You are on page 1of 29

ANALISA PEMBESIAN

Dalam Sebuah kegiatan pembangunan perumahan salah satu hal yang paling sulit
dilakukan oleh mereka yang awam adalah cara menghitung volume material yang
dibutuhkan secara tepat dan efisien.
Pada kesempatan kali ini saya mencoba membahas mengenai perhitungan volume
besi tulangan pada tiap m3 beton ( satuan yang biasa digunakan untuk volume
beton bertulang adalah m3 ).
Contoh kasus.

Dimensi beton 15/20 cm dengan rincian penulangan :

tulangan 4 diameter 12 ( tulangan utama )

tulangan diameter 6 jarak 20 cm ( tulangan beugel )

Secara prinsip kita harus bisa menterjemahkan volume 1 m3 beton dengan ukuran
15/20 cm.

1 m3 beton = 1/(0.15x0.2) m ( panjang beton 1 m3, dimensi 15/20 ) = 33 ,33


m dibulatkan 34 m

Asumsi yang digunakan panjang 1 lonjor besi = 12 m

panjang besi tulangan yang dibutuhkan :


Besi tulangan Utama
panjang Besi diameter 12 = 4 bh x ( 34 m - 0,02 m ( selimut beton )) = 4 x 33,98 =
135,92 m
panjang besi dalam lonjor = 135,92/12 = 11,33 ljr
berat besi 12 per-lonjor = 0,074x12x12 = 10,66 kg/ljr( bisa dengan menggunakan
tabel besi tulangan )

(reff. perhitungan praktis berat besi per-lonjor = analisa harga satuan dan rencana
anggaran biaya )
jumlah berat besi 12 dalam 1 m3 ukuran 15/20 = 10,66 kg/ljr x 11,33 ljr = 120,74
kg
Besi tulangan beugel
jumlah beugel dengan jarak 20 cm sepanjang 34 m beton bertulang = 34 m / 0.2 m
= 170 bh beugel
Perhitungan panjang beugel pada beton dimensi 15/20.
selimut beton = 1,5 cm ( satu sisi ) = 3 cm ( dua sisi )
panjang 1 beugel [ (15-1,5x2)x2 sisi + (20-1,5x2)x2 sisi ] = 12x2 + 17x2 = 24 + 34
= 58 cm
panjang pembengkokan tulangan 5 cm x 2 = 10 cm
Panjang total 1 beugel = 58 + 10 = 68 cm = 0,68 m
berat besi 6 per-lonjor = 0,074x6x6 = 2,66 kg/ljr ( bisa dengan menggunakan tabel
besi tulangan )
jumlah panjang total = 0,68 m x 170 bh = 115,6 m/12 = 9,63 ljr
jumlah berat beugel total = 9,63 ljr x 2,66 kg/ljr = 25,63 kg

Jumlah berat besi total dalam 1 m3 beton ukuran 15/20


= 120,74 + 25,63 = 146,37 kg/m3

Ini adalah contoh kasus sederhana yang mungkin bisa digunakan untuk memahami
perhitungan kg besi dalam 1 m3 beton bertulang.
Sumber : Menghitung Volume Besi per-m3 beton bertulang | Home Design and Ideas
http://www.hdesignideas.com/2012/01/menghitung-volume-besi-per-m3beton.html#ixzz3Kxqeg7N4
Under Creative Commons License: Attribution

BERAT BESI TANPA TABEL.

