Professional Documents
Culture Documents
Sari (406138117)
Eriana
KASUS GERIATRI
Sasana Tresna Werdha YKBRP Cibubur
Pembimbing : dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ
I.
IDENTITAS
Nama lengkap
: Oma S.S
Jenis kelamin
: Perempuan
Tempat/tanggal lahir
Usia
: 78 tahun
Alamat
Agama
: Islam
Pendidikan terakhir
: D3 (lulus)
Pekerjaan terakhir
Status perkawinan
: Janda (meninggal)
Suku bangsa
: Jawa
: 21 November 2013
Eriana
membeli sendiri cemilan sebelum atau sesudah jam makan siang seperti jajanan
kecil dan kue-kue lainnya kemudian dibagi untuk makan bersama dengan teman
kamar sebelahnya.
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
Eriana
Untuk minum, oma mengkonsumsi air putih 3-4 botol per hari (@ 1 botol =
500ml per hari. Setiap pagi oma mengkonsumsi kopi susu.
E. Riwayat Kebiasaan
Oma sering membeli sendiri cemilan sebelum atau sesudah jam makan siang
seperti jajanan kecil dan kue-kue lainnya kemudian dibagi untuk makan bersama
dengan teman kamar sebelahnya.
Oma selalu mengkonsumsi 1 gelas kopi susu setiap pagi. Setiap malam oma
tidur pukul 20.00 WIB dan bangun pada dini hari pukul 02.00 WIB.
F. Riwayat BAK
Lancar namun saat ini Ibu mengaku sering BAK karena oma sekarang
memperbanyak minum air putih. Ibu biasa BAK di kamar mandi BAK warna
kuning jernih, darah (-), nyeri waktu berkemih (-), rasa tidak tuntas saat berkemih
(-).
G. Riwayat BAB
Teratur, sehari sekali, warna kecoklatan, konsistensi kadang keras kadang
normal, nyeri (-), darah segar(-), lendir (-).
H. Riwayat Penyakit Dahulu
Typhoid
Penyakit ginjal
: disangkal
Penyakit paru
: disangkal
Asma
: disangkal
Alergi
: disangkal
Keganasan
: disangkal
Kencing manis
: disangkal
I.
Eriana
Darah tinggi
Asthma
: disangkal
Kencing manis
: disangkal
Alergi
: disangkal
Penyakit ginjal
: disangkal
Penyakit paru
: disangkal
Keganasan
: disangkal
: ayah (+)
Eriana
b. Riwayat Perkawinan
Oma S.S menikah pada usia 34 tahun dengan teman di kantor.
Hubungan oma dan suaminya sangat harmonis. Suami oma meninggal pada
tahun 2004 di IGD RS Harkit. Menurut keterangan oma, suami oma adalah
seorang yang pekerja keras, setia, tegas dan disiplin dan oma tidak memiliki
anak dan suami oma S.S tidak mempermasalahkan hal tersebut, jadi masa tua
oma S.S dan suaminya dihabiskan berdua menikmati hari tua. Setelah suami
oma meninggal, oma S.S sempat sedih namun segera merelakan kepergian
suaminya. Kemudian oma tidak menikah lagi dan oma sempat tinggal bersama
keponakannya, tetapi karena tidak ingin merepotkan sanak saudaranya, oma
atas keinginan sendiri memutuskan untuk masuk ke STW dan menghabiskan
hidupnya di STW.
c. Riwayat Keluarga
Eriana
bersama Ibu-Ibu lainnya dan sesekali oma berjalan-jalan disekitar STW. Oma
S.S cukup senang berada di STW.
e. Riwayat Agama
Oma S.S menganut agama Islam sejak lahir dan sangat taat
melaksanakan ibadahnya. Oma S.S senang dan yakin dengan agama yang
dianutnya.
f. Situasi Kehidupan Sekarang
Oma S.S ingat kapan beliau masuk dan tinggal di STW yaitu tanggal
21-11-2013, atas kemauan sendiri setelah ditinggal meninggal suaminya. Oma
S.S tidak memiliki anak, sehinggal Oma merasa ingin menghabiskan masa
tuanya di panti jompo karena Oma merasa semakin tua dan membutuhkan
perhatian orang lain serta kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Oma juga tidak ingin menyusahkan saudara-saudaranya. Sejak
pensiun, dan suami meninggal Oma S.S sempat hidup dengan adik dan
keponakannya dan memiliki aktifitas yang padat dari mulai memasak serta
aktif dengan teman lingkungan rumah.
Selama tinggal di STW, oma S.S merasa senang karena beliau
memiliki teman di STW dan dapat bergaul baik dengan beberapa oma di STW.
Di STW oma rajin mengikuti kegiatan senam dan pengajian di STW setiap
harinya.
g. Persepsi Tentang Diri dan Kehidupannya
Oma S.S merasa puas dan bahagia dengan kehidupannya baik pada
saat sebelum masuk STW maupun setelah masuk STW. Tidak ada hal yang
disesali selama kehidupannya sampai sekarang.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Eriana
Keadaan umum
:baik
Kesadaran
:compos mentis.
B. TANDA VITAL
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
Pernapasan
: 20 x/menit, thoraco-abdominal
Berat badan
: 50 kg
Tinggi badan
: 152 cm
Status Gizi
: baik
IMT
: BB ( kg )
= 50 = 21,64
TB2(m)
(1,52)2
: < 18,5
Normoweight
: 18,5 22,9
BB lebih
: > 23
Dengan resiko
: 23,00 - 24,9
Obesitas grade I
: 25 29,9
Obesitas grade II
: > 30
C. STATUS INTERNUS
KULIT
: Kulit keriput, warna kulit cokelat, ikterus (-), sianosis (-), kering (+),
pigmentasi(+).
KEPALA
:bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna hitamkeputihan terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak
kelainan kulit kepala.
MATA
Palpebra
OD
Edema -
OS
Edema -
Konjungtiva
Xantelasma Anemis -
Xantelasma Anemis -
Sclera
Kornea
Eriana
Hiperaemis
Ikterik
Jernih
Hiperaemis
Ikterik
Jernih
Arcus senilis +
Arcus senilis +
Pupil
Reflek kornea +
Reflek kornea +
Bulat, isokor, 3 mm, Bulat, isokor, 3
Lensa
RCL +, RCTL +
Keruh sebagian,
Leukokoria +, shaddow
Retina
test +
Tidak
Visus
pemeriksaan
VOD = 6/60
dilakukan Tidak
dilakukan
pemeriksaan
VOS = 6/12
TIO (digital)
N/P
N/P
Lapang pandang
baik
baik
TELINGA
Bentuk
Daun telinga
Liang telinga
AD
Normotia
Fistel preaurikuler
AS
Normotia
Fistel preaurikuler
Fistel retroaurikuler
Fistel retroaurikuler
Abses mastoiditis
Abses mastoiditis
Hiperemis
Lapang
Sekret
Hiperemis
Corpus alienum -
Sekret
Membran
Corpus alienum Utuh, warna putih seperti Utuh, warna putih seperti
timpani
reflek cahaya +
Eriana
HIDUNG : bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak
hiperemis, sekret -/MULUT : bentuk simetris, perioral sianosis -, bibir pucat - , lidah kotor -, letak
uvula di tengah, dinding posterior faring hiperemis, tonsil T1-T1, tonsil
tidak hiperemis, detritus LEHER : trakea di tengah, struma KGB
THORAX
Pulmo
-
Inspeksi
Palpasi :
Perkusi
Auskultasi
Kesan
Jantung
-
lnspeksi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi
Auskultasi
Eriana
Superior
-/-/-/-/-/-/< 2 detik
Spoon nails -
Inferior
-/-/-/-/-/-/< 2 detik
Spoon nail -
: Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, ikterus (-), sianosis (-), kering
(-), kulit pucat (-), kulit kuning langsat.
