You are on page 1of 19

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN SKOLIOSIS
KELOMPOK 4;
Mughni Rahmawati R
Iin Cahya Pusvita Sari
Susiani
Khoirul Nur Ihsan
Muhammad Haidir
S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2015

Pengertian

Skoliosis adalah suatu kelainan


bentuk pada tulang belakang dimana
terjadi
pembengkokan
tulang
belakang ke arah samping kiri atau
kanan.Kelainan skoliosis ini sepintas
terlihat sangat sederhana.

Etiologi
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1.Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan
dengan suatu kelainan dalam pembentukan
tulang belakang atau tulang rusuk yang
menyatu
2.Neuromuskuler, pengendalian otot yang
buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan
akibat penyakit berikut :Cerebral palsy,
Distrofi otot, Polio, Osteoporosis juvenile
3.Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui

Patofisiolo
gi

Kelainan bentuk tulang punggung yang


disebut scoliosis ini berawal dari adanya syaraf
syaraf yang lemah atau bahkan lumpuh yang
menarik ruas ruas tulang belakang.Tarikan ini
berfungsi untuk menjaga ruas tulang belakang
berada pada garis yang normal yang bentuk
nya seperti penggaris atau lurus.Tetapi karena
suatu hal, diantaranya kebiasaan duduk yang
miring, membuat sebagian syaraf yang bekerja
menjadi lemah.Bila ini terus berulang menjadi
kebiasaan, maka syaraf itu bahkan akan mati .

Klasifikasi
1.Skoliosis struktural
2. Skoliosis Kongenital adalah skoliosis
yang menyebabkan malformasi satu
atau lebih badan vertebra
3. Skoliosis Neuromuskuler, anak yang
menderita penyakit neuromuskuler
(seperti paralisis otak, spina bifida, atau
distrofi muskuler) yang secara langsung
menyebabkan deformitas
4. Skoliosis nonstruktural ( Postural )

Manifestasi klinis
Gejala yang ditimbulkan berupa:
1.Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah
samping
2.Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
3.Nyeri punggung
4.Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri
lama
5.Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar
dari

60 ) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.

Prognosis
Prognosis tergantung kepada penyebab,
lokasi

dan

beratnya

kelengkungan.Semakin

besar

kelengkungan skoliosis, semakin tinggi


resiko terjadinya progresivitas sesudah
masa pertumbuhan anak berlalu.

Komplikasi
Tanpa perawatan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan
menimbulkan berbagai komplikasi seperti :
1.Kerusakan paru-paru dan jantung.
Ini boleh berlaku jika tulang belakang membengkok melebihi
60 derajat. Tulang rusuk akan menekan paru-paru dan jantung,
menyebabkan penderita sukar bernafas dan cepat capai.
Justru, jantung juga akan mengalami kesukaran memompa
darah. Dalam keadaan ini, penderita lebih mudah mengalami
penyakit paru-paru dan pneumonia.
2.Sakit tulang belakang.
Semua penderita, baik dewasa atau kanak-kanak, berisiko
tinggi mengalami masalah sakit tulang belakang kronik. Jika
tidak dirawat, penderita mungkin akan menghidap masalah
sakit sendi. Tulang belakang juga mengalami lebih banyak
masalah apabila penderita berumur 50 atau 60 tahun.

Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan lainnya yang biasa
dilakukan:
1.Skoliometer
2.Rontgen tulang belakang

Penatalaksanaan
Tujuan dilakukannya tatalaksana pada
skoliosis meliputi 4 hal penting :
Mencegah progresifitas dan
mempertahankan keseimbangan
Mempertahankan fungsi respirasi
Mengurangi nyeri dan memperbaiki
status neurologis

Konsep asuhan
keperawatan
Pengkajian

Identitas Pasien
Nama pasien, Umur, Jenis kelamin, Suku /Bangsa, Pendidikan,
Pekerjaan, Alamat, agama, status perkawinan, tanggal masuk
rumah sakit, nomor register dan diagnosa medik.

Keluhan Utama
Pada kasus skoliosis keluhan utama yang sering muncul
biasanya klien mengeluh terasa nyeri dibagian
punggungnya.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pada beberapa kasus skoliosis klien mengeluh adanya
Kongenital (bawaan), Neuromuskuler, (Cerebral palsy,
Distrofi otot, Polio, Osteoporosis juvenile), Idiopatik diikuti
adanya rasa nyeri

Riwayat Penyakit Dahulu


Seseorang dengan skoliosis pernah mengalami cidera pada bagian
tubuh karena akibat kecelakaan, fraktur, penyakit tulang, penyakit
arthritis, dan infeksi, serta kebiasaan sikap duduk yang tidak baik

Riwayat Penyakit Keluarga


Secara patologi skoliosis merupakan penyakit yang tidak diketahui,
tetapi ada pendapat lain yang menunjukkan bahwa skoliosis merupakan
faktor genetik, hormonal, abnormalitas pertumbuhan, gangguan
biomekanik dan neuromuskular tulang, otot dan jaringan fibrosa.