Berat Besi Tulangan


Untuk Menghitung berat besi jika tanpa tabel ingat : 0, 00 61 65
Apapun namanya kalau berhubungan dengan berat maka angka koefisiennya
adalah Berat Jenis (BJ).
Karena disini bicara tentang Besi maka kita pakai BJ nya besi yaitu = 7850Kg/m
Kalo ngomongin tanah ya pake koefisien berat jenisnya tanah ...............................
Rumus
Berat Besi = Volume Besi x BJ
Volume ...........dalam meterkubik m3
Berat besi ........dalam kilogram Kg
Untuk Besi Tulangan maka rumusnya bila diterapkan misalnya pada besi 16,
dengan panjang 12m
=

VOLUME

x BJ

= Luas permukaan Besi x Panjang Besi x BJ

= 1/4 x 22/7 x

x Panjang Besi x BJ

= 1/4 x 22/7 x (0,016) x


= 18,947657.Kg

12 m

x 7850

d = diameter besi tulangan (dalam mm)


Disini luas permukaan besi adalah lingkaran sedangkan untuk bentuk lain
silahkan hitung terlebih dahulu luas nya kemudian dikali panjang atau tingginya
untuk
mendapatkan Volumenya.

Atau dapat juga menggunakan rumusan dibawah ini


Rumus :
= 0,006167 x

x Panjang Besi

= 0,006167 x (0,016) x

12 m

= 18,947657 kg

Ke 2 Rumusan diatas sama saja karena angka 0,006167 didapat dari perhitungan
berat besi berdiameter 1mm.
1mm diameter besi :
=

Luas penampang

x BJ

= 1/4 x 22/7 x

= 1/4 x 22/7 x

(0,001)

x BJ

= 1/4 x 22/7 x

(0,001)

x 7850 x Panjang Besi

0,006167

x BJ

x Panjang Besi

x Panjang Besi
x Panjang Besi

x Panjang Besi

Angka koefisien ini untuk besi d = 1mm


Biasanya dibulatkan ke rata tabel menjadi = 0,006165.
Sehingga Untuk besi d =13 --> beratnya = 0,006165 x (0,013) x Panjang Besi

Jadi pada dasarnya menghitung berat besi harus diketahui terlebih dahulu diameter
dan panjang besi . !
Coba bandingkan dengan tabel berat besi
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx
PEKERJAAN PEMBESIAN
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi

22"
16"
12"
10"
8"
6" (

berat
berat
berat
berat
berat
begel )

23,2 kg/btg
19 kg/btg
10,8 kg/btg
7,4 kg/btg
4,7 kg/btg
--- BONUS PEKERJAAN

HARGA Rp. 3.000,-/kg


Khusus untuk Kolom Praktis 9/9 harga Rp. 4.000,- /m'
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx
PEKERJAAN BETON BERTULANG
Beton Sloof 20 40 : 48.000/m1
Bekisting sloof

:38.350/m2

Beton Bertulang kolom Praktis 10 12 : 38.000 /m1


Bekisting kolom

:38.350/m2

Beton Bertulang Ring Balok 10 12 : 44.000/m1


Bekisting balok

:38.350/m2

Beton Balok Dak 40 20 : 68.000/m1


Beton Plat Dak .

: 58.000/m2

Bekisting Plat Dak :38.350/m2


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx
Bersumber dari SNI tetapi telah di modifikasi dan sesuaikan sehingga
mungkin sedikit berbeda dengan versi SNI.

Pembesian Balok dan Pelat Beton Bertulang

Harga Satuan Bahan dan Upah merupakan harga asumsi, yang besarnya bisa
bervariasi
tergantung dari lokasi pekerjaan, pengalaman dan keterampilan tukang, dan
banyak
faktor yang lain. Untuk contoh perhitungan ini kita ambil asumsi sebagai berikut :

Harga Besi Beton per kg

8.800,-

Harga Kawat Ikat per kg

15.000,-

Harga Upah Pekerja per hari


Harga Upah Tukang Besi per hari
Harga Upah Kepala Tukang per hari
Harga Upah Mandor per hari

70.000,100.000,120.000,150.000,-

Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pembesian Besi Tulangan / kg

Material

Besi Beton

1.050

kg

8.800

9.240

Kawat Ikat

0,025

kg

15.000

375

Alat Bantu

1,000

ls

700

10.315

Subtotal

700

Upah

Pekerja

0.0095

Tukang Besi

OH

0.0095

Kepala Tukang 0,0008


Mandor

0,0004

OH

70.000
@

OH
OH

Subtotal

Total

100.000

@
@

665
=

120.000
150.000

950

=
=

96
60

1.771

12.086 ........... Dibulatkan =

12.080

KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, SPLIT DALAM PENGECORAN


SUMBER : http://watsanindo.wordpress.com/2012/03/01/berapa-banyak-kebutuhansemen-pasir-split-untuk-nge-cor/
Dibuat ringkasan........................................

