You are on page 1of 6

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JAKERS (JAM KERSEN) SEBAGAI ALTERNATIF OBAT ASAM URAT


PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh :
Dwi Ekayatun
/ 08312244033 (Angkatan 2008)
Indira Pipit Miranti / 08304244038 (Angkatan 2008)
Retno Atun Khasanah / 08304244024 (Angkatan 2008)
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2010
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Asam urat merupakan salah satu jenis penyakit tertua yang sudah dikenal manusia sejak 2.000 tahun
yang lalu. Dahulu, asam urat juga disebut penyakit para raja karena penyakit ini diasosiasikan
dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak tanpa mengetahui
kandungan didalamnya. Dan pada gilirannya semua kebiasaan ini dipengaruhi oleh berbagai tradisi
kebudayaan, lembaga ekonomi dan kebijaksanaan pemerintah (Emil Salim. 1983:13). Setiap orang
dapat terkena penyakit asam urat. Umumnya penyakit ini banyak dialami oleh laki-laki, sedangkan
pada wanita persentasenya lebih kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum
laki-laki cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Sekarang ini, asam urat tidak hanya
menyerang orang tua, namun orang yang usianya masih tergolong muda juga dapat terkena asam
urat.
Asam urat atau rematik gout (gout artritis) adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh salah satu protein
(purin) dalam ginjal. Dalam hal ini, ginjal berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh
dimana sebagian sisa asam urat dibuang melalui air seni (urin). Apabila kadar asam urat berlebihan
dan ginjal tidak mampu lagi mengatur kestabilannya, maka akan menumpuk pada jaringan dan sendi.
Pada saat kadar asam urat tinggi, akan timbul rasa nyeri yang hebat terutama pada daerah
persendian (indosiar.com). Apabila Kristal asam urat dibiarkan dapat menyebabkan penyakit batu
ginjal.
Berdasarkan data The National Institutes of Health (NIH) pada tahun 2002, jumlah penderita asam
urat di Amerika Serikat mencapai 2,1 juta. Sebagian besar penderita adalah pria berusia 40-50 tahun
(90%) dan wanita (10%) pada masa monopouse (www.hanyawanita.com). Di Indonesia 35% terjadi
pada pria di bawah usia 34 tahun.
Beberapa jamu dan obat herbal untuk mengobati asam urat termasuk yang datang dari Cina saat ini
telah terdeteksi mengandung bahan kimia obat (BKO) yang berdampak buruk bagi kesehatan tubuh
manusia, misalnya dexametason dan fenil butazon yang terdapat dalam obat reumatik atau aloburinol
dalam obat asam urat. BKO yang terkandung di dalam obat reumatik dapat menimbulkan
osteophorosis dan penurunan daya tahan tubuh, sedangkan BKO di dalam obat asam urat dapat
mengganggu kesehatan jantung dan ginjal. Pengobatan tradisional untuk gout adalah kolkisin. Obat
gout atau asam urat jenis ini seringkali menyebabkan diare dan dapat menyebabkan efek samping
yang lebih serius termasuk kerusakan sumsum tulang. Obat lain yang biasanya digunakan adalah
allopurinol merupakan obat yang menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh. Biasanya
diberikan terutama kepada penderita yang memiliki kadar asam urat yang tinggi dan batu ginjal atau
mengalami kerusakan ginjal. Allopurinol bisa menyebabkan gangguan pencernaan, timbulnya ruam di
kulit, berkurangnya jumlah sel darah putih dan kerusakan hati. Mengingat begitu banyaknya efek

samping dari obat-obat asam urat yang beredar di pasaran saat ini, maka diperlukan suatu alternatif
obat asam urat yang aman dikonsumsi, salah satunya dengan pemanfaatan buah kersen atau talok
sebagai Jakers (jam kersen).
Kersen atau talok merupakan tanaman yang memiliki buah kecil berwarna merah dan manis seperti
cery. Buah ini banyak ditemukan di Indonesia yang beriklim tropis, termasuk daerah Yogyakarta.
Tanaman kersen banyak tumbuh di pinggir selokan, retakan dinding, bahkan di tebing yang curam.
Dikarenakan ketahananya, tanaman ini juga disebut tanaman pionir. Di Yogyakarta tanaman ini
sangat melimpah, namun kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar dan
pemanfaatannya masih belum maksimal.
Biasanya buah kersen disukai anak-anak dan merupakan sumber makanan bagi beberapa spesies
hewan pemakan buah seperti codot, burung merbah dan burung cabe. Pohon kersen sangat
bermanfaat sebagai peneduh jalan karena daunya yang lebat dan batangnya yang lebih lentur namun
kuat. Kandungan kimia dari setiap 100 gram buah kersen adalah sebagai berikut : Air (77,8 gram),
Protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), Karbohidrat (17,9 gram), Serat (4,6 gram), Abu (1,14
gram), Kalsium (124,6 mg), Fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), Karoten (0,019g), Tianin (0,065g),
Ribofalin (0,037g), Niacin (0,554 g) dan kandungan Vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan
adalah 380KJ/100 gram. Adanya kandungan kalsium, tianin dan fosfor membuat buah kersen dapat
dimanfaatkan sebagai obat penetralisir asam urat.
Berdasarkan pentingnya kesehatan bagi kehidupan, maka melalui karya tulis ini kami membuat
inovasi dengan memanfaatkan buah kersen sebagai Jakers (jam kersen) alternatif obat asam urat
yang dapat langsung dikonsumsi sebagai obat herbal. Selain itu sistem pembuatan jam kesehatan ini
dapat dipraktekkan masyarakat Indonesia sebagai upaya mengurangi penyakit asam urat.
Tujuan Penulisan Gagasan
1.
Meningkatkan pemanfaatan buah kersen dalam bentuk jam.
2.
Menginformasikan mekanisme pengolahan jam kersen sebagai obat alternatif asam urat.
Manfaat Penulisan Gagasan
1.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat buah kersen sebagai penetralisir
asam urat.
2.

