You are on page 1of 33

MORBILI

REZKA GUSTYA SARI

Bab 1
Tinjauan Pustaka

Patofisiologi

Manifestasi klinis

Biasanya bercak memenuhi seluruh tubuh


dalam waktu sekitar satu minggu, tergantung
pada daya tahan tubuh masing-masing anak.
Umumnya jika bercak merahnya sudah
keluar, demam akan turun dengan
sendirinya. Bercak merah pun makin lama
menjadi kehitaman dan bersisik
(hiperpigmentasi), lalu rontok atau sembuh
dengan sendirinya. Periode ini merupakan
masa penyembuhan yang butuh waktu
sampai 2 minggu.

Diagnosis

DEMAM
RUAM MAKULO PAPULAR
KONJUNGTIVITIS

Komplikasi

otitis media, pneumonia,


ensefalitis, trombositopenia.
Pada anak HIV yang tidak
diimunisasi, pneumonia yang
fatal dapat terjadi tanpa
munculnya lesi kulit

Penatalaksanaan &
Pencegahan

Pengobatan bersifat suportif dan simptomatis, terdiri dari


istirahat, pemberian cairan yang cukup, suplemen nutrisi,
antibiotik diberikan bila terjadi infeksi sekunder, anti
konvulsi apabila terjadi kejang, antipiretik bila demam,
dan vitamin A 100.000 Unit untuk anak usia 6 bulan
hingga 1 tahun dan 200.000 Unit untuk anak usia >1
tahun. Vitamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan
epitel saluran nafas yang rusak, menurunkan morbiditas
campak juga berguna untuk meningkatkan titer IgG dan
jumlah limfosit total.5 Indikasi rawat inap bila hiperpireksia
(suhu >39,5C), dehidrasi, kejang, asupan oral sulit atau
adanya penyulit. Pengobatan dengan penyulit disesuaikan
dengan penyulit yang timbul

Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan


penyakit yang menular. Namun demikian, pada
sebagian besar pasien infeksi dapat sembuh sendiri,
sehingga pengobatan bersifat suportif. Edukasi
pentingnya memperhatikan cairan yang hilang dari
diare/emesis. Untuk anggota keluarga/kontak yang
rentan, dapat diberikan vaksin campak atau human
immunoglobulin untuk pencegahan. Vaksin efektif bila
diberikan dalam 3 hari terpapat dengan penderita.
Imunoglobulin dapat diberikan pada individu dengan
gangguan imun, bayi umur 6 bulan -1 tahun, bayi
umur kurang dari 6 bulan yang lahir dari ibu tanpa
imunitas campak, dan wanita hamil

Pencegahan terutama dengan melakukan imunisasi


campak. Imunisasi Campak di Indonesia termasuk
Imunisasi dasar yang wajib diberikan terhadap anak
usia 9 bulan dengan ulangan saat anak berusia 6
tahun dan termasuk ke dalam program
pengembangan imunisasi (PPI). Imunisasi campak
dapat pula diberikan bersama Mumps dan Rubela
(MMR) pada usia 12-15 bulan. Anak yang telah
mendapat MMR tidak perlu mendapat imunisasi
campak ulangan pada usia 6 tahun. Pencegahan
dengan cara isolasi penderita kurang bermakna
karena transmisi telah terjadi sebelum penyakit
disadari dan didiagnosis sebagai campak

Prognosis

Campak merupakan penyakit self


limiting sehingga bila tanpa disertai
dengan penyulit maka prognosisnya
baik. Biasanya sembuh setelah 7-10 hari
timbul ruam. Kematian biasanya
disebabkan oleh penyulit

Kesimpulan

Pencegahan penyakit campak dengan


melakukan imunisasi terhadap bayi
sangat penting karena insidensi campak
terutama pada anak usia muda

Bab 2
laporan kasus

STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama / Kelamin / umur
: Ny. I/ Perempuan /
48 th
Pekerjaan / Pendidikan
: Guru Paud/tamat S-1
Alamat
: Komp. Taruko I Blok B
No.13

Latar belakang Sosial Ekonomi Demografi lingkungan keluarga


Status Perkawinan : Menikah
Jumlah anak / saudara
: 1/ 3
Status ekonomi keluarga
: Menengah ke atas, suami bekerja sebagai
PNS.
Kondisi Rumah
:
Rumah permanen,2 kamar tidur, 1 kamar mandi
Lantai rumah dari keramik, terdapat jendela 4 buah, kamar 2 buah,
dapur tersendiri
Jamban menggunakan wc
Listrik ada
Sumber air sumur
Sampah dibuang ketempat sampah dan kadang dibakar sendiri
disamping rumah
Rumah dihuni oleh 4 orang yang terdiri dari pasien dan suaminya,
nenek, satu orang anaknya.
Kesan : hygiene dan sanitasi lingkungan baik

Kondisi lingkungan keluarga :


Pasien tinggal dilingkungan yang cukup padat
penduduk
Lingkungan sekitar bersih
Aspek psikologis di keluarga
:
Hubungan dengan anggota keluarga baik
Faktor stress dalam keluarga tidak ada

Keluhan Utama
Bentol-bentol merah pada tangan,kaki dan wajah
sejak 2 hari yang lalu dan diikuti dengan mata merah
pada mata kiri dan mata kanan.

