Professional Documents
Culture Documents
DI KAMAR BEDAH
OLEH
BAMBANG APARYANTO, S.KEP, NS
NIP 19790611 200112 1 004
= 365 hari
= 52 hari
= 12 hari
= 12 hari
= 5 hari
= 5 hari
= 86 hari
= 365 86
= 279 hari
= 279 : 7
= 40 minggu
= 40 minggu
x
40 jam
= 1600 jam/thn
II.
Rumus Sederhana
III.
= 5% x 11,213
= 0,56
=1
5. Jumlah jam yang hilang karena cuti hamil
= asumsi cuti hamil x jumlah hari cuti hamil x jumlah jam kerja/hari
= 1 x 90 x 7
= 630
6. Jumlah tambahan tenaga perawat yang diperlukan
= jumlah jam yang hilang karena cuti hamil : jumlah jam efektif perawat/tahun
= 630
279
= 2,26
7. Jadi total tenaga perawat yang diperlukan dalam satu tahun
= jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam setahun + tenaga pengganti perawat
yang cuti hamil + tenaga tambahan
= 11,213 + 1 + 2,26
= 14,473
= 15
IV.
+ koreksi 10%
(Depkes koreksi sampai 25% karena perawat mengerjakan pekerjaan non keperawatan)
= 6 jam x 52 minggu x 7 hari x 2 x 3 + koreksi 10%
40 minggu x 40 jam
= 13104 + koreksi 10%
1600
= 8,19 + 0,819
= 10
A. Jenis Tenaga
1. Tim bedah, terdiri dari :
a. Ahli Bedah
b. Asisten Ahli Bedah
c. Perawat Instrumen (scrub nurse)
d. Perawat Sirculer (cirulating nurse)
e. Ahli/ perawat anestesi
2. Staf Perawat kamar Operasi
a. Perawat kepala kamar operasi
b. Perawat pelaksana
3. Tenaga lain terdiri dari :
a. Pekerja Kesehatan
b. Tata Usaha
c. Penunjang Medis
B. Uraian Tugas
1. Perawat Kepala Kamar Operasi
a. Nama Jabatan
: Perawat Kepala Kamar Operasi
2) Saat pembedahan
a) Memperingati tim bedah steril jika terjadi penyimpangan prosedur
aseptik
b) Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah
dan asisten
c) Menata instrumen steril di meja mayo sesuai dengan urutan prosedur
pembedahan.
d) Memberikan bahan desinfeksi kulit daerah yang akan disayat.
e) Memberikan laken steril untuk prosedur draping.
f) Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan
kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan benar.
g) Memberikan duk steril kepada operator, dan mengambil kain kasa
yang telah digunakan dengan memakai alat.
h) Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan, dalam keadaan siap
pakai.
i) Mempertahankan instruman selama pembedahan dalam keadaan
tersusun secara sistematis untuk memudahkan saat bekerja.
j) Membersihkan instrumen dari darah pada saat pembedahan untuk
mempertahankan sterilisasi alat dari meja mayo.
k) Menghitung kain kasa, jatum dan instrumen.
l) Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum
pada ahli bedah sebelum operasi di mulai dan sebelum luka ditutup
lapis demi lapis.
m) Menyiapkan cairan untuk mencuci luka.
n) Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit.
o) Menutup luka dengan kain kasa steril.
p) Penyiapan bahan pemeriksaanlaboratorium/ patologi jika ada.
3) Setelah pembedahan
a) Memfiksasi drain, dan kateter (jika terpasang)
10
12
3) Setelah pembedahan
a) Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai dilakukan
pembedahan.
b) Memindahkan pasien dari meja operasi di kereta dorong yang telah
disediakan.
c) Mengatur dan mencatat tanda-tanda vital :
(1) Pernafasan
(2) Tekanan Darah
(3) Suhu
(4) Nadi
d) Mengukur tingkat kesadaran, dengan cara memanggil nama pasien,
memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil.
e) Meneliti, menghitung dan mencatat obat-obatan serta cairan yang
diberikan pada pasien.
f) Memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain :
(1) Laporan pembedahan
(2) Laporan Anestesi
(3) Pengisian formulir Patologi Anatomi (PA)
g) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan antara
lain :
(1) Identitas pasien
(a) Nama pasien
(b) Umur
(c) No CM
(d) Nama tim bedah
(e) Waktu dan lama pembedahan
(f) Jenis pembedahan
(g) Jenis kasus (bersih, bersih tercenar, tercemar, kotor)
(h) Tempat tindakan
(i) Urutan jadwal tindakan pembedahan
(2) Masalah yang timbul selama pembedahan
(3) Tindakan yang dilakukan
(4) Hasil evaluasi
h) Melakukan serah terima dengan perawat/ petugas RR tentang :
(1) Kelengkapan dokumen medik, instruksi pasca bedah
(2) Keadaan umum pasien
(3) Obat-obatan/ resep baru
13
4. Perawat Anestesi
a. Nama Jabatan
: Perawat Anestesi
b. Pengertian : seorang tenaga perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab dalam membantu terselenggaranya pelaksanaan tindakan
pembiusan di kamar operasi.
c. Persyaratan :
1) Pendidikan
Berijazah pendidikan formal DIII Keperawatan Anestesi.
2) Mempunyai bakat dan minat
3) Berdedikasi tinggi
4) Berbadan sehat
5) Beriman
6) Berkepribadian Mantap
7) Dapat bekerjasama dengan anggota tim
8) Cepat tanggap
d. Tanggung jawab :
Secara administratif dalam kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada
perawat Kepala Kamar Operasi dan secara operasional bertanggung jawab
kepada ahli Anestesi/bedah.
e. Uraian Tugas
1) Sebelum pembedahan
a) Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai status fisik pasien
sebatas tanggung jawabnya.
b) Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi.
c) Menyiapkan alat dan mesin anestesi dan kelengkapan formulir
anestesi.
d) Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin dan kelengkapan formulir
anestesi.
e) Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anestesi dan alat
monitoring.
f) Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain :
(1) Pengikat meja operasi
(2) Standar tangan
(3) Kunci meja operasi
(4) Standar penutup kepala (boog)
(5) Standar infus
14
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
2) Saat pembedahan
a) Membebaskan jalan nafas, dengan cara mempertahankan posisi
endotracheal tube.
b) Memenuhi keseimbangan O2 dan CO2 dengan cara memantau
flowmeter pada mesin pembiusan.
c) Mempertahankan keseimbangan cairan dengan cara mengukur dan
memantau cairan tubuh yang hilang selama pembedahan antara lain :
(1) Cairan lambung
(2) Cairan perut
(3) Urine
(4) Perdarahan
d) Mengukur tanda vital
e) Memberi obat-obat sesuai dengan program pengobatan.
f) Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter ahli anestesi/ bedah.
g) Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh.
h) Menilai hilangnya efek obat anestesi pada pasien
i) Melakukan resusitasi pada henti jantung.
3) Setelah pembedahan
a) Mempertahankan jalan nafas pasien
b) Memantau tanda-tanda vital untuk mengetahui sirkulasi pernafasan dan
keseimbangan cairan.
c) Memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien perioperatif
d) Menilai respon pasien terhadap efek obat anestesi
e) Memindahkan pasien ke RR / ruang rawat, bila kondisi sudah stabil
atas ijin ahli anestesi.
f) Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum, selama dan
sesudah pembiusan.
g) Merapikan dan mengembalikan alat-alat anestesi ke tempat semula
agar siap pakai.
15
KESIMPULAN :
1. Perhitungan kebutuhan tenaga perawat kamar bedah yang kami ambil sebagai acuan
adalah PERMENKES RI nomor 262/Men. Kes/Per/VII/1979 dan rumus sederhana
2. Referensi yang kami ambil adalah dari pendidikan dan pelatihan dasar dasar
keterampilan bagi perawat kamar bedah tahun 2013 dan manajemen kamar bedah tahun
2014
16