KUKU
: Normal
: compos mentis
2. Rangsangan meningeal
:(-)
3. Peningkatan TIK
:(-)
4. Nn. Cranialis
N. olfaktorius
N. optikus
10
Eriana
N. occulomotorius
N. trochlearis
N. trigeminus
N.abducent
N. fasialis
N. vestibule troklearis
N. glosofaringeus
N. vagus
N. ascesorius
N. hipoglosus
1. Motorik
Kekuatan
Superior
Inferior
Tonus
Kanan
5555
5555
: normotonus
Trofi
Kiri
5555
5555
: eutrofi
2. Sensorik
Tajam
Halus
3. Sistem otonom
: baik
4. Fungsi cerebellum&koordinasi
: baik
5. Fungsi luhur
: baik
6. Reflek fisiologis
Reflek bisep
Reflek trisep
Reflek patella
Reflek Achilles
7. Reflek patologis
8. Tanda regresi & dementia
Superior
+/+
+/+
+/+
+/+
:(-)
Inferior
+/+
+/+
+/+
+/+
:(-)
11
Eriana
: euthymic
b.) Afek
: luas
c.) Keserasian
: serasi
: tidak ada
: tidak ada
12
Eriana
c.) Ilusi
: tidak ada
d.) Depersonalisasi
: tidak ada
e.) Apraksia
: tidak ada
f.) Agnosia
: tidak ada
4. Pikiran
a. Arus Pikir
1.) Produktivitas
: baik
: baik
: tidak ada
b. Bentuk Pikir
1.) Asosiasi Longgar
: tidak ada
2.) Ambivalensi
: tidak ada
: tidak ada
4.) Inkoherensi
: tidak ada
5.) Verbigrasi
: tidak ada
6.) Persevarasi
: tidak ada
c. Isi Pikir
1.) Fobia
: tidak ada
2.) Obsesi
: tidak ada
3.) Kompulsi
: tidak ada
: tidak ada
5. Pengendalian Impuls
Oma S.S. duduk tenang, berperilaku sopan, dan tidak agresif saat wawancara.
6. Fungsi Intelektual
a. Taraf Pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.
a. Orientasi
1.) Waktu : baik, Oma S.S. mengetahui waktu dengan baik (tanggal, bulan,
tahun) saat wawancara.
2.) Tempat : baik, Oma S.S. mengetahui tempat dimana dirinya sekarang.
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
13
Eriana
: cukup
j. Agnosia
: tidak ditemukan
: baik
: baik
: baik
d.) Kesadaran
: compos mentis
8. Tilikan
: derajat 6
9. Realibilitas
14
Eriana
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Jawaban : Benar
Salah 4-5
Salah 6-8
Salah 9-10
Test
Nilai
Nilai
Max
1
ORIENTASI
REGISTRASI
15
Eriana
Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, koin) tiap benda 1 detik, klien
disuruh mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan catat
jumlah pengulangan
4
Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Hentikan
setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja kata WAHYU (Nilai diberikan
pada huruf yang benar sebelum kesalahan misalnya = 2)
5
BAHASA
Klien disuruh menyebutkan nama benda yang ditunjukan (pensil, arloji)
7
8
10
11
30
30
JUMLAH
16
Eriana
Nilai
Ke 12 angka komplit
Total nilai
PERTANYAAN
Apakah anda puas dengan kehidupan anda?
Apakah anda meninggalkan banyak kegiatan
/ minat kesenangan anda?
Apakah anda merasa hidup anda kosong?
YA
0
1
TIDAK
1
0
Score
0
0
17
Eriana
4
5
1
0
0
1
0
0
8
9
1
1
0
0
0
1
11
12
13
14
0
1
1
0
0
0
15
: tidak depresi
18
Total score :
Eriana
1 (tidak depresi)
Setiap
Sering
saat
Kadang-
Jarang
kadang
Tidak
pernah
19
Eriana
Jawaban seperti Setiap saat atau Sering mengindikasikan kecurigaan adanya depresi
( kecuali untuk pertanyaan B dan D )
Kesimpulan : Tidak terdapat depresi.
STATUS FUNGSIONAL
ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL) RSCM
Fungsi
1. mengontrol BAB
2. mengontrol BAK
Nilai Keterangan
0
Inkontinensia
1
Kadang2 inkontinensia
2
0
Kontinen teratur
Inkontinensia
Kadang2 inkontinensia
2
3. membersihkan diri (lap muka, 0
Kontinen teratur
Butuh pertolongan orang lain
Mandiri
Tergantung pertolongan orang lain
1
0
5. makan
2
0
Mandiri
Tidak mampu
Perlu
seseorang
menolong
memotong makanan
2
6. Berpindah tempat dari tidur ke 0
duduk
Mandiri
Tidak mampu
Perlu banyak bantuan untuk bisa
duduk (2 orang)
3
0
Mandiri
Tidak mampu
20
Eriana
8. Berpakaian
10. Mandi
atau walker
3
0
Mandiri
Tergantung orang lain
Sebagian dibantu
2
0
Mandiri
Tidak mampu
Butuh pertolongan
2
0
Mandiri
Total nilai
19
Catatan
Interpretasi nilai 20
12 - 19 : ketergantungan ringan
9 11 : ketergantungan sedang
Kesimpulan
58
: ketergantungan berat
04
: ketergantungan total
Hasil
O
Positif
Nilai Rujukan
Satuan
12.9
40.0
4.31
11.7-15.5
35-47
3.8-5.2
g/dL
%
10^6/L
21
Nilai-nilai MCV
MCV
MCH
MCHC
RDW
Leukosit
Hitung Jenis Leukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Trombosit
LED 1 Jam
KIMIA
GOT
GPT
Gamma GT
Fosfatase Alkali
Bilirubin Total
Bilirubin Direk
Bilirubin Indirek
Protein Total
Albumin
Globulin
Glukosa Puasa
Glukosa 2 jam PP
Cholesterol Total
Cholesterol LDL Direk
Cholesterol HDL
Trigliserida
Urea N
Ureum
Kreatinin
eLFG (CKD-EPI)
Natrium #
Kalium #
Asam Urat
IMUNO SEROLOGI
HBsAg #
Anti-HBs #
URINALISA
Urine Rutin
Makroskopis :
Eriana
92.8
29.9
32.3
13.9
8.2
80-100
26-34
