu pemberian materipun harus diperhatikan, hal ini untuk menghindari kesalahan/kekurangan penerimaan
konsep pada anak dengan benar dengan memperhatikan psikologi anak yang dimulai dari pembukaan, sampai
evaluasi di akhir pembelajaran pertama ini. Pembelajaran bermakna dimana penyampaian materi dengan contoh
yang terdekat dengan anak sehingga akan lebih mudah memahami dan dirasakan lebih bernilai, maksudnya
lebih bisa berguna bukan hanya sekedar teori dan menyenangkan.
Permasalahan lain yang timbul yaitu tidak adanya media pembelajaran yang memadai untuk menjelaskan suatu
konsep diluar praktikum dan observasi. Hal ini akan mempersulit anak dalam memahami konsep sehingga tak
jarang anak memahami diluar konsep yang sebetulnya jadi guru harus kreatif dan inovatif.
Berdasarkan hasil monitoring kelas pada saat pembelajaran IPA, banyak sekali masalah yang muncul yang
dialami oleh guru, diantaranya :
1. Guru tidak siap mengajar, dalam arti terkadang guru belum memahami konsep materi yang diajarkan.
2. Kesulitan memahami pelajaran, guru sering kesulitan dalam memunculkan minat belajar anak
3. Kurang optimal dalam penerapan metode pembelajran yang ada.
4. Kesulitan memilih dan menentukan alat peraga yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
5. Kesulitan menanamkan konsep yang benar pada siswa dan sering bersifat verbalistik.
Kegiatan membenahi motivasi dan prestasi merupakan kegiatan awal pembelajaran. Kegiatan itu perlu
dirancang sebaik mungkin guna mengkoordinasikan murid-murid untuk siap belajar, menerima pelajaran
dengan bertanya dan menggali ilmu pengetahuan yang akan dipelajari. Kegiatan yang bisa memberikan motivasi
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan, misalnya metode ceramah (bercerita),
peragaan, demonstrasi, dan sosiodrama dengan bermain peran, serta metode tanya jawab. Pada kegiatan
memberikan motivasi, guru hendaknya memberikan pertanyaan awa yang mengarahkan pada materi yang akan
dibahas, sehingga muncul berbagai opini anak tentang bebagai macam pelajaran. Hal ini penting sekali bagi
murid untuk menghilangkan pola pembelajaran DDCH (duduk, dengar, catat dan hapal). Pola pembelajaran
DDCH punya kelemahan, yaitu :
1. kurangnya interaksi guru sehingga murid dapat menurunkan motivasi anak belajar
2. murid apatis karena tidak ada keaktifan terlihat dalam proses pembelajaran.
3. murid kesulitan memahami konsep materi pelajaran.

https://sdbanyuglugur.wordpress.com/2012/12/05/permasalahan-pembelajaran-ipa-di-sekolah/
4. munculnya trauma murid kepada guru yang mengajar
5. materi pelajaran yang diserap murid masuk dalam ingatan jangka pendek alias STM (short time memory).
6. prestasi pembelajaran IPA cenderung menurun.
Untuk mengurangi bebagai permasalahan diatas, guru dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran
PAKEMI dan inovatif, pembelajaran aktif, kreatif, enak, menyenangkan. Pendekatan pembelajaran PAKEMI
paling tidak dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu :
1. guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antar keduanya.
2. guru dan murid dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam pembelajaran.
3. murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran
4. munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.
Akhirnya pembelajaran yang dilaksanakan jika ingin mencapai Sukses sangat bergantung pada beberapa
faktor, yaitu : guru, murid, tujuan yang akan dicapai, penggunaan media pembelajaran, metode diterapkan dan
sistem evaluasi, pengetahuan yang tepat yang dimiliki siswa mengarahkan perhatiannya pada satu atau dua hal
tertentu dari seluruh materi yang sedang dipelajari.

http://eprints.uny.ac.id/9763/3/BAB1-08108241097.pdf
http://eprints.uny.ac.id/7761/2/bab%201%20-%2008108244003.pdf
http://repository.upi.edu/1631/4/S_PGSD_0902890_CHAPTER%201.pdf
http://eprints.unsri.ac.id/788/1/4_GANJIL_FARAH_DIBA.pdf
http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/ModelPembelajaran.pdf

You might also like