You are on page 1of 14

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Asuhan Keperawatan Teori


1. Pengkajian
a. Identitas
Nama
: Tergantung pada pasien.
Umur
: Biasanya terjadi pada wanita hamil.
Jenis kelamin
: Wanita/Pria
Pendidikan
: Mempengaruhi personal hygine setiap individu.
Pekerjaan
: Mengetahui taraf hidup sosial ekonomi yang berhubungan
dengan nutrisi dan penyebab terjadinya infeksi peuerperalis.
Diagnosa medis : Infeksi peuritonitis.
b. Keluhan Utama
: Pasien mengeluhkan suhu tubuh
meningkat yang disertai menggigil, nyeri, disuria, sakit kepala,

sulit tidur, dan anoreksia.


c. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kehamilan sebelumnya dan riwayat penyakit yang berhubungan
dengan sistem kekebalan tubuh.
Riwayat kesehatan sekarang
Munculnya tanda-tanda dan keluhan infeksi puerpuralis.
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga berhubungan dengan penyakit-penyakit yang
dapat memicu terjadinyan infeksi puerpuralis.
d. Pola-pola fungsi kesehatan
Pola nyeri
Pada umumnya pasien merasakan nyeri abdomen bawah atau uteri, nyeri

lokal, disuria, ketidaknyamanan abdomen, dan sakit kepala.


Pola nutrisi dan metabolism
Tejadi perubahan pola nutrisi yang diakibatkan nafsu makan menurun dan

muntah.
Aktivitas
Pasien mengeluh malaise, letargi, kelelahan/keletihan yang terus menerus,

letih, dan aktivitas berat mengakibatkan nyeri abdomen


Eliminasi
Pasien mengalami penurunan berkemih dan mengalami disuria dengan atau

tanpa distensi urine


Pola tidur dan istirahat
Pasien mengalami kesulitan tidur
Pola sensori dan kognitif

Pasien mengalami masalah masalah kognitif akibat kecemasan terhadap


-

penyakit yang dialaminya


Pola persepsi diri
pasien menganggap dirinya sakit dan tidak dapat beraktivita seperti biasanya
Pola hubungan dan peran
Adanya kondisi kesehatan yang mempengaruhi hubungan interpersonal dan

peran akibat menjalankan perannya selama sakit.


Seksualitas
Pasien mengalami nyeri pada daerah genitalia, sehinga pola seksualitas

terganggu.
Pola penanggulangan stress
Pasien membutuhkan dukungan emosional dan spiritual oleh keluarga atau

pun orang-orang terdekat


Pola hygiene
Kebersihan kurang akibat akibat kelemahan dalam melakukan aktivitas.
e. Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum
:
Pasien tampak sangat kesakitan hingga mengalami syok.
- Kesadaran
:
Kesadaran penderita bervariasi dari kesadaran baik hingga koma tergantung
-

tingkat kesakitan.
Tanda-tanda vital
:
Tekanan darah tinggi, nadi teraba cepat, berat badan mengalami penurunan,
suhu tubuh akan meningkat.

f. Pemeriksaan head to toe


- Kepala
Simetris dan pertumbuhan rambut normal.
- Muka atau wajah
Keadaan bervariasi dari keadaan normal hingga terlihat pucat tergantung
-

tingkat kesakitan
Mata
Konjungtiva normal, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, dan mata
terlihat cekung (kemungkinan dehidrasi)
Mulut
Bibir kering (kemungkinan dehidrasi)
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi dan kelenjar tiroid
Dada
Pernafasan cepat, bentuk dada simetris, takikardi, dan tidak ada suara ronchi
Abdomen
Perut terlihat lebih besar dari normal, adanya bekas jahitan yang tidak jadi
atau mengalami kebocoran, nyeri tekan lepas, dinding perut tegang dan kaku,
serta bising usus tidak terdengar

Genetalia
Teraba tahanan yang kenyal yang berfluktuasi dalam kavum douglasi dan
mengalami nyeri tekan
Ekstremitas
Teraba hangat samapi panas karena biasanya pasien demam, kulit teraba
kering dan lecet.

2. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi sekunder trauma jalan lahir
akibat proses persalinan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat, anoreksia, mual, muntah
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sakit kepala/pusing
5. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan Pengeluaran lokea yang berbau dan
banyak
3. Intervensi
1. Diagnosa : Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
sekunder trauma jalan lahir akibat proses persalinan
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x24 jam suhu tubuh pasien

NIC
Hyperthermia Treatment (3786)
1.

dalam batas normal.

Monitor
TTV

2.
Kriteria hasil :

3.

Thermoregulation (0800)
Domain II, Klas Metabolic regulation
1.
2.
3.
4.
5.

Penurunan temperatur suhu kulit


Perubahan warna kulit
RR normal
Nadi normal
Melaporkan kenyaman suhu tubuh

Istirahatkan
pasien dari aktivitas fisik
Berikan
pasien baju tipis

4.

Menggunak
an metode penghilang panas dari
luar (kompres pasien di leher, dada,
ketiak, lipatan paha)

5.

Tingkatkan
hidrasi oral

6.

Monitor
hasil laboratorium

7.

Monitor
urin output

2. Diagnosa :Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi

NOC
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam

NIC
Pain Management (1400)
1.

Kaji nyeri secara

klien melaporkan nyeri berkurang atau

komprehensif meliputi lokasi,

hilang

karakteristik, onset, frekuensi,


kualitas, intensitas atau beratnya

Kriteria hasil :
2.

Pain control (1605)

klien secara non verbal agar

Pain level (2102)


1.

nyeri dan faktor prespitasi


Observasi ekspresi

Nyeri terkontrol

3.

yang dilihat dari indikator :


a) Klien menuliskan gejala nyeri
berkurang (skala 1-5)
b) Klien dapat menjelaskan faktor

pemberian analgetik sesuai advis


dokter dan monitoring respon klien
4.
Kaji pengetahuan
dan perasaan klien mengenai

penyebab nyeri
c) Klien dapat mengetahui
intervensi yang dilakukan untuk

nyerinya
5.

gejala nyeri yang terkontrol pada


tim medis
e) Klien mengetahui onset nyeri
2. Level nyeri
a) Laporan nyeri
b) Durasi nyeri
c) Ekspresi wajah nyeri
d) Tidak terjadi diaphoresis
3. TTV dalam batas normal

Ajak klien untuk


mengkaji faktor yang dapat

mengurangi nyeri (farmaka dan


farmaka)
d) Klien melaporkan perubahan

mengetahui tingkat nyeri


Kolaborasi

memperburuk nyeri
6.
Kaji dampak nyeri
7.

terhadap kualitas hidup klien (ADL)


Control faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi ketidaknyamanan
klien

8.

Ajarkan teknik
nonfarmakologi (relkasasi, terapi
musik, distraksi, terapi aktifitas,

masase)
9. Observasi respon klien setelah
dilakukan tindakan pengontrol nyeri

3. Diagnosa : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan intake yang tidak adekuat, anoreksia, mual, muntah
NOC
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan

NIC
Nutrition Management (1100)
1.

Kaji nutrisi pasien

selama 2x24 jam pengaturan status

2.

Kaji adanya alergi

3.

atau intoleransi makanan


Kolaborasi dengan

nutrisi pasien normal

ahli gizi untuk menentukan jumlah

Kriteria hasil :
1.

kalori dan nutrisi yang dibutuhkan

Domain 2,
Kelas K
Nutritional status (1004)
a. Intake nutrisi terpenuhi
b. Intake cairan terpenuhi
c. Energi
d. IMT
e. Hidrasi

pasien
4.

Meningkatkan
lingkungan yang nyaman saat
pasien makan

5.