32-36
11.5-14.5
3.6-11.0
fL
Pg
g/dL
%
10^3/L
0
2
3
55
36
7
227
25
0-1
2-4
3-5
50-70
25-40
2-8
150-440
0-31
%
%
%
%
%
%
10^3/L
Mm
23
16
14.8
60
0.42
0.8
0.24
7.9
4.4
3.5
96
120
184
123*
51
153
10
22
0.75
82
140
4.8
5.8*
< 27
< 34
< 39
42-98
< 1.1
< 0.5
U/L
U/L
U/L
U/L
mg/dL
mg/dL
mg/dL
g/dL
g/dL
g/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mL/min/1.73m2
mmol/L
mmol/L
mg/dL
6.4-8.3
3.4-4.8
1.9-3.7
< 100
< 140
< 200
< 100
>= 40
< 150
8-23
17-49
0.50-0.90
136-145
3.5-5.1
< 5.7
mIU/mL
22
Warna
Kejernihan
Kimia :
Berat Jenis
pH
Leukosit Esterase
Nitrit
Albumin
Glukosa
Keton
Urobilinogen
Bilirubin
Darah (Blood)
Sedimen Mikroskopis :
Eritrosit
Leukosit
Silinder
Epitel
Bakteri
Kristal
Lain-lain
Eriana
Kuning
Keruh
1.020
5.0
500
Positif
75 (+2)
Negatif
1.003-1.035
4.5-8.0
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif (normal)
(normal)
Negatif
Normal
Negatif
50
Negatif
Normal <=1
Negatif
Negatif
mg/dL
mg/dL
mg/dL
/L
2-5
>100
Negatif
Gepeng 2-5
0-2
0-5
Negatif
< 10
/LPB
/LPB
/LPB
/LPK
Negatif
/LPB
/ LPK
(+)
Negatif
Benang
/L
mg/dL
mg/dL
Mukosa (+)
ANALISA FAECES
Faeces Rutin
Makroskopis :
Warna
Konsistensi
Lendir
Darah
Mikroskopis :
Sisa Pencernaan :
1. Lemak
2. Karbohidrat
3. Serat-serat
Leukosit
Eritrosit
Parasit
Coklat
Lembek
Coklat
Agak
Negatif
Negatif
dan berbentuk
Negatif
Negatif
0
Positif
Positif
0-1/LPB
Negatif
Tidak
< 60
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Tidak ditemukan
lembek
Globul/LPB
23
Eriana
Telur Cacing
ditemukan
Tidak
Tidak ditemukan
Jamur
ditemukan
Tidak
Tidak ditemukan
ditemukan
NON LABORATORIUM
EKG
Normal
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
KIMIA DARAH
Glukosa Puasa
98
70-100
mg/dL
Darah
Glukosa 2 jam PP
Cholesterol
LDL Cholesterol
137
157
67
<160
<200
<100
mg/dL
mg/dL
mg/dL
Direk
Trigliserida
Asam Urat
71
5.3
<150
2.4-5.7
mg/dL
mg/dL
Hasil
Hemoglobin
11.5*
Eritrosit
3,7*
Lekosit
12.800*
Hitung Jenis
0
Basofil
2
Eosinofil
1
Batang
57
Segmen
40
Limfosit
0
Monosit
Trombosit
316.000
LED 1 Jam
103*
Hematokrit
34*
IMMUNOLOGI / SEROLOGI
Widal
Nilai rujukan
Satuan
12-16
4.0-5.5 juta
4000-11000
g/dL
L
L
0-1
1-6
2-6
50-70
20-40
2-8
150.000-400.000
0-15
36-48
%
%
%
%
%
%
L
mm
%
24
S. Typhi O
S. Paratyphi A-O
S. Paratyphi B-O
S. Paratyphi C-O
S. Typhi H
S. Paratyphi A-H
S. Paratyphi B-H
S. Paratyphi C-H
Eriana
Positif 1/320
Negatif
Negatif
Positif 1/80
Negatif
Positif 1/160
Positif 1/80
Positif 1/80
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
84
70-100
mg/dL
Darah
Reduksi
Glukosa 2 jam PP
Negatif
89
Negatif
<160
mg/dL
darah
Reduksi
Cholesterol
HDL Cholesterol
LDL Cholesteril
Negatif
208*
53.2
100
Negatif
<200
35-54
<100
mg/dL
Mg/dL
mg/dL
151
3.2
<150
2.4-5.7
mg/dL
mg/dL
Nilai rujukan
Satuan
10
0-15
mm
104
70-110
mg/dL
Negatif
Negatif
KIMIA DARAH
Glukosa Puasa
Direk
Trigliserida
Asam Urat
Hasil
KIMIA DARAH
Glukosa Puasa
Darah
Reduksi
25
Eriana
Glukosa 2 jam PP
127
<160
mg/dL
darah
Reduksi
Cholesterol
HDL Cholesterol
LDL Cholesteril
Negatif
166
46.7
98
Negatif
<200
35-54
<100
mg/dL
Mg/dL
mg/dL
Direk
Trigliserida
Asam Urat
Ureum
Creatinin
108
4.7
26
0.9
<150
2.4-5.7
10-50
0.5-0.9
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
INR
0,91
70-110
mg/dL
Glukosa 2 jam PP
136
<160
mg/dL
Cholesterol total
202
<200
mg/dL
HDL Cholesterol
49.7
35-54
Mg/dL
LDL Cholesterol
105
<100
mg/dL
Trigliserida
122
<150
mg/dL
Asam Urat
5.6
2.4-5.7
mg/dL
KIMIA DARAH
darah
Direk
26
Eriana
B. Pemeriksaan Radiologis
1. Foto Rontgen ( tanggal 12/11/2013)
Foto thorax PA tegak:
Paru tidak tampak infiltrat
Corakan bronchovaskuler di hilus baik.
Cor normal, mediastinum tidak melebar.
Sinus lancip, diafragma baik.
Tidak tampak efusi pleura.
Kesan : Paru dan jantung tidak ada kelainan.
2. Pemeriksaan Elektrokardiografi : Normal
V. RESUME
Telah diperiksa seorang perempuan berusia 78 tahun, dengan keluhan kedua lutut,
jari-jari kaki kanan sering terasa nyeri dan kaku-kaku terutama saat pagi hari sejak 1
tahun yang lalu. Rasa kaku berlangsung selama 15 menit dan keluhan berkurang
setelah melakukan pergerakan ringan selama 5 menit. oma S.S mengatakan jika
bersujud saat sholat sulit untuk bangun kembali dan dari posisi duduk sulit untuk
langsung berdiri
Oma juga merasa pandangan pada kedua mata terasa menurun sejak 1 tahun yang
lalu. Penglihatan dirasakan buram pada mata kanan. Oma mengatakan bahwa pada mata
kanan seperti melihat bayangan kabut asap warna putih. Keluhan ini tanpa disertai
keluhan mata merah, berair, perih, nyeri, sekret. Oma sudah pernah melakukan operasi
katarak pada mata kiri pada tahun 2003.