Menghitung kebutuhan bahan untuk COR (1:2:3)


Atau perbandingan Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3
Dasar Acuan
1 zak semen = 5 sekop pengki
1 zak semen = 1 dolak = 0,024 m3 (pendekatan ukuran zak semen 50kg = 10cm x
40cm x 60cm)

1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split


atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split.

Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan
tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton
1:2:3 ?
1. Volume beton = 10 x 6 x 0.1 = 6 m3
2. Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu
berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split.
3. Maka kebutuhan
semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ;
Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ;
Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3
4. 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen
Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga
42 zak semen.
2 kubik pasir.
3 kubik split.
Daftar komposisi beton sesuai standar yg berlaku di Indonesia

Mutu Beton

Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) Air (liter) w/c ratio

7.4 MPa (K 100)

247

869

999

215

0.87

9.8 MPa (K 125)

276

828

1012

215

0.78

12.2 MPa (K 150) 299

799

1017

215

0.72

14.5 MPa (K 175) 326

760

1029

215

0.66

16.9 MPa (K 200) 352

731

1031

215

0.61

19.3 MPa (K 225) 371

698

1047

215

0.58

21.7 MPa (K 250) 384

692

1039

215

0.56

24.0 MPa (K 275) 406

684

1026

215

0.53

26.4 MPa (K 300) 413

681

1021

215

0.52

28.8 MPa (K 325) 439

670

1006

215

0.49

31.2 MPa (K 350) 448

667

1000

215

0.48

Referensi tabel :
SNI DT 91- 0008 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh
Dept Pekerjaan Umum.

(catatan lebih lanjut : Untuk membuat spesifikasi teknis, RAB, sebaiknya digunakan
angka mutu beton yang diinginkan, semisal K-125, K-225. Hindari pencantuman
komposisi semisal 1:2:3. Hal ini disebabkan karena mutu beton yang diharapkan
akan tepat dicapai melalui mix design terhadap bahan-bahan yang akan digunakan.
Perbandingan yang ada hanya merupakan pendekatan, dan bisa diterapkan untuk
kegiatan kecil)
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mau kasih Saran Gan sesuai Pengalaman..(wil. Jakarta Utara)
Klo Luasan 35 m2 biaya Rp 35jt sepertinya mahal sekali Gan..
Perhitungan Plat Lantai adalah 12cm
asumsi Pembalokan (15x25)cm=1 s/d 2 m3
Jadi (35m2 x 0.12 m)+2m3= 6,2m3
Cor mix K22 /m3 =Rp 750rb x 6,2= Rp 4.650.000
Pembesian (besi 12) dan Bekisting Rp 1.500.000 x 6.2=Rp9.300.000
Upah 3Tukang(@Rp 80.000) 3 kenek(@Rp65.000)x3hari
(Rp 240.000+Rp195.000)x3 = Rp 1.305.0000
Jadi Total Rp 15.255.000
Cara Cepatnya (35m2x0.12m)+2m3=6.2m3
biaya Borongan Cor per m3 =Rp 2.2jt s/d Rp 2.7jt
Jadi biaya all in =Rp 13.64jt s/d Rp
16.74jtxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perbandingan Biaya Cor Dak Konvensional - Dak Keraton - Panel Lantai AAC
Estimasi Biaya Cor Dak Konvensional
Biaya cor dak konvensional tebal 12 cm.
Dak konvensional untuk lantai 2 ketebalan 12 cm
dibutuhkan per m3 nya sebagai berikut :
- Besi Lapis Bawah 10 mm (15x15) =20 batang x rp. 80.000 = Rp. 1.600.000,- Besi Lapis Atas 8 mm (15x15)= 20 batang x Rp. 55.000 = Rp. 1.100.000,- Split =
- Pasir = 0,7m3 x Rp. 250.000=Rp. 175.000,- Semen = 8,75 zak x Rp. 63.000 = Rp. 551.250,- Bekisting Triplek 9 mm + Kaso 4/6 + Bambu = Rp. 1.750.000,- Upah Tenaga Kerja = Rp. 1.000.000,Total Cor Dak Konvensional per m3 = Rp. 6.426.000,Jadi biaya cor Dak Konvensional per m2 = Rp. 6.426.000/8 m2 = Rp. 803.000/m2
dengan dak tebal 12 cm
Jadi harga saat ini th. 2014 bisa berkisar Rp. 850.000/m2
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Perhitungan Biaya Pengecoran Plat lantai Konvensional