Ajarkan pasien
bagaiman membuat catatan
makanan harian

6.

Monitor jumlah

7.

nutrisi dan kandungan kalori


Monitoring BB
pasien

8.

Berikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi

Eating disorder management (1030)


1. Monitoring intake dan output
cairan
2. Kolaborasikan dengan ahli gizi
untuk menentukan intake yang
sesuai
3. Kolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya untuk mengembangkan
rencana pengobatan pasien yang
sesuai

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sakit kepala/pusing


NOC
Tujuan :

NIC
Sleep enchancement (1850)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

1. Determinasi efek-efek medikasi

gangguan pola tidur pasien teratasi

terhadap pola tidur


2. Modifikasi atau lakukan
pengaturan ligkungan (lampu,

Kriteria hasil :

kebisingan, temperature, atau

Sleep (0004)

tempat tidur)
3. Monitoring pola tidur klien
4. Fasilitas untuk mempertahankan

Domain 1, Klas A
1. Hours of sleep
2. Jumlah jam tidur dalam batas

aktivitas sebelum tidur


5. Bantu klien untuk menghilangkan

normal
3. Pola tidur, kualitas dan efektivitas

stress sebelum tidur.

dalam batas normal


4. Perasaan fresh setelah
tidur/istirahat
5. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan Pengeluaran lokea yang berbau dan
banyak
NOC
Tujuan :

NIC
Body image enchancement (5220)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

1.

selama 3x24 jam pasien tidak mengalami

Membantu pasien untuk

gangguan citra tubuh

mendiskusikan perubahan yang


disebabkan oleh penyakit

Kriteria hasil.
Body image (1200)

2.
Membantu pasien menentukan sejauh
mana perubahan actual dalam

Domain 3
Kelas Psychological Well-Being
1.

tubuh atau
3.
Menentukan apakah perubahan fisik

Kepuasan terhadap fungsi tubuh


2.
Mampu menyesuaikan perubahan
fungsi tubuhnya
3.
Mampu menyesuaikan perubahan
penampilan fisiknya
4.
Kesesuaian antara realitas tubuh, tubuh
ideal, dan presentasi tubuh

4. Implementasi Keperawatan

baru-baru ini telah dimasukkan


menjadi citra tubuh pasien
4.
Membantu pasien untuk memisahkan
penampilan fisik dari perasaan nilai
pribadi yang sesuai

Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan


yang telah dibuat. Implementasi keperawatan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan dan keluhan utama pasien yang muncul. Pelaksanaan implementasi
keperawatan harus sesuai dengan standar operasional tindakan untuk mengurangi
efek samping dari tindakan dan mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan
dari tindakan.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan ketika tindakan keperawatan telah dilakukan.
Evaluasi keperawatan bertujuan untuk mengetahui keefektifan tindakan dan
pencapaian tujuan tindakan. Evaluasi dilakukan sesuai dengan tujuan dan kriteria
hasil yang telah dubuat di intervensi keperawatan. Evaluasi keperawatan dinyatakan
berhasil ketika tujuan dan kriteria hasil dari intervensi keperawatan telah dicapai.
B. Asuhan Keperawatan Kasus Semu
Kasus semu
Ny. M usia 25 tahun. Primipara postpartum pervaginam hari ke- 8. Datang ke klinik
dengan keluhan demam selama 3 hari dan pengeluaran pervaginam mengeluarkan bau
yang menyengat. Riwayat persalinan klien adalah melahirkan pada usia kehamilan 37
minggu dengan vacum forsep akibat preeklamsia dan letak bayi masih tinggi di sebuah
klinik di daerah. Saat ini bayi dalam keadaan baik. Pengukuran suhu oral 38,6C
1. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama Ibu
: Ny. M
Usia
: 25 thn
Suku/ Bangsa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
2. Keluhan Utama
: Demam selama 3 hari.
3. Riwayat penyakit sekarang: Demam selama 3 hari dan pengeluaran pervaginam
mengeluarkan bau yang menyengat. Riwayat persalinan klien
adalah melahirkan pada usia kehamilan 37 minggu dengan vacum
forsep akibat preeklamsia dan letak bayi masih tinggi di sebuah
klinik di daerah. Pengukuran suhu oral 38,6C
4. Riwayat Kesehatan dahulu: 5. Riwayat Menstruasi :
a. Menarche: umur 14 tahun
b. Siklus: teratur tiap bulan
c. Lama: Rata-rata 6-7 hari.
d. Dismenorhea: -

