Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang
berbahaya . Perdarahan pada kehamilan muda disebut sebagai abortus
sedangkan
perdarahan
pada
kehamilan
tua
disebut
perdarahan
mendapatkan
pertolongan
karena
disangka
sebagai
tanda
previa
BAB II
KONSEP MEDIS
2.1 Pengertian
previa
hampir
mendekati
dalam
200-400
kelahiran.
(Taber,1994:337)
Plasenta previa adalah dimana letak plasenta berimplantasi pada
tempat abnormal yaitu pada segemen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian / seluruh jalan lahir.(Nugroho, 2011 : 14)
2.2 Klasifikasi
Menurut Browne, klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya
jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, yaitu
:
2.2.1 Plasenta Previa Totalis
Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat implantasi, jelas
tidak
mungkin
bayi
dilahirkan
in
order
to
vaginam
akan
berubah
menjadi
plasenta
previa
parsialis pada
2.3 Etiologi
Belum diketahui pasti frekuensi plasenta previa meningkat pada grande
multipara, primi gravida tua, bekas seksio sesarea, bekas aborsi, kelainan
janin, dan leiumioma uteri. (Mansjoer,2006:276)
Faktor-faktor yang meningkatkan kejadian placenta previer:
2.3.1 Umur penderita:
1) Umur muda karena endometrium masih belum sempurna
2) Umur diatas 35 tahun karena tumbuh endometrium yang kurang
subur
2.3.2 Paritas
Pada paritas yang tinggi kejadian placenta previa makin besar karena
endometrium belum sempat tumbuh.
2.3.3 Endometrium yang cacat
1) Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek
2) Bekas operasi, bekas kuretage atau placenta manual
2.5 Patofisiologi
Perdarahan anterpartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan
10 minggu saat segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar
serta menipis. Umumnya terjadi pada trimester ke 3 karena segmen bawah
uterus lebih banyak mengalami perubahan. Pelebaran segmen bawah
uterus dan pembukaan serviks menyebabkan sinus uterus robek karena
lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus
marginalis dari pla
Terapi ekspektatif
Tujuan terapi ekspektatif ialah agar janin tidak terlahir prematur,
diagnosis
plasenta
previa
dan
menentukan
cara
10
atas
panggul
(2/5
atau
3/5
pada
palpasi
luar).
(Abdul,2002:164)
2.7.2 Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa ialah:
2.7.2.1
Seksio sesarea
11
Melahirkan Pervagina
Pendarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta.
Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara sbb:
dilakukan
pada
plasenta
previa
lateralis
atau
melakukan
versi
braxton
hicks
ialah
mengadakan
12
transfusi.
Kecepatan
dan
luasnya
perdarahan
13
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
3.1.1 Usia
Ibu saat hamil dengan usia 35thn atau lebih, makin besar kemungkinan
kehamilan plasenta previa, dibanding dengan usia dibawah 25thn.
3.1.2 Keluhan utama
Perdarahan berwarna segar tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri saat
tidak beraktifitas. (Anik Maryunani, 2009; 71)
3.1.3 Riwayat penyakit keluarga
Kehamilan ganda, penyakit HT, DM.
3.1.4 Riwayat obstetric
Pada riwayat obstetri yang lalu perlu dikaji pada kasus plasenta previa
yaitu riwayat operasi rahim atau memiliki kelainan rahim, riwayat
kehamilan kembar dan riwayat plasenta previa sebelumnya.
3.1.5 Riwayat Haid/Menstruasi
Pada riwayat menstruasi yang perlu ditanyakan atau diketahui
yaitu menarche (untuk mengetahui usia pertama haid. Usia menarche
dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim dan
keadaan umum), siklus (untuk mengetahui klien mempunyai siklus
14
normal atau tidak), lamanya (jika lama haid 15 hari berarti abnormal
dan
kemungkinan
adanya
gangguan
yang
mempengaruhinya),
Nutrisi
15
(puding, roti)
3.1.7.2
Hyigiene Personal
Eliminasi
Dirumah: Saat dirumah BAB dan BAK dilakukan sendiri dan teratur
Dirumah Sakit: BAB dan BAK terkadang dibantu oleh keluarga dan
perawat
3.1.7.4
Aktifitas istirahat
Palpasi
16
cukup
pengalaman
(ahli),
dapat
dirasakan
suatu
terbawah
janin
belum
turun,
apabila
letak
kepala,
17
18
sedap.
