Professional Documents
Culture Documents
samping dari obat-obat asam urat yang beredar di pasaran saat ini, maka diperlukan suatu alternatif
obat asam urat yang aman dikonsumsi, salah satunya dengan pemanfaatan buah kersen atau talok
sebagai Jakers (jam kersen).
Kersen atau talok merupakan tanaman yang memiliki buah kecil berwarna merah dan manis seperti
cery. Buah ini banyak ditemukan di Indonesia yang beriklim tropis, termasuk daerah Yogyakarta.
Tanaman kersen banyak tumbuh di pinggir selokan, retakan dinding, bahkan di tebing yang curam.
Dikarenakan ketahananya, tanaman ini juga disebut tanaman pionir. Di Yogyakarta tanaman ini
sangat melimpah, namun kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar dan
pemanfaatannya masih belum maksimal.
Biasanya buah kersen disukai anak-anak dan merupakan sumber makanan bagi beberapa spesies
hewan pemakan buah seperti codot, burung merbah dan burung cabe. Pohon kersen sangat
bermanfaat sebagai peneduh jalan karena daunya yang lebat dan batangnya yang lebih lentur namun
kuat. Kandungan kimia dari setiap 100 gram buah kersen adalah sebagai berikut : Air (77,8 gram),
Protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), Karbohidrat (17,9 gram), Serat (4,6 gram), Abu (1,14
gram), Kalsium (124,6 mg), Fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), Karoten (0,019g), Tianin (0,065g),
Ribofalin (0,037g), Niacin (0,554 g) dan kandungan Vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan
adalah 380KJ/100 gram. Adanya kandungan kalsium, tianin dan fosfor membuat buah kersen dapat
dimanfaatkan sebagai obat penetralisir asam urat.
Berdasarkan pentingnya kesehatan bagi kehidupan, maka melalui karya tulis ini kami membuat
inovasi dengan memanfaatkan buah kersen sebagai Jakers (jam kersen) alternatif obat asam urat
yang dapat langsung dikonsumsi sebagai obat herbal. Selain itu sistem pembuatan jam kesehatan ini
dapat dipraktekkan masyarakat Indonesia sebagai upaya mengurangi penyakit asam urat.
Tujuan Penulisan Gagasan
1.
Meningkatkan pemanfaatan buah kersen dalam bentuk jam.
2.
Menginformasikan mekanisme pengolahan jam kersen sebagai obat alternatif asam urat.
Manfaat Penulisan Gagasan
1.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat buah kersen sebagai penetralisir
asam urat.
2.
3.
Pemanfaatan buah kersen sebagai jam dapat digunakan sebagai industri rumah tangga,
sehingga dapat menguntungkan masyarakat dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan.
4.
Mendukung program pemerintah tentang penghijauan, karena pohon kersen mempunyai akar
cukup kuat dan dapat hidup di semua tempat.
GAGASAN
Asam urat atau uric acid merupakan hasil akhir nucleic acid atau metabolisme zat purin (salah satu
unsur protein) dalam sel tubuh. Unsur ini diperlukan oleh tubuh namun, dalam jumlah berlebih dapat
menimbulkan timbunan kristal asam urat dipersenian dan menjadi penyakit. Prof Harry Isbagio
mengatakan, bahwa di dunia suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya menderita penyakit asam
urat adalah pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi
sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi terjadi pada penduduk pantai dan yang paling
tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi
alkohol. Alkohol dapat menyebabkan berkurangnya pembuangan asam urat lewat urine sehingga
asam urat bertahan di dalam darah (http://komplemen.com).
Berdasarkan survei WHO, Indonesia merupakan Negara terbesar ke 4 di dunia yang penduduknya
menderita asam urat dan berdasarkan sumber dari Buletin Natural, di Indonesia penyakit asam urat
35% terjadi pada pria di bawah usia 34 tahun. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl
dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl. Kadar asam urat di atas normal disebut hiperurisemia.
Tanda-tanda seseorang menderita asam urat sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sama halnya dengan penyakit kanker, kasus asam urat juga terdiri dari empat tahapan/stadium yaitu
tahap asimtomatik (stadium I), tahap akut (stadium II), tahap interkritikal (stadium III), tahap kronik
(Stadium IV).