Oma S.S mengatakan menderita tekanan darah tinggi (TD pernah 150/90) dan
kholesterol tinggi semenjak masuk ke STW yaitu november 2013.
Saat ini oma S.S mengonsumsi simarc 2 (warfarin 2mg) 1x1/2 tab,clopidrogel 75mg
1x1/2 tab, amlodipin 1x5mg, Simvastatin 1x10 mg, Renovit (Vit A 5.000 iu, Vit B1 10
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
27
Eriana
mg, Vit B2 10 mg, Vit B6 10 mg, Vit B12 30 mcg, Vit C 90 mg, Vit D 400 iu, Vit E 30
iu, Folic acid 400 mcg, biotin 45 mcg, Ca 162 mg, pantothenic acid 10 mg, niasinamid
20 mg, fosfor 125 mg, iodine 150 mcg, Mg 100 mg, Cu 2 mg, Mangan 5 mg, K 30 mg,
Cl 27.2 mg, chromium 25 mcg, molybdenum 25 mcg, selenium 25 mcg, Zn 15 mg, Vit
K 25 mcg, Fe 27 mg) 1x1 tab.
Riwayat kebiasaan: Oma sering membeli sendiri cemilan sebelum atau sesudah jam
makan siang seperti jajanan kecil (keripik singkong pedas) dan kue-kue lainnya. Oma
selalu mengkonsumsi 1 gelas kopi susu setiap pagi. Setiap malam oma tidur pukul 20.00
WIB dan bangun pada dini hari pukul 02.00 WIB. Riwayat BAB dan BAK: dalam batas
normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Typhoid
Penyakit ginjal
: disangkal
Penyakit paru
: disangkal
Asma
: disangkal
Alergi
: disangkal
Keganasan
: disangkal
Kencing manis
: disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM :
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis.
TANDA VITAL
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
28
Eriana
Pernapasan
: 20 x/menit, thoraco-abdominal
Berat badan
: 50 kg
Tinggi badan
: 152 cm
Status Gizi
: baik
IMT
: BB ( kg )
TB2(m)
= 50 = 21,64
(1,52)2
29
Eriana
Hasil
96
120
184
123*
51
153
10
22
0.75
82
140
4.8
5.8*
Nilai Rujukan
< 100
< 140
< 200
< 100
>= 40
< 150
8-23
17-49
0.50-0.90
136-145
3.5-5.1
< 5.7
Satuan
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mL/min/1.73m2
mmol/L
mmol/L
mg/dL
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
84
70-100
mg/dL
Darah
Reduksi
Glukosa 2 jam PP
Negatif
89
Negatif
<160
mg/dL
darah
Reduksi
Cholesterol
HDL Cholesterol
LDL Cholesteril
Negatif
208*
53.2
100
Negatif
<200
35-54
<100
mg/dL
Mg/dL
mg/dL
151
3.2
<150
2.4-5.7
mg/dL
mg/dL
KIMIA DARAH
Glukosa Puasa
Direk
Trigliserida
Asam Urat
Hasil
INR
0,91
Nilai rujukan
Satuan
KIMIA DARAH
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
30
Eriana
70-110
mg/dL
Glukosa 2 jam PP
136
<160
mg/dL
Cholesterol total
202
<200
mg/dL
HDL Cholesterol
49.7
35-54
Mg/dL
LDL Cholesterol
105
<100
mg/dL
Trigliserida
122
<150
mg/dL
Asam Urat
5.6
2.4-5.7
mg/dL
darah
Direk
november 24
januari 21
22 april 2015
Cholesterol
2013
184 mg/dl
2014
157
2014
208
166
202
total
Cholesterol
(N < 200)
123 (N<100)
67
100
98
105
LDL direk
Cholesterol
51
53.2
46.7
49.7
HDL
trigliserida
(N> 40
153
71
151
108
122
Asam urat
(N< 150)
5.8
5.3
3.2
4.7
5.6
(N<5.7)
PERMASALAHAN
Biologi :
o kedua lutut, jari-jari kaki kanan sering terasa nyeri dan kaku-kaku terutama
saat pagi hari
o Penglihatan buram pada mata kanan.
31
Eriana
Psikososial
VI.
DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Utama
Kedua lutut dan jari-jari kaki kanan nyeri dan kaku e.c Suspek osteoarthritis genu
bilateral dan digiti pedis dextra
DD:
arthritis gout
reumatoid arthritis
VII.
Diagnosa tambahan
-
hiperkholesterolemia
Pseudofakia OS
Leukosit, LED
b. Pemeriksaan PT, Appt, agregasi trombosit
c. Kimia darah
d. Profil lipid
32
Pemeriksaan BMD-DXA
Eriana
- Mengistirahatkan sendi
jika sudah mulai nyeri
- foto rontgen genu bilateral
Terapi farmakologis
Anjuran terapi :
Osteoflam tab
( Glucosamine
HCL 250 mg,
Chondroitin
sulphate 200 mg,
vit C 25 mg, Mg
5 mg, zn 2,5 mg,
MSM 350 mg)
1x250 mg
Voltaren gel ( na
diclofenac
Hipertensi
ANJURAN :
topical gel)
Terapi yang telah
grade I
diberikan:
terkontrol
- amlodipine 1x5 mg
tablet pagi hari
- Simvastatin 1x10 mg
tablet malam hari
33
Eriana
Pseudofakia
OS
IX.
PROGNOSA
Ad vitam
Suspek osteoarthritis Dubia ad bonam
Ad fungsionam
Dubia
Ad sanationam
Dubia ad malam
Dubia
Dubia ad malam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad malam
Dubia ad malam
Dubia ad malam
Dubia ad malam
Dubia ad bonam
terkontrol
hiperkholesterolemia Dubia ad bonam
Pseudofakie OS
Dubia ad bonam
Katarak senilis
ad bonam
immatur OD
TINJAUAN PUSTAKA
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
34
Eriana
OSTEOARTRITIS
A. DEFINISI
Osteoartritis (OA) adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang terutama terjadi pada
lanjut usia dan ditandai oleh degenerasi kartilago artikularis, perubahan pada membran
sinovia serta hipertrofi tulang pada tepinya. Rasa nyeri dan kaku, khususnya setelah
melakukan aktivitas yang lama akan menyertai perubahan degeneratif tersebut.1
B. ETIOLOGI1
Osteoarthritis dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut antara lain :
1. Umur
Hubungan
antara
umur
dengan
penurunan
kekuatan
kolagen
dan
unsur-unsur
tulang
rawan
sendi,
seperti
kolagen
dan
35
Eriana
merupakan
kegagalan
sendi
yang
progresif
sebagai
yaitu
kerusakan
fokal
tulang
rawan
sendi
yang
progresif
dan
pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan dan tepi sendi yang
dikenal sebagai osteofit. Di samping ada destruksi kartilago yang progresif,
terbentuknya kista subartikuler, sklerosis yang mengelilingi tulang dan adanya
fibrosis kapsul.