R /Untuk mendeteksi tanda awal infeksi saluran reproduksi.
6) Lakukan perawatan vulva
R/ inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat
menyebabkan infeksi.
7) Jelaskan pada klien cara mengidentifikasi tanda infeksi
R/ berbagai manifestasi klinik dapat menjadi tanda non-spesifik
infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan
gejala infeksi
8) Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama
selama masa perdarahan
R/ pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan
ibu
9) Berikan obat sesuai terapi
R/ antibiotika profilaktik/ pengobatan
(Doenges,Marilyn, 2000)
3.3.2 Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan.
Tujuan: Pasien suplai/kebutuhan darah kejaringan terpenuhi setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam
Kriteria Hasil: Conjuntiva tidak anemis, akral hangat, Hb normal, muka
tidak pucat, tidak lemas.
19
Intervensi :
1) Jelaskan penyebab terjadi perdarahan
R/ pasien paham tentang kondisi yang dialami
2) Monitor tanda-tanda vital Auskultasi dan laporkan DJJ , catat
bradikardia atau takikardia. Catat perubahan pada aktivitas janin
R/ tensi, nadi yang rendah, RR dan suhu tubuh yang tinggi
menunjukkan
gangguan
sirkulasi
darah.
(hipoaktivitas
atau
20
3.3.3 Resiko tinggi terjadinya cidera janin berhubungan dengan perfusi darah
ke plasenta berkurang
Tujuan: Tidak terjadi fetal distres setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...x24 jam
Kriteria Hasil: DJJ normal/ terdengar, adanya pergerakan bayi, bayi lahir
selamat
Intervensi:
1) Jelaskan risiko terjadinya distres janin/ kematian janin pada ibu
R/ koopertaif ibu pada tindakan
2) Hindari tidur terlentang dan anjurkan tidur keposisi kiri
R/ tekanan uterus pada vena cava aliran darah ke jantung menurun
sehingga terjadi perfusi jaringan
3) Observasi tekanan darah dan nadi klien
R/ penurunan dan peningkatan denyut nadi terjadi pada sindroma
vena cava sehingga klien harus dimonitor secara teliti
4) Observasi perubahan frekuensi dan pola DJ Janin
R/ penurunan frekuensi plasenta mengurangi kadar oksigen dalam
janin sehingga menyebabkan perubahan frekuensi jantung janin
5) Berikan O2 10-12Lt dengan masker jika terjadi tanda-tanda fetal
distres
R/ meningkatkan oksigen pada janin
21
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Plasenta previa adalah tertanamnya bagian plasenta dalam segmen
bawah uterus. Istilah ini menggambarkan hubungan anotomik antara letak
plasenta dan segmen bawah uterus. Suatu plaenta previa telah melewati
batas atau menutup (secara lengkap atau tidak lengkap) ostium uteri
internum. Plasenta previa marginalis disebut demikian bila sebagian dari
plasenta melekat pada segmen bawah uterus dan meluas ke setiap bagian
osteum uteri internum, tetapi tidak menutupinya. Plasenta previa parsialis
dikatakan demikian bila bagian dari plasenta menutup sebagian osteum
uteri internum. Plasenta previa totalis dikatakan demikian bila setiap
bagian plasenta secara total menutupi osteum uteri internum. Insiden
plasenta previa hampir mendekati 1 dalam 200-400 kelahiran. Ibu saat
hamil dengan usia 35thn atau lebih, makin besar kemungkinan kehamilan
plasenta previa, dibanding dengan usia dibawah 25thn.
23
24