Professional Documents
Culture Documents
NIM
: 12/333372/FA/09318
Pasal 108
(1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang m e m p u n y a i k e a h l i a n d a n k e w e n a n g a n s e s u a i
d e n g a n k e t e n t u a n p e r a t u r a n perundang-undangan
2. Undang-Undang No. 8 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Konsumen
Pasal 4
(1) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
3. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
Pasal 1
(13) A p o t e k a d a l a h s a r a n a p e l a y a n a n k e f a r m a s i a n t e m p a t
d i l a k u k a n p r a k t e k kefarmasian oleh Apoteker.
Pasal 20
Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga
Teknis Kefarmasian
Pasal 21
(1) Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian.
(2) Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter
d i l a k s a n a k a n o l e h Apoteker.
Pasal 51
(1) Pelayanan Kefarmasian di Apotek, puskesmas atau instalasi farmasi rumah
sakit hanya dapat dilakukan oleh Apoteker
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332/MENKES/PER/SK/X/2002Tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pemebrian Izin Apotek
Pasal 19.
( 1 ) Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya pada
jam buka Apotik, Apoteker Pengelola Apotik harus menunjuk Apoteker
pendamping.
( 2 ) A p a b i l a Ap o t e k e r P e n g e l o l a Ap o t i k d a n Ap o t e k e r
P e n d a m p i n g k a r e n a h a l - h a l tertentu berhalangan melakukan tugasnya,
Apoteker Pengelola Apotik menunjuk .Apoteker Pengganti
5. Keputusan Menteri Kesehatan No, 1027/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Standar
Pelayanan di Apotek
1.Bab III tentang pelayanan, standar pelayanan kesehatan di apotek
6. Kode etik apoteker
Pasal 3
Setiap apoteker/Farmasis harus sennatiasa menjalankan profesinya sesuai
kompetensi Apoteker/Farmasis Indonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang
teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya
Pasal 5
Di dalam menjalankan tugasnya setiap Apoteker/Farmasis harus menjauhkan diri
dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan
martabat dan tradisiluhur jabatan kefarmasian
7. Lafal sumpah atau Janji Apoteker
Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.
Dari kasus di atas Pasien atau konsumen ketika membeli obat di apotek hanya dilakukan oleh
asisten apoteker yang merangkap sebagai petugas kassa.Hal ini melanggar pasal-pasal di atas.
Pelayanan kefarmasian diapotek harus dilakukan oleh Apoteker, jika Apoteker Pengelola
Apotek berhalangan hadir seharusnya digantikan oleh Apoteker Pendamping dan jika Apoteker
Pendamping berhalangan hadir seharusnya digantikan oleh Apoteker Pengganti bukan digantikan
oleh Asisten Apoteker ataupun Tenaga Kefarmasian lainnya. Tenaga Kefarmasian dalam hal ini
adalah Asisten Apoteker yang hanya membantu pelayanan kefarmasian bukan menggantikan tugas
Apoteker.