Riwayat penyakit sekarang :


Bentol bentol merah pada wajah sejak 1 hari yang lalu, awalnya
bentol-bentol muncul di belakang telinga, kemudian menebar ke
dada, lalu tangan dan kaki pasien sejak 4 hari yang lalu
Mata kiri dan kanan merah dan berair sejak 1 hari yang lalu
Mata kanan dan kiri terasa silau ketika melihat cahaya
Batuk berdahak ada, warna dahak putih sejak 4 hari yang lalu
Pilek ada sejak 4 hari yang lalu
Riwayat imunisasi campak pada waktu kecil tidak jelas
Sendi-sendi tangan dan kaki dirasakan nyeri sejak 4 hari yang lalu
Riwayat alergi tidak ada
BAB dan BAK biasa
Pasien telah berobat sebelumnya di puskesmas pembantu pada 6
hari yang lalu dengan keluhan demam, telah diberi obat
parasetamol.

Riwayat penyakit dahulu / penyakit keluarga :


Pasien tidak pernah menderita bentol-bentol merah pada kaki dan
tangan, serta wajah sebelumnya
Anak sebelumnya menderita demam, bentol-bentol merah dan
mata merah pada dua minggu yang lalu dan telah sembuh.
Pemeriksaan Fisik
Status generalisata :
Keadaan umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: CMC
Nadi
: 82 x/menit
Nafas
: 27 x/menit
TD
: 120/70 mmHg
Suhu
: afebris
Mata
: konjungtiva merah ODS,
lakrimasi (+) ODS. Reflek pupil ODS (+)

KGB regional : tidak teraba pembesaran KGB

Dada
Paru

: Inspeksi : normochest, simetris ki = ka

: Palpasi : fremitus kiri dan kanansama

: Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru

: Auskultasi : suara nafas bronkhial, ronkhi (-) pada apeks paru kanan, wheezing (-)

Jantung

: Inspeksi : iktus tidak terlihat

: Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCSRIC V

: Perkusi : batas jantung normal

: Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,

bising (-)

Abdomen

: Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit

: Palpasi : Hati dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)

: Perkusi : Timpani

: Auskultasi : BU (+) N

Ekstremitas
: akral
hangat, perfusi baik
Status Lokalis Kulit
:
Lokasi
: pada seluruh wajah, dada,
tangan dan kaki

Distribusi
: Regional

Bentuk/Susunan : tidak khas

Batas
: tegas

Ukuran
: lentikuler - numular

Effluoresensi
: papul-papul eritem dan
makula eritem

Diagnosis Kerja
erupsi
Diagnosis Banding

: Morbili stadium
: Rubella

Preventif
Menutup mulut ketika batuk atau bersin
Jika batuk jangan membuang dahak
sembarangan
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
makan makanan yang bergizi, istirahat yang
cukup, dan olahraga teratur.
Jika ada gejala seperti batuk berdahak yang
warnanya telah berubah segera kunjungi
pusat pelayanan kesehatan

Promotif
Memberikan pengertian dan pengetahuan
pada pasien maupun keluarga mengenai
penyakit Morbili yang merupakan infeksi yang
menyerang paru atau organ lain disebabkan
oleh virus morbili dan menularkannya melalui
droplet, apabila penderita batuk, bersin,
meludah serta urin.
Menerangkan kepada pasien pentingnya
istirahat cukup, makan makanan bergizi dalam
mempercepat proses penyembuhan penyakit.
Menjelaskan mengenai komplikasi yang
mungkin timbul akibat morbili

Kuratif :
Terapi medikamentosa :
Parasetamol 500 mg 3 x 1
CTM 4 mg 3 x 1
Ambroxol 30 mg 3 x 1
Rehabilitatif
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi
seimbang
Tidur dann istirahat yang cukup
Berolahraga secara teratur

BAB III
Diskusi

Pada seorang perempuan berumur 48 tahun,


bedasarkan anamnesis didapatkan bahwa bentolbentol pada wajah sejak 1 hari yang lalu disertai
dengan mata kanan dan kiri merah,silau jika melihat
cahaya dan berair sejak 1 hari yang lalu.bentolbentol awalnya muncul di belakang telinga lalu
menyebar ke badan, kaki dan tangan hingga muka.
Awalnya pasien menderita demam sejak 6 hari yang
lalu, batuk berdahak ada sejak empat hari yang lalu,
warna dahak bening, nyeri tenggorok ada sejak
empat hari yang lalu, sendi sendi tangan dan kaki
terasa ngilu. Pada pasien ini tidak terdapat alergi
obat maupun makanan serta riwayat atopi, anak
pasien yang SD menderita demam, bentol-bentol
merah serta mata merah pada dua minngu yang lalu.

Pada pemeriksaan fisik di dapatkan ruam


makulo papular pada wajah, tangan, dan
kaki pasien. Mata merah, dan berair.
Bedasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik ditegakkan diagnosis morbili
stadium erupsi pada pasien ini, dengan
diagnosis banding rubella. Morbili dan
rubella memiliki tampilan klinis yang
hampir sama, yaitu demam, ruam
makulo papular, dan konjungtivitis

Diagnosis banding pada rubella dapat tersingkir


karena awal munculnya ruam makulopapular
pada rubella adalah pada wajah, sedahkan
pada pasien ini awal muncul lesi di belakang
telinga. Bedasarkan epidemiologi morbili lebih
banyak diderita pada anak namun tidak jarang
juga mengenai orang dewasa. Pada pasien ini di
berikan pengobatan simptomatik terhadap
demamnya, batuk dan pliek, yaitu Parasetamol,
ctm dan ambroxol. Hal ini berhubungan dengan
penyakit morbili yang disebabkan oleh virus
dan merupakan penyakit self limiting disease.

You might also like