1. Tahap Asimtomatik (stadium I).
Tanda-tanda penyakit asam urat/ gout pada stadium I atau permulaan biasanya ditandai dengan
peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena tidak ada rasa sakit sama
sekali dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi atau tofus maupun batu ginjal atau batu urat di
saluran kemih.
2. Tahap Akut (stadium II)
Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri yang hebat,
bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan muncul pada
tengah malam dan menjelang pagi hari. Serangan seperti ini dapat hilang dengan sendirinya dalam
beberapa hari, kira-kira 10 hari dan bila diberi obat akan sembuh dalam waktu kurang lebih 3 hari.
Interval serangan yang cukup lama dan sendi masih dalam keadaan normal.
1.
Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut. Biasanya terjadi setelah
satu sampai dua tahun kemudian. Interval serangannya bertambah pendek namun penderita masih
bisa melakukan aktivitas normal tanpa ada rasa sakit sama sekali bila tidak sedang kambuh.
4. Tahap Kronik (stadium IV)
Pada tahapan ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau perubahan bentuk pada
sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut gejala irreversibel atau
arthritis gout kronis. Kondisi seperti ini frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit
terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan semakin meningkat. Bila demikian dapat
menyebabkan penderita lumpuh karena sendi menjadi kaku dan tidak bisa ditekuk
(http://www.ningharmanto.com/2009/01/asam-urat-dan-reumatik/).
Menurut Caicilia R Padang, konsultan Pusat Reumatik Indonesia, penyakit asam urat tidak dapat
diturunkan secara drastis dengan obat-obatan dosis tinggi, tetapi secara perlahan. Namun, jika tidak
segera diobati asam urat dapat menjadi berkepanjangan dan kronis (Buletin Kesehatan Alami.
2008:27). Terdapat beberapa obat asam urat yang beredar dipasaran termasuk yang berasal dari
Cina. Obat tersebut telah terdeteksi mengandung bahan kimia obat (BKO) yang berdampak buruk
bagi kesehatan tubuh manusia, misalnya dexametason dan fenil butazon yang terdapat dalam obat
reumatik atau aloburinol dalam obat asam urat seperti kolkisin dan Allopurinol. Obat asam urat ini
seringkali menyebabkan diare dan bisa menyebabkan efek samping yang lebih serius termasuk
kerusakan sumsum tulang. Mengingat begitu banyaknya efek samping dari obat-obat asam urat yang
beredar di pasaran saat ini, maka diperlukan suatu alternatif obat asam urat yang aman dikonsumsi,
salah satunya dengan pemanfaatan buah kersen atau talok.
Kersen adalah tumbuhan yang telah dikenal di Indonesia. Nama kersen ini terkenal sebagai buah
cery jawa. Hampir semua daerah di Indonesia dapat ditanami pohon kersen
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen). Buahnya berbentuk bulat-bulat kecil jika masih muda buahnya
berwarna hijau dan jika masak buah berwarna merah, berasa manis dan memiliki biji-biji kecil yang
banyak seperti pasir. Kersen mempunyai banyak kandungan kimia yang bermanfaat bagi tubuh
diantaranya:
Table 1. Kandungan kimia buah kersen / 100 gram
Jenis Zat Kimia
Jumlah (gram)
Jumlah (gram)
Air
77,8
Fosfor
84 mg
Protein
0,384
Besi
1,18 mg
Lemak
1,56
Karoten
0,019
Karbohidrat
17,9
Tianin
0,065
Serat
4,6
Ribofalin
0,037
Abu
1,14
Niacin
0,554
Kalsium
124,6 mg
Vitamin C
80,5 mg
Buah kersen di daerah Srilangka sering diawetkan dan dibuat selai jam fruit. Buah ini sangat digemari
di Mexico dan umumnya di jual pada pasar-pasar tradisional dalam jumlah yang banyak. Jus buah
kersen sangat bermanfaat dan memiliki kandungan yang lebih jika dibandingkan dengan berbagai
larutan isotonik yng kini banyak beredart di pasaran. Seperti yang diungkapkan oleh Wiwied Ekasari,
dari departemen farmakognosi dan Fitokimia fakultas farmasi Universitas Airlangga, bahwa di
Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara
mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri
yang ditimbulkan dari penyakit asam urat (http://asrulirfantosblog.blogspot.com). Pemanfaatan buah
kersen yang dikenal masyarakat saat ini hanya sebatas dikonsumsi secara langsung atau
dikembangkan dalam bentuk permen jeli. Mengingat pemanfaatan buah kersen yang masih sedikit
sedangkan kandungan gizi dan jumlah buah yang melimpah terutama di daerah Yogyakarta. Oleh
karena itu diperlukan suatu inovasi baru untuk memaksimalkan pemanfaatan buah kersen. Salah
satunya dengan memanfaatkan buah kersen padaJakers (jam kersen) sebagai alternatif obat asam
urat.