(per Tgl. 2 nov 2014)
Analisa Perhitungan untuk 8 m2 ( 1m3).
PC (semen) : 7 sak
x Rp. 71.000,- = Rp. 491.000,Pasir : 0.52 m3 x Rp. 280.000,- = Rp. 145.000,Split : 0,85 m3 x Rp. 300.000,- = Rp. 255.000,Kaso 4/6 & 5/7 : 48 Btg
x Rp. 31.000,- = Rp. 1.488.000,Triplek 9 mm : 3 lembar x Rp. 125.000,- = Rp. 375.000,-

Paku : 5 kg x Rp. 20.000,- = Rp. 100.000,Papan Cor (2 m) : 6 lbr x Rp. 17.000,- = Rp.

102.000,-

Besi Beton 8 : 25 btg


x Rp. 49.000,- = Rp. 1.225.000,KAwat Beton : 2 kg x Rp. 20.000,- = Rp.
40.000,Alat kerja + Overhead : 1 ls

x Rp. 400.000,- = Rp.

400.000,-

Upah Tenaga : 8 m2 x Rp. 180.000,- = Rp. 1.440.000,Upah Bongkar Begisting : 8 m2 x Rp. 30.000,- = Rp. 240.000,Total Biaya 1 m3 (8 m2) Plat Cor Konvensional = Rp. 6.307.600,Rata-Rata Biaya tiap 1 m2 = Rp. 788.450,Harga Rata-Rata Panel Lantai / m2

= Rp. 450.000,-

Selisih Harga Beton cor dan panel lantai =Rp. 338.450,Persentase (save your money) = 42.9%
Harga di tingkat Pemborong Cor Plat Konvensional = Rp. 850.000,- s/d 1.200.000,- /
m2
Total Pemakaian Kayu dan triplek = Rp. 2.065.000,Biaya Material terbuang (asumsi 50%) = Rp. 1.032.500,BIaya Material terbuang / m2 = Rp. 129.063,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Beranda

SNI PEKERJAAN PONDASI

HARGA UPAH BORONG

PENGECATAN DINDING

BERAT BESI TANPA TABEL.