36
Eriana
makromolekul
matriks
tulang
rawan
sendi
yaitu
kolagen
dan
37
Eriana
perubahan
pada
osteoartritis.
Rawan
sendi
berfungsi
melapisi
permukaan dari tulang dan berperan sebagai bantalan, meredam benturan yang
terjadi saat terjadi gerakan sendi dan seterusnya akan meneruskan ke tulang di
bawah sendi. Pada usia lanjut, selularitas rawan sendi berkurang sehingga
diperoleh kuantitas rawan sendi yang menurun. Perubahan fungsional dan
struktural
utama
yang
menjadi
bagian
dari
proses
penuaan
normal
2.
3.
4.
Terbentuknya osteofit
5.
38
Eriana
D. GEJALA KLINIS2
Gejala klinis osteoarthritis bervariasi, tergantung dari sendi mana yang
terkena, lama dan intensitas penyakitnya, serta respon penderita terhadap
penyakit yang dideritanya. Pada umumnya osteoarthritis berjalan kronik
progresif.
Secara klinis, osteoarthritis dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Subklinis
Pada tingkat ini belum ada keluhan atau tanda klinis lainnya. Kelainan
baru terbatas pada tingkat seluler dan biokimiawi sendi.
2. Manifestasi
Biasanya keluhan sudah muncul dan pada tahap ini penderita sudah
datang ke dokter untuk berobat. Kerusakan rawan sendi sudah bertambah
luas disertai dengan reaksi peradangan.
3. Dekompensasi
Pada tahap ini rawan sendi sudah rusak semua atau hampir seluruhnya,
mungkin terjadi deformitas dan kontraktur. Biasanya pada tahap ini
diperlukan tindakan bedah seperti arthroplasty atau total hip or knee
replacement.
Keluhan-keluhan umum yang sering dirasakan penderita osteoarthritis
antara lain sebagai berikut: nyeri sendi, kaku sendi, pembengkakan sendi,
perubahan gaya berjalan dan gangguan fungsi.
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
39
Eriana
Nyeri Sendi
Merupakan keluhan utama yang sering kali membawa pasien datang ke dokter. Nyeri
biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Pada osteoartritis
terdapat hambatan sendi yang biasanya bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan
bertambahnya rasa nyeri. Nyeri juga dapat timbul bila banyak berjalan, naik dan turun
tangga, atau bergerak dengan tiba-tiba. Nyeri yang belum lanjut biasanya akan menghilang
dengan istirahat, tetapi dalam keadaan lanjut, nyeri akan menetap walaupun penderita sudah
beristirahat.
g.) Peradangan
Nyeri yang berasal dari peradangan biasanya karena sinovitis sekunder,
penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam ruang sendi yang
menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi. Semua ini
menimbulkan rasa nyeri.
h.) Mekanik
Nyeri akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan
berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan
penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri
biasanya terlokalisasi hanya pada sendi yang terkena, tetapi dapat juga
menjalar.
Ada tiga tempat yang merupakan sumber nyeri, yaitu : sinovium, jaringan lunak sendi dan
tulang.
-
Nyeri sinovium dapat karena reaksi peradangan yang timbul akibat adanya debris dan
kristal dalam cairan sendi. Selain itu juga karena kontak dengan rawan sendi pada
waktu sendi bergerak.
40
Eriana
Nyeri pada jaringan lunak biasanya disebabkan karena terjadi kerusakan pada jaringan
lunak seperti robekan ligamen dan kapsul sendi, peradangan pada bursa, atau
kerusakan meniskus.
Nyeri yang berasal dari tulang biasanya akibat rangsangan pada periosteum, karena
periosteum kaya akan serabut-serabut penerima nyeri.
Kaku Sendi
Merupakan
keluhan
pada
hampir
semua
penyakit
sendi.
Pada
osteoarthritis, kaku sendi biasanya tidak lebih dari 30 menit dan terlokalisir, hal
ini berbeda dengan penyakit inflamasi sendi seperti arthritis rheumatoid, di
mana kekakuan pada pagi hari berlangsung lebih dari 1 jam. Kaku sendi dapat
timbul setelah istirahat beberapa lama (contoh sehabis duduk lama) atau
bangun tidur, tetapi kekakuan ini akan menghilang setelah sendi digerakkan.
Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi kadang dapat ditemukan pada penderita osteoarthritis yang
disebabkan karena sinovitis. Pembengkakan merupakan reaksi peradangan yang terjadi akibat
pengumpulan cairan dalam ruang sendi (efusi cairan sendi). Biasanya teraba panas tanpa ada
kemerahan (rubor). Pada sendi yang terkena akan terlihat deformitas yang disebabkan karena
osteofit.
Perubahan Gaya Berjalan
Salah satu gejala yang hampir menyusahkan pada pasien osteoarthritis adalah adanya
perubahan gaya jalan. Hampir pada semua pasien osteoarthritis, pergelangan kaki, tumit, lutut
atau panggulnya berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi
sendi yang lain merupakan ancaman besar untuk kemandirian pasien lanjut usia.
Gangguan Fungsi
Timbul karena ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi. Adanya
kontraktur, kemungkinan adanya osteofit, nyeri dan bengkak merupakan
penyebab yang menimbulkan gangguan fungsi. Bila sudah ditemukan instabilitas
ligamentum, maka hal ini menunjukkan kerusakan yang progresif dan prognosis
41
Eriana
atas
3. Osteoarthritis sedang (moderate)
atas
4. Osteoarthritis berat (severe)
atas
F. DIAGNOSIS2
Diagnosis osteoarthritis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
jasmani, radiologis, dan bila perlu dengan pemeriksaan laboratorium tertentu
(meskipun tidak spesifik untuk osteoarthritis).
Untuk dapat menegakkan diagnosa Osteoarthritis Sendi Lutut (Genu
Osteoarthritis) diperlukan minimal 4 dari enam kriteria sebagai berikut :
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
42
Eriana
b. Kaku sendi pada pagi hari atau setelah bangkit dari berbaring
- 1 menit
- 1 15 menit
atau 1
- 15 menit
c. Selama berjalan
- tidak ada
43
Eriana
c.
s/d 1 km ( 15 menit)
d.
e.
300 500 m
f.
2
3
4
100 300 m
g.
< 100 m
3. Aktivitas sehari-hari
Apakah anda dapat menaiki tangga yang tegak?
0 atau 2
-
atau 2
atau 2
Apakah anda dapat berjalan di jalan yang tidak rata ?
0 atau 2
Keterangan :
Osteoarthritis ekstrim berat :
Skor 14
Skor 11 - 13
Osteoarthritis berat
Skor 8 - 10
Osteoarthritis sedang
Skor 5 - 7
Osteoarthritis ringan
Skor 1 - 4
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG2
-
Laboratorium
44
Eriana
laboratorium
dilakukan
hanya
untuk
menyingkirkan
Radiologi
a. Foto x-ray lutut posisi AP dan lateral
b. Foto x-ray sendi interfalang distal dan proksimal
c. Foto x-ray vertebra cervical dan torakolumbal
Arthrocentesis
Arthrocentesis merupakan analisa cairan sendi. Hal ini berguna untuk
menyingkirkan kemungkinan adanya gout arthritis, infeksi, dan arthritis
lainnya. Pengeluaran cairan sendi dan injeksi kortikosteroid ke dalam sendi
pada saat melakukan arthrocentesis dapat mengurangi rasa nyeri,
pembengkakan, dan inflamasi yang terjadi.