Menurunkan jumlah penderita penyakit asam urat penduduk Indonesia.

3.

Pemanfaatan buah kersen sebagai jam dapat digunakan sebagai industri rumah tangga,
sehingga dapat menguntungkan masyarakat dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan.
4.
Mendukung program pemerintah tentang penghijauan, karena pohon kersen mempunyai akar
cukup kuat dan dapat hidup di semua tempat.
GAGASAN
Asam urat atau uric acid merupakan hasil akhir nucleic acid atau metabolisme zat purin (salah satu
unsur protein) dalam sel tubuh. Unsur ini diperlukan oleh tubuh namun, dalam jumlah berlebih dapat
menimbulkan timbunan kristal asam urat dipersenian dan menjadi penyakit. Prof Harry Isbagio
mengatakan, bahwa di dunia suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya menderita penyakit asam
urat adalah pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi
sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi terjadi pada penduduk pantai dan yang paling
tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi
alkohol. Alkohol dapat menyebabkan berkurangnya pembuangan asam urat lewat urine sehingga
asam urat bertahan di dalam darah (http://komplemen.com).

Berdasarkan survei WHO, Indonesia merupakan Negara terbesar ke 4 di dunia yang penduduknya
menderita asam urat dan berdasarkan sumber dari Buletin Natural, di Indonesia penyakit asam urat
35% terjadi pada pria di bawah usia 34 tahun. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl
dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl. Kadar asam urat di atas normal disebut hiperurisemia.
Tanda-tanda seseorang menderita asam urat sebagai berikut:
1.

Adanya peningkatan kadar asam urat darah

2.

Terdapat kristal urat yang khas dalam cairan sendi

3.

Terdapat tofus yang telah dibuktikan dengan pemeriksaan kimia

4.

Terjadi lebih dari satu kali serangan nyeri di persendian.

5.

Adanya serangan di satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki

6.

Sendi tampak kemerahan

7.

Adanya pembengkakan tidak simetris di satu sendi

8.

Tidak adanya bakteri saat terjadi serangan dan peradangan.

Sama halnya dengan penyakit kanker, kasus asam urat juga terdiri dari empat tahapan/stadium yaitu
tahap asimtomatik (stadium I), tahap akut (stadium II), tahap interkritikal (stadium III), tahap kronik
(Stadium IV).
1. Tahap Asimtomatik (stadium I).
Tanda-tanda penyakit asam urat/ gout pada stadium I atau permulaan biasanya ditandai dengan
peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena tidak ada rasa sakit sama
sekali dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi atau tofus maupun batu ginjal atau batu urat di
saluran kemih.
2. Tahap Akut (stadium II)
Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri yang hebat,
bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan muncul pada
tengah malam dan menjelang pagi hari. Serangan seperti ini dapat hilang dengan sendirinya dalam
beberapa hari, kira-kira 10 hari dan bila diberi obat akan sembuh dalam waktu kurang lebih 3 hari.
Interval serangan yang cukup lama dan sendi masih dalam keadaan normal.
1.