6. Riwayat Obstetri:
a. G1P10001
b. Riwayat kehamilan sebelumnya:c. Riwayat intrapartum : Riwayat persalinan klien adalah melahirkan pada usia
kehamilan 37 minggu dengan vacum forsep akibat preeklamsia dan letak bayi
masih tinggi
7. Riwayat Kesehatan Keluarga: 8. Pola Kebiasaan:
a. Pola Nutrisi
Anoreksia, mual/ muntah, haus, membran mukosa kering, distensi abdomen,
kekakuan. Asupan makanan bergizi kurang. Pasien makan 3 kali sehari, pasien
hanya menghabiskan setengah dari porsi yang seharusnya, dan pasien suka pilihpilih makanan.
b. Pola Tidur/ Istirahat
Klien mengeluh tidak bisa tidur dan sering terjaga di malam hari karena nyeri
yang dirasakan bertambah buruk pada malam hari.
c. Pola aktivitas
Malaise, letargi, klien merasa aktivitasnya terbatas akibat dari ketidak nyamanan
pada area jahitan di perineum.
d. Pola eliminasi
BAB 1 hari sekali konsistensi lunak, BAK 3-4 kali sehari dengan konsistensi
kuning dan bau khas amoniak.
e. Kebersihan diri
klien mengatakan mandi sekali sehari pada sore hari di tempat tidur. Klien gosok
gigi 1 kali sehari dan selama di rumah sakit klien keramas 1 kali. Ganti pembalut
2 kali sehari. Kebersihan perineum kurang, klien jarang berganti celana dalam.
f. Pola koping
Pola koping klien kurang adekuat
g. Konsep diri : ansietas
9. Pemeriksaan fisik:
a. Observasi
Keadaan umum: lemah
Kesadaran: compos mentis
BB: 62,3 kg; TB: 158
TD: 120/80 mmHg
Nadi: 98 x/menit
Suhu: 38,60 C
Pernapasan cepat dan dangkal, RR: 28x/menit
CRT: <2 detik
Akral : HKM
GCS: 456
b. Kepala : tidak ada masalah
c. Mata: konjungtiva agak pucat; sklera putih; pupil isokor

d.
e.
f.
g.
h.

Telinga dan hidung: tidak ada masalah


Mulut dan gigi : membran mukosa kering, kebersihan mulut baik
Leher: tidak ada masalah
Dada: pergerakan seimbang,
payudara : konsistensi normal; hiperpigmentasi papila dan aerola mamae terlihat;

puting menonjol; simetris; produksi ASI ada kolostrum


i. Abdomen: fundus uteri 2 jari di bawah pusar; peristaltik 3x/menit; kekakuan pada
pelvis
j. Genitalia: pengeluaran pervaginam mengeluarkan bau yang menyengat; jahitan
perineum merah, bengkak, dan sedikit terbuka; terasa panas dan nyeri di sekitar
perineum.
k. Ekstrimitas: Tidak ada masalah
10. Pemeriksaan Diagnostik
a. Gol darah O
b. Hematologi
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
HEMATOLOGI
1. Hemoglobin
12,5
13-18 gr/dl
2. Leukosit
27.500
3,8-10,6 ribu mm3
3. Hematokrit
36
40-52 %
4. Trombosit
264.000
150-440 ribu mm3
Kultur dari bahan intrauterus atau intraservical : ditemukan biakan Streptococus
hemoliticus aerobia
a. USG pada abdomen dan pelvis memberikan gambaran normal
b. Pemeriksaan biomanual : menentukan sifat dan lokasi nyeri pelvis

