You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PENTINGNYA ASUPAN NUTRISI


BAGI PENDERITA TUBERCULOSIS

Disusun oleh
YULVIANA DWI OKTAVIA
145070200131007
K3LN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
Satuan Acara Pengajaran (Penyuluhan/Bermain)

Mata Kuliah

: Blok Respirasi

Pokok Bahasan
Sasaran

: TBC
: Warga di pemikan sekitar pembuangan sampah kota Malang

Tempat

: Balai Desa

Alokasi Waktu

: 1x30 menit

Pertemuan ke

: Pertama

Pengajar

A. Tujuan Instruksional
- Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta mampu
mengetahui dan memahami lebih luas mengenai kebutuhan nutrisi
-

bagi penderita TB dan keluarga.


Tujuan Khusus :
Setelah penyuluhan, peserta (penderita Tb dan keluarga) mengetahui
dan mampu menjelaskan :
1. Menjelaskan pentingnya kebutuhan nutrisi bagi penderita Tb dan
keluarganya
2. Menyebutkan makanan yang dianjurkan
3. Menyebutkan makanan yang harus dihindari
4. Menjelaskan jadwal pola makan yang baik

B. Sub Pokok Bahasan


Nutrisi pada TBC
C. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap
Pendahulu
an

Kegiatan

Waktu

Keterangan Pengajar

Mengucapkan

Peserta
Menjawab

salam
Memperkenalkna

salam
Menyetujui

diri
Menjelaskan judul

menit

materi serta

kontrak
-

waktu
Mendengark

Metode

Media

Ceramah

Laptop

tujuan yang akan


-

dicapai
Kontrak waktu
Memulai materi
Menjelaskan

an
-

peserta tentang :
1. Menjelaskan

Leaflet dan

an materi

Power point

penyuluhan
yang

pentingnya
kebutuhan

Mendengark

nutrisi bagi

dberikan
Mambaca
leaflet

penderita TB

sebagai

dan untuk

pendukung

mencegah
Penyajian

terkena TB
2. Menyebutkan

15
menit

Ceramah

makanan yang
dianjurkan
3. Menyebutkan
makanan yang
tidak
dianjurkan
4. Menjelaskan
jadwal pola
makan yang
baik

Penutup

10

menit

Memberikan

Memberikan

umpan balik

pertanyaan,

kepada peserta

jika ada hal

(memberikan

yang tidak

pertanyaan)
Tanya jawab
Menjawab

pertanyaan
Menyimpulkan

hasil penyuluhan
Mengucapkan
terima kasih

dimengerti
Menjawab
umpan balik
yang
diberikan
oleh
penyuluh

Ceramah

Menutup acara
penyuluhan

D. Evaluasi
- Prosedur penilaian: Selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah
-

selesai penyuluhan
Peserta dapat mengajukan pertanyaan
Peserta dapat menjawab umpan balik yang diberikan oleh penyuluh
Peserta dapat menyebutkan kembali hal-hal penting yang ada dalam

materi yang telah disampaikan


Minimal warga yang datang adalah 30 orang
E. Materi (terlampir)
F. Daftar Pustaka

Materi (Lampiran)
Definisi Diet
Diet adalah pengaturan jumlah asupan makanan yang dikonsumsi oleh
seseorang. Kebiasaan diet adalah keputusan kebiasaan seseorang atau suatu
budaya untuk memilih makanan apa yang cocok untuk dimakan.
Diet dalam kamus pelengkap kesehatan keluarga tahun 2009 memiliki arti
sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang,
dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk
tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.
Tujuan Menjalani Diet
Tujuan dilakukannya terapi diet bagi penderita tuberculosis adalah untuk
memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang
bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Orang dengan TB aktif sering kekurangan gizi dan menderita defisiensi
mikronutrien serta penurunan berat badan dan nafsu makan menurun. Malnutrisi
meningkatkan risiko perkembangan dari infeksi TB menjadi penyakit TB aktif.
Malnutrisi atau kekurangan nutrisi adalah temuan paling umum yang dialami
penderita

TB.

Jika

menderita

efek

kesehatan

negatif

TB,

merancang

dan

mempertahankan program diet seimbang menjadi salah satu cara yang paling
efektif untuk memerangi atau mengontrol kondisi serta untuk mengurangi
kemungkinan terkena kekurangan gizi.
Syarat Diet

Energi tinggi
Karbohidrat cukup (60-70% total energi)
Protein tinggi (75-100 gr/hari)/ 2-2.5 gr/kg BBI
Lemak cukup (20 25% total energi)
Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin C dan Fe
Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien
Makanan mudah cerna

Kebutuhan nutrisi pada penderitaTB

a. Energi
Kebutuhan energi pada pasien TB meningkat karena penyakit itu sendiri.
Kebutuha energy sekitar 35 - 40 kkal per kilogram berat badan ideal.
b. Protein
Asupan protein diet adalah penting untuk mencegah pemborosan cadangan
tubuh (misalnya jaringan otot). Sebuah asupan 1.2 - 1,5 g per kilogram berat
badan atau 15% dari energi total harian asupan atau sekitar 75 - 100 g per hari
akan cukup.
Makanan dan zat yang perlu dihindari untuk digunakan
Seperti yang selalu terjadi untuk kesehatan yang baik, ada makanan tertentu
yang tidak boleh makan dan zat Anda tidak harus menggunakan.
-

Hindari tembakau dalam segala bentuk.