Tahap Interkritikal (stadium III)

Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut. Biasanya terjadi setelah
satu sampai dua tahun kemudian. Interval serangannya bertambah pendek namun penderita masih
bisa melakukan aktivitas normal tanpa ada rasa sakit sama sekali bila tidak sedang kambuh.
4. Tahap Kronik (stadium IV)
Pada tahapan ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau perubahan bentuk pada
sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut gejala irreversibel atau
arthritis gout kronis. Kondisi seperti ini frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit
terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan semakin meningkat. Bila demikian dapat

menyebabkan penderita lumpuh karena sendi menjadi kaku dan tidak bisa ditekuk
(http://www.ningharmanto.com/2009/01/asam-urat-dan-reumatik/).
Menurut Caicilia R Padang, konsultan Pusat Reumatik Indonesia, penyakit asam urat tidak dapat
diturunkan secara drastis dengan obat-obatan dosis tinggi, tetapi secara perlahan. Namun, jika tidak
segera diobati asam urat dapat menjadi berkepanjangan dan kronis (Buletin Kesehatan Alami.
2008:27). Terdapat beberapa obat asam urat yang beredar dipasaran termasuk yang berasal dari
Cina. Obat tersebut telah terdeteksi mengandung bahan kimia obat (BKO) yang berdampak buruk
bagi kesehatan tubuh manusia, misalnya dexametason dan fenil butazon yang terdapat dalam obat
reumatik atau aloburinol dalam obat asam urat seperti kolkisin dan Allopurinol. Obat asam urat ini
seringkali menyebabkan diare dan bisa menyebabkan efek samping yang lebih serius termasuk
kerusakan sumsum tulang. Mengingat begitu banyaknya efek samping dari obat-obat asam urat yang
beredar di pasaran saat ini, maka diperlukan suatu alternatif obat asam urat yang aman dikonsumsi,
salah satunya dengan pemanfaatan buah kersen atau talok.
Kersen adalah tumbuhan yang telah dikenal di Indonesia. Nama kersen ini terkenal sebagai buah
cery jawa. Hampir semua daerah di Indonesia dapat ditanami pohon kersen
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen). Buahnya berbentuk bulat-bulat kecil jika masih muda buahnya
berwarna hijau dan jika masak buah berwarna merah, berasa manis dan memiliki biji-biji kecil yang
banyak seperti pasir. Kersen mempunyai banyak kandungan kimia yang bermanfaat bagi tubuh
diantaranya:
Table 1. Kandungan kimia buah kersen / 100 gram
Jenis Zat Kimia

Jumlah (gram)

Jenis Zat Kimia

Jumlah (gram)

Air

77,8

Fosfor

84 mg

Protein

0,384

Besi

1,18 mg

Lemak

1,56

Karoten

0,019

Karbohidrat

17,9

Tianin

0,065

Serat

4,6

Ribofalin

0,037

Abu

1,14

Niacin

0,554

Kalsium

124,6 mg

Vitamin C

80,5 mg

Buah kersen di daerah Srilangka sering diawetkan dan dibuat selai jam fruit. Buah ini sangat digemari
di Mexico dan umumnya di jual pada pasar-pasar tradisional dalam jumlah yang banyak. Jus buah
kersen sangat bermanfaat dan memiliki kandungan yang lebih jika dibandingkan dengan berbagai
larutan isotonik yng kini banyak beredart di pasaran. Seperti yang diungkapkan oleh Wiwied Ekasari,
dari departemen farmakognosi dan Fitokimia fakultas farmasi Universitas Airlangga, bahwa di
Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara
mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri
yang ditimbulkan dari penyakit asam urat (http://asrulirfantosblog.blogspot.com). Pemanfaatan buah
kersen yang dikenal masyarakat saat ini hanya sebatas dikonsumsi secara langsung atau
dikembangkan dalam bentuk permen jeli. Mengingat pemanfaatan buah kersen yang masih sedikit
sedangkan kandungan gizi dan jumlah buah yang melimpah terutama di daerah Yogyakarta. Oleh
karena itu diperlukan suatu inovasi baru untuk memaksimalkan pemanfaatan buah kersen. Salah
satunya dengan memanfaatkan buah kersen padaJakers (jam kersen) sebagai alternatif obat asam
urat.

Jam (selai) adalah salah satu jenis makanan awetan dari sari buah atau buah yang dihaluskan dan
berasa manis. Jam bagi masyarakat Indonesia merupakan jenis makanan yang sudah tidak
asing. Jakers (Jam kersen) mempunyai banyak keunggulan dibanding dengan produk-produk jam
yang lain diantaranya, terbuat dari bahan alami yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi
kesehatan tanpa campuran bahan kimia sintesis. Bahan dasar pembuatan Jakers (jam kersen)
adalah buah talok yang harganya terbilang ekonomis, mudah didapat dan masih belum banyak orang
yang memanfaatkannya. Selain itu Jakers mempunyai tampilan yang menarik tidak seperti obat
herbal yang biasanya beredar dipasaran, namun Jakers merupakan selai kesehatan yang dapat
dikonsumsi sebagai pasangan roti saat makan pagi. Proses pengolahannya pun tergolong mudah.
Adapun langkah-langkah pengolahan dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Skema Pengolahan Jam Kersen
Tahap selanjtnya yaitu pengemasan Jakers (jam kersen) dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Skema Pengemasan Jam Kersen


