Professional Documents
Culture Documents
NEPHROTOXICITY
WITH CHRONIC KIDNEY
DISEASE
Farmakoterapi 2
Rabu, 30 Maret 2016
LATAR BELAKANG
Vankomisin merupakan antibiotik golongan glikopeptida yang mempunyai aksi
membunuh bakteri, khususnya bakteri yang berada dalam usus. Vankomisin
digunakan untuk mengobati kolitis (radang usus yang disebabkan oleh bakteri
tertentu) dengan dosis oral, 125 mg tiap 6 jam selama 7-10 hari (BPOM, 2015).
Penggunaan dosis tinggi vankomisin telah terbukti
meningkatkan toksisitas pada ginjal. Padahal dosis tinggi
antibiotik vankomisin sangat diperlukan untuk profilaksis
sebelum operasi, karena pada saat operasi kemungkinan
terjadinya infeksi sangat besar. Peningkatan toksisitas
vankomisisn terjadi pada dosis > 4 g / hari (Bhupesh, et al.,
2013).
Penggunaan secara klinik yang masih mempunyai efek
terapi yang baik namun memiliki kecenderungan
nefrotoksisitas yang tinggi.
hampir seluruhnya diginjal sekitar 70%-90% dari total klirens. Klirens renal
vankomisin adalah rasio klirens kreatinin dan tidak bergantung konsentrasi. Rasio
ini telah dihitung menjadi sekitar 79% dalam satu studi. Klirens ginjal vankomisin
berkorelasi dengan CrCl pada fungsi linear.
peran utama dalam ekskresi ginjal vankomisin. Jika vankomisin sekitar 20%
terikat protein, maka berdasarkan rasio di atas, vankomisin harus sepenuhnya
difiltrasi,
sekresi
tubular
dan
reabsorpsi
akan
berperan
penting
dalam
CKD.
Standar pemberian dosis dan monitoring penggunaan vacomycin pada
populasi pasien CKD ditetapkan hampir selama 3 dekade dengan target terjadi
penurunan level yang signifikan. Dengan menggunakan persamaan Cockroftgault untuk mendeterminasi Crcl, penulis mendeterminasi vankomisin berada di
dalam tubuh 9,1 jam pada pasien dengan Crcl >60 mL/menit, 32,3 jam pada
pasien dengan Crcl
dengan
Crcl
<
10
Dengan
menggunakan
data
ini,
penulis
KESIMPULAN
Vankomisin
sangat
diperlukan
untuk
pengobatan
vankomisin
infeksi
Staphylococcal.