Jangan minum alkohol - dapat menambah risiko kerusakan hati dari beberapa

obat yang dipakai untuk mengobati TB Anda.


Batasi kopi dan minuman berkafein lainnya.
Hindari tinggi lemak, tinggi kolesterol daging merah dan bukannya beban di
sumber protein lebih ramping seperti unggas, kacang, tahu, dan ikan.

Terapi untuk penderita kasus Tuberkulosis Paru menurut (Almatsier Sunita, 2006)
adalah :
a. Energi
b.
c.
d.
e.

diberikan

sesuai

dengan

keadaan

penderita

untuk

mencapai

beratbadan normal.
Protein tinggi untuk mengganti sel-sel yang rusak (75-100 gr).
Lemak cukup 15-25 % dari kebutuhan energi total.
Karbohidrat cukup sisa dari kebutuhan energi total.
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan total.

Dapat dilihat dibawah ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
pada penderita tuberculosis :
Bahan Makanan

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat

Nasi, roti, dan hasil olahan

Dimasak dengan banyak


minyak kelapa atau

tepung seperti kue

santan kental

Daging sapi, ayam, ikan,


Sumber protein

telur, susu, dan hasil

Dimasak dengan banyak

olahan seperti keju dan

minyak kelapa

yoghurt
Semua jenis kacangSumber protein nabati

kacang dan hasil


olahannya seperti tempe
dan keju
Semua jenis sayuran
seperti; bayam, buncis,

Sayuran

daun singkong, kacang


panjang, labu siam dan
wortel direbus, ditumis
dan kukus
Semua jenis segar seperti;
pepaya, semangka,

Buah-buahan

melon, pisang, buah


kaleng, buah kering dan

Minuman

Lemak dan minyak

jus buah
Madu, sirup, teh dan kopi
encer
Minyak goreng, mentega,
margarin, santan encer,

Minuman rendah kalori

Santan yang kental

salad
Program diet dan perencanaan waktu makan
Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) bertujuan memberikan makanan
secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang bertambah guna
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau guna menambah berat
badan hingga mencapai normal. Syarat diet ini adalah tinggi kalori, tinggi protein,
cukup vitamin dan mineral, serta mudah dicerna.
Macam Diet Tinggi Energi Tinggi Protein untuk penyakit TB:
a) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein I (TETP 1)
a. Energi
: 2600 kalori

b. Protein
: 100 gr (2/kg BB).
b) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein II (TETP II)
a. Energi
: 3000 kalori
b. Protein
: 125 gr (2,5 gr/kg BB)
Penderita dapat diberikan salah satu dari dua macam diit Tinggi Energi
TinggiProtein (TETP) sesuai tingkat penyakit penderita. Makanan yang terlalu manis
dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti gula-gula, dodol, kue dan
sebagainya, adalah bahan makanan yang harus dihindari.
Perencanaan Jadwal Makan
Jadwal makan harus teratur, lebih baik makan dalam jumlah yang sedikit tapi
sering dan teratur daripada makan dalam porsi banyak tapi tidak teratur.
Berikut merupakan hitungan kasar memakai standar diet agar memenuhi program
diet TETP I.
-

Ketika

makan

pagi,

usahakan

perbanyak

asupan

karbohidrat,

jika

memungkinkan sumbernya dari tepung gandum, seperti roti. Ditambah


dengan protein hewani seperti ikan laut sebanyak 1,5 porsi, juga sayur kirakira 0,3 mangkok. Nabati dari kacang-kacangan, tahu tempe 1,5 potong, tapi
-

hindari kacang merah karena bergas.


Selingan jam 10 bisa jus, dan usahakan memakan roti, minimal 1 porsi, lebih

bagus lagi ditambah putih telur.


Makan siang, karbohidrat 2 porsi, daging-dagingan 1 potong, nabati 2 potong.

Sayur sebanyak 0,3 mangkok, buah 1 pors, kira-kira seharga Rp. 2.000,Jam 4 sore, harus ada karbohidrat plus telur, bisa juga kue dan buah.
Malam, Karbohidrat 2 porsi, ikan-ikanan 1 porsi, nabati 1 porsi, buah 1 porsi.
Makanan tersebut diusahakan jangan digoreng dan juga jangan memakai
santan. Makanannya merupakan tumis-tumisan, masakan yang direbus atau
yang dipanggang.

Daftar Pustaka
1. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Buku Saku Kader Program
PenanggulanganTB. (Online)
(Diakses pada 2 Maret 2016, pukul 21.56, www.tbindonesia.or.id)
2. Escott-Stump, Sylvia. 2008. Nutrition and Diagnosis-Related Care 6th Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
3. Hughes, Martin. 2011. Nutritional Diet for TB.
(Diakses pada 3 Maret 2016, pukul 16.00 melalui http://www.livestrong.com)
4. Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi Pelengkap
Keluarga Sehat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
5. Rodriguez, Diana. 2009. The Right Diet to Beat Tuberculosis.
(Diakses pada 4 Maret 2016, pukul 20.02 melalui
http://www.everydayhealth.com)
6. World Health Organization. 2012. Nutritional care for adults with active
tuberculosis.
(Diakses pada, 4 Maret 2016, pukul 23.36 melalui http://www.who.int)

You might also like