Riwayat psikososial
Pasien skoliosis semakin merasa malu terhadap bentuk tubuhnya dan
kadang-kadang mengisolasi diri. Perawat perlu mengkaji konsep diri
untuk mendeteksi masalah-masalah psikososial antara body image,
harga diri atau citra diri dan identitas diri.

Pemeriksaan fisik
a.Mengkaji skelet tubuh
b. Mengkaji tulang belakang
c.Mengkaji sistem persendian
d. Mengkaji system otot
e. Mengkaji cara berjalan
f. Mengkaji kulit dan sirkulasi perifer

Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas
berhubungan dengan penekanan nyeri
2. Nyeri punggung berhubungan dengan
posisi tubuh miring ke lateral
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan postur tubuh yang tidak
seimbang
4. Gangguan citra tubuh atau konsep diri
yang berhubungan dengan postur tubuh
miring kelateral.

Rencana keperawatan
No
1

Diagnosa

Tujuan dan kriteria hasil

Intervensi

Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan 1.


berhubungan dengan
keperawatan selama .x24
penekanan paru
jam diharapkan Pola nafas
klien menjadi efektif
2.
Kriteria hasil :
-Klien mengungkapkan

pernafasan setiap
4 jam
Bantu dan
ajarkan pasien

2.

dalam setiap 1

sesak
-RR dalam batas normal

1.

melakukan nafas

sesak berkurang atau tidak


-Pernafasan pasien teratur

Kaji status

Rasional

jam
3.

3.

Atur posisi tidur


semi fowler

(30-40 x/mnt)

untuk

-Tidak ada penggunaan

meningkatkan

otot bantu pernafasan

ekspansi paru
4.

Pantau tanda
vital setiap 1 jam

4.

Meningkatkan
ventilasi
maksimal dan
oksigenasi
Meningkatkan
ventilasi
maksimal dan
oksigenasi
Duduk tinggi
memungkinkan
ekspansi paru
dan memudahkan
pernafasan
Indikator umum,
status sirkulasi
dan keadekuatan
perfusi

2 Nyeri punggung
berhubungan
dengan posisi
tubuh miring ke
lateral

Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama x24 jam
diharapkan
Nyeri
berkurang atau hilang
Kriteria hasil :
-TTV normal
-Berkurangnya rasa
nyeri
-Klien nampak rileks
dan nyaman
-Klien tidur nyenyak
tanpa terganggu rasa
nyeri
dapat
-Klien
berpartisi
dalam
aktivitas

1. Kaji tipe,
1. Mempengaruhi
intensitas
pilihan /
dan lokasi
pengawasan
nyeri
keefektifan
2. Ajarkan
intervensi tingkat
relaksasi
ansietas dapat
dan tehnik
mempengaruhi
distraksi
terhadap nyeri
3. Ajarkan dan 2. Untuk
anjurkan
mengalihkan
pemakaian
perhatian
brace
sehingga
4. Kolaborasi
mengurangi
dalam
nyeri
pemberian 3. Untuk
analgesi
mengurangi
nyeri saat
aktivitas
4. Untuk
meredakan nyeri

Gangguan
mobilitas fisik
berhubungan
dengan postur
tubuh yang
tidak seimbang

dilakukan 1. Kaji tingkat


mobilitas
tindakan
fisik
2. Tingkatkan
keperawatan selama
aktivitas
jika nyeri
.x24
jam
berkurang
diharapkan mobilitas 3. Bantu dan
ajarkan
fisik
klien
latihan
rentang
meningkat
gerak sendi
Kriteria hasil :
aktif
dapat 4. Libatkan
-Klien
meningkatkan
keluarga
mobilitas fisik
dalam
-Klien
melakukan
mengungkapkan
perawatan
adanya rasa nyaman
diri
Setelah

1. Mempengaruhi
pilihan /
pengawasan
keefektifan
intervensi
2. Memberikan
kesempatan untuk
mengeluarkan
energy
3. Meningkatkan
kekuatan otot dan
sirkulasi
4. Keluarga yang
kooperatif dapat
meringankan
petugas, dan
memberikan
kenyamanan pada
pasien

Gangguan citra
tubuh atau
konsep diri
yang
berhubungan
dengan postur
tubuh yang
miring ke
lateral

Setelah
1. Anjurkan
1. Ekspresi emosi
dilakukan
untuk
membantu
tindakan
mengungkapk
pasien mulai
keperawatan
an perasaan
menerima
selama .x24
dan
kenyataan
jam diharapkan
masalahnya
2. Harapan yang
citra tubuh klien 2. Beri harapan
tidak realistik
meningkat
yang realistik
menyebabkan
Kriteria hasil :
dan buat
pasien
sasaran jangka
mengalami
pendek untuk
kegagalan dan
memudahkan
menguatkan
pencapaian
perasaan3. Beri
perasaan tidak
penghargaan
berdaya
untuk tugas
3. Penguatan
yang di
positif
lakukan
meningkatkan
4. Beri dorongan
harga diri dan
untuk merawat
mendorong
dari sesuai
pengulangan
toleransi
perilaku yang
di harapkan
4. Meningkatkan
kemandirian

You might also like