Arthroscopy
Arthroscopy merupakan suatu teknik pembedahan di mana sebuah tube
kecil dengan kamera di dalamnya dimasukkan ke dalam rongga sendi.
Kelainan dan atau kerusakan yang terjadi pada kartilago dan ligamen
dapat dideteksi dan bahkan kadang dapat diperbaiki melalui arthroscopy
ini.
H . DIAGNOSIS BANDING2
Diagnosis bandingnya terutama dengan penyakit sendi yang sering ditemui
dalam praktek sehari-hari, yaitu arthritis rheumatoid dan arthritis gout.
DD/
Kriteria diagnostik arthritis rheumatoid adalah sebagai berikut :
b. Kekakuan pagi hari (sekurangnya 1 jam)
c. Arthritis pada tiga atau lebih sendi
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
45
Eriana
I. PENATALAKSANAAN3
Tujuan dari penatalaksanaan osteoarthritis adalah untuk mengatasi gejalagejala yang timbul dan memperbaiki aktivitas sehari-hari (symptoms modifying
effect) serta pencegahan dan perbaikan kerusakan struktur rawan sendi
(structure modifying effect). Penatalaksanaan sebaiknya dilakukan pada stadium
dini, terutama sebelum terjadi deformitas sendi.
Beberapa penderita dengan osteoarthritis yang ringan atau minimal yang
tidak merasakan nyeri, maka tidak perlu diberikan terapi. Akan tetapi, pada
penderita osteoarthritis lainnya mungkin memerlukan terapi konservatif seperti
istirahat, exercise, penurunan berat badan, terapi fisik dan okupasional, alat-alat
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
46
Eriana
saat
memperbaiki
terapi
konservatif
fungsi
sendiatau
gagal
untuk
tulang
mengurangi
rawan
maka
rasa
nyeri
pembedahan
dan
perlu
dipertimbangkan.
American College of Rheumatology (ACR) merekomendasikan beberapa
pilihan obat untuk pengobatan nyeri osteoarthritis :
a. Untuk nyeri ringan sampai sedang, diberikan acetaminophen atau obatobat golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
b. Untuk nyeri sedang sampai berat, diberikan kombinasi acetaminophen
dengan tramadol.
c. Untuk nyeri yang berat, diberikan golongan opioid.
Terapi non-farmakologis
1). Edukasi
Tujuannya
bagaimana
adalah
agar
pasien
mengetahui
menjaganya
agar
penyakitnya
tidak
tentang
bertambah
penyakitnya,
parah
dan
47
Eriana
Berat badan yang berlebihan merupakan salah satu faktor yang akan
memperberat penyakit OA. Oleh karenanya berat badan harus selalu dijaga agar
tidak berlebihan. Apabila berat badan berlebihan maka harus diusahakan
penurunan berat badan sampai mendekati ideal.
4). Terapi lain-lain
-
Alat bantu, misalnya Traksi leher atau pinggang, traksi ini dapat dilakukan
secara manual (dengan tangan) atau mekanik dengan alat baik listrik
maupun cara lama (dengan tali dan kerekan), waktunya bisa terusmenerus, bisa juga intermitten. Koreksi postur tubuh yang buruk dengan
alat bantu, misalnya traksi atau pemakaian soft collar untuk spondilosis
leher, korset untuk spondilosis lumbal, tongkat untuk osteoartritis lutut
atau pinggul, menghindari aktivitas berlebihan pada sendi yang sakit, dan
pemakaian alat-alat untuk memperingan kerja sendi.
Akupuntur.
Istirahat
Istirahatkan sendi yang sakit selama 12 sampai 24 jam. Kurangi aktivitas
yang banyak menggunakan sendi tersebut berulang-ulang. Usahakan
istirahat selama 10 menit tiap jam.
Exercise
Olahraga ringan seperti berenang, berjalan, bersepeda. Olahraga dapat
meningkatkan stamina dan kekuatan otot di sekitar sendi.
48
Eriana
Rasa panas dan dingin keduanya dapat mengurangi nyeri di sendi. Sensasi
panas juga dapat mengurangi kekakuan dan sensasi dingin dapat
mengurangi spasme atau kaku otot. Usap atau kompres sendi yang sakit
menggunakan kompres air hangat atau air dingin. Untuk penggunaan
kompres hangat dilakukan selama 20 menit beberapa kali dalam sehari.
Untuk meringankan nyeri di sendi gunakan kompres dengan air dingin
atau es batu, tapi jangan gunakan kompres dingin jika sirkulasi penderita
buruk atau mengalami baal.
-
Analgetik krim
Analgetik krim dan gel dapat mengurangi rasa nyeri untuk sementara
waktu. Beberapa krim mengurangi rasa sakit dengan menciptakan sensasi
panas atau dingin. Krim lainnya mengandung obat-obatan seperti
komposisi aspirin yang diserap di kulit. Analgetik krim ini paling baik untuk
digunakan pada sendi-sendi yang dekat dengan permukaan kulit seperti
lutut dan jari-jari. Contoh :
yang
dapat
digunakan
untuk
osteoarthritis
sedang
Acetaminophen
Acetaminophen (aspirin, tylenol, dan lainnya) dapat menghilangkan rasa
sakit tapi tidak mengurangi inflamasi yang terjadi. Acetaminophen efektif
untuk orang-orang dengan osteoarthritis ringan sampai sedang. Karena
efek samping dari acetaminophen lebih ringan daripada NSAID, terutama
di antara pasien lanjut usia, maka acetaminophen umumnya diberikan
sebagai terapi inisial untuk pasien-pasien osteoarthritis pada lanjut usia.
Penggunaan obat acetaminophen yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan di hepar.
49
Eriana
Tramadol
Tramadol merupakan analgetik sentral yang hanya dapat diberikan
dengan resep. Tramadol tidak memiliki efek anti-inflamasi namun dapat
menghilangkan rasa sakit dengan efek samping yang lebih ringan dan
sedikit
dibanding
NSAID.
Meskipun
demikian,
tramadol
dapat
Injeksi Kortison
Injeksi dengan kortison pada sendi yang mengalami inflamasi dapat
dengan segera menurunkan rasa nyeri dan mengembalikan fungsi. Namun
50
Eriana
Visco-supllementation
Injeksi dengan asam hialuronat (Hyalgan, Synvisc) dapat menghilangkan
nyeri dengan mengembalikan ketebalan cairan sendi untuk sementara
waktu, sehingga memberikan lubrikasi sendi yang lebih baik, dan mungkin
secara langsung mempengaruhi reseptor nyeri.