Jam (selai) adalah salah satu jenis makanan awetan dari sari buah atau buah yang dihaluskan dan
berasa manis. Jam bagi masyarakat Indonesia merupakan jenis makanan yang sudah tidak
asing. Jakers (Jam kersen) mempunyai banyak keunggulan dibanding dengan produk-produk jam
yang lain diantaranya, terbuat dari bahan alami yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi
kesehatan tanpa campuran bahan kimia sintesis. Bahan dasar pembuatan Jakers (jam kersen)
adalah buah talok yang harganya terbilang ekonomis, mudah didapat dan masih belum banyak orang
yang memanfaatkannya. Selain itu Jakers mempunyai tampilan yang menarik tidak seperti obat
herbal yang biasanya beredar dipasaran, namun Jakers merupakan selai kesehatan yang dapat
dikonsumsi sebagai pasangan roti saat makan pagi. Proses pengolahannya pun tergolong mudah.
Adapun langkah-langkah pengolahan dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Skema Pengolahan Jam Kersen
Tahap selanjtnya yaitu pengemasan Jakers (jam kersen) dapat dilihat pada gambar 2.
Mekanisme pengolahan jam kersen adalah memanfaatkan buah kersen. Buah kersen
mengandung kalsium, tianin dan fosfor bermanfaat untuk membantu peredaran darah secara
normal, membantu formasi sel protein dan membantu mengatur fungsi otot urat, dan peredaran
darah.
3.
Penginformasian mekanisme pengolahan jakers (jam kersen) sebagai obat alternatif asam
urat dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yang berkompeten dalam bidangnya
masimg-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Anne, Ahira. 2010. Pencegahan Penyakit Asam Urat. Diakses
melaluihttp://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/asam-urat.htm pada tanggal 4 Februari 2010
Anonim. 2008. Kersen. Diakses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen. Pada tanggal 4 Maret 2010
Anonim. 2009. Mengatasi Asam Urat. Diakses melalui http://www.indosiar.com/mengatasi-asam-urat.
Pada tanggal 4 Maret 2010
Anonim. 2000. Menuduh Asam Urat Sebagai Penyebab Nyeri Persendian. Diakses
melalui http://www.hanyawanita.com/_hot_news/article. pada tanggal 4 Maret 2010
Ning, Harmanto. 2009. Asam Urat dan Reumatik. Diakses
melaluihttp://www.ningharmanto.com/2009/01/asam-urat-dan-reumatik/. Pada tanggal 4 Februari
2010
Harry, Isbagio. 2008. Asam Urat, Penyakit Kaum Pria. Diakses
melaluihttp://komplemen.com/modules.php. Pada tanggal 4 Februari 2010
Manuputty. Dkk. 1990. Pengobatan Tradisional Daerah Maluku. Jakarta: Penerbit Departemen
pendidikan dan Kebudayaan
Emil, Salim. 1983. Masalah Kesehatan. Jakarta: Gramedia
Panjiwinoto. 2009. Tanaman Talok Berkasiat. Diakses
melalui_http://pandjiwinoto.co.cc/2009/01/03/gersentalok-tanaman-obat-berkasyat-besar/pada
tanggal 4 Maret 2010