ANALISA PEMBESIAN

ANALISA HARGA GALI

KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, SPLIT DALAM PENGECORAN

ANALISA HARGA GALI


Berikut analisa harga satuan pekerjaan menggali 1 m3 tanah biasa menurut
beberapa macam kedalaman penggalian tanah. menurut SNI 2835:2008 Tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan
perumahan, menjelaskan rincian harga satuan pekerjaan galian tanah sebagai
berikut
Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 1 meter
Kebutuhan tenaga kerja
Pekerja = 0,750 OH.
Mandor = 0,025 0H.
Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 2 meter
Kebutuhan tenaga kerja
Pekerja = 0,900 OH.
Mandor = 0,045 OH.
Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 3 meter
Kebutuhan tenaga kerja
Pekerja = 1,050 OH.
Mandor = 0,067 OH.
*keterangan: OH = ongkos harian.
Contoh perhitungan biaya pekerjaan galian tanah
Kita akan membuat galian tanah untuk pekerjaan septictank dengan ukuran
panjang 2 m, lebar 2 m dan kedalaman 2 m. upah pekerja pada daerah
pembangunan adalah Rp.60.000,00/hari. sedangkan upah mandor adalah
Rp.80.000,00/hari. berapa total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan penggalian tanah? mari kita hitung bersama
Analisa harga satuan per 1m3 kedalaman 2m.
Pekerja = 0,900 x Rp.60.000,00 = Rp.54.000,00
Mandor = 0,045 x Rp.80.000,00 = Rp.3.600,00
Jadi total biaya galian tanah biasa sedalam 2m per m3 = Rp.57.600,00
Jumlah biaya pekerjaan = volume x analisa harga satuan.
Volume galian tanah = 2m x 2m x 2m = 8m3
Jadi total biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan galian tanah adalah
senilai Rp.57.000,00 x 8 m3 = Rp.460.800,00

Analisa harga satuan SNI 2835:2008 No.6.9


Menjelaskan bahwa Mengurug kembali 1 m3 galian dihitung dari 1/3 kali indeks
pekerjaan galian

PENGECATAN DINDING

GSL adalah team yang terdiri dari para Surveyor, Drafman, dan Engeneering.
Kami menerima borongan Dan juga mengajak para Profesional untuk bergabung

Tidak banyak yang dapat dikomentari tentang CAT , yang penting irit dan hasilnya
memuaskan.Tetapi sebagai pedoman disini akan disampaikan saduran beberapa
sumber tentang CAT.
CARA MENGHITUNG CAT YANG DIBUTUHKAN
Hitunglah luas semua dinding ruangan yang akan dicat
Bagilah luas total tersebut dengan daya sebar.
Contohnya
Daya sebar 1 Liter cat

= 12 m

Luas dinding yang akan di cat = 61 m

Maka jumlah cat yang dibutuhkan adalah


61 : 12 = 5,083 atau kurang lebih 5 Liter.
Jumlah ini untuk satu kali sapuan.
Agar hasilnya bagus, biasanya pada pengecatan dinding diperlukan minimal 2 (dua)
kali sapuan.
Jadi jumlah cat yang dibutuhkan adalah 2 X 5 liter = 10 liter.
Rumus :
Kebutuhan Cat = Luas Dinding / luas sebaran 1 liter cat

Standard pemakaian cat (10 12 ) m/liter, Untuk 1 x lapisan.

Untuk pengenceran cat adalah dengan menambahkan air bersih 5%-25% dari
jumlah cat jaga kekentalan atau ikuti aturan tertulis)..

Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna ( lapisan cat yang kuat
dan warna yang jelas) dibutuhkan minimal 2x pelapisan (tergantung Merk
cat).

Selang waktu pada setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis adalah 2-4
jam, tetapi sebaiknya 8 jam atau semalam

Pengecatan yang dilakukan sekaligus tebal, hasilnya akan kurang baik.


Diusahakan sebelum umur pengecatan 1 hari tidak terkena air / hujan.
Rumus :
Perhitungan dalam Kg Satu kali sapuan pengecatan.

1 Liter Cat = 1,4 Kg ==> Luas daya sebar cat 10 m

1 Kg ==> Luas daya sebar cat 0,714286 m

1 m ==> Membutuhkan 0,1 Liter atau 0,14 Kg Cat.

Untuk 2x sapuan = . . . . . . .?

Mohon koreksi pembaca

BAHAN DASAR YANG TERKANDUNG DALAM CAT

Binder atau pengikat

Pigmen atau zat pewarna

Zat aditif (bahan kimia)

Extender atau bahan pengisi

Cat yang mengandung tambahan logam Mercury (Hg) dan Timah hitam atau
Timbale (Pb) , dapat mengakibatkan kerusakan system syaraf terutama terhadap
anak kecil.
TAHAP PENGECATAN DINDING

Biarkan permukaan kering sempurna 1 (satu) bulan setelah plesteran

Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk mencegah terjadinya


pengelupasan.

Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran


dengan kape dan amplas

Perbaiki bagian-bagian yang retak dan kurang rata dengan Plamir dan
biarkan mengering

Haluskan permukaan dengan amplas dan bersihkan kemudian ulaskan cat


tembok emulasi untuk permukaan yang sangat menyerap,

Apabila dinding berjamur, sebaiknya cari dulu penyebabnya.


Jika akibat rembesan air dinding maka diperbaiki dahulu dan diaci kembali.
Gunakan cat minyak pada dinding yang berjamur tersebut agar jamur mati
sebelum dicat dengan cat tembok.
Lihat dibagian bawah Proses sempurna.

Dinding interior.

Setelah proses pembersihan selesai, anda dapat lakukan pengecatan dinding


dengan cat dasar atau plamir
Sebelum tembok di plamir ada baiknya dilapisi dulu tembok dengan Wall Sealer,
guna menetralisir derajat keasaman semen agar sesuai dengan PH cat. Dengan wall
sealer cat tidak mudah mengelupas dan warna cat tidak akan berubah dari warna
aslinya.
Dinding luar atau eksterior
dapat menggunakan cat untuk eskterior tanpa menggunakan cat dasar karena jenis
cat ini memang dibuat untuk kondisi luar.
Dianjurkan tidak mempergunakan bahan plamir pada pengecatan dinding yang
berhubungan langsung dengan cuaca luar Tetapi pada kondisi permukaan dinding
luar yang sulit dibersihkan seluruhnya, diplamir saja lebih dahulu sebelum dicat
dengan cat tembok.
Pengulangan Penggunaan plamir / Cat penutup (cat emulasi) harus mencapai rata
30 - 40 mikro), atau sesuai petunjuk yang terdapat pada kemasan masing masing
produk
Cat tembok emulasi agar diencerkan dengan air bersih 30% 50

Cat Interior untuk mengecat dinding dalam, dimana harus aman, tidak
mengganggu kesehatan, tidak beracun dan ramah lingkungan

Harga Cat Exterior lebih mahal dibandingkan Cat Interior. Dalam hal jumlah
warna Cat Exterior lebih sedikit dibandingkan Cat Interior

.
Pemberian Cat Dasar.

Cat Dasar yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar elmusi acrylic
100% .
Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealer Water Base. Wall Sealer sangat
baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celahcelahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.

Cat Dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi
acrylic 100%
Mempunyai daya tahan alkali yang tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali
Registing Primer atau Undercoat Wall.

Pengecatan dinding dengan cat finishing. Untuk hasil yang sempurna cat dinding
jangan terlalu kental, encerkan dengan air 10% dari total berat cat.

PENGECATAN ULANG (PERAWATAN)

Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil
digosok dengan kertas amplas/sikat. Bila perlu cuci dengan larutan
detergent, kemudian bilas sampai bersih dengan air bersih.

Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi


berlumut/berjamur, cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Bilas dengan
air bersih.

Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran


dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur.

Bila lapisan lama tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai ke dasar
tembok.

Bila lapisan cat lama berasal dari cat berkualitas rendah dimana mudah larut
dengan air sebaiknya dikerok sampai ke dasar tembok.

Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit
10-15%.

Proses sempurna.

Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudah sempurna


minimal harus ditunggu selama 28 hari.

Periksalah kelembaban tembok. Gunakan alat Protimeter, yaitu alat pengukur


kadar air.
Kadar air harus dibawah 18%.

Dinding yang masih baru dan masih basah mengandung kadar alkali semen
yang tinggi sehingga apabila langsung dicat akan beresiko dinding menjadi
lembab sehingga dapat mempengaruhi cat menjadi berjamur bahkan rontok.
Periksa kadar alkali tembok. Gunakan kertas lakmus untuk mengukur < pH
8.
Kalau lebih dari pH 8 berarti reaksi semen belum sempurna dan tembok
belum layak dicat.