Visco-supplement
ini
hanya
diperbolehkan
untuk
pengobatan
Terapi Pembedahan
Pembedahan baru dilakukan bila sudah terjadi osteoarthritis berat yang
tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan sudah mengganggu aktivitas
sehari-hari.
-
51
Eriana
Debridement
Debridemen paling baik dilakukan jika pergerakan sendi terbatas seperti
terkunci (locking sensation) akibat kartilago yang robek atau lepasnya
kepingan-kepingan tulang di sekitar sendi. Biasanya dilakukan dengan
arthroscopy dengan membuat insisi kecil. Kemudian sebuah kamera kecil
dimasukkan melalui insisi tersebut untuk melihat ada apa dalam sendi
tersebut. Kemudian dokter bedah menggunakan alat khusus untuk
mengeluarkan setiap kepingan yang ada dari sendi.
Osteotomi
Prosedur pengangkatan tulang yang dapat membantu menyambung
deformitas pada pasien tertentu. Di sini dokter bedah biasanya memotong
tulang, bisa di atas atau di bawah lutut, untuk menyambung kembali kaki.
Osteotomi dapat mengurangi rasa nyeri dengan memindahkan kekuatan
sendi menjauh dari bagian yang sudah rusak.
Arthrodesis
Pada beberapa kasus, dokter bedah dapat menyatukan tulang-tulang pada
sendi secara permanen untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi
nyeri. Sendi yang menyatu, seperti pergelangan kaki, kemudian dapat
menahan berat badan tanpa disertai nyeri lagi namun menjadi tidak
fleksibel.
Arthrodesis
osteoarthritis
berat
dapat
namun
menjadi
tidak
dapat
pilihan
apabila
melakukan
menderita
terapi
operasi
yang
dapat
mengganggu
keseimbangannya.
Pada
saat
inilah
52
Eriana
diperlukan alat bantu jalan seperti cane, crutch atau walker. Namun sebelumnya,
kita harus menentukan terlebih dahulu apakah pasien memerlukan satu atau dua
ekstremitas unuk mencapai keseimbangan atau menunjang berat badan. Jika
hanya memerlukan satu ekstremitas untuk mencapai keseimbangan maka dapat
dipilih cane, sedangkan jika dua ekstremitas dapat dipilih crutch atau walker
sebagai alat bantu jalan. Selain itu, anatomi tubuh dan sudut siku harus
diperhatikan.
Cane
Cane memperluas area untuk menunjang berat badan sehingga meningkatkan
keseimbangan tubuh. Cane tradisional yang hanya digunakan untuk keseimbangan
tidak dapat menunjang berat badan. Cane sekarang dapat digunakan untuk
menunjang berat badan dan biasanya digunakan bila memerlukan salah satu
ekstremitas atas untuk mencapai keseimbangan dan menunjang berat badan. Cane
memperluas
2.
Crutch
Crutch memperluas area dasar, dengan demikian juga meningkatkan keseimbangan.
Berbeda dengan cane, crutch dapat menunjang seluruh berat badan.
53
3.
Eriana
Walker
Walker memperbaiki keseimbangan dengan meningkatkan area dasar penunjang berat
badan dan meningkatkan keseimbangan lateral. Walker mempunyai beberapa
kelemahan yaitu sulit digunakan bila melewati pintu dan tempat yang sempit,
mengurangi ayunan lengan dan terjadi abnormal fleksi punggung ketika berjalan.
Secara umum, walker tidak dapat digunakan di tangga.
Terapi
Terapi
Terbaru
terbaru
yang
masih
terus
diteliti
hingga
sekarang
adalah
54
Eriana
rawan sendi. Glukosamin bekerja dengan menstimulasi fungsi dan kerja sendi
sehingga dapat terjadi regenerasi sel rawan sendi. Kondroitin sulfat terbuat dari
tulang rawan ikan paus dan ikan hiu, berguna sebagai anti-inflamasi dan
penghilang rasa sakit. Selain itu juga dapat menetralisir perusakan enzim dan
meningkatkan kualitas sendi.
Suplemen minyak ikan juga telah menunjukkan reaksi anti-inflamasi. Dan
dengan meningkatkan konsumsi ikan-ikanan dan atau kapsul minyak ikan
(kapsul omega 3) dapat mengurangi inflamasi akibat arthritis.
Penelitian terbaru menemukan bahwa Doxycycline, golongan tetrasiklin,
dapat memperlambat progresivitas dari proses degenerasi kartilago pada lutut
penderita osteoarthritis. Meskipun begitu masih diperlukan penelitian lebih lanjut
lagi.
J. PROGNOSIS
menjadi
berkurang.
Hanya
pada
kasus-kasus
berat
saja
yang
DAFTAR PUSTAKA
1. Asdie, Ahmad H. Harrisons Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 4, Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC. 2000.
2. HP, Farihin. Cartilage Degradation Products as Biomarkers os Osteoarthritis
dalam Kumpulan Makalah Temu Ilmiah Rheumatologi 2008. Jakarta : IRA,
2008.
3. Tehupelory, Edu. Efficacy and Safety of Tramadol/Acetaminophen as add-on
Therapy for Osteoarthritis Pain in Subjects Receiving NSAIDs dalam
Kumpulan Makalah Temu Ilmiah Rheumatologi 2008. Jakarta : IRA, 2008.
55
Eriana
KATARAK
I.
DEFINISI
Katarak merupakan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi lensa,
denaturasi protein lensa, ataupun keduanya. menyebabkan tajam penglihatan penderita
berkurang. Katarak lebih sering dijumpai pada orang tua, dan merupakan penyebab
kebutaan nomor 1 di seluruh dunia. Penuaan merupakan penyebab katarak yang
terbanyak, tetapi banyak juga factor lain yang mungkin terlibat, antara lain : trauma,
toksin, penyakit sistemik (mis; diabetes), merokok, dan herediter.
Kekeuruhan ini menyebabkan sulitnya cahaya untuk mencapai retina, sehingga
penderita katarak mengalami gangguan penglihatan dimana objek terlihat kabur. 3,8
Gambar 3.
Gangguan penglihatan yang dirasakan oleh penderita katarak tidak terjadi secara
instan, melainkan terjadi berangsur-angsur, sehingga penglihatan penderita terganggu
secara tetap atau penderita mengalami kebutaan. 3,8
Katarak biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun dan pasien mungkin
meninggal sebelum diperlukan pembedahan. Apabila diperlukan pembedahan maka
pengangkatan lensa akan memperbaiki ketajaman penglihtan pada > 90%
kasus.sisanya mungkin mengalami kerusakan retina atau mengalami penyulit pasca
bedah serius misalnya glaukoma, ablasio retina, atau infesi yang menghambat
pemulihan daya pandang.3,8
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
56
Eriana
Gambar 4.
II.
III.
PATOFISIOLOGI
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi.
Perubahan dalam serabut halus multipel (zonula) yang memanjang dari badan siliar ke
sekitar daerah di luar lensa. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan
koagulasi, sehingga mengakibatkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke
retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal disertai influks air
ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu
transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam
melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya
usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak.3,8
57
Eriana
Terdapat 2 teori yang menyebabkan terjadinya katarak yaitu teori hidrasi dan sklerosis:
1.