2. Analisa Data
Data
DS :
- Pasien mengeluh
sekujur tubuh

Etiologi
Infeksi peurpuralis
Proses inflamasi

menggigil dan tidak

Merangsang pusat

nyaman

termoregulator di
hipotalamus

DO:

Hipertermi
0

- Suhu : 38,6 C
DS :
- Demam, luka
-

perineum terasa nyeri


Pengeluaran

Infeksi peurpuralis
Adanya inflamasi pada
perineum

Masalah Keperawatan
Hipertermi

pervaginam berbau
-

busuk
Sakit kepala
Sulit tidur
Tidak nafsu makan
Pengkajian Nyeri :
P : Luka episitomi

Nyeri Akut
Adanya respon mediator
inflamasi
Nyeri Akut

hari ke-8
Q : Nyeri yang
dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
R : pasien melaporkan
nyeri di luka bekas
episitomi dan daerah
sekitar perineum
S : Skala nyeri 3
T : nyeri bertambah
hebat saat berkemih
DO :
- Nadi : 98x/menit
- RR : 28x/menit
- Suhu : 38,60C
DS :
- Pasien mengeluh
tidak nafsu makan
dan hanya
menghabiskan

Infeksi puerpuralis
Respon inflamasi
Rasa panas pada tubuh
Penurunan nafsu makan

sepertiga porsi
makannya.

Intake makanan tidak


adekuat

DO :
-

A = BB mengalami
penurunan 2kg
B = (hasil lab)
HB : 12,5 gr/dl
Albumin = 2.5 gr/dl
C = clinis (yang
dirasakan pasien dan

Perubahan Nutrisi Kurang


dari Kebutuhan Tubuh

kondisi fisik) tidak


nafsu makan, bibir
kering, mukosa
kering, kondisi pasien
-

lemah
D = pasien hanya
menghabiskan
setengah porsi
makanan, jenis diet :
diet tinggi protein dan
kalori

DS :
- Pasien mengeluh

Persalinan menggunakan
vacum forcep

sekujur tubuhnya
merasa panas

Manipulasi jalan lahir


Masuknya

DO :
-

Resiko Infeksi

RR = 28x/menit
Suhu = 38,60C
Leukosit = 27.500

mikroorganisme ke vagina
Resiko Infeksi

mm3

3. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi b.d proses inflamasi sekunder trauma persalinan, jalan lahir
2. Nyeri akut b.d infeksi pada organ reproduksi
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak
adekuat dan anoreksia
4. Resiko infeksi b.d trauma persalinan, jalan lahir, dan infeksi nosokomial.

4. Intervensi
1.

Diagnosa : Hipertermi b.d proses inflamasi sekunder trauma

persalinan, jalan lahir


NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1x24 jam suhu tubuh pasien dalam batas normal.

NIC
Hyperthermia Treatment (3786)
1.

M
onitor TTV

Kriteria hasil :

2.

Thermoregulation (0800)

tirahatkan pasien dari

Domain II, Klas Metabolic regulation

aktivitas fisik

1. Penurunan temperatur suhu


kulit
Perubahan warna kulit
RR normal
Nadi normal
Melaporkan kenyaman suhu

2.
3.
4.
5.

Is

3.

B
erikan pasien baju tipis

4.

M
enggunakan metode
penghilang panas dari
luar (kompres pasien di

tubuh

leher, dada, ketiak,


lipatan paha)
5.

T
ingkatkan hidrasi oral

6.

7.

onitor hasil laboratorium


M
onitor urin output

2. Nyeri akut b.d infeksi pada organ reproduksi


NOC
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam

NIC
Pain Management (1400)
1.