Kalau kadar air sudah rendah tetapi kadar alkali masih tinggi berarti masih
ada semen bebas yang belum bereaksi karena kekurangan air.
Basahkan semua tembok dengan air bersih.

Bila semua persyaratan di atas sudah terpenuhi, bersihkan permukaaan dari


bekas percikan semen, eflorescene (pengkristalan garam), pengapuran,
debu, kotoran, dan minyak.
Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat permukaan
tembok yang dibasahi dengan air bersih. Kemudian keringkan dengan kain
lap yang bersih.

Cuci permukaan tembok dengan larutan Asam Chlorida (HCl) 10%-15% untuk
menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan
tembok agak lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik.

Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur, cuci dengan larutan kaporit
10-15%.

SNI PEKERJAAN PONDASI

GSL adalah team yang terdiri dari para Surveyor, Drafman, dan Engeneering.
Kami menerima borongan Dan juga mengajak para Profesional untuk bergabung

SADURAN DARI SNI


Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan

gedung dan perumahan


Jenis pekerjaan pondasi yang ditetapkan meliputi :
a) Pekerjaan pembuatan pondasi batu belah dalam berbagai komposisi campuran;
b) Pemasangan anstamping / batu kosong;
c) Pembuatan pondasi sumuran dan pondasi siklop.
Singkatan istilah
Singkatan Kepanjangan Istilah/arti
cm centimeter Satuan panjang
kg kilogram Satuan berat
m meter panjang Satuan panjang
m2 meter persegi Satuan luas
m3 meter kubik Satuan volume
OH Orang Hari Satuan tenaga kerja per hari
PC Portland Cement Semen Portland
PU Pasir urug Pasir yang digunakan untuk urugan
PP Pasir pasang Agregat halus ukuran 5 mm
KR Kerikil Agregat kasar ukuran 5 mm - 40 mm
KP Kapur padam Kapur tohor yang dipadamkan
SM Semen merah Semen hasil tumbukan bata merah
PB Pasir beton Agregat halus ukuran 5 mm

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
1. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 PP

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

163

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PP

M3

0,52

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

1,5

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,75

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
2. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 4 PP

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

163

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PP

M3

0,52

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

1,5

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,75

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
3. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 5 PP

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

136

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PP

M3

0,544 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

1,5

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,75

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
4. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 6 PP

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

117

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PP

M3

0,561 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

1,5

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,75

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
5. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 8 PP

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

91

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PP

M3

0,584 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

1,5

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,75

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
6. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 KP : 1 SM : 2 PP

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

KP

Kg

0,17

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

SM

M3

0,17

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PP

M3

0,34

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

1,5

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,75

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
7. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 KP : 10 PP

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

61

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

KP

M3

0,147 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PP

M3

0,492 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

1,5

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,75

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
8. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1/4 PC : 1 KP : 4 PP

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

41

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

KP

M3

0,131 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PP

M3

0,523 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

1,5

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,75

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,075 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
9. Memasang 1 m3 pondasi batu kosong (anstamping)

Bahan

Kebutuhan

Satuan Index

Volume Upah

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pasir urug

M3

0,.432 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

0,78

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,39

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

OH

0,39

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

OH

0,39

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tenaga kerja Kepala tukang


Mandor

Total

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
10. Memasang 1 m3 pondasi siklop 60% Beton campuran
1 PC : 2 PB : 3 KR dan 40% Batu belah

Bahan

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

1,2

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

194

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pasir Beton

M3

0,312 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

KR

M3

0,468 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Besi beton

Kg

126

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kawat beton

Kg

1,8

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tenaga kerja

Pekerja

OH

3.4

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,85

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,085 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,17

xxxxxx xxxxxx

xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
11. Memasang 1 m3 pondasi sumuran diameter 100Cm