Teori hidrasi terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif pada epitell ensa yang berada
di subkapsular anterior, sehingga air tidak dapatdikeluarkan dari lensa. Air yang
banyak ini akan menimbulkan bertambahnya tekanan osmotik yangmenyebabkan
2.
kekeruhan lensa.6
Teori sklerosis lebih banyak terjadi pada lensa manula dimana serabut kolagen terus
bertambah sehingga terjadi pemadatan serabut kolagendi tengah. Makin lama serabut
tersebut semakin bertambah banyak sehingga terjadilah sklerosis nukleus lensa.6
58
Eriana
59
Eriana
1.
Katarak
senilis kortikal
Terjadi proses dimana jumlah protein total berkurang, diikuti dengan penurunan asam
amino dan kalium, yang mengakibatkan kadar natrium meningkat. Hal ini
menyebabkan lensa memasuki keadaan hidrasi yang diikuti oleh koagulasi protein.5
- Katarak imatur
Kekeruhan pada katarak imatur belum mengenai seluruh bagian lensa. Volume lensa
dapat bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik, bahan lensa yang
degeneratif, dan dapat terjadi glaukoma sekunder.
- Katarak matur
Kekeruhan pada katarak matur sudah mengenai seluruh bagian lensa. Deposisi ion
Ca dapat menyebabkan kekeruhan menyeluruh pada derajat maturasi ini. Bila terus
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
60
Eriana
Gambar 6
- Katarak hipermatur
Pada stadium ini protein-protein di bagian korteks lensa sudah mencair. Cairan
keluar dari kapsul dan menyebabkan lensa menjadi mengerut.3,5
Gambar 7
- Katarak Morgagni
Merupakan kelanjutan dari katarak hipermatur, di mana nukleus lensa menggenang
bebas di dalam kantung kapsul. Pengeretuan dapat berjalan terus dan menyebabkan
hubungan dengan zonula Zinii menjadi longgar.3,5
Perbedaan stadium katarak
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
61
Eriana
Insipien
Imatur
Matur
Hipermatur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Masif
Cairan lensa
Normal
Bertambah
Normal
Berkurang
(air masuk)
(air keluar)
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Shadow test
Pseudops
Penyulit
Glaukoma
Uveitis +
Glaukoma
3. Diagnosa
Diagnosa katarak senilis dapat dibuat dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan laboratorium preoperasi dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakitpenyakit yang menyertai, seperti DM, hipertensi, dan kelainan jantung.6,8
Pada pasien katarak sebaiknya dilakukan pemeriksaan visus untuk mengetahui
kemampuan melihat pasien. Visus pasien dengan katarak subcapsuler posterior dapat
membaik dengan dilatasi pupil. Pemeriksaan adneksa okuler dan struktur intraokuler dapat
memberikan petunjuk terhadap penyakit pasien dan prognosis penglihatannya. 6
Pemeriksaan slit lamp tidak hanya difokuskan untuk evaluasi opasitas lensa tetapi dapat
juga struktur okuler lain, misalnya konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan. Ketebalan
kornea harus diperiksa dengan hati-hati, gambaran lensa harus dicatat dengan teliti
sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil, posisi lensa dan intergritas dari serat zonular
juga dapat diperiksa sebab subluksasi lensa dapat mengidentifikasi adanya trauma mata
sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak hipermatur. Pemeriksaan shadow test
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
62
Eriana
dilakukan untuk menentukan stadium pada katarak senilis. Selain itu, pemeriksaan
ofthalmoskopi direk dan indirek dalam evaluasi dari intergritas bagian belakang harus
dinilai.8
4. Diagnosis Banding
Katarak kongenital yang bermanifestasi sebagai leukokoria perlu dibedakan dengan
kondisi lain yang menyebabkan leukokoria, seperti retinoblastoma, retinopathy of
prematurity, atau persistent hyperplastic primary vitreus (PHPV).5
5. Tatalaksana
Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Bergantung pada
integritas kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu intra capsuler cataract
ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE).8
Indikasi
Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasus katarak mencakup indikasi visus,medis, dan
kosmetik.8
1. Indikasi visus; merupakan indikasi paling sering. Indikasi ini berbeda pada tiap
individu, tergantung dari gangguan yang ditimbulkan oleh katarak terhadap aktivitas
sehari-harinya.
2. Indikasi medis; pasien bisa saja merasa tidak terganggu dengan kekeruhan pada lensa
matanya, namun beberapa indikasi medis dilakukan operasi katarak seperti glaukoma
imbas lensa (lens-induced glaucoma), endoftalmitis fakoanafilaktik, dan kelainan
pada retina misalnya retiopati diabetik atau ablasio retina.
3. Indikasi kosmetik; kadang-kadang pasien dengan katarak matur meminta ekstraksi
katarak (meskipun kecil harapan untuk mengembalikan visus) untuk memperoleh
pupil yang hitam.
1. Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Trena Werdha Ria Pembangunan Karya Bhakti Cibubur
Periode 13 April 2015 16 Mei 2015
63
Eriana
64
Eriana
65
Eriana
Jenis tehnik
Keuntungan
Kerugian
bedah katarak
Extra capsular
cataract
extraction
Incisi kecil
(ECCE)
Kekeruhan pada
kapsul posterior
Dapat terjadi
perlengketan iris dengan
Kejadian
kapsul
endophtalmodonesis lebih
sedikit
Trauma terhadap
endotelium kornea lebih
sedikit
Intra capsular
cataract
extraction
(ICCE)
Komplikasi pada
vitreus
66
Eriana
Fakoemulsifikasi
Astigmatisma jarang
terjadi
Endopthalmitis
Memerlukan dilatasi
pupil yang baik
KOMPLIKASI
A. Komplikasi yang berkaitan dengan IOL
Implantasi IOL dapat menyebabkan komplikasi seperti uveitis-glaucoma-hyphema syndrome
(UGH syndrome), malposisi IOL, dan sindrom lensa toksik (toxic lens syndrome).
67
Eriana
PROGNOSIS
Tindakan pembedahan secara defenitif pada katarak senilis dapat memperbaiki ketajaman
penglihatan pada lebih dari 90% kasus. 4
DAFTAR PUSTAKA
1. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asburys General Ophthalmology. 17th ed. USA : Mc Graw-Hill;
2007.
2. Guyton AC, Hall EH. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia : W.B. Saunders
Company ; 2006.
3. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
4. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology : A Systemic Approach. 7th ed. China: Elsevier :
2011. (e-book)
5. Ocampo VVD. Cataract, Senile : Differential Diagnosis and Workup. 2009. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview, tanggal 08 Februari 2014.
6. Pascolini D, Mariotti SP. Global estimates of visual impairment:2010. BR J Ophthalmol. 2011.
7. Scanlon VC, Sanders T. Indra. In. : Komalasari R, Subekti NB, Hani A, editors. Buku Ajar Anatomi
dan Fisiologi. 3rd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.
8. Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya
Medika, 2000.
68