Kaji nyeri secara

klien melaporkan nyeri berkurang atau

komprehensif meliputi lokasi,

hilang

karakteristik, onset, frekuensi,


kualitas, intensitas atau beratnya

Kriteria hasil :

nyeri dan faktor prespitasi


2.
Observasi ekspresi

Pain control (1605)

klien secara non verbal agar

Pain level (2102)


10.

Nyeri terkontrol

mengetahui tingkat nyeri


3.
Kolaborasi

yang dilihat dari indikator :


f) Klien menuliskan gejala nyeri
berkurang (skala 1-5)
g) Klien dapat menjelaskan faktor

pemberian analgetik sesuai advis


4.

dan perasaan klien mengenai

penyebab nyeri
h) Klien dapat mengetahui
intervensi yang dilakukan untuk
mengurangi nyeri (farmaka dan

dokter dan monitoring respon klien


Kaji pengetahuan
nyerinya

5.

Ajak klien untuk


mengkaji faktor yang dapat

farmaka)
i) Klien melaporkan perubahan
gejala nyeri yang terkontrol pada
tim medis
j) Klien mengetahui onset nyeri
4. Level nyeri
e) Laporan nyeri
f) Durasi nyeri
g) Ekspresi wajah nyeri
h) Tidak terjadi diaphoresis
5. TTV dalam batas normal

memperburuk nyeri
6.
Kaji dampak nyeri
terhadap kualitas hidup klien (ADL)
7.
Control faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi ketidaknyamanan
klien
8.

Ajarkan teknik
nonfarmakologi (relkasasi, terapi
musik, distraksi, terapi aktifitas,

masase)
9. Observasi respon klien setelah
dilakukan tindakan pengontrol nyeri
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak
adekuat dan anoreksia
NOC

NIC
Nutrition Management (1100)

Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2x24 jam pengaturan status
nutrisi pasien normal

1.
2.

Kaji nutrisi pasien


Kaji adanya alergi

3.

atau intoleransi makanan


Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan jumlah

Kriteria hasil :
1.

kalori dan nutrisi yang dibutuhkan


Domain 2,

Kelas K
Nutritional status (1004)
f. Intake nutrisi terpenuhi
g. Intake cairan terpenuhi
h. Energi
i. IMT
j. Hidrasi

pasien
4.

Meningkatkan
lingkungan yang nyaman saat
pasien makan

5.

Ajarkan pasien
bagaiman membuat catatan
makanan harian

6.

Monitor jumlah

7.

nutrisi dan kandungan kalori


Monitoring BB
pasien

8.

Berikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi

Eating disorder management (1030)


1. Monitoring intake dan output
cairan
2. Kolaborasikan dengan ahli gizi
untuk menentukan intake yang
sesuai
3. Kolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya untuk mengembangkan
rencana pengobatan pasien yang
sesuai
4. Infeksi b.d trauma persalinan, jalan lahir, dan infeksi nosokomial.
NOC

NIC
Infection protection (6550)

Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan

1.

selama 1x24 jam pasien terhindar dari infeksi

Pantau

tanda-

tanda dan gejala infeksi sistemik dan


local
2.

Kriteria hasil :

kerentanan terhadap infeksi


3.
Pertahankan

Domain 4, Kelas T
Risk control : Infection precess (1924)
1. Dapat

menidentifikasi

Monitor

tanda

dan

4.

asepsis untuk pasien beresiko


Periksa kondisi

5.

setiap sayatan bedah atau luka


Pantau

gejala pada indikasi resiko yang


berpotensi
2. Dapat memonitor lingkungan yang

perubahan tingkat energy

dapat menyebabkan infeksi


3. Dapat memonitor strategi yang dapat
melindungi diri dari infeksi

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions
& Classification, 20152017. 10nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.
Bulechek, Gloria. M, et al. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Sixth Edition.
United States of America: Elsevier.
Moorhead, Sue. et al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Fifth Edition. United
States of America: Elsevier.

You might also like