Berdasarkan banyaknya keunggulan Jakers dibanding obat asam urat biasa maka dapat
disimpulkan bahwa Jakers dijadikan sebagai alternatif obat asam urat. Untuk mewujudkan hal
tersebut diperlukan adanya kerjasama dari berbagai pihak yang terkait dan berkompeten yaitu
peneliti, farmator, masyarakat, petani kersen, dan peninjau dinas kesehatan daerah Yogyakarta.
Peneliti berperan menyiapkan dan mengembangkan inovasi pengolahan buah kersen menjadi jam
kesehatan. Farmator berperan menguji kelayakan jam kersen untuk dikonsumsi masyarakat terutama
penderita asam urat. Masyarakat merupakan obyek yang berperan sebagai konsumen sekaligus
evaluator dari jam kersen. Petani kersen berperan utama dalam menyediakan buah kersen sebagai
bahan utama pembuatan jakers. Dan dinas kesehatan daerah Yogyakarta sebagai pemantau dan
mengevaluasi kelayakan Jakers (jam kersen) sebagai obat asam urat.
Untuk menunjang keberhasilan sosialisasi pemanfaatan Jakers (jam kersen) sebagai alternatif obat
asam urat juga diperlukan adanya kerjasama dengan apotek dan swalayan sebagai pihak distributor.
Cara pembuatan Jakers (jam kersen) cocok dikembangkan di Indonesia keuntungan teknologi ini
membantu dalam prospek pembangunan yang dilihat dari bidang kesehatan, ekonomi, lingkungan
dan sosial.
1.
1. Bidang Kesehatan dan Ekonomi
Cara pembuatan jam kersen ditinjau dari segi ekonomi sangat murah, praktis dan efisien. Pembuatan
jam kersen dapat dijadikan sebagai lapangan industri rumah tangga. Sehingga, pendapatan perbulan
tiap rumah tangga dapat meningkat. Selain membuka lapangan pekerjaan, Jam kersen ini juga dapat
menurunkan jumlah penderita asam urat di Indoneia yang terkena penyakit asam urat.
1.
2. Bidang Lingkungan dan Sosial
Pemanfaatan buah kersen dalam pembuatan jam kersen juga akan membantu program pemerintah
mengenai penghijauan dan pelestarian kembali tanaman Indonesia yang mempunyai nilai guna yang
tinggi bagi kehidupan manusia di bumi.
KESIMPULAN
1.
Optimslisasi pemanfaatan buah kersen dapat dilakukan dengan pembuatan jakers (jam
kersen) sebagai alternative obat asam urat, karena proses pengolahan yang mudah, menarik,
ekonomis dan mempunyai banyak manfaat.
2.

Mekanisme pengolahan jam kersen adalah memanfaatkan buah kersen. Buah kersen
mengandung kalsium, tianin dan fosfor bermanfaat untuk membantu peredaran darah secara

normal, membantu formasi sel protein dan membantu mengatur fungsi otot urat, dan peredaran
darah.
3.

Penginformasian mekanisme pengolahan jakers (jam kersen) sebagai obat alternatif asam
urat dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yang berkompeten dalam bidangnya
masimg-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Anne, Ahira. 2010. Pencegahan Penyakit Asam Urat. Diakses
melaluihttp://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/asam-urat.htm pada tanggal 4 Februari 2010
Anonim. 2008. Kersen. Diakses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen. Pada tanggal 4 Maret 2010
Anonim. 2009. Mengatasi Asam Urat. Diakses melalui http://www.indosiar.com/mengatasi-asam-urat.
Pada tanggal 4 Maret 2010
Anonim. 2000. Menuduh Asam Urat Sebagai Penyebab Nyeri Persendian. Diakses
melalui http://www.hanyawanita.com/_hot_news/article. pada tanggal 4 Maret 2010
Ning, Harmanto. 2009. Asam Urat dan Reumatik. Diakses
melaluihttp://www.ningharmanto.com/2009/01/asam-urat-dan-reumatik/. Pada tanggal 4 Februari
2010
Harry, Isbagio. 2008. Asam Urat, Penyakit Kaum Pria. Diakses
melaluihttp://komplemen.com/modules.php. Pada tanggal 4 Februari 2010
Manuputty. Dkk. 1990. Pengobatan Tradisional Daerah Maluku. Jakarta: Penerbit Departemen
pendidikan dan Kebudayaan
Emil, Salim. 1983. Masalah Kesehatan. Jakarta: Gramedia
Panjiwinoto. 2009. Tanaman Talok Berkasiat. Diakses
melalui_http://pandjiwinoto.co.cc/2009/01/03/gersentalok-tanaman-obat-berkasyat-besar/pada
tanggal 4 Maret 2010

You might also like