Bahan

Tenaga kerja

Kebutuhan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm

M3

0,45

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PC

Kg

194

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

PB

M3

0,312 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

KR

M3

0,468 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Pekerja

OH

2,4

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Tukang batu

OH

0,8

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Kepala tukang

OH

0,08

xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

Mandor

OH

0,119 xxxxxx

xxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxx
Contoh penggunaan standar untuk menghitung harga satuan pekerjaan
1. Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 PP
Kebutuhan

Bahan

Satuan Index Volume Upah

Total

Batu belah 15 cm/20cm M3

1,2

40.000 48.000

PC

Kg

200

400

PP

M3

0,485 1

45.000 21.825

Pekerja

OH

1,5

30.000 45.000

Tukang batu

OH

0,75

40.000 30.000

OH

0,075 1

50.000 3.750

OH

0,075 1

60.000 4.500

Tenaga kerja Kepala tukang


Mandor

80.800

233.875
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan pada SNI


Koefisien analisa harga satuan adalah angka yang menunjukkan jumlah kebutuhan
bahan atau tenaga kerja dalam satuan tertentu. Dalam hal ini adalah bahan atau
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun suatu bangunan. Angka-angka ini
digunakan untuk menghitung RAB (rencana anggaran biaya) suatu pekerjaan
bangunan. Biasa yang kita gunakan adalah koefisien yang diambil dari SNI 2008.
Seperti pada artikel-artikel sebelumnya sudah kita bahas tentang penggunaan SNI
2008. Lalu dari mana asal usul angka tersebut? Nah pada artikel ini kita akan
membahas semua itu. Sebagai contoh untuk menjelaskan kita akan menggunakan
angka koefisien dari SNI 2008 yaitu pekerjaan pasangan bata merah dengan
perbandingan campuran PC: PS = 1:6.

koefisien pasangan bata merah


Dari tabel di atas dapat diketahui nilai koefisien pada kolom indeks.
Untuk memasang bata merah dengan luasan 1 m2 memerlukan 70 buah bata.
Angka 70 ini tentu berdasarkan penelitian ditambah dengan safety factornya.
Berdasarkan pengalaman pribadi, sebenarnya untuk memasang 1 m2 hanya
membutuhkan sekitar 60 buah. Namun pada SNI ini menjadi 70 karena sudah
ditambah dengan nilai safety factornya. Begitu juga dengan semen dan pasir, setiap
pasangan 1 m2 membutuhkan 8,32 kg semen dan 0,049 m3 pasir.
Untuk tenaga kerja menggunakan satuan OH (orang per hari) yang artinya adalah
untuk memasang 1 m2 bata merah hanya memerlukan 1 pekerja dengan durasi
pekerjaan 0,3 hari. Artinya dalam 1 hari pekerja bisa menghasilkan lebih dari 1 m2
pasangan bata. 1/0.3 x 1 m2 = 3.33 m2. Sedangkan untuk tukang batunya
mempunyai produktivitas 1/0.1x 1 m2 = 10 m2 pasangan dinding.
Siapa yang menentukan angka koefisien di SNI?
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi
dari SNI 03-6897-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding, yang
disesuaikan dengan keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap
indeks harga satuan. Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi
Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan, Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007
serta telah dibahas dalam rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7
s/d 8 Desember 2006 oleh Subpanitia Teknis yang melibatkan para nara sumber,
pakar dan lembaga terkait.

Asal perhitungan SNI ini?


Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil
penelitian Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 1991.

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan
pengumpulan data sekunder analisis biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN,
Kontraktor dan data yang berasal dari analisis yang telah ada sebelumnya yaitu
BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data dengan modus terbanyak.
Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer sebagai
cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada
beberapa proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian
laboratorium bahan bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap
jenis pekerjaan dengan pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan
terkait. Berikut diagram penelitiannya.

diagram penelitian. sumber: SNI 2008


Demikian penjelasan tentang cara menghitung koefisien analisa harga satuan.
Semoga bermanfaat.

You might also like